Agan Harahap, Pencipta Meme Anies yang Diunggah Ruhut Sitompul

spirit

Mod
w1200

Senima digital imaging, Agan Harahap merupakan sosok di balik meme Anies yang memakai pakaian adat Suku Dani Papua lalu diunggah oleh Ruhut Sitompul di akun Twitter pribadinya.​

TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil dari Agan Harahap yang merupakan pencipta dari meme Anies yang memakai pakaian adat Suku Dani dan diunggah oleh politisi PDI-P, Ruhut Sitompul.

Diketahui, melalui akun Twitter pribadinya, Ruhut Sitompul mengunggah foto yang dikeahui adalah Anies Baswedan dengan mengenakan pakaian adat Suku Dani Papua pada Rabu (11/5/2022).

Unggahan tersebut pun disematakan sebuah tulisan sindian kepada Anies Baswedan.

“Ha ha ha kata orang Betawi, usahe ngeri x. Sip deh,” tulis Ruhut Sitompul.

Unggahan tersebut pun membuat Ruhut Sitompul dilaporkan oleh Petrodes Mega Kelinduan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

w1200

Kolase Foto Meme Anies Baswedan memakai pakaian adat suku Dani Papua dan Ruhut Sitompul (Twitter @ruhutsitompul)​

xxx

“Sebagai antropolog Papua, saya merasa postingan atas nama akun Ruhut Sitompul yang diposting di Twitter itu adalah postingan yang sangat tidak etis dan melecehkan budaya Papua.”

“Dalam hal ini terkait busana adat yang dipakai oleh Bapak Anies Baswedan yang menggunakan pakaian adat, yang kemudian dipakai bahan lelucon pada akun tersebut,” ujar Petrodes, Jumat (13/5/2022) dikutip dari Tribunnews.

[Lantas terkait unggahannya tersebut, Ruhut menyebut meme itu bukan dirinya yang membuat tetapi memperolehnya dari salah satu pengikutnya.

Selain itu Ruhut juga mengaku tidak mengetahui apakah foto itu asli atau editan.

Profil Agan Harahap

Agan menekuni bidang ilustrator sejak saat menjadi mahasiswa di Sekolat Tinggi Desain Indonesia (STDI) di Bandung.

Usai menyelesaikan kuliahnya di tahun 2005, dirinya kemudian memutuskan menjadi fotografer di Trax Magazine, majalah yang berfokus pada bidang musik.

Ia pun juga dikenal sebagai seniman digital imaging dan memiliki karya yang terkenal mengandung unsur satir dan parodi di kehidupan sosial.

Adapun karya Agan yang pertama kali dipamerkan berjudul ‘Manusia Diatas Kertas’.

Karyanya tersebut dipamerkan di STDI pada tahun 2001.

Sejak saat itu, dirinya mulai aktif mengikuti berbagai pameran bersama seperti:

- JPG Fashion Photography di Space Gallery, AS (2007)

- Indonesia Art Award di Galeri Nasional, Jakarta (2008)

- CUT 09 Figure New Photography Form Southeast Asia di Valentine Willie Fine Art, Kuala Lumpur, Singapura, dan Manila (2009).

- CUT 10 New Photography from Southeast Asia ‘Parallel Universe’ di Valentine Willie Fine Art Kuala Lumpur, Singapura, Manila, dan Yogyakarta.

- Daegu Photo Biennale 2010 di Daegu Culture and Arts Center, Korea Selatan (2010).

- Month of Photography Tokyo, Ricoh Ring Cube Gallery, Jepang (2011).

- Fotografica Bogota 2011 di Galeria Christopher Paschal S.XXI, Bogota, Kolumbia (2011).

- Jakarta Biennale 2015 di Jakarta (2015)

- ArtJog 2016 di Jogja National Museum, Yogyakarta (2016).

Selain itu, Agan juga pernah menggelar pameran tunggal yang pertama kali diadakan pada tahun 2009 di Ruang MES 56 Yogyakarta.

Pameran tunggal selanjutnya diadakan di Viviyip Artroom, Jakarta pada tahun 2010 dengan judul ‘Superhistory’.

Kemudian Agan mulai mengadakan pameran tunggal di luar negeri seperti Malaysia (2011) dan Singapura (2011).

