apakah Perjanjian Baru itu ?

Mrs_Sumart1

New member
Bagaimana sekarang dengan bagian Bible yang disebut dengan Perjanjian Baru? Karena anda tidak akan menemukan dalam Perjanjian Baru satu kata pun yang mengharuskan kita untuk menyebut nama Perjanjian Baru. Begitu juga dalam Perjanjian Lama, tidak ada satu kata pun yang menyatakan dirinya bernama Perjanjian Lama. Rupanya Tuhan lupa memberi nama pada kitab suci-Nya?

Dalam Perjanjian Baru, mengapa setiap Injilnya harus diawali dengan prolog ?According to= Karangan atau Menurut?, seperti Injil karangan Matius, Injil karangan Markus, Injil karangan Lukas, Injil karangan Yohanes. Lihat lampiran VI dan VII. Padahal menurut penelitian dan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan, Matius bukanlah penulis Injil Matius. Perhatikan bunyi ayat Injil Matius dibawah ini

?Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepada nya : "Ikutlah aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut dia .? (Matius 9:9)

Tanpa bersusah payah, orang akan mengetahui bahwa kata ?ia, dia, nya? pada ayat diatas menunjukkan, bahwa penulisnya buknalah Yesus atau Matius, melainkan orang lain yang tidak dikenal. Jika bukan Matius yang menulisnya, lalu bagaimana mungkin kita bisa menganggap kitab itu firman Tuhan ? Bukan hanya kita saja yang berpendapat seperti itu. J.B Phillips seorang tokoh gereja Anglikan dan prebendary of the Chichester Cathedral, Inggris, mempunyai penapat seperti kita. Belia sama sekali tidak mempunyai alasan untuk berbohong atau menutup-nutupi kesalahan pandangan gereja lainnya. Didalam tafsir Biblenya yang berjudul The Gospel Translated inti modern English , beliau menyinggung Injil Matius sebagai berikut :

"Early tradition ascribed this Gospel to the apostle Matthew, but scholars nowadays almost all reject this view."

(Tradisi-tradisi kuno menganggap Injil ini berasal dari rasul Matius, tetapi para ilmuwan sekarang ini menolak pendapat itu).

Dengan kata lain, Matius tidak pernah menulis Injil yang selalu dikaitkan dengan namanya. Itulah pendapat orang Kristen sendiri, bukan orang Islam, yahudi, atau Hindu yang mungkin bisa terpengaruh oleh prasangka-prasangka negatif. Lebih jauh lagi pendeta Anglikan mengatakan :

"The author, whom we still can conveniently call Matthew" (Pengarangnya, secara tepat masih dapat diberi nama Matius).

Memang benar apa yang dikatakan oleh Philips ini. Sebab kalau tidak begitu, tentu kita akan mendapat kesulitan menyebutnya ketika akan menunjuk kitab itu, dengan mengatakan :?Kitab?.yang pertama dalam Perjanjian Baru, pasal sekian ayat sekian.?

Dengan demikian-menurut J.B Philips-kita dibenarkan memberi nama lain pada kitab Injil itu. Lalu mengapa kita tidak memakai nama Matius saja. Bukanlah ia sebuah nama yang bai seperti lainnya. Philips menambahkan :

"The author has lainly drawn on the mysterious 'Q' which may have been a collection of oral traditions." (Pengarang Injil ini dengan gampang disebut saja dengan nama Mr. Q yang misterius yangmungkin berupa kumpulan dokumen dari tradisi lisan.)

?Q? adalah singkatan dari Quella (bahasa Jerman) yang artinya ?sumber-sumber?. Ykni sumber-sumber yang dipakai penulisan oleh pengarang Injil Matius, Markus, dan Lukas. Ketiga pengarang ini mempuyaijalur pandangan yang sama terhadap data-data atau dokumen yang mereka kemukakan. Mereka bertiga menulis seolah-olah menyaksiakn melalui satu jalur mata. Oleh karena itu, ketiga Injil tersebut ?Matius, Markus, Lukas- disebut Injil Sinoptik.
 
Back
Top