Pascabentrokan perbatasan, Lebanon kecam Israel

andree_erlangga

New member
Perdana Menteri Lebanon Fouad Siniora, Kamis (8/2), mengecam pelanggaran yang dilakukan oleh Israel di perbatasan Lebanon, pascabentrokan yang terjadi antara pasukan Lebanon dan Israel.
Bentrokan tersebut merupakan yang pertama sejak berakhirnya perang Israel-Hizbullah tahun 2006 lalu.
Insiden terjadi ketika buldoser Israel melintasi pagar perbatasan, hingga menyulut ketegangan antara penjaga perbatasan dan tentara Israel.
Para pejabat Lebanon mengatakan, pasukan Lebanon melepaskan tembakan ke arah buldoser Israel yang menyeberang perbatasan di dekat Desa Maroun el-Rass. Buldozer itu menyeberang apa yang disebut Garis Biru, batas yang ditentukan PBB dan berjalan sekitar 20 meter ke dalam wilayah Lebanon.
Tidak ada korban dalam penembakan yang berlangsung hanya beberapa menit itu, dan berakhir dengan penarikan mundur pasukan Israel. Para penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan menggambarkan tembakan itu sebagai insiden serius.
Liam McDowell, seorang juru bicara misi PBB di Lebanon, atau UNIFIL, mengatakan aksi tembak-menembak itu merupakan inisiatif tentara Lebanon.
Menyeberangi pagar, secara teknis tidak melanggar perbatasan tapi menyeberangi Garis Biru, baru merupakan sebuah pelanggaran.
McDowell mengatakan UNIFIL sedang meneliti apakah pasukan Israel telah menyeberangi Garis Biru. Israel mengatakan pasukan melintasi pagar pembatas untuk mencari bom-bom yang diduga ditanam oleh Hizbullah, sejak Senin (5/2), namun pasukan Israel masih berada di bagian selatan perbatasan dan berada dalam wilayah Israel, yang memanjang di luar pagar.
Sementara Hizbullah telah membantah menanamkan bom di areal tersebut.

solopos.net
 
Back
Top