Mistik, Tahkyul, Telepati Antara Ilmu Pengetahuan Dan Omong Kosong

Megha

New member
Penjelasan ilmuwan mengenai takhyul
Lumrahnya, seorang ilmuwan adalah orang berpikir jernih, memberi penjelasan ilmiah, masuk akal dan seterusnya. Seorang ilmuwan tidak akan menyampaikan sesuatu yang tidak masuk akal, hal-hal di luar nalar. Takh(a)yul, kekuatan gaib, ilmu sihir, firasat, telepati, dll. dianggap banyak orang dan juga banyak ilmuwan sebagai omong kosong.

Cukup mencengangkan adalah ada ilmuwan-ilmuwan barat yang mencari penjelasan mengenai takh(a)yul, kekuatan gaib, mistik dan telepati. Dua diantara mereka adalah Professor Bruce Hood, dari Bristol Cognitive Development Centre dan Dr. Rupert Sheldrake, seorang ahli biologi dan penulis.

Professor Bruce Hood
Sebagai seorang ilmuwan prof. Bruce Hood mencari berbagai penjelasan untuk antara lain gejala takhyul dan kekuatan gaib. Sementara kalangan menganggap penjelasan Dr. Bruce Hood dari Bristol Cognitive Development Centre tidak masuk akal. Takh(a)yul sering diucapkan orang dengan nada negatif, maksud yang tersirat adalah 'akh itu kan omong kosong'. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta takh(a)yul adalah hanya khayal belaka; sesuatu yang hanya di angan-angan saja. Sebagai contoh disebut dewa-dewa dan hantu. Menurut Professor B. Hood, manusia selalu mencari penjelasan. Juga untuk hal-hal yang tidak tampak. Walaupun manusia bisa menggunakan akal sehat, kemampuan percaya pada hal-hal yang tidak tampak bermanfaat. Hal ini membuat orang bisa memahami arti-arti yang lebih dalam; bisa sampai pada taraf spiritual, bisa menempatkan pengertian cinta dan benci.

Manusia Mencari Penjelasan
Professor B. Hood melakukan sebuah percobaan di muka sejumlah orang yang mendengarkan uraiannya. Ia membawa sebuah pena dan sehelai baju bekas. Pena itu itu adalah pena bekas Einstein. Semua orang menganggap pena itu istimewa. Ingin

menyentuhnya ada juga yang ingin memilikinya. Lalu ia bertanya apakah ada yang mau mengenakan baju bekas yang ia bawa. Ada yang mau, ada yang tidak. Lalu kalau ditanya yang bersedia mengenakan baju itu akan diberi imbalan 10 dollar, maka bertambah banyak yang bersedia. Namun ketika dikatakan baju bekas itu dulu adalah milik seorang pembunuh sadis, semua orang tidak sudi mengenakan baju tadi. Kesimpulan apa yang bisa didapat dari reaksi orang? Seolah-olah kehebatan Einstein ada di pena tadi, dan kejahatan di pembunuh menempel pada baju tersebut. Ada proses di otak manusia yang menyebabkan hal itu.

Dr. Rupert Sheldrake
Anda sedang di rantau, ingat pada ayah Anda, tiba-tiba telepon berdering. Eh tahu-tahu itu ayah. Pernahkah Anda mengalami hal itu? Menurut Dr. Rupert Sheldrake, seorang ahli biologi dan penulis dari Inggris, 80% orang, mungkin lebih, pernah mengalami hal serupa itu. Kejadian seperti ini disebut telepati, ini berasal dari bahasa Yunani. Tele artinya jauh, pati artinya perasaan. Perasaan jarak jauh. Kejadian seperti diatas itu menurut para penentang Dr. R. Sheldrake adalah kebetulan. Yang diingat hanya kalau hal itu terjadi, tapi berapa juta kali orang ingat si A, tapi si A tidak menelpon. Hal itu tidak dicatat.

Extra-sensory perception
Telepati merupakan bagian dari ESP (Extra-sensory perception ). Ia bukan orang pertama yang mempelajari gejala ini. Sampai sekarang masih banyak kalangan menganggap telepati bukan wilayah bagi para ilmuwan. Dr. R. Sheldrake yakin ini bukan kebetulan, hanya yang harus dicari sekarang adalah lebih banyak pembuktian. Ia melakukan percobaan. Misalnya si A harus menyebut 4 nama orang yang akrab dengannya. Lalu satu diantara ke empat orang itu diminta untuk menelpon si A. Sebelum angkat telpon dia harus mengatakan siapa diantara 4 orang tadi yang menelponnya. Kemungkinan ia benar adalah 25%. Ia bisa juga menerka saja. Namun dari percobaan itu menurut Sheldrake prosentase kebenarannya mencapai 45%. Baginya itu lebih dari kebetulan.

Sumber
 
Science, Pseudoscience and Mistisme

Ane bantu sedikit yah biar kamu bisa ngebedain antara ilmu pengetahuan dan tahayul.
Biar pengetahuan kamu bertambah dan biar bisa sedikit agak pinter.

