All About Wikileaks

Re: Dokumen-Dokumen Wikileaks Yang Bocor

WIKILEAKS
Korut Sebenarnya Enggak Penting
Selasa, 30 November 2010 | 20:53 WIB

KOMPAS.com — Buka-bukaan ala WikiLeaks saat ini menyenggol hubungan Korea Utara dan China. Pada September tahun lalu, diketahui kalau Wakil Menteri Luar Negeri China He Yafei tak menganggap penting kunjungan Perdana Menteri Wen Jiabao ke Pyongyang.

Kepada Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat James Steinberg, Yafei mengatakan,”Kami bisa saja tak suka dengan Pyongyang. Tapi, mereka kan tetangga China,” kata Yafei sebagaimana warta AP dan AFP, Selasa (30/11/2010).

Yang menarik, WikiLeaks bocor di tengah-tengah menghangatnya perseteruan duo Korea. Pemerintah Amerika mengatakan, ulah Wikileaks itu merupakan serangan terhadap masyarakat dunia. Namun, kemitraan yang dibangun selama ini dapat bertahan menghadapi tantangan itu.

China mendesak Amerika untuk menangani isu yang relevan. Demikian menurut pejabat departemen luar negeri.

Teleks lain menyebutkan tentang perundingan pada Februari 2010 antara mantan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Yung-woo dan Duta Besar Amerika untuk Korsel Kathleen Stephens.

Chung Yung-woo dilaporkan mengatakan bahwa generasi muda pimpinan China tidak lagi menganggap Korea Utara sebagai sekutu yang berguna dan dapat diandalkan.Yung-woo juga mengatakan, generasi itu tidak akan mengambil risiko konflik bersenjata lagi di semenanjung Korea.

"Yung-woo juga memperkirakan bahwa Korea Utara secara ekonomi telah ambruk dan akan jatuh secara politis dalam dua atau tiga tahun setelah kematian Kim Jong-il. Ini terjadi walaupun Kim berusaha mendapat bantuan China untuk memuluskan suksesi putranya," tulis Kathleen Stephens.


-dipi-
 
Re: Dokumen-Dokumen Wikileaks Yang Bocor

WikiLeaks: Moskow Adalah Sarang Koruptor
Catatan diplomatik itu dibuat pada saat Moskow dipimpin oleh walikota Yuri Luzhkov.
Kamis, 2 Desember 2010, 19:04 WIB


VIVAnews - Laman berita pembocor dokumen WikiLeaks masih terus menggelontorkan rahasia-rahasia catatan kabel diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di seluruh dunia. Setelah beberapa negara seperti China, Prancis dan Iran, kini giliran Rusia yang terkena getahnya.

Pada dokumen kawat diplomatis terbaru yang dikeluarkan pada Rabu 1 Desember 2010, seorang diplomat Amerika menyebut bahwa Rusia adalah negara yang telah teracuni oleh korupsi. Pada catatan tersebut, si diplomat juga mengatakan bahwa ibukota Rusia, Moskow, sebagai kota cleptocracy, atau kota dengan pemerintahan yang sering mencuri dari warganya.

Catatan diplomatik itu dibuat pada saat Moskow dipimpin oleh walikota Yuri Luzhkov. Yang telah dipecat oleh Presiden Rusia Dmitry Medvedev September lalu. Pada catatan tersebut dikatakan bahwa Moskow adalah sarang koruptor.

"Luzhkov bertugas mengawasi sistem dimana semua orang dari berbagai tingkatan terlibat dalam sebuah bentuk korupsi atau tindakan kriminal," tulis catatan yang dibuat pada bulan Februari tahun ini.

"Namun pemerintah Kremlin memaafkannya karena dia dianggap dapat mengumpulkan suara untuk partai berkuasa pimpinan Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin," lanjut catatan itu lagi.

Pada catatan itu juga dikatakan bahwa korupsi telah meresap dan mengakar dengan kuat di masyarakat Rusia paska-Soviet. Walaupun Medvedev telah mengumumkan kampanye anti korupsi pada 2008, namun hanya sedikit yang bisa menerapkannya, ujar catatan tersebut.

Dikatakan juga pada catatan tersebut bahwa terdapat permainan kotor antara pemerintahan Medvedev dengan pelaku bisnis di Rusia. "Bisnis membayar kepada birokrasi dan birokrasi mempertahankan bisnis tersebut untuk memenangkan kompetisi," tulis catatan tersebut.

