Layar Teenlit 11 Februari 2007

kurdadia

New member
Tayang: Minggu, 11 Februari 2007, pk. 22.00 wib

Pemain :
Tya Aristya sebagai Diandra
Jupiter Fourtissimo sebagai Panji
Fairus sebagai Mojo
Niken Anjani sebagai Tika
Dewi Sisca sebagai Mama Diandra
Hudi Prayoga sebagai Papa Diandra
Adinda Bonitha sebagai Mama Panji
Krisna Murti sebagai Papa Panji
Imam sebagai Raymond
R. Rulis Fahlevi sebagai Deo
Stanley Rinaldy Lautan sebagai Aling
Bregas sebagai Panji Kecil
Gladys sebagai Diandra Kecil

Crew:

Ide Cerita / Skenario : Afreeyani Santoso
Produser : Hary Tanoesoedibjo
Sutradara : Asep S

SINOPSIS

Kisah ini menceritakan tentang Diandra dan Panji, dua orang remaja usia 10 tahun yang masih polos dan lugu. mereka mempunyai fantasi mengenai pasangan impian mereka masing-masing. Diandra berkeinginan untuk mempunya pacar yang keren, cool dan harus kuliah di Amerika. Badan cowok itu pun harus yang tegap, macho seperti Ricky Martin. Sedangkan Panji membayangkan bahwa calon istrinya nanti adalah sosok perempuan cantik, sexy, tinggi dan berambut panjang seperti Julia Roberts. Mereka berjanji, 7 tahun kemudian, mereka akan mencarikan pasangan ideal masing-masing.

Waktu pun berjalan. 7 tahun kemudian, Panji sudah menamatkan high school-nya dari Amerika, dan kembali ke Indonesia. Sedangkan Diandra masih harus menyelesaikan semester terakhirnya di bangku kelas 3 SMU. Kebetulan kedua orang tua mereka, bersahabat baik. Suatu hari, ayah mereka masing-masing mempunyai rencana untuk menikahkan mereka berdua. Hal ini membuat Diandra dan Panji terkejut. Bagaimana dengan janji masa kecil mereka?

Solusinya adalah, Panji dan Diandra diperbolehkan untuk mencoba mencari pasangan mereka sendiri dalam waktu 6 bulan (akhir semester). Jika sampai waktu yang sudah ditentukan mereka belum mendapatkan pasangan, maka mau tidak mau mereka harus segera dinikahkan.

Diandra gigih mencari pasangan yang cocok untuk Panji. Diandra hunting memilih cewek-cewek terbaik di sekolah. Selama Diandra mencari cewek untuk Panji, selama itu pula ia mengenal Panji lebih baik. Diandra merasa ada sesuatu yang berbeda jika dirinya makin dekat dengan Panji. Karena mereka sudah saling mengenal lama, jadi mereka tahu apa yang diinginkan oleh masing-masing pribadi. Diandra sudah melewati banyak tahapan untuk menemukan sosok kekasih yang cocok bagi Panji. Tapi menurut Diandra belum ada yang cukup baik. Beberapa kali Diandra mencoba untuk mengenalkan Panji dengan cewek pilihannya, tapi selalu gagal dilakukannya. Diandra merasa bahwa tidak ada orang yang dapat mengenal Panji lebih baik selain dirinya.

Sedangkan Panji begitu bersemangat mencari pasangan untuk Diandra. Semua teman-temannya diseleksi habis-habisan untuk bisa ngedate bareng Diandra. Panji merasa bahwa Diandra harus mendapatkan yang terbaik. Banyak hal yang dilakukan Panji untuk mencarikan Diandra pacar, mulai dari isi formulir, bikin promo, sampai membuat angket. Setiap Panji mendapatkan kandidat pasangan untuk Diandra. Panji selalu melaporkan hasil pencariannya pada Diandra. Setelah beberapa kali Diandra menjalankan kencan dengan calon-calon pasangan pilihan Panji, Diandra selalu merasa tidak ada yang cocok (baca : tidak ada yang seperti Panji)

Panji merasa aneh, karena hingga minggu ke-3, Diandra belum juga mempertemukan dirinya dengan cewek pilihan Diandra. Diandra selalu saja berdalih dengan banyak alasan, setiap kali Panji minta dipertemukan dengan cewek.

Hingga suatu saat Panji masuk ke kamar Diandra, Panji menemukan banyak foto-foto dan biodata cewek-cewek cantik. Kemudian Panji juga menemukan beberapa list nama yang merupakan daftar kandidat paling cocok untuk Panji menurut Diandra. Kemudian Panji meminta Diandra untuk mempertemukan dirinya dengan salah satu cewek tersebut. Diandra merasa khawatir, jangan-jangan nanti ada yang cocok untuk Panji.

Akhirnya Panji berhasil kencan dengan Ika, cewek cantik, berambut panjang dan bertubuh langsing, yang secara fisik beda tipis dengan Julia Roberts. Dengan pasrah, akhirnya Diandra merelakan Panji untuk melakukan pendekatan dengan Ika. Lama kelamaan Panji sepertinya suka dengan Ika. Dengan penuh semangat Panji sering menceritakan tentang Ika ke Diandra. Lama kelamaan Diandra jadi ngerasa cemburu. Tapi Diandra sendiri masih tidak yakin dengan perasaannya. Karena kesal, dan pupus harapan, Diandra nekat ikutan acara Blind Date yang diadakan oleh sebuah majalah.

Selama Panji pendekatan dengan Ika, ternyata banyak hal dalam diri Ika yang tidak cocok dengan karakter Panji. Panji yang suka membuat lelucon-lelucon garing, tidak dimengerti oleh Ika. Berbeda jika Panji menceritakan hal tersebut dengan Diandra. Diandra pasti dapat membalasnya dengan lelucon yang lebih garing lagi. Dan mereka pun bisa tertawa seru bersama.

Hingga suatu saat, ketika amarah Panji sudah memuncak, karena ulah Ika, akhirnya Panji memilih putus. Panji mencari keberadaan Diandra. Tapi sayang, Diandra sudah terlanjur ikutan acara Blind Date. Atas dukungan Mojo, sahabat Diandra, Panji mengejar Diandra ke gedung tempat acara Blind Date diselenggarakan. Tapi sesampainya Panji di tempat itu, Diandra tidak ada.

Akhirnya Panji menemui Diandra sedang menangis di taman. Di tempat itulah, Panji jujur kalo dia selama ini sebenarnya suka dan cinta dengan Diandra. Karena Panji merasa, hanya Diandra lah yang mengerti Panji dengan baik. Tapi Panji terlalu gengsi untuk mengingkari janji kecil mereka berdua.

Diandra pun mengaku, kalau dia sendiri ternyata memang suka dengan Panji, dari kecil. Hal ini membuat kedua orang tua mereka sangat senang, karena ternyata predikisi mereka sebagai orang tua, yang menyatakan bahwa Diandra dan Panji memang ditakdirkan berjodoh, terbukti.
 
Back
Top