Kalina
Moderator
MERDEKA.COM. Depresi karena tidak memiliki biaya untuk berobat ke psikiater, Ignatius Ryan Tumiwa (48) mengajukan gugatan Mahkamah Konstitusi untuk melakukan suntik mati. Selain ke MK, Ryan juga mengajukan keinginannya mengakhiri hidup ke Komnas Ham dan Departemen Kesehatan RI.
"Saya melakukan gugatan ke MK, supaya dilihat oleh media, siapa tahu nanti ada yang mau bantu saya berobat ke psikiater," kata Ryan kepada wartawan, di rumahnya di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, Senin (4/8).
Pria yang tinggal seorang diri ini mengatakan, gugatan suntik mati yang diajukannya tersebut merupakan jalan terakhir jika dirinya tidak mempunyai solusi menyembuhkan depresi. Hingga saat ini, karena hidup seorang diri dan tidak mempunyai pekerjaan, selama ini ia tidak mempunyai biaya untuk dapat berkonsultasi dengan psikiater.
Pria yang mengaku lulusan pascasarjana UI ini mengatakan, dengan berobat ke psikiater, dirinya berharap depresinya bisa sembuh. "Jika ke psikiater, sakit depresi saya bisa sembuh," ujarnya.
Ryan menuturkan, selama ini dirinya hidup seorang diri. Untuk bertahan hidup, dirinya hanya mengandalkan uang tabungan yang ditinggalkan orang tuanya.
"Selain itu saya juga kerja paruh waktu," ujarnya.
Ryan mengatakan, dia terakhir kali bekerja pada tahun 1998 di perusahaan swasta sebagai staf keuangan. Sejak saat itu, hingga saat ini, dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Saya ini jobless, sudah tidak punya apa-apa lagi, kedua orangtua saya juga sudah meninggal," ujar Ryan.
"Saya melakukan gugatan ke MK, supaya dilihat oleh media, siapa tahu nanti ada yang mau bantu saya berobat ke psikiater," kata Ryan kepada wartawan, di rumahnya di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, Senin (4/8).
Pria yang tinggal seorang diri ini mengatakan, gugatan suntik mati yang diajukannya tersebut merupakan jalan terakhir jika dirinya tidak mempunyai solusi menyembuhkan depresi. Hingga saat ini, karena hidup seorang diri dan tidak mempunyai pekerjaan, selama ini ia tidak mempunyai biaya untuk dapat berkonsultasi dengan psikiater.
Pria yang mengaku lulusan pascasarjana UI ini mengatakan, dengan berobat ke psikiater, dirinya berharap depresinya bisa sembuh. "Jika ke psikiater, sakit depresi saya bisa sembuh," ujarnya.
Ryan menuturkan, selama ini dirinya hidup seorang diri. Untuk bertahan hidup, dirinya hanya mengandalkan uang tabungan yang ditinggalkan orang tuanya.
"Selain itu saya juga kerja paruh waktu," ujarnya.
Ryan mengatakan, dia terakhir kali bekerja pada tahun 1998 di perusahaan swasta sebagai staf keuangan. Sejak saat itu, hingga saat ini, dirinya tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Saya ini jobless, sudah tidak punya apa-apa lagi, kedua orangtua saya juga sudah meninggal," ujar Ryan.