Bocoran terbaru ini termasuk ke dalam 593 dokumen yang sudah dibocorkan. Pendiri Wikileaks, Julian Assange, mengklaim pada situsnya, mereka memiliki lebih dari 250.000 dokumen yang akan diterbitkan secara berkala di WikiLeaks. Dia mengatakan perlu berbulan-bulan sampai semua dokumen dapat ditayangkan.

Saat ini, Assange tidak diketahui keberadaannya, namun diyakini dia berada di suatu tempat di Inggris. Lelaki berusia 39 tahun menjadi incaran interpol setelah dituduh telah melakukan perkosaan di Swedia Agustus lalu. (sj)
• VIVAnews


-dipi-
 
Re: Dokumen-Dokumen Wikileaks Yang Bocor

aku tadi baca di republika indonesia udah di bocorin sama wikileaks.. Kak dipi update ea!
 
Re: Dokumen-Dokumen Wikileaks Yang Bocor

Update terakhir soal wikileaks yang berhubungan dengan Indonesia...dikutip dari kantor berita Antara...

3.059 Dokumen Tentang Indonesia Dibocorkan WikiLeaks
Rabu, 1 Desember 2010 08:43 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Laman peniup-peluit WikiLeaks yang membocorkan ratusan ribu dokumen rahasia pemerintah Amerika Serikat tentang banyak negara di dunia, ternyata juga menghimpun ribuan dokumen penting Amerika tentang Indonesia.

Mengutip static.guim.co.uk, yang bersumber dari WikiLeaks, ada 3.059 dokumen yang disusun Kedutaan Besar AS di Jakarta, yang tentu saja berbicara tentang Indonesia.

Laman ini tidak menyebutkan secara persis isi dan klasifikasi dokumen mengenai Indonesia itu, namun daftar itu termasuk sebuah laporan resmi untuk Kongres AS mengenai Indonesia.

Laporan bertajuk "Congressional Research Service; Report RS21874" yang disusun Bruce Vaughn, analis soal Asia Tenggara dan Asia Selatan dari Divisi Hubungan Luar Negeri, Pertahanan dan Perdagangan ini, mengupas singkat hasil Pemilu 2004 di Indonesia.

Tidak ada yang istimewa dan mengejutkan dari laporan itu, karena memang klasifikasinya dokumen resmi biasa.

Lain halnya dengan dokumen yang berkaitan dengan Prancis, Spanyol, Turki, Kuwait, Yordania, Irak, dan Jepang.

Di Prancis, menurut laman itu, ada 1.582 dokumen sangat rahasia yang dibocorkan WikiLeaks termasuk mengenai Presiden Nicolas Sarkozy, 256 dokumen rahasia, dan 1.937 dokumen resmi biasa.

Untuk Spanyol, WikiLeaks membocorkan 898 dokumen sangat rahasia, 103 dokumen rahasia, dan 2.619 dokumen biasa.

Dokumen sangat rahasia mengenai pandangan, data dan informasi soal Turki menjadi yang terbanyak kedua dibocorkan, setelah Irak.

Mengenai Turki ini, WikiLeaks membocorkan 3.298 dokumen sangat rahasia termasuk mengenai PM Recep Tayyip Erdogan, 577 dokumen rahasia, dan 4.043 dokumen resmi biasa.

Di Irak, dokumen amat rahasia yang dibocorkan sebanyak 4.127, sedangkan yang berkategori rahasia berjumlah 1.158, dan 1.392 untuk dokumen biasa.

Dokumen yang dibocorkan rata-rata bertahun 2004, namun ada juga yang dimulai sejak 2002, seperti mengenai Yordania dan Kuwait.

Dari ratusan ribu dokumen yang dibocorkan itu, 97.080 diantaranya tergolong sangat rahasia (confidential), 75.792 dokumen biasa, 58.095 dokumen hanya untuk internal (official use only), 11.322 dokumen rahasia, 4.678 dokumen sangat rahasia yang tak boleh diakses non AS (Noforn), dan 4.330 dokumen rahasia Noforn.

Dari jumlah itu, 145.222 berkaitan dengan hubungan politik eksternal, 122.954 soal internal pemerintah, 49.016 tentang ekonomi, 28.760 mengenai teroris dan terorisme, 23.857 tentang perdagangan luar negeri, dan 23.054 dokumen tentang intelijen. (*)
Indonesia Tidak Akan Tanggapi Wikileaks
Jumat, 3 Desember 2010 15:17 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene pada Jumat di Jakarta mengatakanpembeberan dokumen rahasia Amerika Serikat bukan menjadi prioritas bagi pemerintah Indonesia.

