KERIS EMAS KAHYANGAN

Udara dingin di pagi buta begitu menusuk,hanya terdengar suara jangkrik hutan bersahutan,di sebuah tempat di tengah hutan terlihat sebuah perapian,dan terlihat dua orang sedang bersila di dekat perapian itu,yang pertama adalah seorang pemuda gagah tinggi sedang berzikir sambil memegang tasbih di tangan kanannya,sedang yang satu lagi adalah seorang gadis berkulit putih bertubuh agak pendek dari yang lelaki sedang memejamkan mata sambil berzikir pula,mereka berdua adalah sepasang pendekar bersaudara murid-murid eyang ismaya yang baru beberapa hari turun gunung untuk mengembara mencari pengalaman di luaran.



dan ketika matahari sudah mulai tampak menyinari dunia,maka sang dara pun yang tidak lain adalah megha adanya membuka mata,



"lapar,,,,,,Duutt.....!!",area sekitar tempat dimana mereka berada bergetar sesaat,karena megha buang angin alias kentut dengan mempergunakan tenaga dalamnya,



"wala-wala,pagi-pagi di kasih sarapan kentut,hahahahha...",yang berkata adalah rendra,dia memasukkan tasbihnya kedalam buntalan yang berisi pakaian dan perbekalan,lalu dengan cepatnya dia melompat dan duduk di atas sebatang ranting pohon besar.hebatnya ranting pohon itu tidak patah,bahkan dengan asyiknya rendra duduk sambil uncang-uncang kaki,padahal jangankan manusia,seekor kucingpun akan terjatuh jika menginjak ranting itu,itulah berkat ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya,dan sambil nyanyi-nyanyi gak jelas rendra memandang berkeliling dari atas pohon itu,



"sista,di sana ada rusa yang cukup besar,buat empat orang juga kayaknya cukup tuh,aku mau pergi kesana dulu yah,nanti koe yang siapin buat masaknya ya?",



megha terbangun dari silanya,"iyeh,,,,wah sarapan enak nih kayaknya,tapi aku mau mandi dulu di sungai bawah,airnya jernih enak kayaknya tuh,yaudah gih sana buruan laper nih".



lalu dengan gerakan kilat rendra menuju tempat dimana rusa besar itu berada,dan dia bersembunyi di balik semak-semak untuk mulai berburu,hanya dengan menggunakan kerikil-kerikil rendra berhasil menotok beberapa bagian tubuh rusa besar itu,sehingga tidak usah repot-repot dia menangkap buruannya,pada saat rendra sudah membopong rusa dan hendak pergi,tiba-tiba sesuatu melesat mengarah kekepalanya,namun dengan menggunakan kebutan tangannya dia berhasil menepis benda itu yang ternyata sebuah mangga.



"woiii,,,sapa nih yang berani-berani nguntit,ayoo keluar"



lalu dari deretan semak-semak yang berjarak sekitar lima tombak dari tempat rendra berdiri,keluarlah sosok seorang dara muda jelita memakai pakaian serba biru,sambil senyum-senyum sang dara melambaikan tangannya ke arah rendra,dengan wajah tanpa dosa.



"cuplik!,,oala,,,,ternyata kamu de,hehhh bagaimana koe bisa ada disini de?"



sang dara yang ternyata bernama cuplik menjawab,"panjang ceritanya kak,eh...ngomong-ngomong kayaknya enak tuh",cuplik menunjuk ke arah rusa besar yang berada dalam panggulan rendra.



"ho...kamu lapar juga toh,yasudah kita makan sama-sama sajah,sekalian sama megha,nanti kamu bisa ceritakan juga bagaimana bisa ada di sini".



di perapian sambil makan cuplik mulai menceritakan kisahnya kepada rendra dan megha,



kita kembali ke beberapa hari lalu di mana rendra dan megha turun gunung,di waktu yang sama di tempat yang berbeda,seorang kakek yang dalam dunia persilatan di kenal sebagai kiyai pesut abai berdiri di atas sebuah batu besar,di belakang batu besar yang berjarak dua tombak itu terdapatlah sebuah gubug sederhana,lalu sang kakek berseru memanggil-manggil ke arah gubug itu,



"misa..misa...keluarlah cu,ada yang ingin aku bicarakan!",lalu tak berapa lama muncullah seorang dara berbaju biru,yaitu misa atau cuplik adanya,misa menjura hormat di hadapan sang kakek,



"ada apa eyang guru memanggil?"



sejenak sang kakek usap-usap janggutnya yang seperti kambing bandot,lalu dia mengeluarkan sebuah benda dari balik pakaiannya,ternyata benda itu adalah sebuah keris yang terbuat dari emas,yang gagangnya dihiasi permata-permata berkilauan,misa terkagum-kagum melihat benda itu,



