Ketika Lagu "Udin Sedunia" Bermasalah

Dipi76

New member
Ketika Lagu "Udin Sedunia" Bermasalah
Penulis: Jodhi Yudono | Editor: Jodhi Yudono
Jumat, 11 Maret 2011 | 17:13 WIB

1621473p.jpg


MATARAM, KOMPAS.com — Seniman Nusa Tenggara Barat, Musbiawan, menilai lagu "Udin Sedunia" yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Sualudin (26) bermasalah karena membuat orang lain tersinggung karena namanya dijadikan lirik lagu baik versi bahasa Sasak maupun Indonesia.

"Kalau kita perhatikan lirik lagu tersebut akan menimbulkan ketersinggungan orang lain, seperti pada lirik yang suka ke WC namanya Tahiruddin dan yang agak stres namanya Sarafudin," katanya di Mataram, Jumat, ketika dimintai tanggapannya terkait protes sebagian warga Lombok terhadap lagu Udin Sedunia itu.

Ia mengatakan, pada dasarnya setiap karya seni lahir sebagai ekspresi manusia yang bebas namun harus selalu berlandaskan nilai estetika yang membaur dalam harmoni, fokus, keseimbangan dan totalitas.

"Menyimak lagu Udin Sedunia baik versi bahasa Indonesia maupun Sasak (Lombok) kita terpukau oleh kecerdasan dan kreativitas pencipta dalam mengolah atau memainkan kata-kata. Itu hak dan domain seniman," katanya.

Ia mengatakan, lirik lagu tersebut untuk sebuah hiburan cukup berhasil, namun ternyata menimbulkan rasa kurang nyaman bagi orang lain.

"Lagu itu terkesan norak dalam arti berlebihan, tidak serasi, dan ada kesan negatif lainnya. Misalnya ada nama Sarafudin dan Sapiudin, serta Tahirudin pada lagu versi Sasak (Lombok)," katanya.

Menurut dia, kreativitas seniman seyogyanya dibarengi dengan kecerdasan dalam mempertimbangkan lingkungan dan kearifan lokal. Apalagi ada tradisi pada beberapa suku yang menganggap nama adalah sebuah kesucian dan terkadang diresmikan dalam sebuah ritual atau upacara.

"Sebagai produk kreativitas seni mungkin layak diberi apresiasi, namun sebagai karya seni pencerahan, lagu itu layak juga ditolak," katanya.

Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTB Sukri Aruman mengatakan, sehubungan dengan kian tenarnya lagu Udin Sedunia karya pemuda asal Lombok itu pihaknya menerima sejumlah pengaduan karena lirik lagu tersebut terkesan memperolok dan melecehkan orang lain.

Menyikapi pengaduan masyarakat tersebut, KPID bersama Majelis Ulama Indoesia (MUI), budayawan/seniman Lombok dan Sumbawa serta akademisi melakukan kajian untuk memastikan apakah penyiaran lagu tersebut, baik oleh radio maupun televisi, melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) atau tidak.

==================

"Udin Sedunia" Cuma Buat Hahaha...
Penulis: Jodhi Yudono | Editor: Jodhi Yudono
Rabu, 23 Maret 2011 | 16:25 WIB

Salah satu watak kreativitas adalah "menarik perhatian". Semakin banyak orang tertarik, kian berhasillah pekerjaan dirinya sebagai seorang kreator. Tentu saja, salah satu kelebihan para kreator adalah caranya memandang sebuah hal yang berbeda dengan cara pandang awam. Jika ia memandang sama dengan cara pandang orang kebanyakan, tentu karyanya tak akan dipandang, jika dilihat pun pastilah hanya akan dipandang sebelah mata.

Lantaran pandangannya yang "lain" itulah, kerap karya seorang kreator diangggap nyleneh, tidak lazim. Tapi, begitulah, kalau lazim tentu tak dilirik orang. Sudah jamak, karya yang dilirik tentu memiliki sifat unik, lain dari yang lain. Konsekuensinya, tentu saja ada yang suka dan ada yang membencinya.

Ya seperti lagu "Udin Sedunia" karya Sualudin yang orang Lombok itu. Udin tentu telah memeras otak agar dirinya dikenal supaya lagunya lain dari yang lain, dan sudah pasti menarik perhatian yang mendengarkannya.

Tetapi, siapa sangka, lagu yang sudah diunggah di Youtube dan mulai dikenal secara luas itu mengundang kontroversi. Lagu "Udin Sedunia" dianggap menyinggung orang lain.