"Kita tentunya mengikuti berbagai pemberitaan tentang kebocoran dokumen rahasia AS oleh WikiLeaks, mengenai isi dari dokumen yang telah ataupun kemungkinan akan dibocorkan, kami kira tidak perlu ditanggapi oleh pemerintah Indonesia," katanya dalam jumpa pers rutin Kemlu.

Michael mengatakan bahwa masalah pembocoran dokumen rahasia tersebut tentunya perlu ditangani oleh pemerintah AS, karena itu adalah dokumen mereka, sehingga pemerintah AS yang harus menyelesaikan hal tersebut.

Sementara itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring untuk terus memantau isi laman WikiLeaks.

"Saya sudah perintahkan kepada Menkominfo dan Kemenlu untuk melihat apa saja isi dari Wikileaks itu," kata Djoko Suyanto ketika ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Sebelumnya beredar kabar bahwa WikiLeaks akan membongkar memo-memo dari Kedubes AS yang menyoroti pertahanan di Indonesia, termasuk isu tentang Kopassus yang akan kembali bekerja sama dengan militer AS.

Pembocoran dokumen rahasia Amerika Serikat oleh WikiLeaks terus mengundang perhatian media, terutama dari negara yang merasa dirugikan atas bocornya dokumen rahasia tersebut, bahkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dan Sekjen PBB Ban Ki-moon sempat membahas hal itu pada Rabu

Keduanya membahas "kekacauan" yang disebabkan oleh pembocoran dokumen-dokumen rahasia WikiLeaks yang menduga AS memata-matai pemimpin badan dunia itu secara rinci.

Laman WikiLeaks telah menyebarkan sejumlah dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkait dengan hubungan dengan sejumlah negara.

Akibat hal itu, lembaga polisi dunia atau Interpol menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap pendiri laman itu, Julian Assange (39).

Assange yang mantan peretas komputer kini menjadi pusat perhatian dunia setelah WikiLeaks membocorkan ribuan pesan diplomatik rahasia AS di akhir pekan lalu.

Assenge yang lahir di Townsville, Queensland, bersembunyi sejak WikiLeaks secara kontroversial menyebarkan lebih dari 250.000 dokumen rahasia milik pemerintah AS.
(ANT/A024)


-dipi-
 
Re: Dokumen-Dokumen Wikileaks Yang Bocor

hmm kabarnya dokumen tentang Indonesia dari dubes amerika paling banyak dibanding negara di benua asia lainnya ya? mendkaan kalo Indonesia memang 'penting' buat Amerika. bahkan ada dokumen yg menyebutkan Amerika pernah menekan pemerintah kita untuk penyelesaikan masalah Timor, ketahuan sekarang kalo kita ngelepasin Timor gara2 tekanan dari Amerika.
 
Re: Dokumen-Dokumen Wikileaks Yang Bocor

Sabtu, 04/12/2010 12:53 WIB
Terorisme, Pemilu dan Pertahanan Indonesia di Bocoran WikiLeaks
Anwar Khumaini - detikNews

Jakarta - Sekitar 3.059 situs Whistleblower Wikileaks akan membocorkan dokumen yang berkaitan dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Dari data-data yang masih dipublikasikan dalam bentuk kode-kode khusus tersebut, beberapa isu yang akan dibocorkan terkait masalah terorisme, pemilihan umum, dan pertahanan.

Data yang dikumpulkan detikcom, Sabtu (4/12/2010), isu pertahanan ditulis dengan kode ASEC. Sementara isu terorisme ditulis dengan kode PTER, dan isu pemilihan umum di Indonesia diberi kode PGOV. Isu-isu tersebut mulai dimunculkan WikiLeaks sejak pemerintahan Soeharto hingga SBY.

Memang beredar di situs jejaring sosial, beberapa isu yang dibocorkan WikiLeaks yang berkaitan tentang Indonesia yakni seputar Pemilu 2004, masalah pelanggaran HAM di Timor Timur dan pelatihan terhadap Kopassus yang dilakukan oleh militer AS. Namun isu-isu tersebut belum bisa diverifikasi kebenarannya.

Isu-isu pertahanan juga muncul cukup dominan, terutama pada era SBY di tahun 2009-2010. Data tersebut memang belum dipublikasikan secara rinci. WikiLeaks mengeluarkan isi dokumen sedikit demi sedikit secara bertahap.

