Dinyatakan Pailit, Bagaimana Kondisi Nyonya Meneer Sesungguhnya?

spirit

Mod
b24b4fc6-baf6-4a89-ba66-96f4aa24af22_169.jpg

Pengadilan Negeri (PN) Semarang Kamis (3/8/2017) kemarin menyatakan produsen jamu legendaris Nyonya Meneer pailit. Nyonya Meneer dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso karena terbukti tidak sanggup membayar utang.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional (GP Jamu) Dwi Ranny Pertiwi Zarman bahwa kondisi produsen jamu yang telah berdiri sejak tahun 1919 tersebut, berada dalam kondisi yang baik. Ia juga menambahkan pasar jamu dan obat tradisional di Indonesia dan luar negeri juga dalam kondisi yang cukup baik.

"Bagus saja. Masih perkembangannya bagus kok. Masih peluangnya masih banyak industri farmasi bikin obat tradisional," ujar Dwi saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (6/8/2017).

Ia juga heran mengapa Nyonya Meneer bisa dinyatakan pailit oleh PN Semarang karena ketidakmampuannya membayar utang kepada kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso. Namun, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui dengan pasti permasalahan yang menimpa produsen jamu tersebut.

"Kenapanya, detailnya saya kurang paham," ujar Dwi.

Ia menilai, ditetapkannya perusahaan dalam status pailit oleh pengadilan bisa saja terjadi. Terlebih lagi, merek Nyonya Meneer sebagai produsen jamu yang terkenal sehingga disoroti banyak orang.

"Namanya usaha itu kan bisa saja terjadi pada siapapun. Ini kebetulan Nyonya Meneer namanya sudah fenomenal sejarahnya jadi ke-blow up lah," ujar Dwi.

Sayang, hingga kini manajemen perusahaan belum bisa dimintai keterangan. Presiden Direktur Nyonya Meneer Charles Saerang yang sebelumnya kooperatif pun belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

sumber
 
Bos Nyonya Meneer Kaget Perusahaan Jamunya Diputus Pailit

Perusahaan jamu terkemuka, Nyonya Meneer, dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Semarang. Perusahaan jamu legendaris itu dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso.

Presiden Direktur PT Njonja Meneer, Charles Saerang, mengungkapkan dirinya kaget mendengar kabar putusan pailit pada perusahaan yang dirintis keluarganya tersebut sejak tahun 1919.

"Pokoknya itu ada yang iseng saja itu. Kita mau tahu saja itu, perusahaan tak ada masalah kok. Saya juga kaget, saya juga terkejut, kok bisa begitu, apa yang terjadi. Saya lagi di luar kota ini. Tadi baru tahu ada berita-berita ini, ada apa ini sebenarnya. Saya mau cek," kata Charles kepada detikFinance, Jumat (5/8/2017).

Menurut dia, perusahaan saat ini dalam kondisi sehat, sehingga dirinya kaget begitu ada kabar pailit dari pengadilan. Permohonan pailit yang diketuk palu oleh pengadilan bisa jadi preseden buruk meski perusahaan dianggap masih sehat.

"Lah itu orang namanya kalau ada kata-kata pailit itu bisa pailit di hukum kita. Jadi harus dijaga, jangan sampai perusahaan bagus tapi main dipailit. Kayak dulu ada perusahaan bagus sama anak kecil dipailitkan," ungkap Charles yang merupakan penerus generasi ketiga perusahaan jamu itu.

Lanjut dia, perusahaan bahkan saat ini sudah berinvestasi meluaskan usaha jamunya. Selain itu, Nyonya Meneer juga tengah memodernisasi alat-alat produksinya.

"Sekarang so far ada beberapa investasi ke beberapa perusahaan lain. Kita sudah lama ke luar negeri (ekspor). Semua alat-alat modern, kita ke Badan Pom untuk mekanisasi ke alat yang lebih modern," pungkasnya.

Sebelumnya, Nyonya Meneer dinyatakan pailit dalam persidangan yang dipimpin hakim Nani Indrawati dalam amar putusan perkara permohonan pembatalan perdamaian antara perusahaan dan kreditur di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Kamis (3/8/2017) kemarin.

Perusahaan jamu legendaris itu dinyatakan pailit setelah digugat kreditur asal Sukoharjo, Hendrianto Bambang Santoso. Nyonya Meneer terbukti tidak sanggup membayar utang.

"Putusannya pembatalan perjanjian damai antara jamu Nyonya Meneer dengan para kreditur. Inti putusannya dinyatakan pailit," kata Humas PN Semarang M Saenal saat dikonfirmasi.

Untuk diketahui, 8 Juni 2015 lalu Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) antara debitor dan 35 kreditor dinyatakan sah oleh hakim di Pengadilan Niaga Semarang.