Bahkan, KPID NTB meminta lembaga penyiaran radio dan televisi untuk melakukan sensor internal ketat dan tidak menyiarkan lagu atau videoklip "Udin Sedunia" sebelum menghilangkan tiga kata tersebut, yakni "Sarafudin", "Sapiudin", dan "Tahirudin".

"Lirik tersebut bertentangan dengan Pasal 7 dan 9 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran tentang penghormatan terhadap nilai-nilai kesukuan, agama, ras, dan antargolongan serta penghormatan terhadap norma kesopanan," katanya.

"Pasal tersebut juga menegaskan agar isi siaran dilarang memperolok, merendahkan, melecehkan, atau mengabaikan nilai-nilai agama serta martabat manusia Indonesia," kata Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Nusa Tenggara Barat (Wakil Ketua KPID NTB) Sukri Aruman di Mataram, Selasa (22/3/2011)

Menurut dia, kesimpulan tersebut diambil dalam rapat pleno yang melibatkan Ketua MUI Prof H Saiful Muslim MM; budayawan/seniman Mustakim Biawan dan HL Agus Fathurrahman; serta pakar komunikasi dan dosen IAIN Mataram, Dr Kadri MSi.

Kepingin tahu liriknya? Simak di bawah ini.

Lirik Lagu Sualudin - "Udin Sedunia"

// Ini lagu tentang sebuah nama Kata orang Udin nama kampungan Jadi lagu enak juga didengar Kalau gak percaya simak dengan seksama

Udin yang pertama namanya Awaludin Udin yang suka di kamar namanya Kamarudin Udin yang hidup di jalanan namanya Jalaludin Udin penggembala namanya Sapiudin

Udin Udin namamu norak tapi terkenal Udin Udin walaupun norak banyak yang suka hahahaha..

Udin yang sering ke masjid namanya Alimudin Udin yang rajin berdoa namanya Aminudin Udin yang agak stress namanya Sarapudin Udin yang tidak stress namanya Sadarudin

Udin Udin namamu norak tapi terkenal //

Hmmm... sial benar si Sehabudin. Baru saja nongol namanya sudah dipentungi kanan kiri. Padahal, sejak awal lagu itu cuma ingin mengajak pendengarnya ber-haha-hihi saja, tanpa pretensi menyinggung siapa pun. Toh lagu tentang nama ini juga sudah kerap dipakai oleh para pencipta lagu sebelum Sehabudin.

Terlebih nama si pencipta dan penyanyinya juga Udin. Boleh jadi, dia memang hendak mengolok-olok dirinya sendiri. Seperti halnya Tukul Arwana.

Tapi, begitulah, ternyata karya Sehabudin harus berhadapan dengan institusi bernama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) yang mengawasi ihwal karya yang berhubungan dengan masyarakat. Seperti kita tahu, vonis buat "Udin Sedunia" sudah dijatuhkan, lagu ini melanggar aturan!

Kita tunggu saja kisah apa yang akan terjadi setelah ini. KPID NTB punya kebijakan, masyarakat juga punya caranya sendiri untuk menilai, apakah "Udin Sedunia" menyakiti perasaan orang bernama Udin atau bahkan malah bisa menghiburnya.

Ingin melihat tampilan Sualudin saat menyanyikan lagu "Udin Sedunia"? Klik ini: [ame="http://www.youtube.com/watch?v=rZ6rbbCOgNQ&feature=related"]YouTube - Udin SeDunia Lombok[/ame]

===================
Lagu "Udin Sedunia" Langgar Aturan!
Penulis: Jodhi Yudono | Editor: Jodhi Yudono
Rabu, 23 Maret 2011 | 01:50 WIB


MATARAM, KOMPAS.com — Rapat pleno KPID NTB menyimpulkan bahwa lagu "Udin Sedunia" yang diciptakan dan dinyanyikan Sualudin asal Lombok memuat lirik tidak pantas karena berkonotasi negatif terhadap nama seseorang.

Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Nusa Tenggara Barat (Wakil Ketua KPID NTB) Sukri Aruman di Mataram, Selasa (22/3/2011), mengatakan bahwa beberapa lirik lagu "Udin Sedunia" itu bisa dijadakan bahan olok-olok atau tertawaan terhadap mereka yang bernama Sarafudin, Sapiudin, dan Tahirudin.

Ia mengatakan, tiga potongan lirik lagu "Udin Sedunia" yang dinilai bermasalah adalah "Udin yang suka ke WC namanya Tahiruddin", "Udin yang stres namanya Sarafudin", dan "Udin yang suka menggembala namanya Sapiudin".

