Banjir Narkoba meningkat 300%

Forbian_Syah

New member
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi. Gories Mere mengatakan penyelundupan narkoba dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. “Dalam enam tahun terakhir saja, kami mencatat terjadi peningkatan kasus hingga 300%. Artinya, narkoba sudah membanjiri negara kita,” ungkap Cones di sela menggelar pertemuan dengan Badan Narkotika se-ASEAN di Nusa Dua, Bali,kemarin.

Pertemuan yang diprakarsai BNN dan Badan Narkotika Republik Korea Selatan itu turut dihadiri badan narkotika di kawasan ASEAN, di antaranya Filipina, Malaysia, Vietnam, Laos, dan Kamboja.

Gories menambahkan, meskipun dari hasil pengungkapan kasus selama setahun terakhir menunjukkan adanya penurunan untuk kasus heroin sebanyak 46% dan kokain mencapai 50%, tapi peningkatan justru terjadi pada kasus sabu-sabu sebesar 30%. Hal itu sekaligus menunjukkan terjadinya pergeseran tren konsumsi narkoba dan jenis heroin dan kokain menjadi pemakaian jenis sabu-sabu.

Pergeseran itu, lanjut Gories, membuat Indonesia dalam setahun terakhir dibanjiri kasus penyelundupan sabu-sabu, terutama dari Iran. “Di negara itu, harga sabu-sabu per kilo gramnya cuma Rp 100 juta, sedangkan di Indonesia bisa sampai Rp2 miliar. Karena itu, warga Iran ramai-ramai menyelundupkan sabu-sabu ke sini karena keuntungannya mencapai 2.000 %,” ungkap mantan Direktur Tindak Pidana Narkoba dan Kejahatan Terorganisir Badan Reserse Kriminal Polri ini.
.
Selain dari kegiatan penyelundupan, tingginya konsumsi narkoba di Indonesia juga didukung masih banyaknya pabrik gelap yang tersebar hampir ada di seluruh Indonesia, terutama di daerah Jawa dan Kalimantan. “Pelakunya bukan hanya warga kita, tapi juga melibatkan warga negara asing. Di sinilah perlunya kerja sama lintas negara, seperti yang sedang kita lakukan dalam forum ini’ ujar Goires.

Direktur Jenderal Badan Narkotika Republik Korea Selatan Cho Young Kon mengatakan saat ini kawasan ASEAN bukan hanya sekadar menjadi tempat transit, tapi juga tempat lokasi pemasaran dan lokasi yang strategis pembuatan narkotika ilegal.” Ini tentu makin mengkhawatirkan kita,” ujarnya.




Sumber : Sindo
 
Back
Top