nurcahyo
New member
Yunus Yosfiah Yakin PPP Tetap Jadi Partai Besar
Kapanlagi.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Yunus Yosfiah menyakini PPP tetap menjadi partai besar dan dirinya siap memimpin partai berlambang Kabah itu untuk periode 2007-2012 apabila diberi amanat dalam muktamar PPP pada awal 2007 nanti.
Namun demikian, kata Yunus kepada pers di Jakarta, Jumat, kader PPP pendukungnya diminta tidak memilih dirinya berdasarkan primordialisme kedaerahan atau iming-iming uang dan jabatan, melainkan karena kemampuan pribadinya untuk memimpin.
Yunus juga merasa dirinya bisa mengakomodasi berbagai golongan atau unsur yang ada di dalam PPP karena ia tidak berasal dari unsur manapun.
Dalam pemaparan visi dan misinya sebagai calon pengganti Hamzah Haz tersebut, mantan menteri penerangan di era Presiden BJ Habibie itu mengatakan bahwa keragaman unsur yang ada di dalam tubuh PPP justru merupakan faktor perekat karena persatuan pada dasarnya dimulai dari kelompok-kelompok kecil.
PPP merupakan partai fusi dari sejumlah partai politik Islam seperti partai Nahdatul Ulama, Parmusi, PSI, dan Perti pada 1973.
"Banyak orang ingin jadi pemimpin. Tapi yang berhak menentukan adalah orang-orang PPP sendiri yang ingin dipimpin itu," katanya seraya mengingatkan bahwa dalam ajaran Islam dilarang memilih seseorang yang sangat berambisi untuk menduduki suatu Jabatan.
Sementara itu, ditempat yang sama, anggota F-PPP DPR Habil Marapi mengingatkan bahwa saat ini PPP dalam tren menurun dan hanya dipilih oleh konstituen tradisional.
Menurut dia, hal tersebut dikarenakan isu-isu politik yang dijual ke konstituen PPP sudah jenuh dan kini saatnya partai dipimpin oleh ketua umum yang mempunyai kompetensi dan berkharisma.
Sementara itu, pengamat politik dan militer, Salim Said, mengungkapkan bahwa Yunus adalah sosok yang memiliki karakter dan talenta kepemimpinan yang besar.
Menurut dia, ketika menjadi tentara, pensiunan Letjen itu benar-benar menempatikan diri sebagai tentara yang profesional, namun ketika menjadi politisi, ia juga benar-benar sebagai politisi.
Dalam acara itu, tampak hadir sejumlah fungsionalis PPP yang juga mencalonkan diri seperti Endin AJ Sofiahara dan Eggy Sudjana. Fungsionaris lainnya yang juga tampak hadir adalah lukman Hakim dan Andi Ghalib.
Kapanlagi.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Yunus Yosfiah menyakini PPP tetap menjadi partai besar dan dirinya siap memimpin partai berlambang Kabah itu untuk periode 2007-2012 apabila diberi amanat dalam muktamar PPP pada awal 2007 nanti.
Namun demikian, kata Yunus kepada pers di Jakarta, Jumat, kader PPP pendukungnya diminta tidak memilih dirinya berdasarkan primordialisme kedaerahan atau iming-iming uang dan jabatan, melainkan karena kemampuan pribadinya untuk memimpin.
Yunus juga merasa dirinya bisa mengakomodasi berbagai golongan atau unsur yang ada di dalam PPP karena ia tidak berasal dari unsur manapun.
Dalam pemaparan visi dan misinya sebagai calon pengganti Hamzah Haz tersebut, mantan menteri penerangan di era Presiden BJ Habibie itu mengatakan bahwa keragaman unsur yang ada di dalam tubuh PPP justru merupakan faktor perekat karena persatuan pada dasarnya dimulai dari kelompok-kelompok kecil.
PPP merupakan partai fusi dari sejumlah partai politik Islam seperti partai Nahdatul Ulama, Parmusi, PSI, dan Perti pada 1973.
"Banyak orang ingin jadi pemimpin. Tapi yang berhak menentukan adalah orang-orang PPP sendiri yang ingin dipimpin itu," katanya seraya mengingatkan bahwa dalam ajaran Islam dilarang memilih seseorang yang sangat berambisi untuk menduduki suatu Jabatan.
Sementara itu, ditempat yang sama, anggota F-PPP DPR Habil Marapi mengingatkan bahwa saat ini PPP dalam tren menurun dan hanya dipilih oleh konstituen tradisional.
Menurut dia, hal tersebut dikarenakan isu-isu politik yang dijual ke konstituen PPP sudah jenuh dan kini saatnya partai dipimpin oleh ketua umum yang mempunyai kompetensi dan berkharisma.
Sementara itu, pengamat politik dan militer, Salim Said, mengungkapkan bahwa Yunus adalah sosok yang memiliki karakter dan talenta kepemimpinan yang besar.
Menurut dia, ketika menjadi tentara, pensiunan Letjen itu benar-benar menempatikan diri sebagai tentara yang profesional, namun ketika menjadi politisi, ia juga benar-benar sebagai politisi.
Dalam acara itu, tampak hadir sejumlah fungsionalis PPP yang juga mencalonkan diri seperti Endin AJ Sofiahara dan Eggy Sudjana. Fungsionaris lainnya yang juga tampak hadir adalah lukman Hakim dan Andi Ghalib.