zonakosmetik
New member
Tahukah anda kalo ternyata Suntik Putih sudah di larang di banyak negara di dunia, oleh karena itu anda harus cerdas memilih dan menggunakan suntik putih yang aman untuk anda.
Suntik Putih– Hari gini siapa yang tidak ingin memiliki kulit putih berseri? Pasti sista juga pernah terbayang untuk memiliki kulit putih berseri. Siapa juga yang tidak ingin memiliki kulit putih dalam waktu cepat, sebagian dari sista pasti mau melakukan apa saja demi mendapatkan kulit cantik termasuk dengan suntik putih. Tapi apakah suntik putih tidak memiliki resiko?
Bahaya Suntik Putih
Suntik Putih Ternyata menurut beberapa penelitian, suntik putih memiliki efek samping yang tidak baik bagi tubuh. Meskipun bahan dasar untuk suntik putih adalah vitamin C yang dapat larut dalam tubuh, tetapi kelebihan vitamin C juga tidak baik. Apalagi yang memilki masalah batu ginjal. Kelebihan vitamin C dapat mengendap dan menyebabkan penyakit batu ginjal.
1. Suntik Putih Membuat Kecanduan
Katanya selain mampu menghaluskan kulit, suntik putih juga bisa membuat tubuh segar dan sehat. Banyak iming-iming yang menarik ketika seseorang mempromosikan jasa suntik putih. Diantara mereka bahkan ada yang mengatakan suntik putih tidak memiliki efek samping. Padahal tentu saja hal itu tidak benar. Di Amerika sendiri suntik putih sudah di larang, bahkan di Australia pelaku suntik putih diancam dengan hukuman penjara. Di Afrika sendiri, suntik putih dilarang sejak 20 tahun yang lalu. Di Indonesia sendiri? Masih banyak yang memburu jasa suntik putih ini, seolah-olah tanpa mempedulikan efek samping.
Sangat banyak efek negatif Suntik Putih mulai dari kerusakan ginjal, empedu dan lainya. Selain itu efek suntik putih dengan vitamin C ini akan membuat seseorang yang menggunakanya ketagihan, atau kecanduan untuk terus menggunakanya. Dosis yang dianjurkan adalah 20-70 mg vitamin C per hari, tetapi sekali suntik vitamin C tubuh akan dimasuki 4000mg Vitamin C, sungguh sudah diatas dosis maksimal.
Jadi buat sista yang ingin melakukan Suntik Putih, harap dipertimbangkan lagi resiko-resiko yang ada, cari referensi sebanyak-banyaknya dan
pastikan telah melakukan konsultasi dengan dokter ahli di bidangnya.
Suntik Putih– Hari gini siapa yang tidak ingin memiliki kulit putih berseri? Pasti sista juga pernah terbayang untuk memiliki kulit putih berseri. Siapa juga yang tidak ingin memiliki kulit putih dalam waktu cepat, sebagian dari sista pasti mau melakukan apa saja demi mendapatkan kulit cantik termasuk dengan suntik putih. Tapi apakah suntik putih tidak memiliki resiko?
Bahaya Suntik Putih
Suntik Putih Ternyata menurut beberapa penelitian, suntik putih memiliki efek samping yang tidak baik bagi tubuh. Meskipun bahan dasar untuk suntik putih adalah vitamin C yang dapat larut dalam tubuh, tetapi kelebihan vitamin C juga tidak baik. Apalagi yang memilki masalah batu ginjal. Kelebihan vitamin C dapat mengendap dan menyebabkan penyakit batu ginjal.
1. Suntik Putih Membuat Kecanduan
Katanya selain mampu menghaluskan kulit, suntik putih juga bisa membuat tubuh segar dan sehat. Banyak iming-iming yang menarik ketika seseorang mempromosikan jasa suntik putih. Diantara mereka bahkan ada yang mengatakan suntik putih tidak memiliki efek samping. Padahal tentu saja hal itu tidak benar. Di Amerika sendiri suntik putih sudah di larang, bahkan di Australia pelaku suntik putih diancam dengan hukuman penjara. Di Afrika sendiri, suntik putih dilarang sejak 20 tahun yang lalu. Di Indonesia sendiri? Masih banyak yang memburu jasa suntik putih ini, seolah-olah tanpa mempedulikan efek samping.
Sangat banyak efek negatif Suntik Putih mulai dari kerusakan ginjal, empedu dan lainya. Selain itu efek suntik putih dengan vitamin C ini akan membuat seseorang yang menggunakanya ketagihan, atau kecanduan untuk terus menggunakanya. Dosis yang dianjurkan adalah 20-70 mg vitamin C per hari, tetapi sekali suntik vitamin C tubuh akan dimasuki 4000mg Vitamin C, sungguh sudah diatas dosis maksimal.
Jadi buat sista yang ingin melakukan Suntik Putih, harap dipertimbangkan lagi resiko-resiko yang ada, cari referensi sebanyak-banyaknya dan
pastikan telah melakukan konsultasi dengan dokter ahli di bidangnya.
