Administrator
Administrator
Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa peñculik Victor Rizki Wibowo, 27, telah menerima uang sebesar Rp50 juta yang ditransfer oleh pihak keluarga korban mutilasi itu.
Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan, sebelum Victor ditemukan tewas, ayah korban, Darmapana mengaku telah mengirimkan uang tebusan sebesar Rp50 juta. Sebelumnya pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp300 juta kepada Darmapana, jika ingin anaknya selamat.
“Jadi, penculik memang sudah mendapatkan uang Rp50 juta,” ujarnya, kemarin. Menurut dia, saat itu Darmapana tidak menggubris permintaan pelaku Hingga pada 16 Juni, sebuah pesan singkat (SMS) yang sama dan nomor berbeda kembali meminta tebusan pada Darmapana. Pelaku meminta uang tersebut dikirim ke rekening seseorang bernama Siti Khodijah di Bank Muamalat.
Polisi kemudian menelusuri keberadaan pelaku. Namun saat dicek, alamat yang tertera di rekening tersebut fiktif. “Mungkin waktu bikin rekening dia pakai KTP palsu’ ujarnya. Setelah 15 hari, korban tidak diketahui keberadaannya. Hingga pada Jumat (25/6) sore korban ditemukan di pinggir tol di kawasan Karawang, Jawa Barat. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, kedua kakinya hilang.
Boy Rafli mengungkapkan, dari hasil autopsi sementara, sebelum dimutilasi korban terlebih dahulu dibunuh dengan cara ditusuk di beberapa bagian tubuhnya. Setelah tewas, korban kemudian dimutilasi, ‘Dari hasil autopsi, ditemukan delapan luka tusukan benda tajam, seperti di ketiak, dada sebelah kanan, dan satu di sekitar perut,” bebernya. Selain itu, pelaku diduga lebih dari dua orang karena untuk melakukan hal seperti
itu minimal dilakukan oleh tiga orang.
Sumber : Sindo
Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan, sebelum Victor ditemukan tewas, ayah korban, Darmapana mengaku telah mengirimkan uang tebusan sebesar Rp50 juta. Sebelumnya pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp300 juta kepada Darmapana, jika ingin anaknya selamat.
“Jadi, penculik memang sudah mendapatkan uang Rp50 juta,” ujarnya, kemarin. Menurut dia, saat itu Darmapana tidak menggubris permintaan pelaku Hingga pada 16 Juni, sebuah pesan singkat (SMS) yang sama dan nomor berbeda kembali meminta tebusan pada Darmapana. Pelaku meminta uang tersebut dikirim ke rekening seseorang bernama Siti Khodijah di Bank Muamalat.
Polisi kemudian menelusuri keberadaan pelaku. Namun saat dicek, alamat yang tertera di rekening tersebut fiktif. “Mungkin waktu bikin rekening dia pakai KTP palsu’ ujarnya. Setelah 15 hari, korban tidak diketahui keberadaannya. Hingga pada Jumat (25/6) sore korban ditemukan di pinggir tol di kawasan Karawang, Jawa Barat. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, kedua kakinya hilang.
Boy Rafli mengungkapkan, dari hasil autopsi sementara, sebelum dimutilasi korban terlebih dahulu dibunuh dengan cara ditusuk di beberapa bagian tubuhnya. Setelah tewas, korban kemudian dimutilasi, ‘Dari hasil autopsi, ditemukan delapan luka tusukan benda tajam, seperti di ketiak, dada sebelah kanan, dan satu di sekitar perut,” bebernya. Selain itu, pelaku diduga lebih dari dua orang karena untuk melakukan hal seperti
itu minimal dilakukan oleh tiga orang.
Sumber : Sindo