Salam Sejahtera,
Belum lama ini saya mendapa 2 kasus yang intinya sama, yaitu Pilih Kasih.
Pertama, waktu itu ada seorang keluarga miskin yang mau mengadakan kebaktian di sebuah sektor, mereka berencana memanggil seorang Pastor untuk memimpin misa pada kebaktian tersebut. Ketika mereka meminta kepada Pastor untuk datang, jawaban Pastor tersebut sangat sederhana "Jemput Aku Dengan Mobil".
Kedua, waktu itu seorang ibu dari keluaraga tidak berada yang anaknya sudah lulus tes di salah satu sekolah katolik terkenal di kota saya, ingin mendaftar ulang sekalian membayar uang pangkal yang telah di setujui sebelumnya. Ketika menghadap ke bagian keuangan sekolah tersebut, seorang suster berkata kepada ibu tersebut "Ibu sanggup bayar berapa, soalnya banyak yang bisa bayar 5x lipat dari ibu walaupun anak ibu sudah lulus tes".
Apakah sekarang ini Para Pastor dan Suster yang harusnya menjadi teladan bagi kita semua sudah menjadi mata duitan dan pilih kasih terhadap umat?
Mohon Tanggapannya buat saudara semua.
Belum lama ini saya mendapa 2 kasus yang intinya sama, yaitu Pilih Kasih.
Pertama, waktu itu ada seorang keluarga miskin yang mau mengadakan kebaktian di sebuah sektor, mereka berencana memanggil seorang Pastor untuk memimpin misa pada kebaktian tersebut. Ketika mereka meminta kepada Pastor untuk datang, jawaban Pastor tersebut sangat sederhana "Jemput Aku Dengan Mobil".
Kedua, waktu itu seorang ibu dari keluaraga tidak berada yang anaknya sudah lulus tes di salah satu sekolah katolik terkenal di kota saya, ingin mendaftar ulang sekalian membayar uang pangkal yang telah di setujui sebelumnya. Ketika menghadap ke bagian keuangan sekolah tersebut, seorang suster berkata kepada ibu tersebut "Ibu sanggup bayar berapa, soalnya banyak yang bisa bayar 5x lipat dari ibu walaupun anak ibu sudah lulus tes".
Apakah sekarang ini Para Pastor dan Suster yang harusnya menjadi teladan bagi kita semua sudah menjadi mata duitan dan pilih kasih terhadap umat?
Mohon Tanggapannya buat saudara semua.