"wahh.....kalau di jual bisa punya uang banyak tuh,,,hik..hik..hik.."



kakek tua itu menjewer misa,"hush..sembarangan koe,ini namanya keris emas kahyangan,kamu ini jangan bisanya cuma bercanda,...dengarkan baik-baik,ini keris di buat oleh almarhum sahabatku empu soka maya,dua puluh satu tahun silam beliau berpesan agar menyerahkan keris ini kepada cucunya,yaitu permana,nah sekarang kau aku beri tugas untuk mencari dan menyerahkan keris ini kepada yang empunya,yaitu permana,kalau aku sudah terlalu tua untuk mengemban tugas ini".



misa terdiam sesaat,dia merasa senang karena itu artinya dia di perbolehkan untuk mengembara,biasanya dia selalu merasa sebagai kodok dalam mangkok,"baiklah jika eyang guru bermaksud demikian,murid tidak bisa berkata apa,berarti aku boleh mengembara yah?,asyik...hahahhaha".



kiyai pesut abai geleng-geleng kepala melihat tingkah muridnya itu,



"iyah,dan satu hal lagi yang perlu kau ketahui...,ada kabar mengatakan bahwa saudara seperguruanku yaitu eyang ismaya baru saja melepas murid-muridnya untuk turun gunung,dan sekarang ada baiknya kau mencari dan bersama-sama melakukan pengembaraan bersama kakakmu itu si pemuda gebleg begajulan"(baca kisah sebelumnya "Dua Pendekar Konyol Turun Gunung").



lalu setelah menyiapkan perbekalan dan berpamitan maka berangkatlah misa atau cuplik,ini kali pertamanya dia keluar.



"ho,,gitu toh ceritanya,dan koe kebetulan tadi lagi nyari-nyari air dan ngeliat aku dari jauh,terus kamu usil gitu mau nimpuk kelapa kaka?"



misa mengiyakan sambil mengunyah makanan.



"tapi,di mana kita mencari permana?",rendra bertanya.



"ho..iyah aku lupa,kalau tidak salah nama desanya adalah desa pantat melarat",



megha yang sedang asyik melahap menyemburkan makanannya,mendengar nama desa tersebut,"fuah,,,uhuk-uhuk...lah bujug dah,gak salah tuh namanya?desa pantat melarat,sadis amat ya?"



sambil tertawa rendra menyahuti,"hahahahaha....jangan-jangan orangnya pada gak bisa buang air besar,wah kasian bener-bener melarat dah pantatnya".



"sudah-sudah jangan bercanda lagi,habisin dulu tuh makanannya,gebleg wong lagi ngunyah asyik-asyik malah bikin rusuh......tiut.....duuuuuuuttt","ups kelepasan",,megha nyengir puas.



lalu setelah mereka selesai makan dan mempersiapkan segalanya,maka berangkatlah semuanya menuju desa pantat melarat.



*********



Desa pantat melarat,orang tua itu mundar-mandir di depan langkan rumah besarnya,agaknya dia sedang menunggu seseorang,sesekali dia menghisap cerutunya,macam celeng kehilangan arah dia bulak-balik tak menentu,lalu selang berapa ketika muncullah seorang pemuda dari dalam rumah besar itu,



"permana,kau ini sedang apa saja di dalam,kita harus segera pergi dari sini sebelum tiga iblis nyungsang datang mencarimu!",si orang tua mendamprat pemuda yang keluar habis-habisan.



sang pemuda yang ternyata permana adanya menyahuti,"maaf bapak,tadi aku sedang siap-siap",dan ketika mereka hendak beranjak tiba-tiba tiga sosok berkelebat dan berdiri tepat di hadapan permana dan si orang tua,



"tiga iblis nyungsang..celaka",desis sang orang tua ketakutan mengenali sosok yang menghadangnya.



tiga sosok itu berbadan tinggi besar-besar,berkepala botak licin macam kelereng,dan rata-rata memegang golok besar-besar,tampangnya sangar angker,lalu iblis yang berbadan lebih besar dari kedua kambratnya yaitu iblis ketua membentak,



"hai pemuda,kau mau lari ya?kalau kau mau lolos lekas kau serahkan dulu keris emas kahyangan padaku"



permana membantah,"aku tidak tau di mana keris itu berada,melihatpun aku belum pernah"



iblis ketiga menyeringai,"kau boleh bodohi orang-orang,tapi tidak bisa membodohi kami,sekarang lekas serahkan keris itu baik-baik,atau aku pakai cara kasar"



karena permana memang tidak merasa memegang benda yang di cari dia tetap membantah,"sungguh,demi makanan,aku tidak tahu dimana keris itu,kenapa kalian masih mau mengincarku?"



