Dubes AS Tak Permasalahkan Demo Tolak Kedatangan Bush

nurcahyo

New member
Dubes AS Tak Permasalahkan Demo Tolak Kedatangan Bush

Kapanlagi.com - Dubes Amerika Serikat (AS) B. Lynn Pascoe menyatakan pihaknya tidak memasalahkan maraknya demo di Indonesia yang intinya menolak kedatangan Presiden AS George W. Bush karena dalam negara demokratis setiap orang berhak menyampaikan pendapat.

"Terkait pertanyaan demonstrasi, saya katakan berkali-kali Indonesia adalah negara demokrasi, setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya, jadi kami akan melihat," kata Pascoe usai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang bantuan timbal balik kepabeanan di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Jakarta, Jumat.

Menurut Pascoe, masyarakat Indonesia akan memahami bahwa kunjungan presiden AS itu dilakukan antar dasar kepentingan kedua negara.

"Masyarakat Indonesia berhak merasa tidak setuju itu, dan itu tidak masalah bagi kami," kata Pascoe.

Sementara itu mengenai pengamanan yang dinilai berlebihan, Pascoe mengatakan, masalah keamanan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain, termasuk juga di Washington, New York, dan Eropa.

"Kita harus bekerjasama dalam masalah keamanan karena banyak sekali orang jahat di luar sana yang bisa melakukan hal-hal gila. Itu adalah realitas," katanya.

Ia menilai, pemberitaan media massa di Indonesia cukup mengagetkan dirinya karena sebetulnya hal ini sama dengan di negara lain, tidak ada perbedaan.

"Faktanya masalah keamanan bukan menjadi inti kunjungan Bush. Tujuan kunjungan adalah berdiskusi antara Pemerintah Indonesia dan AS. Pers tampaknya selalu ingin membicarakan masalah keamanan sehingga masyarakat pun membicarakannya," katanya.

Menurut dia, masalah keamanan adalah hal biasa yang masuk dalam struktur keseluruhan acara dan tidak berbeda dengan apa yang telah dilakukan pemerintah AS saat kunjungan Presiden Yudhoyono ke Washington untuk memastikan keselamatannya.

"Tapi di Washington, saya tidak melihat pers menyoroti masalah keamanan Presiden Yudhoyono karena hal itu sudah biasa saat kunjungan pejabat tinggi negara lain ke AS. Jadi hal ini menurut saya adalah hal yang normal," katanya
 
Back
Top