35 Anggota DPRD DKI Absen di Paripurna Pemberhentian Ahok

spirit

Mod
6f5044c3-7335-4f9f-8fae-a8166a5e62a6_169.jpg

DPRD DKI menggelar paripurna istimewa untuk mengumumkan pengunduran diri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan pengajuan Djarot Saiful Hidayat sebagai Gubernur DKI. Sebanyak 35 anggota DPRD tidak hadir di rapat paripurna.

Rapat paripurna berlangsung di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017) mulai pukul 14.40 WIB. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi memimpin rapat dengan didampingi oleh pimpinan DPRD lainnya yaitu M Taufik, Triwisaksana, dan Ferrial Sofyan.

Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana tidak tampak. Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat hadir dengan didampingi Sekda Saefullah dan jajaran SKPD.

Berdasarkan daftar absen saat paripurna dimulai, ada 71 anggota yang hadir. Dengan demikian, berarti ada 35 anggota yang tidak hadir dari total jumlah anggota DPRD DKI 106 orang.

Rapat paripurna istimewa ini rencananya akan membahas dua hal. Pertama, pengumuman pemenang Pilkada DKI 2017 masa jabatan 2017-2022 sekaligus pengusulan gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih pada presiden melalui Mendagri.

Bahasan kedua terkait pengunduran diri Ahok sebagai gubernur DKI dan pengajuan Djarot Saiful Hidayat sebagai pengganti Ahok hingga bulan Oktober 2017.

Berikut jumlah anggota yang hadir di paripurna berdasarkan fraksi:

Fraksi PDI-Perjuangan: 19/28 anggota absen 9
Fraksi Partai Gerindra: 11/15 anggota absen 4
Fraksi Partai Demokrat-PAN: 6/12 anggota absen 6
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera: 9/11 anggota absen 2
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan: 2/10 anggota absen 8
Fraksi Partai Hanura: 7/10 anggota absen 3
Fraksi Partai Golongan Karya: 9/9 anggota absen 0
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa: 6/6 anggota absen 0
Fraksi Partai Nasional Demokrat: 2/5 anggota absen 3

Total: 71/106
Absen 35


sumber
 
Djarot Bakal Dilantik Jadi Gubernur, Sandi: Kita Doakan yang Terbaik

Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan segera dilantik menjadi gubernur definitif usai pengunduran diri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Wagub terpilih DKI, Sandiaga Salahudin Uno berharap Djarot dapat menjalankan amanahnya dengan baik.

"Saya ucapkan selamat pada Pak Djarot, hari ini selesai melalui proses di DPRD. Mudah-mudahan segera dilantik menjadi pemimpin DKI ketiga dalam lima tahun dan mempunyai prestasi sendiri. Tentunya Pak Djarot kita doakan yang terbaik untuk bisa memimpin dengan amanah," kata Sandiaga di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017).

Sandiaga meyakini peran Djarot akan sangat vital dalam memimpin DKI dalam beberapa bulan ke depan. Ia percaya Djarot akan dapat menjalankan sisa masa jabatannya dengan baik.

"Ini waktu yang sangat krusial di transisi DKI. Dan saya yakin Pak Djarot sangat berpengelaman dengan hal ini," tuturnya.

Sandiaga juga ikut menyoroti kestabilan bahan pokok di bulan Ramadan. Dirinya ingin Djarot dapat menjaga stabilisasi sembako serta memastikan iklim usaha berjalan dengan baik.

"Untuk Ramadan ini diharapkan program Pemprov yang sudah baik untuk stabilkan harga-harga bisa diteruskan. Dan berharap juga nanti program penciptaan lapangan kerja bisa terjadi karena pasti ada lonjakan dari penduduk yang masuk Jakarta paska lebaran. Ini harus disikapi bagaimana memastikan situasi lapangan kerja kondusif," paparnya.

"Sebentar lagi juga ada pembicaraan soal upah minimum, itu masih ada di bawah Pak Djarot diharapkan pembicaraan kondusif supaya tercapai win-win solution antara teman dari serikat pekerja dan dunia usaha. Dunia usaha sekarang mengeluh ekonomi bergerak lambat, apapun kenaikan kecil akan memberatkan dunia usaha," tambahnya.

sumber
 
yaa dimaklumi saja.
di pikir paling cuma kasih tau mau berhenti lalu diganti wakilnya. gak perlu sidang buat cari putusan kan? beda kalo wakilnya 10 mesti ada voting dll.
maklum juga biasa ngomong angkat suara buat rakyat cuma disuruh dengerin orang bicara dilanjutin ke makan2 bersama..
(misal aku jadi anggauta dpr pun tak lewati. momen yg gak begitu penting)
 
yaa dimaklumi saja.
di pikir paling cuma kasih tau mau berhenti lalu diganti wakilnya. gak perlu sidang buat cari putusan kan? beda kalo wakilnya 10 mesti ada voting dll.
maklum juga biasa ngomong angkat suara buat rakyat cuma disuruh dengerin orang bicara dilanjutin ke makan2 bersama..
(misal aku jadi anggauta dpr pun tak lewati. momen yg gak begitu penting)
saya setuju si hahahaaa, lagian jg lg puasa lebih enak di rmh drpd dtg cuma buat sidang
 
mungkin anggota dpr yang lain lagi ada keperluan ke luar kota atau luar negeri gan, jadi belum bisa hadir di sidang paripurna pemberhentian gubernur gan,, ini bulan puasa gan, kita harus mengurangi ngomongin hal hal yang negatif gan, berlatih untuk terus berfikir positif gan, supaya ibadah puasa kita mendapatkan hasil yang sempurna,,
 
Back
Top