andree_erlangga
New member
Abu ?Ubaidah adalah salah satu orang yang pernah
dipegang tangan kanannya oleh Rasulullah sambil berkata,
?Sesungguhnya setiap umat mempunyai orang kepercayaan dan
kepercayaan umat ini adalah Abu ?Ubaidah ibnul Jarrah.?
Ubaidah juga pernah dikirim oleh Nabi ke medan tempur Dzatus Salasil sebagai bantuan bagi Amar bin ?Ash dan diangkat sebagai panglima dari suatu pasukan yang di dalamnya terdapat Abu Bakar dan Umar.
Abu ?Ubaidah juga orang yang pertama kali disebut sebagai amirul umara atau panglima besar. Secara fisik, Abu ?Ubaidah memiliki perawakan tinggi, bertubuh kurus, berjenggot tipis, berwibawa wajahnya dan ompong giginya akibat dua gigi mukanya patah.
Bahkan, ketika Umar bin Khattab hendak menghembuskan napas terakhirnya, ia pernah berkata mengenai pribadinya, ?Seandainya Abu ?Ubaidah ibnu Jarrah masih hidup, tentulah ia di antara orang-orang yang akan saya angkat sebagai penggantiku. Dan jika Tuhanku menanyakan hal itu tentulah akan saya jawab, ?Saya angkat kepercayaan Allah dan kepercayaan Rasul-Nya.?
Ketika Abu ?Ubaidah berbaiat atau mengucapkan sumpah setia kepada Rasulullah untuk membaktikan hidupnya di jalan Allah, ia menyadari sepenuhnya makna kata berjuang di jalan Allah. Ia juga telah memiliki persiapan sempurna untuk menyerahkan kepadanya apa saja yang diperlukan berupa darma bakti dan pengorbanan.
Semenjak ia mengulurkan tangannya untuk baiat kepada Rasulullah, ia tidak memperhatikan kepentingan pribadi dan masa depannya. Seluruh kehidupannya dihabiskan dalam mengemban amanat yang dititipkan Allah kepadanya dan dibaktikan pada jalan-Nya demi mencapai keridaan-Nya. Tiada suatu pun yang dikejar untuk kepentingan dirinya pribadi dan tiada satu keinginan atau kebencian pun yang dapat menyelewengkan dari jalan Allah itu.
dipegang tangan kanannya oleh Rasulullah sambil berkata,
?Sesungguhnya setiap umat mempunyai orang kepercayaan dan
kepercayaan umat ini adalah Abu ?Ubaidah ibnul Jarrah.?
Ubaidah juga pernah dikirim oleh Nabi ke medan tempur Dzatus Salasil sebagai bantuan bagi Amar bin ?Ash dan diangkat sebagai panglima dari suatu pasukan yang di dalamnya terdapat Abu Bakar dan Umar.
Abu ?Ubaidah juga orang yang pertama kali disebut sebagai amirul umara atau panglima besar. Secara fisik, Abu ?Ubaidah memiliki perawakan tinggi, bertubuh kurus, berjenggot tipis, berwibawa wajahnya dan ompong giginya akibat dua gigi mukanya patah.
Bahkan, ketika Umar bin Khattab hendak menghembuskan napas terakhirnya, ia pernah berkata mengenai pribadinya, ?Seandainya Abu ?Ubaidah ibnu Jarrah masih hidup, tentulah ia di antara orang-orang yang akan saya angkat sebagai penggantiku. Dan jika Tuhanku menanyakan hal itu tentulah akan saya jawab, ?Saya angkat kepercayaan Allah dan kepercayaan Rasul-Nya.?
Ketika Abu ?Ubaidah berbaiat atau mengucapkan sumpah setia kepada Rasulullah untuk membaktikan hidupnya di jalan Allah, ia menyadari sepenuhnya makna kata berjuang di jalan Allah. Ia juga telah memiliki persiapan sempurna untuk menyerahkan kepadanya apa saja yang diperlukan berupa darma bakti dan pengorbanan.
Semenjak ia mengulurkan tangannya untuk baiat kepada Rasulullah, ia tidak memperhatikan kepentingan pribadi dan masa depannya. Seluruh kehidupannya dihabiskan dalam mengemban amanat yang dititipkan Allah kepadanya dan dibaktikan pada jalan-Nya demi mencapai keridaan-Nya. Tiada suatu pun yang dikejar untuk kepentingan dirinya pribadi dan tiada satu keinginan atau kebencian pun yang dapat menyelewengkan dari jalan Allah itu.