KPK Sebut Amplop 'Serangan Fajar' Bowo Ditemukan dalam 6 Lemari Besi

spirit

Mod
b11c654e-5957-4e99-88d6-67877ef5a24d_169.jpeg

Gunungan uang yang disita KPK terkait kasus suap yang menjerat anggota DPR Bowo Sidik Pangarso. (Ari Saputra/detikcom)​

KPK mengatakan menemukan duit dugaan suap anggota DPR Bowo Sidik Pangarso yang sudah dikemas dalam 400 ribu amplop di dalam 6 lemari besi. Amplop-amplop berisi duit itu disebut ditemukan sudah ditata di kardus-kardus.

"Kotak-kotak amplop berisi uang tersebut ditemukan di 6 lemari besi," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Jumat (29/3/2019).

Duit dalam amplop dengan total nilai Rp 8 miliar itu diduga dimaksudkan untuk serangan fajar pemilu. KPK menyita duit itu di salah satu kantor di Jakarta Selatan dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bowo.

Bowo telah ditetapkan KPK sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti lewat seorang bernama Indung, yang juga telah menjadi tersangka.

Duit itu diduga ditujukan agar Bowo membantu PT HTK kembali mendapat perjanjian penggunaan kapal-kapalnya untuk distribusi pupuk dari PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog). Bowo pun meminta imbalan sebesar USD 2 per metrik ton.

KPK menduga Bowo sudah menerima tujuh kali suap dari Asty dengan total duit sekitar Rp 1,6 miliar. Jumlah itu terdiri atas Rp 89,4 juta yang diterima Bowo melalui Indung saat OTT dan enam penerimaan sebelumnya, yang disebut KPK sebesar Rp 221 juta dan USD 85.130.

Selain penerimaan uang dari Asty terkait distribusi pupuk itu, KPK menduga Bowo menerima gratifikasi dari pihak lain senilai Rp 6,5 miliar. Sehingga total dugaan suap dan gratifikasi yang diterima Bowo berjumlah Rp 1,6 miliar dari Asty dan Rp 6,5 miliar dari pihak lainnya yang kini masih ditelusuri KPK.


sumber
 
Back
Top