Tentang Menikah (Merged)

mozilla_solo1

New member
Kenapa Harus Menikah?


Berikut beberapa alasan mengapa harus menikah, semoga bisa memotivasi kaum muslimin untuk memeriahkan dunia dengan nikah.
Berikut beberapa alasan mengapa harus menikah, semoga bisa memotivasi kaum muslimin untuk memeriahkan dunia dengan nikah.

1. Melengkapi agamanya
?Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (HR. Thabrani dan Hakim).

2. Menjaga kehormatan diri
?Wahai para pemuda! Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

3. Senda guraunya suami-istri bukanlah perbuatan sia-sia
?Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.? (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 245; Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 309).

Hidup berkeluarga merupakan ladang meraih pahala
4. Bersetubuh dengan istri termasuk sedekah
Pernah ada beberapa shahabat Nabi SAW berkata kepada beliau, ?Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka bisa shalat sebagaimana kami shalat; mereka bisa berpuasa sebagaimana kami berpuasa; bahkan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.? Beliau bersabda, ?Bukankah Allah telah memberikan kepada kalian sesuatu yang bisa kalian sedekahkan? Pada tiap-tiap ucapan tasbih terdapat sedekah; (pada tiap-tiap ucapan takbir terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahlil terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahmid terdapat sedekah); memerintahkan perbuatan baik adalah sedekah; mencegah perbuatan munkar adalah sedekah; dan kalian bersetubuh dengan istri pun sedekah.? Mereka bertanya, ?Wahai Rasulullah, kok bisa salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya akan mendapatkan pahala?? Beliau menjawab, ?Bagaimana menurut kalian bila nafsu syahwatnya itu dia salurkan pada tempat yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa dengan sebab perbuatannya itu?? (Mereka menjawab, ?Ya, tentu.? Beliau bersabda,) ?Demikian pula bila dia salurkan syahwatnya itu pada tempat yang halal, dia pun akan mendapatkan pahala.? (Beliau kemudian menyebutkan beberapa hal lagi yang beliau padankan masing-masingnya dengan sebuah sedekah, lalu beliau bersabda, ?Semua itu bisa digantikan cukup dengan shalat dua raka?at Dhuha.?) (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 125).

5. Adanya saling nasehat-menasehati

6. Bisa mendakwahi orang yang dicintai

7. Pahala memberi contoh yang baik
?Siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun.? (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Orang yang pertama kali melakukan kebaikan atau kejahatan.)

Bagaimana menurut Anda bila ada seorang kepala keluarga yang memberi contoh perbuatan yang baik bagi keluarganya dan ditiru oleh istri dan anak-anaknya? Demikian juga sebaliknya bila seorang kepala keluarga memberi contoh yang jelek bagi keluarganya?

8. Seorang suami memberikan nafkah, makan, minum, dan pakaian kepada istrinya dan keluarganya akan terhitung sedekah yang paling utama. Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: ?Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu.? (HR Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman) Tsauban bin Bujdud., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: ?Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang kepada keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk kendaraan di jalan Allah, dan dinar yang dinafkahkan untuk membantu teman seperjuangan di jalan Allah.? (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Seorang suami lebih utama menafkahkan hartanya kepada keluarganya daripada kepada yang lain karena beberapa alasan, diantaranya adalah nafkahnya kepada keluarganya adalah kewajiban dia, dan nafkah itu akan menimbulkan kecintaan kepadanya.

Muawiyah bin Haidah RA., pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: ?Wahai Rasulullah, apa hak istri terhadap salah seorang di antara kami?? Beliau menjawab dengan bersabda, ?Berilah makan bila kamu makan dan berilah pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya, janganlah kamu memukulnya, dan janganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah. Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah bergaul dengan mereka, kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap mereka.? (Adab Az Zifaf Syaikh Albani hal 249).

Dari Sa?ad bin Abi Waqqash RA., dalam hadits yang panjang yang kami tulis pada bab niat, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadanya: ?Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan dengan maksud kamu mencari keridhaan Allah, niscaya kamu akan diberi pahala sampai apa saja yang kamu sediakan untuk istrimu.? (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga)

Dari Abdullah bin Amr bin ?Ash ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: ?Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiaka orang yang harus diberi belanja.? (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah

?Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya.? (Saba?: 39).

