Ternyata Ini Fungsi Tahi Lalat di Tubuh

spirit

Mod
w1200

Klikdokter.com, Jakarta Banyak orang menganggap tahi lalat sebagai penanda karakter atau arti kehidupan seseorang.

Misalnya, memiliki tahi lalat di dada kerap dianggap sebagai calon orang sukses. Lalu, orang dengan tahi lalat di tangan diyakini sebagai orang “bertangan panjang”.

Kendati begitu, fungsi dan arti letak tahi lalat tersebut tidak sepenuhnya benar dan harus dipercaya, ya. Lantas, di dalam dunia medis, adakah fungsi tahi lalat di tubuh manusia?


Tahi lalat bisa muncul di kulit bagian tubuh mana saja. Kebanyakan tahi lalat punya ukuran dengan diameter kurang dari 0,6 cm.

Warna tahi lalat berkisar merah muda, cokelat tua, atau hitam. Biasanya, orang dengan kulit putih atau terang memiliki jumlah tahi lalat yang lebih banyak di tubuhnya.

menjelaskan, di dalam dunia medis tahi lalat disebut sebagai nevus pigmentosum dan tidak memiliki fungsi khusus.

“Tahi lalat merupakan pengaruh genetik dan melanosit yang menghasilkan pigmen di kulit. Jadi, sebenarnya tidak ada fungsi khusus dari tahi lalat,” ucap dr. Valda

Akan tetapi, menurut dr. Valda, tahi lalat dapat memiliki fungsi sebagai penanda adanya masalah kesehatan kulit seperti kanker melanoma.

Penanda kanker ini hanya untuk sebagian kasus saja dan bukan berarti setiap tahi lalat di tubuh merupakan ciri keganasan sel.

“Harus dilihat juga faktor risiko dan karakteristik tahi lalatnya. Salah satu ciri kanker seperti tahi lalat mudah berdarah,” kata dr. Valda.

Dikutip dari Healthline, tahi lalat dapat disebabkan oleh pertumbuhan sel tidak normal di kulit. Namun, sekali lagi ditegaskan, pertumbuhan abnormal ini tidak selalu menandakan kanker.

Menurut American Academy Dermatology (AAD) tahi lalat adalah kondisi medis yang sangat umum. AAD memperkirakan, setiap orang dapat memiliki 10 hingga 40 tahi lalat di tubuhnya.

Diwartakan dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center, dr. Philipp Niethammer memperingatkan Anda untuk tidak menggaruk atau melukai tahi lalat.

Sebab menurut penelitian, melukai tahi lalat bisa menyebabkan kondisi kesehatan serius. Dokter Niethammer turut menceritakan soal tumor kanker yang tumbuh di sirip ikan zebra akibat adanya cedera berulang.

Sebelumnya Anda perlu tahu, kulit sirip ikan zebra ini mirip seperti manusia, yakni sama-sama rentan terkena melanoma.

Laporan penelitian mengatakan, melukai sirip ekor ikan zebra setiap beberapa minggu sekali selama beberapa bulan dapat meningkatkan risiko kanker di tempat tersebut.

Karena sama-sama rentan mengembangkan melanoma, manusia pun dilarang menggaruk dan melukai tahi lalat secara sengaja.

Menggaruk atau melukai tahi lalat dapat meningkatkan risiko munculnya kanker kulit, sama seperti kasus sirip ikan zebra di atas.

Beberapa orang mungkin ingin menghilangkan tahi lalat karena ukuran dan lokasinya yang dianggap mengganggu penampilan.

Anda boleh saja menghilangkan tahi lalat, tetapi konsultasikan dulu kepada dokter kulit. Dokter dapat memberikan perawatan serta tindakan yang aman untuk menghilangkan tahi lalat Anda.

Jangan menggunakan alat atau krim penghilang tahi lalat yang dijual bebas di pasaran, karena efektivitas produk tersebut belum terbukti secara medis.

.
 
Back
Top