Investor Saham Antisipasi Laporan Keuangan

d4nlee

New member
Konflik Timur Tengah dan Afrika yang belum padam juga menjadi alasan investor.


VIVAnews - Pelaku pasar diprediksi akan terus memantau laporan keuangan tahun buku 2010 sejumlah emiten yang terus diliris ke publik. Selain itu, konflik Timur Tengah dan Afrika yang belum padam turut menjadi alasan investor dalam menambatkan porfolionya di bursa.

Saham-saham apa saja yang direkomendasikan untuk diakumulasi di awal pekan ini, Senin 14 Maret 2011? Berikut, penuturan dua orang analis yang dihubungi VIVAnews.com secara terpisah di Jakarta.

Research Analyst PT eTrading Securities, Wisnu Karto, berpendapat, pemodal pada pekan ini masih mengantisipasi laporan keuangan emiten terutama, pada sektor consumer goods (barang konsumsi) dan pertambangan.

Ia merekomendasikan, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). "Krisis konflik Timur Tengah menyebar ke Arab Saudi dan meningkatkan kekhawatiran akan situasi politik di negara-negara utama penghasil minyak," ujar Wisnu.

Selain itu, Wisnu menambahkan, reaktor nuklir yang rusak akibat gempa dan tsunami di Jepang diperkirakan turut meningkatkan permintaan terhadap komoditas batu bara. "Turunnya harga minyak mentah juga berdampak positif pada emiten berbasis semen dan consumer goods," kata dia.

Purwoko Sartono, research analyst PT Panin Sekuritas Tbk juga berpendapat, saham sektor consumer goods dan komoditas sepertinya tetap menarik minat beli investor di pekan ini. "Sahamnya yakni KLBF (PT Kalbe Farma Tbk) dan LSIP (PT PP London Sumatra Indonesia Tbk)," ujarnya.

KLBF dan LSIP, kata dia, terbukti secara historikal mampu bertahan saat indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia berfluktuasi.

Selain dua sama itu, menurut Purwoko, saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) juga layak beli. Sebab, juga terbukti mampu tak terpengaruh volatilitas pasar dan laporan keuangan perseroan diprediksi meningkat tajam seiring masih kondusifnya industri otomotif.

Semantara itu, IHSG pada penutupan perdagangan pada akhir pekan lalu, Jumat 11 Maret 2011 turun 45,42 poin atau 1,26 persen ke level 3.542,23. Hal itu terpicu pasar global yang melemah akibat merespon bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang.
• VIVAnews
 
Back
Top