Ini ane ambilin artikel dari kumpulan datanya IRIs (Indonesian Rasionalist Institutes) yang pernah ditujukan ke para praktisi hipnosis di indonesia.

Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan Palsu ataukah Mistisme?
(Science, Pseudo Science or Mistism?)

By ****** (The President of IRIs)​

Apakah yang membedakan ilmu pengetahuan dan bukan ilmu pengetahuan pengetahuan? Untuk menjawab pertanyaan ini memang kita tidak bisa dilepaskan dari sejarah pengetahuan manusia. Dahulu kala, antara pengetahuan dan mitos berbaur menjadi satu sebagai sebuah penjelasan. Perbauran inilah yang biasa kita kenal dengan mitologi, perpaduan antara mitos dan logos, sehingga kita mengenal banyak mitologi dalam setiap peradaban bangsa.

Jaman pencerahan Eropa, aukflarung, membawa sebuah gelombang baru kemajuan ilmu pengetahuan dengan membebaskan diri dari belenggu �mitos� di Eropa yang diciptakan oleh kekuasaan. Kekuasaan para pendeta, raja, dan kekuasaan para tabib. Dari sinilah titik awal pencerahan dengan menempatkan pengetahuan sebagai ujungnya mulai di buka.

Lantas, apakah ilmu pengetahuan itu?

Science (ilmu pengetahuan)
Ilmu pengetahuan itu memenuhi kriteria empiris, atau dapat dibuktikan. Ilmu pengetahuan selalu menempatkan obyek pengetahuan sebagai sesuatu yang dicari penjelasaanya. Jadi dalam pengetahuan ada sistematisasi yang diperoleh dari observasi, studi dan percobaan. Dengan ilmu pengetahuan juga kemudian sebuah obyek dapat dikembangkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Makanya fisika, kimia, matematika, kedokteran sangat berguna dan membuktikan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk kepentingan manusia.

Pseudoscience (ilmu pengetahuan palsu)
Pengetahuan barat ini juga membawa pengaruh yang cukup kental dalam kehidupan manusia modern. Apa yang kita sebuat sebagai logosentrisme, yaitu memusatkan semua penjelasan pada kategori ilmiah bukan pada proses ilmiahnya. Kategori ilmiah ini bisa berupa gelar, kampus, nama2 yang aneh, dan semacamnya. Singkatnya apapun yang disebut dengan bahasa2 yang seperti ilmiah, ada penjelasannya, oleh orang yang bergelar, seakan akan sudah bisa disebut ilmu pengetahuan.
Yang terjadi biasanya adalah, diantara tarikan anatara mistos dan logos, sesuatu yang mitos namun dipaksakan sebagai keilmuan rasional. Nah yang bisa kita kategorikan pseudoscience adalah, astrologi, hongsui, parapsikologi, dan semacamnya. Ada beberapa indikator dari pseudoscience; isolasi (tertutup, karena penarikan kesimpulan asal jawab), teori apapaun bisa dibenarkan (non falsibility), tidak bisa dikoreksi, dan banyak lainnya.

Mistisme
Sedangkan kategori ini memang tidak bisa dipertemukan dengan ilmu pengetahuan. Mistism hanya dipercaya dan menjadi bagian dalam sebuah kehidupan. Mistism adalah cara berpikir yang secara apriori menerima apapun yang pernah dilihat oleh mata, pernah didengar, pernah dirasakan tanpa dirasakan kembali. Perbedaannya adalah, mistism dapat disentuh (dipelajari) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmu pengetahuan tidak dapat disentuh mistism.

Nah, pernahkah anda menemukan tiga gejala itu dalam kehidupan sehari-hari??

Dalam perkembangan kajian keilmuan Hypnosis dan variannya ternyata juga tidak luput dari pseudoscience. dahulu kala anton mesmer meneorikan bahwa hipnosis terjadi karena adanya cairan semacam magnet dalam tubuh manusia. makanya dia menggunakan magnet sebagai alat induksi. ritual dia juga masih aenh2 dengan baju dan sesajen yang aneh pula.

yang terbaru dan digugat adalah apa yang dilakukan oleh Anthoni Robin dengan NLPnya. Anthoni Robin dalam setiap sesi seminarnya biasanya selalu diakhiri dengan berjalan diatas api. teorinya dia; pikiran mengalahkan realitas. kepercayaan menundukkan keterbatasan.

namun, apa yang dikatakan oleh ahli fisika? apakah ini karena kekuatan pikirankah? ternyata tidak. karena menurut hukum fisika persentuhan langsung dengan jarak yang tidak jauh tidak memberikan panas yang berlebihan. karena ada uap bla....bla....(penjelasaanya panjang deh)..... hal ini berbeda jika jaraknya 30 meter. tentu hal ini menjawab kenapa selama ini hanya lintasan pendek, jika ada lombanya tentu menarik.

nah, problem ini juga rupanya menjadi persoalan perkembangan hipnosis di indonesia. karena keterbatasan inform, maka penjelasan apapun akan diterima dengan mentah. mungkin anda pernah ada yang mengikuti seminar ALPHA POWER nya pak Ian Nurindra. orang bisa mecahin dragon pake koran, jatuhin bola lampu tidak pecah dll. Teorinya dengan meyakinkan kalau itu karena kekuatan pikiran, atau pemanfaatan alpha state. namun apa kata seorang fisikawan...itu logis (penjelasaanya panjang juga)... makanya coba anda lakukan tanpa harus ritual meng-alphakan diri.