Namun perlu diketahui, data-data yang baru dimunculkan oleh WikiLeaks tentang Indonesia baru berupa kode-kode, belum dijelaskan secara rinci sehingga belum bisa dipastikan isu apa saja yang bocor tersebut.

Satu hal yang sudah terungkap dalam data yang diperoleh detikcom, Jumat (3/12/2010), adalah, Menlu AS Hillary Clinton meminta perwakilan AS untuk memata-matai di Kantor PBB, New York, AS. Dokumen tertanggal Jumat, 31 Juli 2009 dengan kode referensi STATE 048489.

Salah satu perintah Hillary adalah meminta data biografi dan biometrik pada diplomat berbagai negara yang berada di PBB. Hal ini mulai dari Dewan Keamanan sampai wakil tetap untuk PBB.

"Informasi biografi dan biometrik dari anggota tetap G-77 khususnya China, Mesir, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Afrika Selatan, Sudan, Uganda, Senegal dan Syria," demikian kawat diplomatik dari Hillary.

(anw/gah)
.
Minggu, 05/12/2010 05:03 WIB
Wikileaks Beraksi
Yaman Buka Pintu Bagi AS untuk Serang Al-Qaeda di Wilayahnya
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, diam-diam menawarkan pasukan AS sebuah ketidakterbatasan akses terhadap wilayahnya untuk melakukan serangan sepihak terhadap sasaran teroris Al-Qaeda.

Demikian kawat diplomatik terbaru Kedubes AS di Yaman yang dibocorkan situs 'peniup peluit' Wikileaks, seperti dilansir guardian.co.uk, Sabtu (4/12/2010).

Saleh memberitahu Wakil Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Barack Obama, John Brennan, pada September 2009: "Saya telah membukakan anda pintu soal terorisme. Jadi saya tidak bertanggung jawab," demikian dokumen rahasia yang dikirim kembali ke Washington.

Kenyataannya, meski telah menawarkan membukakan pintu, Yaman juga membatasi akses bagi tentara AS untuk mencegah mereka 'bermain' dengan para pengkritik Saleh di dalam negeri.

Kawat diplomatik itu juga mengekspos untuk pertama kalinya derajat keterlibatan militer AS di negara Arab termiskin itu, di tengah keprihatinan yang mendalam Washington bahwa negara itu telah menjadi surga bagi Al-Qaeda di Semenanjung Arab.

Al-Qaeda adalah kelompok yang melakukan serangkian serangan yang menyasar Barat, termasuk rencana bom pesawat kargo yang akhirnya gagal pada Oktober lalu. Kelompok ini juga yang berusaha membunuh penumpang pesawat AS di Detroit pada Natal tahun lalu.

Meski pemerintahan Saleh secara terbuka menyatakan serangan terhadap Al-Qaeda adalah tanggung jawabnya dalam operasi kontra-terorisme, namun kawat diplomatik merinci bagaimana sang presiden terlibat dalam kesepakatan rahasia untuk mengizinkan AS melakukan serangan rudal kepada sejumlah target di Semenanjung Arab.

Serangan pertama pada Desember tahun lalu, yang menewaskan puluhan warga sipil bersama target yang diinginkan, dilangsungkan Saleh atas nama Yaman dan didukung oleh intelijen AS.

Sebelumnya, Wikileaks juga membocorkan kawat diplomatik Kedubes AS di negara tersebut ke Washington. Dalam kawat itu disebutkan Saleh adalah seorang yang pembosan dan tidak sabar.
(lrn/lrn)


-dipi-
 
Wikileaks punya dokumen soal UFO

dokumen kawat diplomatik Kedutaan Amerika Serikat yang dimiliki Wikileaks, masih banyak yang belum keluar. Satu di antaranya soal Unidentified Flying Object (UFO).

Dalam sesi tanya jawab dengan pembaca harian The Guardian secara online pada Jumat malam pekan lalu, pendiri Wikileaks, Julian Assange mengatakan memiliki dokumen soal UFO yang berbicara soal kehidupan lain di galaksi. Namun dia belum mengeluarkan dokumen tersebut.

Assange mengatakan mendapat banyak email dan pertanyaan soal UFO di dalam kawat diplomatik tersebut. "Ya benar, ada beberapa referensi soal UFO yang belum dirilis di Cable Gate," ujar pria kelahiran Australia 39 tahun ini seperti dikutip dari laman The Straits Time kemarin.

