Guru Tidak Perlu Khawatir

palupi

New member
Kekurangan jam mengajar sudah diakomodasi dalam KurikuLum 2013.

JAKARTA — Guru yang telah bersértifikasi tidak perlu khawatir kekurangan syarat jam mengajar. Hal itu, kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, telah diakomodasi dalam kurikulum baru 2013.

Dia menuturkan, dengan penambahan (jam pelajaran bagi siswa —Red) lebih tersedia (tambahan jam pelajaran bagi guru —Red). Tidak ada keluhan kekurangan jam mengajar dan yang penting kurikulum baru itu segitiga.

“Jadi (ada unsur —Red) kurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler,” tutur Nuh
Jakarta, pekan lalu. Dia juga mengatakan, guru-guru yang bertugas membina dan membimbing ekstrakurikuler harus diperhitungkan sebagai bahan pengajar.

Ketika ditanya mengenal penambahan jam pelajaran siswa, khususnya di sekolah dasar (SD), akan memberatkan siswa, Mendikbud mengatakan, itu justru untuk memaksimalkan .pemahaman siswa atas pelajaran.

“Ya, sekarang memang dinaikkan. Tadinya SD 26 jam, jadi 30 jam. Jadi, memang kita naikkan karena rata-rata masa tinggal anak-anak kita
kelas jamnya relatif kecil,” tutur dia

Misalkan, kata Nuh, kalau 26 jam, waktunya itu bukan satu jam pelajaran 60 menit, melainkan kalau SD 35 menit. Kalau 26 jam selama seminggu, berarti. setiap hari kira-kira lima jam.

“Pukul 7 masuk, pukul 10 sudah pulang. Apa tidak bisa ditambah lagi sehingga masa tinggal di sekolah Iebih banyak dan mereka bisa mendapatkan ilmu yang lebih banyak,” Nuh memaparkan.

Soal persiapan implementasikan Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merekrut 666 instruktur nasional untuk menjadi pelatih guru-guru inti Guru inti ini akan menularkan ilmunya kepada guru.

Kepala Badan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendikbud Syawal Gultom mengatakan, instrukfur nasional berasal dari dosen, widyaiswara, dan guru teladan yang memiliki catatan prestasi nasional.

Para guru Ini diambil dari kabupaten dan kota masing-masing yang dilatih di provinsi.
Sekitar 40 ribu guru akan menerima pelatihan sedangkan total guru kelas yang akan dilatih sekitar 700 ribu orang. “Jadi, satu kelas yang terdiri atas 40 kelas atau guru mata pelajaran dilatih tiga guru inti,” katanya.


Pelatihan guru kelas akan dilakukan pada Juni 2013, saat libur sekolah. Sekali pelatihan bisa dilayani 1.300 kelas. Pelatihan dilakukan selama lima hari berturut-turut atau setara dengan 52
jam. “Guru inti kita latih sekitar bulan Mei, instruktur nasional dilatih pada April,” kata Syawal.

Menjelang penerapan Kurikulum 2013, Kemendikbud membutuhkan persiapan matang, terutama dari komponen guru. Menurut Syawal, meski Kurikulum 2013 relatif lebih mudah dibandingkan dengan Kurikulum 2006, pelatihan tetap dibutuhkan karena ada materi-materi dan keterampilan guru yang
harus dipertajam.

Dia yakin, semua guru memiliki kemampuan mengajar sesuai tuntutan Kurikulum 2013. “Tetapi, kita tetap harus membangkitkan motivasi para guru,” Nuh menuturkan.

Sumber : Republika
 
Back
Top