Kasus M. Nazarrudin [update]

Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

pak sby bersih partai anda dari orang orang munapik mumpung pemilu masih lama

kalau tidak partai anda akan tumbang di tengah jalan sebelum pemilu

gue aja uda ngak percaya dengan partai anda partai demokrat yang kata nya memberantas korupsi

di tiap iklan nya berslogan katakan tidak pada korupsi tapi nyata nya partai andai di huni oleh orang orang koruptor untung aja gayus tambunan tidak masuk partai anda

pak sby tendang saja ruhut sitompul dari partai anda ini orang sok dan merasa paling benar dan pintar

jangan sampai pak sby suatu saat diloloi ruhut sitompul
 
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

Polri dan BIN Diperintahkan Jemput Nazaruddin
Minggu, 29 Mei 2011 | 12:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto memerintahkan Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo, Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk membawa pulang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin.

"Sebab, pemerintah harus segera mengantisipasi, paling tidak informasi sudah ditelusuri dan upaya-upaya dilakukan, sehingga apabila KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) memerlukan, yang bersangkutan segera bisa dihadirkan," tuturnya melalui sambungan telepon, Ahad 29 Mei 2011.

Menurut Djoko, meski KPK belum meminta bantuan, pemerintah berusaha proaktif. Upaya ketiga pimpinan lembaga itu dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kepolisian berusaha melalui jalur kerja sama dengan kepolisian negara-negara terkait, dan BIN dengan lembaga intelijen negara lain. Sedangkan Kementerian Luar Negeri mengupayakannya melalui jalur diplomasi.

Ia mengakui jika benar Nazaruddin berada di Singapura, pemulangan paksa tak bisa dilakukan karena Indonesia tidak memiliki kesepakatan ekstradisi dengan Negeri Singa itu. Namun, ia yakin pendekatan yang bisa membuahkan hasil untuk memulangkan Nazaruddin tak cuma melalui jalur ekstradisi.

Djoko menambahkan, upaya-upaya itu mestilah dilakukan tanpa mengorbankan keselamatan Nazaruddin. "Keselamatannya harus dijaga," ucapnya.

Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat sekaligus anggota Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat itu disebut-sebut terkait dengan kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang. Nazaruddin juga dilaporkan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD pernah memberi uang sebesar Sin$ 120 juta atau sekitar Rp 840 juta kepada Sekretaris Jenderal MK Janedjri M. Gaffar.


Namun, sayangnya, sehari sebelum KPK mengeluarkan surat pencegahan Nazaruddin ke luar negeri, anggota Komisi Energi DPR itu sudah keburu pergi ke Singapura dengan alasan berobat.


Sumber: tempo



-dipi-
 
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

uda malas gue tiap hari lihat ini kasus sedangkan pemerintah melalui aparat hukum nya kurang tegas seolah olah mereka tidak menindak tegas pelaku nya
 
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

Nazaruddin Sebut SMS 'Ancaman Nazar' Adalah Fitnah
Senin, 30 Mei 2011 | 10:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, membantah sebagai pengirim pesan pendek (SMS) ancaman yang disebarkan Sabtu lalu, 28 Mei 2011. Kepada salah seorang pengurus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, Nazaruddin mengatakan bahwa pesan pendek yang mengatasnamakan dirinya adalah fitnah. Menurut Nazaruddin, pesan singkat ancaman itu mungkin perbuatan orang yang ingin memanfaatkan keadaan.

"Nggaklah, Bang. Itu enggak benar. Mungkin ada orang luar yang ingin nebeng kasus ini," kata Sutan Bhatoegana, menirukan perbincangannya dengan Nazaruddin. Sutan mengaku sempat menghubungi Nazaruddin lewat BlackBerry Messenger (BBM) pasca beredarnya pesan pendek dari nomor +658439xxxx pada Sabtu pekan lalu. Pesan itu berisi ancaman dari pihak yang mengaku sebagai Nazaruddin untuk membongkar skandal petinggi Partai Demokrat.

Sutan menyampaikan kepada Nazaruddin perihal beredarnya pesan ancaman itu dan menanyakan apakah benar dia yang menyebarkan pesan tersebut. Setelah itu, Nazaruddin langsung menelepon Sutan dan menanyakan bagaimana situasi di Tanah Air setelah ada pesan itu. "Saya bilang, wah di sini langsung gempar karena SMS itu," kata Sutan saat dihubungi Tempo, Senin 30 Mei 2011.

Pembicaraan telepon dengan Nazaruddin itu baru dilakukannya tadi malam, 29 Mei 2011. Sutan sempat menanyakan sampai kapan komisaris PT Anak Negeri itu akan berada di Singapura. Tapi, Nazaruddin tidak memberikan jawaban pasti. Meski begitu, partai sudah meminta agar Nazaruddin segera kembali ke Tanah Air. Presiden SBY bahkan meminta pengurus partai agar segera menjemput Nazaruddin.