Pernah Bikin Meme Ahok Memakai Seragam SPBU

w1200

Foto Ahok pakai baju pertamina (instagram agan harahap)​

Pada tahun 2019, Agan juga pernah membuat meme yaitu digambarkan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) memakai seragam SPBU.

Dikutip dari Tribunnewswiki, foto tersebut diunggah di akun Instagram Agan, @aganharahap pada 19 November 2019.

Terkait unggahannya tersebut, Agan mengaku bahwa itu adalah foto editan.

“Foto editan (yang dilakukan oleh Agan). Itu caption-nya cuma ngikutin postingan-postingan orang yang suka share di grup-grup WhatsApp atau Facebook,” ujarnya.

Agan menyebut caption yang dituliskan itu terkait isu Ahok ditempatkan di Pertamina.

“Semakin besar penolakannya, saya semakin yakin kalau Ahok memang tepat berada di sana.”

“Bangsa kita itu paling cepat kalau urusan-urusan beginian,” jelasnya.

Dirinya pun menegaskan apa yang dilakukannya itu adalah respons atas tingkah laku sosial masyarakat di media sosial.

“Apa yang saya lakukan ini adalah merespons social behavior dalam hidup bermedsos,” tegas Agan.

Sementara mengenai meme Anies memakai pakaian Suku Dani, Agan mengaku itu adalah karya lamanya yang telah dibuat pada tahun 2017.

Dia menyebut karya itu merupakan respon dari pidato perdana Anies Baswedan di Pilkada 2017.

Sebagai informasi dalam pidato perdananya, Anies pernah menyebut istilah pribumi.

"Dalam pidato perdananya tersebut, Anies Baswedan sempat berkata bahwa bagaimana pribumi harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bagaimana pembangunan sebaiknya ditujukkan untuk kepentingan satu kelompok atau golongan dan sebagainya dengan tak lupa mengutip berbagai peribahasa dari suku-suku di Indonesia," terangnya.

Mendengar kata pribumi di pidato Anies Baswedan, Agan Harahap merasa tergelitik.

Di dalam kepalanya, ia bertanya-tanya siapa dan apa sebenarnya dari pengertian dari pribumi tersebut.

Lalu akhirnya Agan Harahap membuat foto editan Anies Baswedan menggunakan baju adat Dani Papua.

"Saya lantas berpikir. Siapa pribumi yang dimaksud Bapak Gubernur? Apa sih pengertian pribumi? Dan pertanyaan lainnya yang akhirnya memicu saya untuk membuat karya ini," kata Agan Harahap.

Sementara itu, Agan Harahap tak sepakat apabila meme Anies Baswedan menggunakan baju adat suku Dani Papua disebut sebagai tindakan rasis.

Agan Harahap lalu bertanya apabila dalam meme tersebut Anies Baswedan memakai baju dari adat lain, apakah tudingan rasis tersebut masih berlaku.

"Kalau dituding rasis saya kurang setuju. Bagaimana dengan pakaian-pakaian adat yang lainnya? Kenapa karena pakaian Papua, baru dibilang rasis," ujar Agan Harahap.

Agan Harahap lalu menambahkan ia tak tahu mengapa Ruhut Sitompul mengunggah karyanya yang dibuat lima tahun lalu itu.

"Terkait postingan Pak Ruhut, saya tidak tahu menahu apa alasannya memposting karya lama saya," kata Agan Harahap.

"Saya juga tidak tahu darimana dia dapatkan karya saya," tambahnya.


.
 
3e0b2119-8f46-4169-be82-045dfbddd7ce_169.jpeg

Ruhut Sitompul (Foto: dok. YouTube Ruhut Sitompul)​


Cuitan Meme soal Anies Bikin Ruhut Dipolisikan karena Dugaan Rasis

Jakarta - Cuitan Ruhut Sitompul di akun Twitter pribadinya berbuntut panjang. Politikus PDIP ini dilaporkan ke Polda Metro Jaya usai memposting meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memakai pakaian adat suku Dani, Papua.
"Ha ha ha kata orang Betawi usahe ngeri X Sip deh," demikian caption foto meme Anies Baswedan yang diunggah akun Twitter @ruhutsitompul.