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: ?Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: ?Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya.? Dan yang lain berdoa: ?Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir.? (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).


9. Seorang pria yang menikahi janda yang mempunyai anak, berarti ikut memelihara anak yatim


Janji Allah berupa pertolongan-Nya bagi mereka yang menikah.
1. Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An Nur: 32)
2. Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)
 
Menikah

Setahuku sih kalo cowok ditanya soal mau gak nikah ama aku (yang tanya ceweknya). Sang cowok akan berpikir seribu kali. Intinya cowok sulit sekali untuk komitmen nikah.

Sebaliknya jika kedua pasangan telah komitmen menikah gantian ceweknya yang berdebar-debar dan was-was menjelang hari pernikahan. Intinya cewek lebih cemas menghadapi saat pernikahan dibandingkan cowok.

Apakah benar demikian atau ada yang punya pengalaman lain?
 
ya.. sepertinya.. kebanyakan begitu.. gue juga kurang paham. gue kan belon pernah merid beneran. adanya, merid ma guling. (heheh). coba, gimana dengan kalian yang udah nikah.. kasih tau, dunkz.. gimana perasaan pertama kali maju ke pelaminan.. cieee..
 
Nikah ama guling? cape deh... hehe

Iya nih, minta komentar buat yang udah nikah donk. Yang belum juga gpp kok. Komentarnya sangat dihargai
 
ya.. siapa tau.. yang udah menikah, bisa ngasih kita pelajaran. tapi inget.. pelajaran yang positif, yah.. hehehe.. trus.. yang belum nikah.. sambil belajar nih, tentang kehidupan rumah tangga. ya gak, jaketmerah. btw, jaketmerah lom merid?
 
Susahnya memilih pasangan hidup untuk menikah

Memilih pasangan hidup dalam pernikahan bukanlah hal yang sederhana sebenarnya. Dalam benak banyak orang, menikah sebenarnya adalah sekali untuk seumur hidup. Sayangnya, saat ini tidak banyak orang yang mampu mempertahankan pernikahannya karena 'salah pilih' atau godaan duniawi lainnya.

Dalam membuat pilihan apakah pasangan kita adalah orang yang tepat memang bukan hal yang gampang. Kalau sudah sekali salah, maka kita tidak bisa mengganti atau menukarnya. Sekali cincin pernikahan itu disematkan, kita sudah tidak bisa memindahkannya (seharusnya demikian) sampai mati.

Seorang teman cowok pernah bertanya pada saya, mana yang harus aku pilih, dia yang kaya, atau dia yang seksi? Kedua-duanya mencintai saya sepenuh hati. Bedanya adalah, yang kaya tidak terlalu cakep, sedangkan yang cakep bukan orang yang kaya. Kalau akal berbicara, maka untuk kehidupan sosial, yang kaya lebih menjamin. Punya mobil, rumah, dan uang jutaan setiap bulan tanpa si cowok harus bekerja. Sayangnya, si cewek ini tidak cukup seksi. Kurang cantik, bibir kurang seksi, dan lain-lain.

Pertanyaannya, apakah kita menikah untuk menikmati keseksian itu? Bukankah rasanya sama saja kalau kita bicara seks? Orgasme adalah tetap seperti itu. Mau cakep mau jelek juga tetap begitu. Lalu, berarti kaya tapi tidak cakep bukan masalah bukan?

Saya kemudian teringat pada sejumlah kasus perselingkuhan yang ada disekitar saya. Salah satu penyebabnya adalah terpikat oleh kecantikan cewek lain. Berarti sebenarnya, dalam hal mau menikah dan setelah menikah, pertimbangan kecantikan menjadi berbeda. Sebelum menikah, bisa jadi pertimbangannya adalah nggak papa nggak terlalu cakep, yang penting kaya. Tapi setelah menikah, nggak papa nggak punya duit, yang penting cakep.


Kalau kita bicara cinta, rasanya bagi sebagian cowok, cinta itu sulit untuk dijabarkan. Let's say, cinta itu landasannya adalah 'rasa senang'. Sedang rasa senang itu muncul karena 'hormon' yang muncul begitu saja. Persoalannya, pada sebagian cowok, cinta ini tidak last forever. Ada sebagian cowok yang merasa cinta hanya karena pertimbangan fisik atau sosial. Sedangkan hal ini berbeda dengan cewek yang lebih cenderung dari hati.