"Karena itu disimpulkan lirik lagu dan video klip berjudul 'Udin Sedunia', baik versi lagu 'Cilokaq Sasak Remix' maupun 'Reggae Rap Indonesia', terutama yang menyebut nama Sarafudin, Tahirudin, dan Sapiudin dinilai tidak pantas," kata Sukri.

KPID NTB meminta lembaga penyiaran radio dan televisi untuk melakukan sensor internal ketat dan tidak menyiarkan lagu atau videoklip "Udin Sedunia" sebelum menghilangkan tiga kata tersebut, yakni "Sarafudin", "Sapiudin", dan "Tahirudin".

"Lirik tersebut bertentangan dengan pasal 7 dan 9 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran tentang Penghormatan terhadap nilai-nilai kesukuan, agama, ras, dan antargolongan serta penghormatan terhadap norma kesopanan," katanya.

"Pasal tersebut juga menegaskan agar isi siaran dilarang memperolok, merendahkan, melecehkan, atau mengabaikan nilai-nilai agama serta martabat manusia Indonesia," katanya.

Menurut dia, kesimpulan tersebut diambil dalam rapat pleno yang melibatkan Ketua MUI Prof H Saiful Muslim MM, budayawan/seniman Mustakim Biawan dan HL Agus Fathurrahman, serta pakar komunikasi dan dosen IAIN Mataram, Dr Kadri, MSi.

=======

Sumber: Kompas


-dipi-
 
ini lagu ndak ada bagus2nya, kreatif apaan??? Udin sendiri kan nama baik, dari bhs arab, ad-Dien > agama. trus dibuat olok2?? makin aneh2 aja orang cari popularitas.
 
Asli ini NORAK ABIS aku ketawa karena kenorak-an dan gak banget!! dan emang bener meskipun liriknya konyol tapi mengundang ketersinggungan bagi orang lain yang bernama Udin dan otomatis pasti jadi bahan olok-olok, kasihan.
 
wkwkwk cuman just for fun, buat apa diambil pusing
Just for fun sih boleh-boleh aja selama bikin orang lain fun juga. Tapi kalau bikin orang lain nggak fun bahkan tersinggung, ya beda lagi urusannya. Bisa-bisa tuh yang nyanyi bakal pusing tujuh turunan :))

Lagian khan udah dibilang kalau hal seperti itu melanggar
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran tentang Penghormatan terhadap nilai-nilai kesukuan, agama, ras, dan antargolongan serta penghormatan terhadap norma kesopanan
 
ho si Udin ini asalnya dari ntb toh.
kasian juga malah jadi bahan kontroversial ya
padahal vidio klipnya udah dibikin kan? :)) Sualudin, kalau dipelesetin namanya pas bener ama nasibnya sial :))
 
Wkwkwk. . .Unik Beneeeeeeeer Yang NyanyiNya..

Yang Namanya Ada dalam Lagu Ini Pasti Dijadikan Ejekan Sama Teman2nya..:))

Ni Lyrik Lagu Udin Sedunia..

“ini lagu tentang sebuah nama..”
“kata orang udin nama kampungan”
“jadi lagu enak juga didengar”
“kalau gak percaya, simak dengan seksama”

“udin yang pertama, namanya Awaludin”
“udin yang suka di kamar, namanya Kamarudin”
“udin yang hidup di jalanan, namanya Jalaludin”
“udin penggembala, namanya Sapiudin”

“moooooo…”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang sering ke masjid, namanya Alimudin”
“Udin yang rajin berdoa, namanya Aminudin”
“Udin yang agak stress, namanya Sarapudin”
“Udin yang tidak stress, namanya Sadarudin”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang penjual nasi, namanya Nashirudin”
“Udin yang suka ke WC, namanya Tahirudin”
“Udin yang suka telepon, namanya Hapipudin”
“Udin yang jadi teroris, namanya!!!”
“Noordin M Top!”

“Udin Udin, namamu norak tapi terkenal”
“Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..”

“Udin yang terakhir… namanya Akhirudin…”

 
Last edited:
semakin tahu kita semua bahwa pola pikir kita & attitude kita seperti lagu2 yang beredar. makin norak makin terkenal apalagi yang memperolok-olok... ckckck
 
demi ketenaran, makin banyak yang menempuh berbagai cara.
nggak peduli itu menyinggung orang lain.
 
sekarang ak lg nonton acara HITAM PUTIH d Trans TV, ada Udin dan kedua orang tuanya. Rupanya udin ini udah menciptakan ratusan lagu SERIUS tp ga populer. Nanti setelah ciptakan lagu UDIN SEDUNIA baru booming padahal ide lagu ini udah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Bermula tebak2an d kampusnya soal udin
 
Back
Top