Assange masih mempertimbangkan apakah akan mengeluarkan dokumen tersebut, sebab dia harus mengecek ulang dan syaratnya, dokumen itu harus asli dan tidak boleh ada nama penulisnya.

Pembocoran kawat diplomatik oleh Wikileaks membuat heboh dunia. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton pun sibuk luar biasa. Dalam sepekan berselang, bekas Senator New York berumur 63 tahun itu telah berbicara dengan 12 pemimpin dunia, termasuk Presiden Afganistan Hamid Karzai dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.

"Beliau menyampaikan penyesalan atas keluarnya dokumen-dokumen tertutup itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, P.J. Crowley. Semua itu berawal dari bocornya lebih 250 ribu dokumen kabel diplomatik Amerika Serikat yang kemudian diunggah ke laman situs “peniup peluit” WikiLeaks, pekan-pekan lalu.

Adapun Julian Assange, pendiri situs pembocor dokumen negara, Wikileaks, kini menjadi buronan nomor satu dunia. Julian dituduh melakukan perkosaan, pelecehan seksual di Swedia.
 
Re: Dokumen-Dokumen Wikileaks Yang Bocor

wah apa ya isi nya soal ufo

gue jadi ingin lihat, juga yakin amerika pasti menyembunyikan rahasia ufo dan alien

rahasia gue ada ngak ya di wikilaeks
 
Re: Dokumen-Dokumen Wikileaks Yang Bocor

DOKUMEN WIKILEAKS
Arab dan Israel Berkolaborasi
Senin, 6 Desember 2010 | 09:48 WIB

KOMPAS.com - Bocoran dokumen rahasia lewat situs Wikileaks terus menguak apa yang dilakukan para pemimpin Arab. Disebutkan, telah terjalin hubungan diplomatik rahasia cukup intensif antara negara-negara Arab Teluk dan Israel.

Negara-negara Arab Teluk di permukaan tampak sebagai musuh klasik Israel. Namun, Arab ternyata melakukan tukar-menukar informasi intelijen dengan Israel, khususnya menyangkut isu Iran.

Sebuah kawat diplomatik tahun 2009 mengungkapkan soal pertemuan diplomatik rahasia tingkat tinggi antara Israel dan Arab Saudi, Qatar, Kesultanan Oman, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Para diplomat negara Arab Teluk itu meminta bantuan secara rahasia kepada Israel untuk menyampaikan surat mereka kepada Amerika Serikat agar Washington bersikap lebih keras terhadap Iran.

Kawat diplomatik tertanggal 19 Maret 2009 mengungkapkan, Deputi Dirjen Departemen Luar Negeri Israel Yaacob Hadash menyampaikan kepada salah seorang diplomat AS bahwa negara Arab Teluk menyadari nilai peran yang bisa dimainkan Israel karena kekuatan hubungan dengan AS.

Ditambahkan, negara Arab Teluk juga mengakui kemampuan diplomasi maupun militer Israel untuk menghadapi Iran.

Dokumen rahasia itu menyebutkan, adanya hubungan pribadi yang kuat antara mantan Menlu Israel yang kini Ketua Partai Kadima Tzipi Livni dan Menlu Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan.

Bocoran dokumen rahasia itu mengungkapkan pula, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menawarkan kepada AS untuk membuka pintu negaranya guna memburu pengikut Al Qaeda. Presiden Ali Abdullah Saleh mengakui membohongi rakyatnya menyangkut serangan rudal AS terhadap sasaran Al Qaeda di negaranya pada bulan Desember 2009.

Abdullah Saleh saat itu mengatakan kepada publik Yaman bahwa serangan rudal itu dilakukan pasukan Yaman, bukan AS. Padahal, AS-lah yang menembakkan rudal itu.

Disebutkan pula, Mesir mengancam akan berusaha memiliki senjata nuklir jika Iran memiliki senjata nuklir. Mesir juga memutuskan untuk merancang perekrutan agen-agen untuk disusupkan ke Iran bila Iran menyusupkan agen-agennya ke Mesir.

China dicurigai
Bocoran dokumen rahasia itu juga mengungkapkan, Pemimpin Libya Moammar Khadafy membuat kekalutan terkait nuklir selama satu bulan pada tahun 2009. Pasalnya, dia menunda pengangkutan uranium yang sudah diperkaya ke Rusia. Saat itu Khadafy menolak memberikan izin bagi pesawat Rusia, yang akan mengangkut bahan uranium, mendarat di Bandara Tajoura, Libya. Karena itu, uranium tersebut dibiarkan begitu saja di bandara dan hanya dijagai seorang tentara.