Karena itu, bukan hal yang aneh jika sekali waktu kita mendapatkan pasangan yang sudah menikah sekian tahun tiba2 tertarik dengan cewek lain, sedangkan bagi kita, cinta itu adalah kesetiaan sampai mati. Bagi cowok, cinta itu bisa datang dan pergi begitu saja, sedang bagi cewek, cintanya adalah kesucian yang harus dipertahankan sampai akhir hidup.

Catatan ini, bukan menganggap semua cowok dan cewek begitu. Ada saja pengecualian dan perbedaan satu sama lain. Namun secara garis besar, kita perlu mewaspadai perbedaan konsep pandang ini.
 
Waktu aku mau menikah memang aku sempat mengalami keadaan seperti itu. Waktu itu aku menodong cewekku untuk menikah. Tapi karena dia dan keluarganya masih belum 100% menyetujui hubungan kami maka dia menggantung jawaban. Dampaknya aku merasa dia kurang berani membela hubungan kami dan akhirnya kami pisah.

Setelah itu aku berpacaran dengan seorang cewek lain dan kali ini, giliran aku yang kena todong. Dia diminta segera menikah oleh orang tuanya karena adiknya sudah menikah (beberapa bulan setelah kami berkenalan). Giliran aku yang maju mundur karena aku bingung nggak siap dana. Kalau dulu waktu sama 'pacar' yang lama, dia cukup bermodal jadi aku bisa pinjam dulu, tapi kalau yang ini, aku harus menyiapkan sendiri. Tapi akhirnya memang kami menikah.

Dari pengalaman itu, aku merasa bahwa kalau kita ragu2 dalam memutuskan untuk menikah dengan pacar kita adalah lebih karena ada hal-hal yang belum sepakat. Begitu kita mencapai kata sepakat, maka keraguan itu hilang dengan sendirinya. Begitu menurut pendapat saya sih
 
oh ya, waktu pertama kali.. lo maju ke pelaminan.. gimana tuw, rasanya? dag dig or dug?? hehehe.. cerita, dunkz.. rasanya pas ijab qobul.. hehehe
 
Boleh tahu gak kesepakatan dalam hal apa. Soalnya menurutku setelah menikahpun tentu masih saja ada perbedaan antara cowok dengan cewek yang mungkin juga sulit dipersatukan..
 
Kebetulan waktu aku dan Santi (my wife) mendapat pemberkatan di Gereja, rasanya memang grogi. Apalagi waktu aku dan Santi secara bergantian membacakan janji (ada 2 janji) dengan berkata, "Saya, Ayom Rahwana, dengan ini menyatakan dengan tulis iklas bahwa Yulia Ratna Santi yang hadir disini akan menjadi istri saya bla bla bla". Waktu harus membaca teks itu, rasanya aku seperti 'blank' karena rasanya panas sekali wajah. Mungkin mukaku merah waktu itu. Rasanya gimanaa gitu. Dan saat yang mendebarkan itu berlangsung selama 15 menit melalui berbagai upacara. Sampai2 waktu upacara penyematan cincin, tangan gemetaran memasukkan cincin.

But now, she is my wife. Dan kalau tidak ada halangan, Juni besok si kecil lahir. hehehe...
 
Paling tidak beberapa hal yang waktu itu menjadi ketidaksepakatan antara aku dan calonku adalah : agama (karena kebetulan kami berbeda), trus pernikahan adat (karena aku dan dia berbeda suku). Masalahnya, perbedaan ini jelas juga melambangkan perbedaan cara pandang orang tua kami. Dan sangat posible terjadi masalah dikemudian hari kalau pernikahan ini tidak dilandasi dengan kesepakatan atau deal yang kuat antara aku dan dia.

Sedangkan beberapa hal yang sempat menjadi kendala buat aku adalah bagaimana dengan biaya pernikahan? setelah menikah apakah istriku masih boleh atau mau bekerja? apakah kami akan segera punya anak atau masih mau ditunda? Bagaimana bentuk acara pernikahan? Bagaimana kalau orang tua ada yang tidak setuju dengan format acara? Dan semuanya itu perlu dimatangkan dulu waktu itu.

