Gangguan-Gangguan Yang Timbul Setelah Bayi Dilahirkan

depe_3rd

New member
funny_baby_shots.jpg


Gangguan-gangguan yang timbul Setelah Bayi Dilahirkan (pada hari-hari atau minggu-minggu pertama):

  • Nanah (pus) atau bau busuk dari pusar (tali pusat) merupakan tanda yang berbahaya. Amati tanda-tanda awal tetanus atau suatu infeksi bakteri dalam darah. Basahi tali pusat dengan hidrogen peroksida, oleskan gentian violet, dan biarkan tali pusat terbuka kena udara. Jika kulit di sekitar puting tali pusat tampak merah dan panas, obati dengan ampicillin atau dengan penicillin dan streptomycin.
  • Suhu badan rendah (di bawah 35°C) maupun suhu badan tinggi dapat merupakan tanda infeksi. Panas tinggi (di atas 39°C) berbahaya bagi bayi baru lahir. Tanggalkan seluruh pakaiannya dan basahi bayi dengan air dingin. Lihatlah juga tanda-tanda kekurangan cairan (dehidrasi). Jika anda menemukan tanda-tanda ini, berikan air susu ibu dan juga Minuman Rehidrasi kepada bayi.
  • Serangan kejang (konvulasi). Apabila bayi juga menderita panas, atasi seperti yang diuraikan di atas. Anda harus memeriksa kemungkinan kekurangan air atau dehidrasi. Serangan kejang yang dimulai pada hari kelahirannya mungkin disebabkan oleh luka otak pada saat lahir. Jikalau serangan kejang dimulai beberapa hari kemudian, carilah dengan seksama tanda-tanda tetanus atau peradangan selaput otak (meningitis).
  • Berat bayi tidak bertambah. Selama hari-hari pertama, kebanyakan berat bayi akan turun sedikit. Hal ini merupakan keadaan wajar. Setelah minggu pertama, seorang bayi yang sehat harus bertambah beratnya sekitar 200 gm. per minggu. Bilamana bayi tidak bertambah atau kehilangan beratnya, maka hal ini menunjukkan sesuatu yang tidak Beres. Apakah bayi tampak sehat pada waktu lahir? Apakah bayi menyusu dengan baik? Periksalah bayi dengan seksama untuk mencari tanda-tanda infeksi atau gangguan lainnya. Jika anda tidak menemukan penyebab gangguan ini dan tidak mengatasinya, mintalah pertolongan dokter.
  • Muntah (vomitus). Jika bayi yang sehat bersendawa (atau mengeluarkan udara yang ditelannya ketika menyusu), kadang-kadang sedikit susu ikut keluar. Hal ini merupakan keadaan yang wajar. Bantulah bayi mengeluarkan udara setelah menyusu dengan menyandarkan bayi pada bahu anda dan menepuk-nepuk punggungnya perlahan-lahan seperti ini:
    1. Jika bayi muntah ketika anda membaringkannya setelah memberikan susu, cobalah dudukkan tegak untuk sementara setiap kali setelah menyusu.
    2. Bayi yang muntah hebat, atau muntah banyak dan sering, sehingga kehilangan berat badannya atau mengakibatkan tubuh kekurangan air (dehidrasi), maka bayi tersebut menderita sakit. Jika bayi menderita mencret, mungkin ia mengalami infeksi usus. Infeksi bakteri dalam darah, peradangan selaput otak (meningitis) dan infeksi lainnya dapat pula menyebabkan muntah.
    3. Jika muntahnya kuning atau hijau, mungkin ada penyumbatan usus, terutama perut sangat membesar atau bayi tidak dapat kentut/buang air besar. Bawalah bayi ini segera ke pusat kesehatan atau rumah sakit.
  • Bayi berhenti menghisap susu. Jika bayi tidak mau menghisap susu lebih dari 4 jam, keadaan ini merupakan suatu tanda bahaya terutama jika bayi tampak sangat ngantuk atau sakit, atau jika ia menangis atau bergerak-gerak berbeda dibandingkan dengan keadaan wajarnya. Tanda-tanda ini dapat bermacam-macam sebab, namun penyebab yang paling sering dan berbahaya dalam 2 minggu pertama kehidupannya ialah infeksi bakteri dalam darah dan tetanus.


Source: Patology And Fisiology, Harry Oxorn & William R. Forte
 
wah ngeri juga ya... apalagi bagi wanita yang baru menjadi ibu layak tau nih..


Tadinya aku pikir ini gangguan yang dialami oleh si ibu aku harap Ibu dokter mau kasih gambaran gangguan-gangguan kesehatan setelah melahirkan anak dan cara mengantisipasinya ;)
 
terutama tentang ruam susu, penyakit yang umum terjadi pada bayi. itu biasanya karena kulit bayi masih sensitif
 
Back
Top