Tindakan Khadafy tersebut merupakan balasan atas keputusan AS yang melarang pemimpin Libya itu membangun kemah di New York sebagai tempat kediamannya. AS juga menolak keinginan Khadafy untuk mengunjungi tempat terjadinya serangan 11 September 2001. Ketika itu Khadafy menghadiri acara pertemuan PBB di New York, AS.

Diungkapkan pula, kaum oposisi di Mauritania merancang aksi pembunuhan terhadap presiden negara itu, Mohamed Ould Abdel Aziz. Kaum oposisi itu meminta bantuan AS dan Israel untuk melaksanakan pembunuhan tersebut.

Dalam dokumen rahasia itu juga disebutkan, Presiden Aljazair Abdel Aziz Bouteflika pada tahun 2007 menyatakan, Perancis sesungguhnya tidak menerima kemerdekaan Aljazair pada tahun 1962. Karena itu, kata Presiden, Perancis kini berusaha melakukan balas dendam dengan mendukung Maroko soal isu Sahara Barat. Bouteflika menandaskan, Perancis tidak bisa memainkan peran konstruktif soal konflik Sahara Barat dan hanya AS yang bisa membantu mencari solusi atas konflik tersebut.

Dikatakan pula, Rusia gagal membeli teknologi pesawat tanpa awak dari Israel dengan nilai transaksi 1 miliar dollar AS. Ini didorong oleh kekhawatiran Israel soal kemungkinan jatuhnya teknologi pesawat itu ke tangan China.

Terkait China, dokumen di Wikileaks juga menyebutkan bahwa situs Google diperintahkan oleh otoritas China untuk diserang. Satu isi memo yang dikirimkan diplomat AS yang bertugas di Beijing ke Washington menyebutkan, perintah itu datang dari Komite Utama Politbiro, salah satu alat penting Partai Komunis China. (MTH)


-dipi-
 
Re: Dokumen-Dokumen Wikileaks Yang Bocor

wedewwwwwwwwwwwwwwwwww,ternyata boro as dan sekutu nya terungkap semua
 
Re: Dokumen-Dokumen Wikileaks Yang Bocor

Berita Terkait

Pendiri Wikileaks Akan Bertemu Polisi Inggris​


Jakarta - Pendiri Wikileaks Julian Assange dijadwalkan akan bertemu dengan aparat kepolisian Inggrs. Pengacara Assange, Mark Stephens, mengatakan polisi Inggris ingin bertemu kliennya terkait permintaan ekstradisi dari Swedia.

"Rencana yang saya buat adalah dia (Assange) untuk datang dan bertemu dengan polisi Inggris," ujar Stephens seperti yang dilansir detikcom dari AFP, Selasa (7/12/2010).

Stephens mengatakan pertemuan akan dilangsungkan di Inggris. Tapi dia tidak mau mengonfirmasi soal isu keberadaan Assange di Inggris.

Di tengah sorotan pembeberan data rahasia kabel Kedubes AS oleh Wikileaks, Assange juga dituntut atas tuduhan kejahatan seksual sewaktu berlibur di Swedia. Atas tuduhan ini, Assange melalui Stephen langsung membantahnya dan menyebut tuduhan itu punya 'motif politis'

BBC memberitakan pekan ini pihak berwenang menyediakan informasi tambahan kepada polisi Inggris, untuk memungkinkan mereka menahan Assange. Namun, Stephens menyatakan kliennya akan bertemu dengan polisi untuk membicarakan masalah ini.

Menurut pengacara tersebut, jaksa bisa menelepon Assange dan mewawancarai dia kapan saja.

Stephens memperingatkan organisasi yang didirikan Assange masih memiliki bahan rahasia lain sebagai alat thermo-nuklir untuk disebarkan jika Wikileaks perlu melindungi diri.

Wikileaks kini tengah menggarap pembeberan lebih dari 250.000 kawat diplomatik AS dan pengungkapan informasi rahasia itu mempermalukan pemerintah Amerika Serikat.

Pemerintah AS mengutuk pembeberan oleh Wikileaks, termasuk deskripis blak-blakan para pemimpin dunia dan perintah untuk melakukan aksi mata-mata di PBB, sebagai serangan terhadap masyarakat dunia.
 
Back
Top