Ruhut Sitompul memposting meme Anies berbaju adat suku Dani ini melalui akun Twitter-nya pada Rabu (11/5). Cuitan Ruhut itu sudah di-retweet 70 kali, dilihat detikcom pada Kamis (12/5/2022).

Ruhut Sitompul Dituduh Rasis

Cuitan Ruhut Sitompul itu mendapatkan reaksi dari masyarakat Papua. Ruhut Sitompul dinilai rasis hingga akhirnya dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Adalah Panglima Komandan Patriot Revolusi (Kopatrev) Petrodes Mega MS Keliduan atau Mega yang melaporkan Ruhut Sitompul ke Polda Metro Jaya pada Rabu (11/5/2022). Ruhut Sitompul dinilai telah menimbulkan kebencian antar-suku, ras, dan golongan karena postingannya itu.

"Pelapor selaku pemuda Papua, melaporkan akun @ruhutsitompul ke Polda Metro Jaya, laporannya masih diteliti," ujar Zulpan saat dihubungi, Kamis (12/5/2022).

Zulpan mengatakan pelapor merasa tersinggung oleh postingan Ruhut di akun Twitternya. Postingan meme Anies berpakaian adat suku Dani di akun Twitter Ruhut itu dinilai rasialis.

"Atas kejadian tersebut, korban telah dilecehkan identitas dan kebudayaannya, kemudian membuat laporan polisi," jelas Zulpan.

Cuitan Ruhut Bikin Stigma Negatif ke Papua

Kuasa hukum Petrodes Mega MS Keliduan, Sanggam Indra Permana Sianipar, mengatakan postingan Ruhut Sitompul ini dapat menimbulkan kebencian antar-kelompok dan ras tertentu. Postingan Ruhut juga dinilainya hanya akan membuat stigma buruk bagi masyarakat Papua.

"Tentunya sebagai antropolog, Bung Mega sangat mengecam statement tersebut, karena hanya membuat stigma-stigma masyarakat Papua menjadi sesuatu yang patut untuk dibenci, mengingat tidak semua masyarakat, terlebih masyarakat Papua, suka terhadap Anies, dan Ruhut bukan bagian dari masyarakat Papua, sehingga unsur terhadap penghinaan, pencemaran, penistaan tidaklah dapat dikesampingkan," kata Sanggam dalam keterangannya kepada wartawan.

Laporan pelapor tertuang dalam nomor laporan LP/B/2299/SPKT/Polda Metro Jaya, tertanggal 11 Mei 2022. Dalam laporan tersebut Ruhut Sitompul dilaporkan dengan tuduhan pelanggaran Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45A ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik (ITE).

.
 
Tanggapan Ruhut Sitompul

Ruhut Sitompul menanggapi santai laporan polisi terhadapnya itu. Ruhut menilai pelaporan tersebut merupakan hak pelapor.

"Oh silakan saja, kan demokrasi, silakan," kata Ruhut saat dihubungi, Kamis (12/5/2022).

Menanggapi pelapor, menurut Ruhut, cuitannya itu biasa saja. Dia berpendapat pemilihan diksi dengan bahasa Betawi juga biasa saja.

"Bisa kau lihat kata-katanya jelas kan itu, kata orang Betawi usahe, kan namanya usahe kan biasa aja," ucapnya.

Ruhut menyebut maksud cuitannya hanya mau menunjukkan Anies kerap berusaha menunjukkan diri. Dia mengungkit Anies juga pernah mengaku-aku asli orang Yogyakarta.

"Karena sudah dibuktikan kan dia katakan dia asli orang Yogya, ya, dia orang Jawa. Sekarang ada lagi orang yang bikin gambar dia jadi orang Papua. Macam-macam kan datang ke satu daerah asli putra. Namanya usahe kan," ujar Ruhut.

Ruhut membantah postingan meme Anies berbaju adat suku Dani adalah rasis. Ruhut bersikukuh cuitannya itu tidak mengandung unsur SARA.

"Nggak dong, dilihat kata-kata gue-nya, nggak ada ke arah sana, tapi kalau mereka arah SARA terus, tapi nggak merasa, itu yang lucu para pendukungnya, para pendukungnya SARA terus kan," tuturnya.

