Ternate - Pengembangan Industri Perikanan di Maluku Utara (MALUT) masih menghadapi sejumlah hambatan. Di antaranya, terbatasnya ketersediaan pasokan listrik.
"Kapasitas listrik di semua kabupaten kota Malut sangat terbatas sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pengembangan industri perikanan di wilayah setempat" kata anggota DPRD malut, Edi Langkara, di Ternate.
Khusus di kota Ternate kapasitas listrik milik PT PLNsaat ini hanay sekitar 11 MW menyusul rusaknya sejumlah listrik yang ada di PT PLN setempat, sementara kebutuhan listrik di daerah ini mencapai sekitar 16 MW.
Edi mengatakan banyak Invesitor baik dari dalam maupun luar negeriyang menyatakan minat untuk mengembangkan industri perikanan di Malut. Tapi, mereka umumnya belum bisa merealisasikan investasinya karenaterbatasnya listrik di daerah ini.
Membaca artikel di atas, ternyata masih ada kota-kota yang belum mendapat pasokan listrik dengan cukup. Bagaimana Tugas Pemerintah?
"Kapasitas listrik di semua kabupaten kota Malut sangat terbatas sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pengembangan industri perikanan di wilayah setempat" kata anggota DPRD malut, Edi Langkara, di Ternate.
Khusus di kota Ternate kapasitas listrik milik PT PLNsaat ini hanay sekitar 11 MW menyusul rusaknya sejumlah listrik yang ada di PT PLN setempat, sementara kebutuhan listrik di daerah ini mencapai sekitar 16 MW.
Edi mengatakan banyak Invesitor baik dari dalam maupun luar negeriyang menyatakan minat untuk mengembangkan industri perikanan di Malut. Tapi, mereka umumnya belum bisa merealisasikan investasinya karenaterbatasnya listrik di daerah ini.
Membaca artikel di atas, ternyata masih ada kota-kota yang belum mendapat pasokan listrik dengan cukup. Bagaimana Tugas Pemerintah?
