Mendengkur Itu Pertanda Tidur Nyenyak?

lelly

New member
Mendengkur bukan bagian dari adegan humor ketika suara yang mirip mesin gergaji itu mengganggu orang lain. Mendengkur adalah suara nyaring yang keluar dari saluran pernapasan bagian atas sebagai hasil getaran atap lunak rongga mulut dan uvula, sepotong daging kecil yang menggantung di belakangnya. Gangguan tidur seperti mendengkur keras, susah tidur, dan tidur tak nyaman menandakan perkembangan sindrom metabolik. Banyak hal yang menyebabkan seseorang mendengkur, dari hidung tersumbat sampai adanya tonsil yang membesar.

Peneliti dari University of Pittsburgh, Amerika Serikat, mempelajari 812 orang berusia 45 hingga 74 tahun selama tiga tahun. Mereka menemukan risiko sindrom metabolik lebih dari dua kali lebih tinggi pada mereka yang sering mendengkur keras, 80 persen lebih tinggi pada mereka yang sulit tidur, dan 70 lebih tinggi pada mereka yang mengalami tidur tak nyaman. Diperkirakan 20 persen pria berusia 30-35 tahun mendengkur setiap kali tidur, dan pada usia 60 tahun, angka ini mencapai lebih dari 50 persen.

Menurut David Fairbanks MD, profesor otolaringologi di George Washington University School of Medicine, tonsil yang membesar dan membran tenggorokan yang mulai kendur dan melebar juga bisa menjadi penyebab datangnya suara yang mengganggu ketenangan tidur orang lain ini. Meski pada tingkat ringan mendengkur tidak mengundang risiko kesehatan, kebiasaan ini bisa menurunkan kualitas hidup. Tidak hanya mengganggu orang yang tidur satu ruangan dengannya, tetapi juga tidak sedikit pendengkur yang juga mengalami sleep apnea atau tersumbatnya jalan napas selama beberapa detik.

Akibatnya, suplai oksigen ke otak menjadi berkurang. Di samping itu, mendengkur bukan pertanda tidur nyenyak. Selain mengganggu teman tidur, si pendengkur tak merasakan nikmatnya bangun tidur akibat gangguan henti napas (obstructive sleep apnea/OSA). OSA terjadi karena jalan napas tersumbat total sehingga penderita tidak bisa bernapas. Agak lama kemudian, barulah ia bisa bernapas lagi. Kejadian seperti ini bisa terjadi beberapa ratus kali dalam semalam dan menurunkan kadar oksigen dalam darah sampai di bawah normal.

sumber : http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=78892
 
Back
Top