Mengenal Sistem Pembayaran QRIS

spirit

Mod
nsodu9jk3uiuuxsiazde.jpg

Mengenal Sistem Pembayaran QRIS dan Cara Kerjanya

Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS adalah standar kode QR nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia. QRIS diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
Secara garis besar, cara kerja QRIS sebagai media pembayaran adalah dengan menerapkan penggunaan scan atau kode QR. Itu sebabnya merchant yang menerima pembayaran melalui QRIS pasti akan menyediakan kode QR yang dapat dipindai oleh pelanggan.

Lalu, siapa yang menanggung biaya QRIS dan bagaimana cara pembayarannya? Berikut informasi seputar cara kerja QRIS selengkapnya yang dapat disimak.

Cara Kerja QRIS

vdnenhrbnyjypmp30ryc.jpg


Seperti yang dijelaskan, cara kerja QRIS adalah menggunakan kode QR. Kode QR atau QR code sendiri merupakan barcode dua dimensi yang terdiri dari tiga pola persegi dan modul hitam. Melalui pola-pola itulah data berupa alfanumerik, karakter, atau simbol disimpan.

Biasanya, barcode QRIS akan ditempelkan di tempat pembayaran atau kasir yang terlihat oleh pelanggan, misalnya di etalase toko. Namun, dana yang dibayarkan tidak langsung masuk ke rekening merchant karena harus melalui proses settlement alias pencairan dana terlebih dahulu setelah dikenai potongan.

Berapa lama QRIS diproses? Menurut laman resmi QRIS, uang dari QRIS akan masuk ke rekening paling cepat dua hari kerja dan selambat-lambatnya lima hari kerja setelah settlement dilakukan.

Sebagai informasi, proses settlement hanya dilakukan pada hari kerja dan di luar hari libur nasional. Proses ini dilanjutkan pada hari berikutnya setelah libur.

Berapa Persen Potongan QRIS?

Merchant yang menggunakan QRIS sebagai media pembayaran tidak menerima seluruh dana yang didapatkannya. Dana tersebut akan dipotong terlebih dahulu berdasarkan MDR (Merchant Discount Rate), yaitu dana yang dikenakan penyelenggara (PT Telkom) sesuai standar yang ditetapkan Bank Indonesia.

Biaya potongan QRIS berbeda-beda tergantung jenis transaksinya. Berikut rinciannya:

1. Transaksi Reguler
MDR atau fee yang ditetapkan Bank Indonesia untuk merchant dengan tipe reguler adalah 0,7%. Jadi, jika ada transaksi senilai Rp100.000, merchant akan mendapatkan dana sebesar 0,7%-nya, yakni Rp99.300.

2. Transaksi Pendidikan
Untuk transaksi yang berkaitan dengan bidang pendidikan, MDR yang ditetapkan ialah 0,6%. Jadi, dana bersih yang didapatkan merchant apabila ada transaksi senilai Rp100.000 adalah Rp99.400.

3. Transaksi di SPBU
Transaksi di SPBU dikenai potongan sebesar 0,4%. Artinya, jika ada transaksi senilai Rp100.000, dana bersih yang diterima merchant sudah dipotong 0,4% menjadi Rp99.600.

4. Transaksi Bantuan Sosial
QRIS juga bisa digunakan untuk mengumpulkan donasi bagi yayasan maupun organisasi sosial. Berbeda dengan jenis transaksi lainnya, dana QRIS untuk transaksi bantuan sosial tidak dikenai MDR.

Cara Pembayaran Melalui QRIS

ydh9c5e22pg5sv2prplq.jpg

Dalam beberapa tahun terakhir, QRIS telah menjadi alat pembayaran favorit bagi sebagian masyarakat Indonesia. Bukan tanpa alasan, sistem pembayaran QRIS memang menawarkan kemudahan dan keamanan dalam setiap transaksinya.

Dengan adanya QRIS, masyarakat tidak perlu membawa uang tunai ke mana-mana. Sebagai gantinya, mereka cukup menyimpan uang di e-wallet atau rekening. Selain itu, bayar pakai QRIS dengan aplikasi apa pun juga bebas biaya admin. Sementara nominal transaksinya adalah minimal Rp1-Rp1.000 dan maksimal Rp10.000.000.

Mengutip situs Bank Indonesia, terdapat tiga metode pembayaran QRIS, yaitu Merchant Presented Mode (MPM), Merchant Presented Mode (MPM) Dinamis, dan Customer Presented Mode (CPM). Berikut penjelasannya:

1. Merchant Presented Mode
Jenis pembayaran QRIS ini merupakan yang paling mudah dan sering ditemui. Untuk melakukan transaksi, pelanggan dapat memindai kode QR yang ditempel atau dipajang merchant dan memasukkan nominal yang harus dibayarkan. Notifikasi pembayaran QRIS akan diterima oleh kedua belah pihak.

2. Merchant Presented Mode Dinamis
Pada metode transaksi ini, QR code yang harus di-scan pelanggan berasal dari smartphone atau mesin EDC yang disediakan merchant. Nominal pembayaran akan langsung muncul di HP sehingga pelanggan tidak perlu memasukkannya secara manual.

3. Customer Presented Mode (CPM)
Berbeda dengan dua metode lainnya, pada jenis pembayaran ini justru pihak merchant yang harus memindai QRIS dari aplikasi pembayaran pelanggan. QRIS jenis ini lebih cocok untuk merchant yang mengutamakan kecepatan transaksi, seperti penyedia transportasi, parkir, dan ritel modern.

 
Back
Top