Konggres & Kisruh PSSI

Johan Arifin Unggul di Putaran Pertama


SOLO, Johan Arifin Husain unggul dalam pemungutan suara putaran pertama pemilihan ketua umum PSSI dalam kongres luar biasa organisasi itu di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/7).

Dalam putaran pertama, Johan Arifin memimpin dengan perolehan 53 suara, diikuti Agusman Efendi dengan 29 suara, dan pada urutan ketiga Yapto Suryo Sumarno dengan empat suara.

Sementara dua kandidat lain hanya mendapatkan dua suara dan calon lainnya tidak mendapatkan suara sama sekali alias nol.

Dengan hasil itu, maka Johan Arifin, Agusman Efendi, dan Yapto berhak mengikuti pemilihan putaran kedua, sementara lainnya dianggap gugur di putaran pertama.

Ketua Normalisasi PSSI Agum Gumelar setelah penghitungan suara putaran pertama menawarkan kepada peserta kongres untuk menunda sementara kongres dan dilanjutkan setelah waktu luhur.

Namun, mayoritas peserta kongres sepakat kongres dilanjutkan dengan agenda pemungutan putaran kedua, demikian laporan Antara News memantau dari siaran langsung sebuah stasiun televisi swasta.

sumber: tribunkaltim.co.id
 
sekali lag terbukti DAMAI itu INDAH....

semoga PSSI di tangan seorang teknokrat olahraga seperti pak Johan bisa lebih elegan dan berprestasi di masa yang akan datang....
 
Hery Prasetyo | Rabu, 13 Juli 2011 | 10:04 WIB

FIFA dan AFC Tetap Memonitor PSSI

1021307620X310.jpg


Asosiasi Sepak Bola Internasional dan Konfederasi Sepak Bola Asia akan terus memonitor kinerja pengurus PSSI yang baru, terutama terkait penyelesaian Liga Primer Indonesia. Dalam situs resminya , Selasa (12/7), FIFA mennyatakan, dengan suksesnya pemilihan ketua dan wakil ketua PSSI yang baru serta kesepakatan soal penyelesaian LPI yang berada di bawah naungan PSSI, tidak ada alasan buat FIFA untuk memberi sanksi kepada PSSI.

Sebelumnya, FIFA menegaskan akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia jika kembali gagal menggelar kongres. Dua kongres sebelumnya, di Pekanbaru dan Jakarta, gagal dan tidak menghasilkan apa pun.

Dari kongres luar biasa di Solo, 9 Juli 2011, akhirnya terpilih ketua umum PSSI yang baru, yakni Djohar Arifin Husin dan Wakil Ketua Umum Farid Rahman. Kongres juga dihadiri perwakilan dari FIFA, AFC, dan Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) untuk memastikan jalannya kongres sesuai Statuta PSSI dan keputusan FIFA.

Pada kongres di Solo itu, PSSI juga menandatangani nota kesepahaman (MOU) tentang pelaksanaan LPI di bawah PSSI.

Komitmen inilah yang akan diawasi FIFA, AFC, dan AFF, termasuk juga kinerja dan pelaksanaan program dari pengurus PSSI yang baru. Sebelumnya, Djohar Arifin memastikan kompetisi LPI akan digabung dengan kompetisi ISL. Namun, Djohar belum memastikan soal kepastian model kompetisi.

Untuk bisa membuat kompetisi yang baru, PSSI akan bertemu dengan semua pengurus klub. PSSI juga menegaskan, kompetisi ke depan tanpa bantuan dari APBD.

Terkait masalah pengelolaan keuangan organisasi, PSSI juga sudah merencanakan untuk meminta lembaga akuntan publik Deloitte (bukan D Llyod, seperti ditulis sebelumnya).

Menurut Djohar, keterlibatan lembaga akuntan publik ini agar pengelolaan keuangan PSSI transparan. Farid Rahman menambahkan, permintaan audit kepada Deloitte akan segera dilayangkan setelah kepengurusan PSSI terbentuk.

Deloitte melalui Senior Manajer Marketing dan Komunikasi Butty Lumbantoruan menyatakan, pihaknya selalu siap jika PSSI membutuhkan pelayanan mereka. ”Sejauh ini, saya belum mendapatkan kepastian mengenai permintaan PSSI. Ini perlu saya cek lagi,” kata Butty.

Tiga aspek

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Cabang PSSI Jakarta Timur Gatot Haryo Sutedjo menyebut tiga aspek yang harus diprioritaskan pengurus PSSI yang baru. Pertama, struktur organisasi; kedua, masalah birokrasi di PSSI; dan ketiga, soal personel yang duduk di kabinet PSSI.

Menurut Gatot, struktur PSSI harus lebih jelas dan tidak perlu terlalu gemuk sehingga kinerjanya efektif dan tak terlalu makan anggaran. Sementara birokrasinya harus lebih luwes dan komunikatif. "Tak kalah penting, personel yang duduk di kabinet PSSI. Mereka harus benar-benar kompeten. Jangan sampai ketua bidang kompetisi tidak mengerti pengelolaan kompetisi dan pembinaan usia dini," kata Gatot.


sumber: kompas
 
banyak masalah yang harus di selesaikan oleh ketua umum PSSI yang baru

apalagi dengan masalah LPI yang belum selesai

apalagi ketua umum yang baru boneka nya kelompok 78
 
banyak masalah yang harus di selesaikan oleh ketua umum PSSI yang baru

apalagi dengan masalah LPI yang belum selesai

apalagi ketua umum yang baru boneka nya kelompok 78

mungkin kalu masalah LPI, win win solution nya itu, khusus untuk musim depan, digabung aja penyelenggaraan LPI dan ISL, kemudian diambil 20 besar untuk berkompetisi di liga indonesia musim berikutnya ....

masalahnya, ada yang keberatan ga? :D
 
ketua baru seharus nya memecat riedl dengan cara terhormat jangan dengan cara yang tidak profesional

buat coach riedl laporkan aja ketua PSSI dan kelompok 78 ke FIFA
 
ketua baru seharus nya memecat riedl dengan cara terhormat jangan dengan cara yang tidak profesional

buat coach riedl laporkan aja ketua PSSI dan kelompok 78 ke FIFA
ya masalahnya ini dah terlanjur terjadi ....mudah2an pengurus baru ke depannya lebih bijak lagi dalam mengambil suatu keputusan v^^
 
Back
Top