Kenyataan pahit

Status
Not open for further replies.
Malam itu aku terkulai lesu di atas sebuah kasur busa,rasa lelah masih aku rasakan,aku yang baru pulang dari tempat berkerja menatap atap kamar yang putih polos,terbersit dalam hatiku rasa kerinduan kepada ibu asuhku yang berada di kampung halaman,rasanya sudah bertahun-tahun aku tidak bertemu dengan beliau,ingin rasanya aku bertemu,namun jarak yang tidak memungkinkan,aku di ibukota sedangkan beliau di desa kelahiranku,

sebenarnya yang membuatku resah adalah kabar yang mengatakan bahwa beliau telah wafat,namun aku masih penasaran dan tidak percaya,aku berdo'a dalam hati dan meminta kepada allah,"seandainya beliau memang sudah wafat,tunjukan dimana kuburnya,tapi seandainya beliau memang masih hidup,pertemukanlah aku dengannya walau sesaat,dan tak terasa mataku mulai terpejam dan terlelap dalam tidur.

**********************************

hari itupun tiba dan sepertinya do'a ku terjawab,aku pulang ke kampung halaman ketika liburan hari raya,malam hari aku berjalan kerumah ibu asuhku tinggal,aku sangat bahagia karena hari itu dapat bertemu dengan beliau,aku melihat rumah tua itu dengan berbinar-binar,rumah itu tidak banyak berubah dari dulu sewaktu aku kecil hingga sekarang,pintu ku ketuk dan aku mengucapkan salam,dari dalam rumah tua itu keluar seorang lelaki paruh baya,dia adalah anak dari ibu asuhku,lalu aku di ijinkan masuk ke kamar di mana ibu asuhku berada.

yang kudapati tubuh tua itu sedang terbaring,beliau mengalami lumpuh karena stroke menyerangnya,kakinya tidak bisa digerakkan,aku berlutut dan menggenggam tangan beliau,tangan seorang wanita tua yang dulu sering menggendongku dan memomongku,tangan itu hangat seperti ketika beliau membelai dan mengasuhku,beliau berkata siapa?lalu aku menjawab."rendra",lalu dengan menangis dia menatapku,matanya nanar merah mengeluarkan air mata,"rendra,sudah besar rupanya,ini mak tidak bisa berdiri",

aku terpaku menatap keadaan beliau,rasanya aku di hantam palu besar,melihat keadaan beliau yang sangat menyakitkan bagiku,kenapa semua ini harus menimpanya?kepada seorang wanita yang telah merawatku sewaktu ayah dan ibu berkerja?dahulu ketika engkau wahai ibu asuhku sedang pergi kesawah,aku selalu mengangis,dan ingin di gendong olehmu wahai ibu asuhku,dan kini ketika aku sudah menjadi seorang perjaka kau tak mampu berdiri lagi seperti dulu,bagiku beliau adalah seorang wanita perkasa.

aku menitikkan air mata dan dengan bibir bergetar aku berkata,"tak apa mak,tidur sajah,",tak kuat rasanya aku menyaksikan keadaan beliau,lalu aku mencium tangannya kembali dan pamit pulang,malam itu aku berjalan dengan perasaan sangat menyesal,kenyataan pahit yang amat sangat bagiku ketika melihat keadaan beliau,aku benar-benar sedih,dadaku sesak rasanya,air mata terus membasahi pipiku.


KISAH NYATA
 
Inilah hidup brother , pahit manis harus bisa kita terima dengan lapang. Maka dr itu selagi beliau masih d beri umur dan km masih d beri kesempatan untuk membalas budi maka lakukanlah ,, sebelum beliau pergi. Jangan sampai km menyesal kmudian hari. Lakukanlah apa yg terbaik untuk beliau , sebab menangisi keadaan itu tiada ada gunanya .
Bila km bisa membalas budinya maka km akan merasa tenang dan tiada ganjalan d hati.
Seperti ak, penyesalan bagiku tiada terhenti ketika ayah asuhku mninggal sebelum ak bisa membalas budi beliau... sebab keadaanku saat itu sedang berada d luar negeri,,, dan beliau mninggal dengan cara yg hina ''yaitu bunuh diri''
Itu lah pengalaman hidupku yg sampai saat ini masih ak simpan dan ak jadikan pelajaran bahwa selagi ak masih d beri kesempatan makasecepatnya ak akan berbakti pada semua orang yg mencintai ak dan berbuat baik pada siapapun.
 
mengingatkanku pada ibuku yang [masih selalu] terdengar suara riang tawanya meski tak sempurna seperti dulu,

ibu, lekaslah kau sembuh. lekaslah kau berlari memelukku
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top