iblis kedua membentak,"bangsat,rupanya kau minta mampus,makan ini!".



selarik sinar hijau melesat ke arah permana,si orang tua tak berkutik cemas,dalam pikirnya pastilah permana akan tamat riwayatnya,agaknya dia sudah siap-siap memikirkan segala macam biaya untuk prosesi penguburan permana,permanapun kaku saking ngerinya,dia tak punya kepandaian apa-apa untuk melawan,rupanya dia sudah pasrah,namun ketika sinar hijau itu tinggal sejengkal lagi menghantam permana,tubuh pemuda itu serasa ada yang membetot,sehingga sinar hijau itu hanya mengenai pintu rumah hingga bobol berantakan,dan permana sendiri terpental menabrak pohon besar hingga pemuda itu pingsan.



si pak tua melongo macam orang habis ketabrak lalat,sedangkan iblis ketiga mendamprat habis-habisan,



"penguntit keparat,lekas unjukkan diri kalau berani"



lalu berkelebatlah tiga sosok,yang satu adalah seorang pemuda,sedangkan yang dua lagi seorang dara,si pemuda cengar-cengir sambil garuk-garuk kepala,keliatannya nikmat betul ketika menggaruk kepalanya,mereka bertiga yang tidak lain adalah,rendra,misa dan megha adanya.



"ha..ha..ha..memedi,dedemit kesasar,tukang bikin onar,tampang kasar.macam badut,,ha,,ha,,ha"



suara tawa pemuda itu menggetarkan tempat sekitar dan membuat telinga sakit,nyatalah bahwa pemuda itu telah mengerahkan tenaga dalamnya.



iblis ketua tampak kesal,"anak setan kenapa kau berani campuri urusan kami?"



"oala,,si kaka di bilang anak setan,lah kalau kaka ku setan ya kalian embahnya setan,eyangnya,buyutnya,yang mbahu rekso aki-aki,hik..hik..hik...",misa ikut-ikutan mengejek.



iblis ketua kertakan rahang,"bangsat!kalian sudah bosan hidup rupanya,kalian berdua serang dua wanita itu,biar aku yang menghadapi pemuda setan itu!"



"wah kebagian satu-satu nih",megha berkata.



"wuut",,,golok besar sang iblis ketua menderu kearah rendra,namun dengan gerakan kilat rendra berhasil mengelak,dia melompat di udara dan berjungkir balik,lalu dengan kerahkan dua tangan dia hantamkan pukulan tangan kosong untuk menjajaki besar kekuatan sang iblis ketua,dari bawah iblis ketua menyongsong dengan tangan kirinya,"buuk..."dua lengan saling beradu,rendra berjungkir balik di udara dan jatuh di atas kedua kakinya,dadanya berdenyut,sedangkan sang iblis ketua kakinya terlihat amblas sedalam sepuluh centi.



"waduh,,ini memedi serem-serem gak boong,tenaganya gede,tampangnya sangar pula,,,dadaku sampai sakit",tiba-tiba rendra melesat dan sudah tak ada di tempatnya lagi entah kemana,iblis ketua yang berusaha bangkit melihat sekeliling,dilihatnya pemuda itu sudah tak ada lagi di tempatnya.



"anak keparat,sembunyi dimana kau?"



tiba-tiba dari belakang sang iblis ketua terdengar suara,"disini,,di belakangmu"



pada saat iblis ketua menoleh,"croott...",muka iblis ketua cemong belepotan kotoran kerbau,iblis ketua memaki panjang pendek,sedangkan rendra yang ternyata berada di atas sebatang pohon besar tertawa terbahak-bahak mengejek,



"huahahhah..oi dedemit,maskernya boleh juga tuh,cap kerbau yah?"



iblis ketua benar-benar marah,lalu dia komat-kamit dan keanehan terjadi,golok besar di tangannya melayang melesat seperti hidup ke arah rendra,itulah jurus "golok maut mengincar makanan",rendra yang sudah siaga tidak tinggal diam,kedua tangannya di arahkan kedepan dada,dan dengan satu bentakan dia arahkan kedua tangannya,yang satu melesat menyambar golok,sedang yang satu menyambar ke arah iblis ketua."wut..wut"dua sinar putih menggidikkan berbentuk naga melesat.



"pukulan naga kembar pemusnah raga",iblis ketua tercekat mengenali pukulan itu,namun untuk menghindar sudah terlambat,terdengar pekik dari mulut iblis ketua,tubuhnya hangus dan dadanya bolong,sedangkan golok besar yang melayang ke arah rendra hancur berkeping-keping.itulah kehebatan pukulan sakti yang dimiliki rendra.



