Kesalahan besar yang sering dilakukan diawal hubungan cinta

novis9

New member
Sebenarnya banyak kejadian patah hati dan kekecewaan dalam membina hubungan cinta dapat kita hindari jika kita memberi perhatian lebih diawal terbentuknya hubungan cinta tersebut. Kesalahan-kesalahan tersebut adalah:

1. Kita tidak banyak melontarkan pertanyaan. Kebanyakan dari kita tidak mengadakan penelitian mendalam sebelum membangun sebuah hubungan cinta dibandingkan dengan jika kita akan membeli sebuah baju. Jatuh cinta adalah sebuah hal yang romantis. Mengadakan penelitian tentangnya adalah sama sekali tidak romantis. Jadi kita membiarkan diri kita sendiri dibutakan oleh cinta dengan langsung mengajak calon pasangan untuk makan malam bersama, merayunya dengan kata-kata cinta dan semua hal lain yang membutakan logika dan akal sehat. Menanyakan calon pasangan hal-hal yang perlu kita ketahui memang sangat tidak romantis, misalnya tentang latar belakang keluarganya, hobinya, pendidikannya, pandangan politiknya atau hal-hal lainnya. Padahal, itulah cara yang cerdas untuk benar-benar mengetahui segala hal tentang dia. Semakin banyak informasi yang anda dapatkan, semakin besar peluang anda untuk mengetahui dengan jelas apakah dia memang benar-benar orang yang cocok untuk anda. Semakin sedikit informasi yang anda dapatkan, semakin besar peluang anda untuk mendapatkan kekecewaan dan patah hati di tengah hubungan cinta anda yang disebabkan oleh ketidakcocokan.

2. Kita terlalu cepat memutuskan untuk melakukan kompromi. Yaitu melakukan perubahan dalam diri kita, sikap-sikap kita, kebiasaan-kebiasaan kita atau hobi kita agar sesuai dengan keinginan pasangan kita dengan harapan akan terjadi kecocokan setelah hubungan cinta berlangsung. Ini merupakan kesalahan fatal. Jangan terbuai dengan kata-kata mutiara cinta yang berbunyi “saya akan melakukan apapun untuk membuatnya jatuh cinta pada saya walaupun saya harus mengorbankan nilai-nilai dalam kehidupan pribadi saya”. Pada kenyataannya, yang akan terjadi justru akan lebih sulit bagi anda dan pasangan anda. Jika setelah hubungan cinta berlangsung ternyata pasangan anda tidak menyukai keyakinan anda, kebiasaan-kebiasaan anda atau teman-teman anda, apakah anda memang sanggup untuk mengorbankannya demi dia? Kemungkinan besar anda akan mengalami perang bathin yang hebat dalam diri anda atau anda justru akan menciptakan ilusi dan mengatakan pada diri anda sendiri bahwa dia memang cocok dengan anda. Anda akan lari dari kenyataan dan membiarkan logika serta akal sehat anda terkubur oleh ilusi cinta yang anda ciptakan sendiri. Bahaya dari hal ini adalah anda akan kehilangan akal sehat anda dan menciptakan keharmonisan hubungan cinta yang palsu antara anda dan dia. Dan kemungkinan besar anda akan berakhir pada kekecewaan, karena kebahagiaan sejati tidak akan tercipta dari kepalsuan.

3. Kita membuat komitmen sebelum mengadakan proses pencocokan. Kebanyakan pria dan wanita terlalu serius terlibat dalam suatu hubungan cinta sebelum berpikir secara mendalam apakah dia memang orang yang tepat atau bukan. Salah satu tandanya adalah pada bulan pertama anda menjalin cinta, anda mulai berkhayal, atau bahkan berencana, tentang betapa indahnya anda akan menghabiskan hidup anda bersamanya. Anda yakin bahwa dia adalah orang yang tepat untuk anda, padahal anda baru berhubungan cinta dengannya selama beberapa minggu. Anda berpikir bahwa cinta anda akan abadi. Dan berdasarkan khayalan tersebut, kebanyakan orang akan membuat suatu komitmen (komitmen yang sifatnya hanya emosional) sebelum mereka mengetahui secara pasti semua hal tentang pasangan. Seharusnya mereka berpikir dahulu sebelum membuat komitmen, dan menyediakan waktu untuk lebih mengetahui secara mendalam tentang calon pasangannya tersebut.

Bagaimanapun indahnya cinta, kita tetap harus selalu waspada dalam memilih pasangan. Jangan dibutakan oleh cinta, terangilah ia dengan logika.
 
Last edited:
gpp,..
kesalahan bikin orang belajar. tapi jgn ga belajar dari kesalahan. apapun cara kita berpkir, akan dibenturkan dengan kenyataan. dan efek dominonya, akhirnya kembali, memahami akan keadaan diri, apakah butuh dia atau sekedar maen2.
 
Back
Top