Bisa jadi tiap2 orang atau pasangan punya kekuatiran yang berbeda dengan aku. Mungkin aku tidak jadi masalah soal rumah karena kami sudah ada rumah sendiri dan tidak tinggal bareng orang tua. Tapi buat yang masih mau tinggal bareng mereka khan jelas ada hal yang harus diperhatikan lagi.
 
Kebetulan waktu aku dan Santi (my wife) mendapat pemberkatan di Gereja, rasanya memang grogi. Apalagi waktu aku dan Santi secara bergantian membacakan janji (ada 2 janji) dengan berkata, "Saya, Ayom Rahwana, dengan ini menyatakan dengan tulis iklas bahwa Yulia Ratna Santi yang hadir disini akan menjadi istri saya bla bla bla". Waktu harus membaca teks itu, rasanya aku seperti 'blank' karena rasanya panas sekali wajah. Mungkin mukaku merah waktu itu. Rasanya gimanaa gitu. Dan saat yang mendebarkan itu berlangsung selama 15 menit melalui berbagai upacara. Sampai2 waktu upacara penyematan cincin, tangan gemetaran memasukkan cincin.

But now, she is my wife. Dan kalau tidak ada halangan, Juni besok si kecil lahir. hehehe...

selamat, yah.. moga ntar adek bayi nya sehat dan lucu.. maunya co apa ce?
 
Aku dah lihat-lihat foto pernikahannya mas Rahwana. Selamat ya mas, walau sebenarnya telat banget. Langgeng deh pernikahannya.
 
Kenapa cowok susah berkomitmen diajak menikah, kalau ini saya mungkin punya jawabannya

karena faktor ekonomi, kalau si cowok belum mapan udah di paksa menikah yang ada masa depannya melarat..
 
Saya punya seorang teman cowok yang kaya dan berkelimpahan secara rejeki. Tapi sampai umur 35 tahun ini dia belum mau menikah. Hal yang paling ditakutinya adalah komitmen. Dia bolak balik punya pacar tapi tidak satupun berujung di pernikahan. Setiap kali si cewek mengajak menikah, dia mundur dan akhirnya putus. Bagi dia, komitmen sangat menakutkan karena dia akan kehilangan kebebasan. Sekarang dia bisa bebas bersama cewek manapun, tanpa harus terikat apa2. Kalau menikah hal itu jelas tidak mungkin untuk dilakukan.

Komitmen menakutkan karena merupakan 'janji' untuk kehilangan kebebasan. Padahal, cowok sangat mengagungkan kebebasan itu. That's why cowok nggak mau berkomitmen jika belum siap dengan kehilangan kebebasan tadi.
 
Lho? Khan sudah ada ceweknya tuh yang kasih pendapat? Tuh mbak Kalina itu khan cewek yang rajin memberikan pendapat. Bener khan mbak?
Bagaimana pendapat Kalina untuk cowok yang takut kehilangan kebebasan jika berkomitmen?
 
Lho? Khan sudah ada ceweknya tuh yang kasih pendapat? Tuh mbak Kalina itu khan cewek yang rajin memberikan pendapat. Bener khan mbak?
Bagaimana pendapat Kalina untuk cowok yang takut kehilangan kebebasan jika berkomitmen?

jangan cuman cowok yang berpikir
takut kehilangan kebebasan jika berkomitmen
karena, kebanyakan cewek juga begitu. artinya.. gak ikhlas dong.. untuk saling memiliki. so, kalau mau komitmen.. apa aja.. (yang utama tentang menikah, karena ini sesuatu yang sakral), jangan buru-buru.. dipikir lagi.. "ikhlas gak sih, gue untuk memiliki dan dimiliki elo? lo juga ikhlas gak sih, memiliki dan dimiliki gue." semisal kita belum bisa ikhlas.. ya.. diem dulu.. belajarlah untuk ikhlas.. karena dengan begitu, bisa mengurangi penderitaan perempuan yang takut dimadu.. ^_^d gue kira.. gitu dulu pendapat gue.. so, come on, boys/man.. sadarilah.. derita perempuan adalah buah kerajinan tangan para laki-laki.. (gue korban dari ke posesivan cowok, lohh)
 
Back
Top