******



misa berkelit menghindari serangan lawannya,namun demikian angin golok iblis kedua yang menghantam misa begitu terasa,hingga sang dara bergidik,lalu misa mundur beberapa tombak ke belakang,dan mengeluarkan sesuatu dari balik pakaiannya,ternyata sebuah kipas terbuat dari besi yang dihiasi permata sehingga menyerupai bulu merak,dan terjadilah bentrokan dua senjata,sehingga menimbulkan gemercik api layaknya kembang api,sesekali misa lancarkan pukulan-pukulan sakti,namun dapat dihindari oleh iblis kedua,



"bret..",lengan baju misa sobek kecil tersambar angin golok iblis kedua,namun tidak menimbulkan luka berarti.



"wala-wala bajuku sobrek,padahal dari sutra mahal punya nih..",lalu misa mundur lagi kebelakang,dan dia pasang kuda-kuda,tangan kiri di angkat keatas,sedang tangan yang memegang kipas di rentangkan,lalu tiba-tiba dari kipas itu mengalir sinar hitam yang mengerikan,misa hantamkan kipas itu ke arah iblis kedua,



"ilmu racun kipas merak hitam","argh,,,",iblis kedua menjerit dan melolong macam anjing di jejali jengkol,dan dari kupingnya mengepul asap,bagaikan ceret yang berisi air mendidih,lalu iblis ketua melejang-lejang dan tak lama nyawanyapun lepas.



"wala-wala ini kipas serem amat ya?baru kali ini aku mencoba jurus pamungkas pemberian eyang guru"



*****



di sisi lain megha bertarung dengan iblis ketiga,mati-matian dia menghindari terus serangan lawan yang gesit,agaknya megha terdesak hebat.



"ha.ha..ha..hai perempuan pendek macam kelinci kepanasan!,sebaiknya kau berlutut dan memohon ampun kepadaku,maka akan ku biarkan kau hidup",



"mana aku mau berlutut kepada iblis macam setan kesiangan seperti koe,",



geraham iblis ketiga bergemeletakan,amarahnya kini semakin menaik,mukanya merah macam pantat monyet,dan golok besarnya membabat ke arah megha,namun megha berkelit sembari lancarkan tendangan ke arah kepala,tapi iblis ketiga berhasil menangkap kakinya itu dengan tangan besarnya,



megha tidak hilang akal,segera saja dia putar tubuh,pantatnya di sunggingkan ke arah muka iblis ketiga,dan "duut...preett,,,broot..",bau busuk yang menyengat menghantam ke arah hidung iblis ketiga,seketika itu juga iblis ketiga lepaskan gengaman tangannya yang memegang kaki megha,dan menutup hidung,mulutnya megap-megap dan terbatuk-batuk,rupanya megha buang angin alias kentut dengan mengerahkan setengah tenaga dalamnya,



pada saat iblis ketiga lengah,megha segera melompat setinggi dua tombak,dan majukan dua tangannya ke bawah,jari-jari di tekuk dan dalam keadaan masih melayang dia kerahkan pukulan,"tapak rajawali",



"buuk,,hekk",pukulan itu tepat mengenai batok kepala iblis ketiga,tubuhnya terlempar sejauh lima tombak dan bergedebukan di tanah,dan iblis ketiga pun meregang nyawa dengan kepala rengkah,



ketika semuanya telah berhasil mengalahkan tiga iblis nyungsang,misa menyerahkan keris emas kahyangan kepada permana yang sudah siuman,lalu setelah beristirahat sebentar dan melaksanakan salat zuhur,mereka bertiga pun berpamitan untuk melanjutkan perjalanan kembali.



*****



"aduh,,aduh,,,",rendra meringis sambil usapi lengannya,misa lalu berkata,"kenapa ka?",ketika dilihat ternyata lengan rendra agak bengkak akibat bentrokan dengan iblis ketua,



"ho...tenang,misa punya obatnya....",



"yang bener plik?"



"iyah,,pokoknya tenang ajah,nah megha sama kaka tunggu sebentar disini yah".



lalu misa berkelebat entah kemana,dan selang sepeminuman teh dia sudah kembali dengan kedua tangan di sembunyikan kebelakang.



"nah,kaka ,yuhuuuuu,,aku bawa obatnya,tapi kaka harus merem,soalnya itu syaratnya,,eheheheh"



lalu rendra mulai memejamkan matanya,dirasakannya tangannya seperti di olesi oleh suatu cairan,ajaib tangannya tidak merasa sakit.



"wah,,plik obat apa ini,asli rasa sakitnya berkurang,,,makasih yah,,,eh tapi ko,,ndus,,ndus,,,ko rada bau pesing yah?"



megha dan misa tertawa cekikikan,



"nah sekarang kaka boleh buka mata,itu yang aku olesi air kencingku ka,obat mujarab kan,mmmmmmbuahahahahahahahah..."





TAMAT
 
Last edited:
Back
Top