KTT G20: Tolak Keluarkan Rusia dari Keanggotaan, Indonesia Disoroti Amerika dan Eropa

spirit

Mod
w1200

Presiden Jokowi dan Putin tampak sedang berbincang (sumber: batam.pikiran-rakyat.com/nasional)

Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) pada bulan Oktober sampai November 2022 yang bertempat di Bali.

Tujuan diadakan konferensi ini yaitu membahas segala permasalahan, utama nya terkait ekonomi global, serta memberikan solusi dalam pemecahan masalah tersebut.

Konferensi Tingkat Tinggi G20 mendatang mengusung tema pemulihan ekonomi berkelanjutan, imbas adanya pandemi covid-19 dan dampak perang Rusia-Ukraina.

Konflik Rusia dengan Ukraina sangat disorot jelang diselenggarakannya KTT G20 ini. Amerika dan negara-negara barat sepakat Rusia akan dikeluarkan dari keanggotaan G20. Mereka mengganggap Rusia sudah menimbulkan pertumbahan darah dengan melaku operasi militer pada Ukraina.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden meminta dukungan dunia untuk menyetujui Rusia dikeluarkan dari keanggotaan. Permintaan ini menjadi topik utama kala Amerika mengadakan pertemuan dengan wakil negara-negara Eropa di Brussel, Belgia pada Kamis, 24 Maret 2022.

Nyata permintaan Biden tersebut tidak semua setuju, khusus nya negara-negara di Asia yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia, seperti China, Korea Utara, dan Indonesia sebagai tuan rumah.

“Jawaban saya adalah ya, tergantung pada G20,” kata Biden saat pertemuan dengan negara-negara Eropa.

Menyadari hal tersebut, Joe Biden dan negara-negara Eropa menyoroti Indonesia sebagai tuan rumah pelaksana G20 Oktober mendatang. Mereka meminta Indonesia agar mengizinkan Ukraina hadir di pertemuan tersebut, dimana sebelumnya Presiden Rusia, Vladimir Putin juga akan menghadirinya.

Presiden Ukraina, Zelensky sendiri belum memberikan tanggapannya terkait usulan Joe Biden pada negara nya agar terlibat dalam pertemuan G20 mendatang.

Pertemuan kedua negara ini di KTT G20 diharapkan bisa memberikan solusi pemecahan masalah terkait konflik yang sedang melanda kedua negara lewat saran-saran dari anggota G20.

Terkait hal ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan tidak setuju bila Rusia dikeluarkan dari anggota G20, sebab Rusia dianggap negara yang sangat penting untuk G20.

"Tidak ada anggota yang punya hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama," kata Wang juru bicara China.

Disisi lain, pihak Indonesia enggan berkomentar perihal permintaan Joe Biden terkait Rusia. Dimana Indonesia berusaha menjadi pihak netral dan penengah konflik yang berlangsung.

Penulis : Andri Kurniawan

 
Back
Top