Untuk hal semacam itu masih banyak yang bisa di pamerkan, anda bisa terbang diatas koran, mecahin ekor botol, bergantungan diatas bohlam lampu, bergulir di kaca atau duri salak dan banyak lainnya. kalau kebal air keras? berani gak pake air keras yang saya bawa dan terbukti ampuh melumat tangan?!


Mengenai beberapa fenomena pseudoscience kami telah melakukan
beberapa percobaan dan mereduplikasi dengan hasil yang serupa.
Hipotesis dan eksperimen kami tentu bukan sebuah penjelasan yang
final dan mutlak, namun bisa disejajarkan dan diperbandingkan dengan
teori2 "alpha" yang kami tuduh pseudoscience dan teori2 mistik para
dukun.

Ada beberapa fenomena yang sebenarnya bisa kami jelaskan secara
ilmiah, namun saya akan mengambil yang paling umum dilakukan yaitu
berjalan diatas api. Teknik pertunjukan ini hampir ada dalam setiap
bangsa, jadi bukan Indonesia saja. Teknik yang kami tawarkan ini
telah berhasil kami uji coba, bahkan kepada remaja SMP yang
setelahnya dikenal jadi sakti.

Kalau anda masih meragukan kapasitas saya sebagai orang
lokal, maka baiklah saya akan pinjam sebuah penelitian kecil yang
dilakukan oleh fisikawan bernama Bernard Leikind dan psikolog Bill
Mc Carthy dari UCLA. Mereka sengaja mendatangi seminar Anthony Robin
untuk mengecek kebenaran klaim "pikiran mengatasi material". Bill Mc
Carthy masuk kedalam seminar dan menerima sugesti yang dilakukan
oleh Robin selama seminar, sedangkan Leikind menunggu diluar dan
baru masuk pada saat moment "fire walk" saja. Bill Mc Carthy
mengikuti prosedur sugesti yang Robin berikan, tarikan nafas dalam
dan panjang, kepalan tangan, dan mantra "lumut dingin" berkali kali,
dan dia sukses berjalan diatasnya. Sedangkan Leikind melakukan hal
sebaliknya, hal yang sama hanyalah kecepatan langkah kaki mereka.
Toh nyatanya mereka sama-sama bisa melakukannya meski melalui
prosedur yang berbeda.

Bagaimana itu bisa terjadi? Dalam sebuah penjelasan ilmiah ini
yang disebut sebagai "efek leidenfrost". Pernahkan anda melihat
wajan yang panas dan ditetesi air, maka yang terjadi adalah air
menari-nari dulu dan bukan langsung menguap. Hal ini disebabkan
ketika ada cairan yang mengalami pemanasan mendadak akan membentuk
suatu lapisan insulasi berupa uap. Ketika kita sedikit nervous maka
kaki kita akan berkeringat, dan jalan di api akan menciptakan efek
leidenfrost.

Dr, leikind kemudian menambahkan teori ini, bahwa faktor utama
pada pertunjukan Robin adalah bara api sebagai faktor utama. Ia
berpikir bahwa batubara bukanlah konduktor yang baik dan cukup padat
untuk dapat menghantarkan panas dan membuat kaki terbakar apabila
terjadi kontak langsung. Inilah bedanya antara temperatur dan panas,
temperatur bisa mencapai ribuan derajat. Namun panasnya belum tentu
sama, karena penghantar menentukan berapa energi panas yang akan
muncul. Dengan langkah yang tepat, panas merambah perlahan dan
sebelum terjadi perpindahan panas maka kaki telah berpindah.

Demikian penjelasan singkat saya, sekedar catatan bahwa apa yang
kami lakukan justru ingin membuka mata anda terhadap sebuah
penjelasan lain. Dan kami justru senang jika ada juga yang skeptis
terhadap kami.

Prove it to us and bring all your fact!
 
Last edited:
Bls: Mistik, Tahkyul, Telepati Antara Ilmu Pengetahuan Dan Omong Koson

Mr.Lu knp nama peneliti (presiden IRIs) disamarkan?
bukanya itu penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan.
 
Bls: Mistik, Tahkyul, Telepati Antara Ilmu Pengetahuan Dan Omong Koson

Mr.Lu knp nama peneliti (presiden IRIs) disamarkan?
bukanya itu penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan.

untuk menghindari publikasi umum dan jika terjadi kesalahan/meleset dalam penelitianya dia gampang lepas dr pertanggung jawaban nya...

serta di dalam IRIs aja msh banyak pro dan kontranya akan sbuah kesimpulan dr penelitianya....karena msh banyak suatu kejadian yg sedang mereka teliiti banyak yg di luar logika mereka ... :))

pusing2x dah tuh...
 
Back
Top