Pada perkara ini, pihak Hendrianto menggugat pailit Nyonya Meneer karena tidak menyelesaikan utang sesuai proposal perdamaian. Hendrianto hanya menerima Rp 118 juta dari total utang Rp 7,04 miliar.

sumber
 
Mengenang Keahlian Nyonya Meneer Meracik Jamu Sejak 1919

874dd1ca-38e1-4721-a1bd-42b8915392fa_169.jpg

PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit oleh pengadilan. Perusahaan jamu sejak 1919 itu pun goyah. Keahlian Nyonya Meneer meracik jamu memang legendaris.

Dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Jumat (4/8/2017), PT Nyonya Meneer didirikan oleh Nyonya Meneer, yang terlahir dengan nama Lauw Ping Nio. Awalnya perusahaan ini bernama Jamu Cap Potret Nyonya Meneer. Pada 1990-an, perusahaan mengalami perkembangan yang begitu pesat yang membawa nama Nyonya Meneer kian melambung di dunia peracikan jamu tradisional.

Sejak saat itu, berbicara tentang jamu, yang merupakan obat warisan Indonesia, tak bisa dilepaskan dari sosok perempuan inspiratif Nyonya Meneer. Perempuan yang lahir di Sidoarjo pada 1895 tersebut memang piawai meracik jamu.

Pada masa pendudukan Belanda tahun 1900-an, kondisi hidup sangatlah berat dan keras. Di masa itu, suami Nyonya Meneer menderita sakit keras. Berbagai upaya pengobatan telah dilakukan, namun tetap sia-sia.

Kala itu Nyonya Meneer teringat kembali akan ramuan Jawa bernama jamu yang dahulu diajarkan oleh orang tuanya. Berbekal pengetahuan dari orang tuanya, Nyonya Meneer meracik jamu dan memberikannya kepada sang suami hingga akhirnya sembuh.

Sejak saat itu, Nyonya Meneer mengabdikan keahliannya dalam meracik jamu untuk menolong keluarga, tetangga, kerabat, hingga masyarakat yang membutuhkan. Atas dorongan keluarga, pada 1919 berdiri Jamu Cap Potret Nyonya Meneer, yang menjadi cikal bakal industri jamu terbesar di Indonesia.

Galian Putri, Jamu Sariawan, Amurat, Sakit Kencing, Sehat Wanita, Pria Sehat, Galian Rapet, Bibit (supaya dapat hamil), Mekar Sari, Galian, Jamu Habis Bersalin, Awet Ayu, Gadis Remaja, Susut Perut, Bikin Gemuk, Jamu Langsing, Wasir, dan Minyak Telon. Wah, seperti tidak ada habisnya membahas produk jamu legendarisnya.

Keahliannya membuat jamu pada masa lampau membuat Ibu Tien Soeharto, yang kala itu sebagai Ibu Negara, membangun Museum Jamu Nyonya Meneer pada 18 Januari 1984. Museum jamu pertama Indonesia itu pun dibangun di Jalan Raya Kaligawe, Semarang.

Museum tersebut terbagi menjadi dua lantai. Lantai pertama berfungsi sebagai gedung serbaguna untuk menampung tamu rombongan, sekaligus penjelasan singkat tentang sejarah Nyonya Meneer. Sedangkan di lantai kedua terdapat pernak-pernik pembuatan jamu dan peninggalan Nyonya Meneer, hingga sejarah jamu dari masa ke masa.

Anda juga bisa bersantai di Taman Jamu seluas 2 hektare, yang memiliki sekitar 600 spesies tanaman jamu. Di Taman Jamu juga dapat disaksikan pembuatan langsung jamu oleh ahli peracik jamu.

Namun, pada Kamis (3/8) kemarin, Pengadilan Negeri Semarang menyatakan PT Nyonya Meneer pailit. Entah bagaimana nasib jamu-jamu legendarisnya nanti.

sumber
 
b24b4fc6-baf6-4a89-ba66-96f4aa24af22_169.jpg

wah nyonya meneer yang terkenal ini, bisa pailit juga ternyata ya

usaha dari zaman belanda aja bisa pailit, gimana usaha kecil & baru lain ya? :))




Entah bagaimana nasib jamu-jamu legendarisnya nanti.
mungkin ada perusahaan lain yang mau ambil alih sebagian/seluruhnya
 
b24b4fc6-baf6-4a89-ba66-96f4aa24af22_169.jpg

wah nyonya meneer yang terkenal ini, bisa pailit juga ternyata ya

usaha dari zaman belanda aja bisa pailit, gimana usaha kecil & baru lain ya? :))





mungkin ada perusahaan lain yang mau ambil alih sebagian/seluruhnya

yg mempailitkan adalah seterunya. soal utang piutang. ownernya sendiri malah tidak merasa pailit. sepertinya perusahaan jamu ini blm berakhir. kita lihat nanti endingnya
 
Back
Top