Konfusius Bangkit

cmi

New member
maaf kalau postingan ini salah room, tadinya mau dimasukan ke room agama tapi saya rasa tak cocok dan juga di room pelajaran

Setelah fokus pada kebijakan ekonomi dengan pertumbuhan tinggi tanpa memperhitungkan dampak negatif, China kini kembali memperhitungkan nilai-nilai tradisional sesuai budaya sendiri.

Stasiun televisi CNN, Rabu (9/3), menayangkan sekolah-sekolah di mana anak-anak sekolah mulai diajari sekaligus diingatkan soal ajaran filsuf China, Konfusius. CNN juga menyebutkan latar belakang kebangkitan kembali ajaran Konfusius, yang hidup sekitar 2.500 tahun lalu.

Dalam situs The Diplomat, Ulara Nakagawa, seorang editor yang berbasis di Tokyo, juga menuliskan kebangkitan ajaran Konfusius berjudul ”The Confucian Comeback” pada 2 Maret lalu.

Menurut Nakagawa, hampir sulit ditemukan kaitan antara ajaran Konfusius dan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari di China. Saat Kompas berkunjung ke China, banyak pihak yang menertawakan ketika ditanyakan apakah Konfusius menjadi penyebab kebangkitan ekonomi.

Salah satu ajaran Konfusius yang paling menonjol adalah rakyat harus tunduk kepada pemerintah, tetapi pemerintah juga harus sadar dengan predikat sebagai pemimpin, yang berbakti sepenuhnya demi kepentingan rakyat.

Konfusius mengajarkan kepada semua kelas masyarakat, termasuk rohaniwan, pedagang, dan militer, untuk tahu fungsi masing-masing dan hidup saling mengisi, bukan saling mengacaukan.

Kesabaran, ketekunan, dan sikap mementingkan keharmonisan juga merupakan salah satu ajaran Konfusius, yang hidup ketika China pernah menjalani kehidupan barbar.

Identitas diri

Daniel Bell, penulis buku China’s New Confucianism: Politics and Everyday Life in a Changing Society, menuturkan latar belakang kebangkitan ajaran Konfusius.

Pada era Revolusi Kebudayaan di bawah pemimpin China, Mao Zedong, ajaran Konfusius diharamkan. Namun, para pemimpin China sekarang mulai menunjukkan pentingnya ajaran Konfusius.

Bell mengatakan, ajaran Karl Marx tidak lagi berlaku walau China tergolong sebagai komunis. Karena itu, China mengalami krisis ideologi sehingga memilih untuk membangkitkan ideologi lain. Namun, China enggan menerima ajaran ideologi Barat, seperti demokrasi. Karena itu, kata Bell, China kini memilih ideologi yang sesuai dengan budaya sendiri dan tumbuh di negara sendiri. Ideologi seperti itu kini semakin dibutuhkan sehubungan dengan tampilnya China sebagai kekuatan ekonomi terbesar nomor dua di dunia.

Dalam kehidupan sosial, menurut Bell, ajaran Konfusius juga menjadi pilihan pas. Di tengah kebangkitan ekonomi China, muncul juga gejala kemerosotan soal tanggung jawab sosial akibat sistem kapitalisme yang secara de facto diterapkan di China.

Ajaran Konfusius, yang menekankan tanggung jawab individu sebagai bagian dari masyarakat, juga dianggap tepat bagi masyarakat China untuk tidak lupa akan tanggung jawabnya.

Perumahan dan kesehatan Di samping kebangkitan ajaran Konfusius, Pemerintah China kini juga semakin sadar akan dampak negatif kebijakan yang mendorong pertumbuhan dengan biaya apa pun. Kebijakan seperti itu telah menyebabkan warga kaya semakin kaya, tetapi kelompok miskin semakin miskin.

Sun Zhigang, Wakil Direktur Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi, Rabu di Beijing, menekankan bahwa pemerintah mencanangkan perluasan pelayanan sistem kesehatan. Hal itu bertujuan memeratakan pelayanan kesehatan sehingga bisa didapatkan warga kurang mampu.

Kementerian Perumahan dan Pengembangan Perkotaan serta Pedesaan di Beijing juga mencanangkan pembangunan 10 juta unit rumah tahap pertama. Hal ini bertujuan agar warga kurang mampu bisa memiliki rumah, yang saat ini mengalami peningkatan harga. Dengan harga rumah yang mahal, banyak warga kelas rendah tidak akan mampu membeli rumah jika tidak ditolong pemerintah.


sumber: forum.vivanews
 
Back
Top