Ruhut Sitompul Disarankan Minta Maaf

Jubir Muda PAN Dimas Prakoso Akbar mendorong Ruhut meminta maaf. Dimas menyinggung tapak tilas Ruhut yang sudah punya segudang pengalaman di dunia politik, Ruhut semestinya mampu menjadi teladan dalam kecerdasan demokrasi.

"Bang Ruhut kan sudah sering loncat sana-sini pindah partai, sudah pernah jadi anggota DPR. Dengan pengalaman segudang di kancah politik seharusnya beliau bisa memberi teladan bagi generasi khususnya dalam mencerdaskan demokrasi," kata Dimas kepada wartawan, Kamis (12/5/2022).

Dimas kemudian mengibaratkan Ruhut bak lansia yang baru memahami gadget yang sangat bersemangat bermain media sosial.

"Namun yang terjadi saat ini Bang Ruhut seperti lansia baru pegang gadget. Begitu semangat bermain media sosial tetapi lupa akan etika dan kepatutan," ujarnya.

Dimas lantas mendesak Ruhut meminta maaf kepada publik, rakyat Papua, dan Anies Baswedan atas perbuatannya itu. Dimas juga meminta Ruhut menghapus unggahannya di media sosial.

"Saya mewakili generasi muda mendesak Bang Ruhut meminta maaf kepada publik, kepada rakyat Papua, kepada Gubernur DKI Anies Baswedan serta menghapus postingannya di media sosial," katanya.


~detik.com
.
 
w1200

Ruhut Sitompul Minta Maaf Soal Koteka Anies, Tanggapan Pelapor Pedas Banget, Ngga Main-main

MANADOPOST.ID-Pelapor Ruhut Sitompul ke Polda Metro Jaya, Pedrodes Mega Kelinduan, meminta proses hukum terhadap Ruhut harus tetap berjalan meski Ruhut sudah minta maaf di media.

Pedrodes Mega Kelinduan meminta proses hukum terhadap Ruhut Sitompul harus tetap berjalan.

Menurut Mega, permintaan maaf Ruhut bukan berarti kasus unggahan meme Anies Baswedan selesai. Hal ini agar tidak ada lagi tindakan rasis atas warga Papua ke depan.

“Hukum harus tegas atas kasus ini supaya ke depan tidak ada lagi tindakan yang sifatnya rasis dan melecehkan budaya Papua,” kata Pedrodes Mega Kelinduan dikutip dari kanal YouTube Hersubeno Point, Sabtu (14/5).

Dia juga menegaskan, tindakannya melaporkan Ruhut Sitompul ke Polda Metro Jaya tidak ada hubungannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dirinya juga bukan tim sukses atau simpatisan Anies. “Meskipun bukan Gubernur Anies, tetapi orang lain yang dibuat sebagai bahan lelucon atau mengolok-olok, saya akan tetap kejar,” tegas Pedrodes Mega yang merupakan Panglima Komando Utama Komando Patriot Revolusi (Kopatrev).

Jadi, tambahnya, ini bukan soal Anies Baswedan, tetapi persoalan pakaian adat Papua yang dijadikan bahan lelucon.

“Itu kan nilainya sakral dan bukan untuk bahan lelucon,” kata Pedrodes Mega.

Terkait permintaan maaf Ruhut Sitompul, dirinya sebagai pribadi tidak bisa langsung menjawabnya karena apa yang dilakukan itu menyinggung masyarakat Papua.

“Saya ini bukan siapa-siapa, karena kami ini kan bicara soal masyarakat Papua. Saya jebolan antropologi dan di Papua itu minta maaf bukan sekadar ngomong di media,” tegasnya.

Pedrodes Mega juga mengaku telah mengantongi sejumlah dukungan dari mahasiswa Papua Se-Jabodetabek, Bali, Universitas Cenderawasih (Uncen), Majelis Rakyat Papua dan Papua Barat.

“Itu pula yang membuat saya langsung gerak cepat agar mereka tahu bahwa kasus ini sedang diproses polisi,” katanya.

“Saya lapor polisi agar mereka (mahasiswa Papua) tidak demo dan melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” kata Pedrodes Mega lagi. (jpnn/pojoksatu)

.
 
Back
Top