Kodam Udayana Ambil Alih Pengamanan Perbatasan NTT-Timtim

nurcahyo

New member
Kodam Udayana Ambil Alih Pengamanan Perbatasan NTT-Timtim

Kapanlagi.com - Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana mulai saat ini mengambil alih pengamanan perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Timur (Timtim), dari pasukan penugasan yang didatangkan dari kodam lain.

"Tidak ada lagi pasukan penugasan dari luar Kodam Udayana di perbatasan NTT-Timtim. Hanya ada pasukan organik Kodam Udayana di sana," kata Komandan Korem (Danrem) 161/Wirasakti, Kolonel Inf Arief Rachman, di Kupang, Sabtu (18/11), usai memimpin upacara pelepasan pasukan penugasan di Pelabuhan Laut Tenau.

Pasukan penugasan terakhir dari luar Kodam Udayana dan telah purna tugas itu yakni Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 13/Nanggala Kostrad, Resimen Armed 2/Kostrad dan Peleton Zeni Tempur (Zipur) IX/Udayana.

Yonarmed 13/Nanggala yang dikomandoi Letkol Art Hernawan Gesang Prakoso, S.IP bermarkas di Sukabumi Provinsi Jawa Barat sementara Resimen Armed 2 yang dipimpin Kolonel Art Ediwan Prabowo, juga bermarkas di Jawa Barat.

Pasukan dari luar Kodam Udayana yang berjumlah 428 orang itu bertugas di perbatasan NTT-Timtim sejak 27 Nopember 2005 dan telah berakhir 18 Nopember 2006.

Pasukan penugasan itu kembali ke 'home base' menggunakan KRI Teluk Saleh dari pelabuhan laut Tenau Kupang.

Kolonel Rachman mengatakan, dengan berakhirnya masa tugas pasukan penugasan itu maka tanggungjawab pengamanan perbatasan NTT-Timtim berada di jajaran Kodam Udayana.

Jumlah pasukan TNI Angkatan Darat (AD) di kawasan perbatasan negara itu pun semakin sedikit. Saat melibatkan pasukan penugasan dari luar Kodam Udayana, jumlah pasukan mencapai tiga batalyon yang terus dikurangi hingga penugasan terakhir hanya dua batalyon.

"Sekarang, hanya pasukan organik Kodam Udayana dan jumlah personelnya hanya satu batalyon karena keadaan di perbatasan semakin kondusif berkat dukungan berbagai pihak, terutama partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah," ujarnya.

Danrem mengatakan, satu batalyon yang menjaga perbatasan itu yakni Batalyon Infantri (Yonif) 742/Satya Wira Yhuda (WSY) yang bermarkas di Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kekuatan personel sebanyak 660 orang.

Pasukan organik Kodam Udayana itu sudah menempati pos-pos pengamanan perbatasan sejak 13 Nopember lalu. Sebagian menempati wilayah utara Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Distrik Kobalima, yang lain menempati wilayah selatan Belu yang berbatasan dengan Distrik Kovalima Timtim.

Personel Yonif 742/SWY juga menempati kawasan perbatasan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang berseberangan dengan daerah kantong (enklave) Oecussi Timtim.

Sementara pasukan organik Kodam Udayana lainnya yang juga menempati wilayah Kabupaten Belu dan TTU yakni Yonif 743/Pradya Samapta Yhuda (PSY) dan Yonif 744 Satya Yudha Bhakti (SYB), tetap menjalankan tugas sesuai tupoksinya.

"Ring satu dari garis perbatasan ditempati Yonif 742/SWY, ring dua dan tiga di daerah kabupaten perbatasan ditempati Yonif 743/PSY dan Yonif 744/SYB. Pasukan dari kedua batalyon itu baru saja menjalankan tugas pengamanan perbatasan bersama pasukan penugasan," ujarnya.

Misi yang diemban pasukan TNI di perbatasan NTT-Timtim itu yakni mencegah penyelundupan dari dan ke Timtim, mencegah perbatasan NTT jadi bazis perlawanan kelompok pro-integrasi, mengamankan warga eks Timtim dan mengamankan kedaulatan negara seutuhnya
 
Back
Top