Partai Demokrat, kata Sutan, juga tidak ingin menutup-nutupi kadernya yang sedang terlibat dalam satu kasus atau terindikasi terlibat. Apalagi kasus ini juga membuat partai merasa tersandera. Karena itu partai mendorong penegak hukum agar cepat menyelesaikan kasus ini.



Sumber: Tempo



-dipi-
 
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

Kutipan Perbincangan Nazaruddin-Bhatoegana
SENIN, 30 MEI 2011, 06:48 WIB Ismoko Widjaya, Sandy Adam Mahaputra

110749_bendahara-partai-demokrat-muhammad-nazaruddin_300_225.jpg

VIVAnews - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR, Sutan Bhatoegana, adalah seorang kader yang intensif berkomunikasi dengan bekas Bendahara Umum Partai, Muhammad Nazaruddin, yang diduga tengah berada di Singapura.

Bhatoegana termasuk salah satu orang yang turut 'membujuk' Nazaruddin untuk kembali ke Tanah Air. Apa saja yang dibicarakan Bhatoegana kepada Nazaruddin, yang mengaku sedang berobat di Singapura itu?

Bhatoegana kepada VIVAnews.com mengungkapkan secuplik percakapan dengan Nazaruddin, sejak Nazaruddin diketahui terbang ke Singapura hingga kemarin petang.
Komunikasi yang berlangsung antara lain tentang mengimbau dan membujuk agar Nazaruddin pulang ke Tanah Air, sampai dengan SMS atau pesan singkat gelap yang beredar atas nama Nazaruddin dari nomor operator Singapura.

Berikut beberapa kutipan percakapan Bhatoegana dengan Nazaruddin:

Bhatoegana: Kapan you kembali ke Indonesia?
Nazaruddin: Bang, aku pastilah kembali. Kalau sehat, nanti aku kembali.

Bhatoegana: Kalau tidak kembali, nanti dikira Demokrat atau pemerintah ini melindungi.
Nazaruddin: Nggalah bang. Terus terang, saya masih ada rasa kecewa. Saya kok dicopot hanya karena etika, moral. Indikatornya pun aku tidak tahu apa.
Aku kan sudah bilang kepada Dewan Kehormatan, saya mau dicopot atau mengundurkan diri tidak masalah, asalkan sudah ada keputusan hukum.

Bhatoegana: Zar, politik itu begitu. Bersabarlah.
Nazaruddin: Aku juga sudah tantang Dewan Kehormatan untuk mengutamakan hukum. Kalau perlu, saya ke KPK mengklarifikasi berita-berita yang miring.
Bhatoegana: Sabarlah Zar

Komunikasi soal SMS 'gelap'

Bhatoegana: (Mempertanyakan SMS gelap dari nomor Singapura)
Nazaruddin: Bang, itu fitnah semua. Saya khawatir ada partai-partai lain yang tidak senang Demokrat besar.

Bhatoegana menegaskan, komunikasi terakhir adalah pada Minggu petang 29 Mei 2011. Bhatoegana menanyakan kabar dan Nazaruddin mengabarkan dalam kondisi baik.

"Orang seperti Nazaruddin ini perlu didekati. Kami ingin permasalahan ini cepat selesai," kata Bhatoegana yang jug Ketua Departemen Perekonomian Partai Demokrat ini.

sumber: vivanews.com
 
Last edited:
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

barusan ak ikuti perdebatan langsung antara nazaruddin (singapore) dan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi Djanedri Gaffar (jakarta) yang d moderatori secara Live via Metro TV. Seru banget, mereka saling melempar argumen yang buat pemirsa bingung, siapa nih sebenarnya yang bohong :)
 
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

Jadwal Pemeriksaan Nazaruddin Masih Kabur
SENIN, 30 MEI 2011 | 17:37 WIB Arie Basuki


TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi belum juga memberikan kejelasan tentang jadwal pemeriksaan terhadap bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Ketua KPK Busyro Muqoddas sebelumnya mengatakan pemeriksaan terhadap Nazaruddin akan dilakukan pekan ini. Pimpinan KPK lainnya Haryono Umar juga menegaskan pernyataan Busyro. "Mudah-mudahan dalam pekan ini," kata Haryono melalui pesan singkat, Senin sore, 30 Mei.

Sementara pimpinan KPK lainnya, M Jasin mengatakan, "Tunggu perkembangan dalam waktu dekat."

Namun juru bicara KPK Johan Budi yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, KPK belum menjadwalkan pemeriksaan Nazaruddin. "Sampai saat ini belum ada jadwalnya," katanya Senin pagi.

KPK membutuhkan keterangan Nazaruddin ihwal dugaan keterlibatannya dalam kasus dugaan suap proyek wisma atlet SEA Games XXVI di Jakabaring, Palembang. Seorang tersangka dalam kasus ini, Direktur PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang kepada penyidik menyebut, Nazaruddin, yang atasannya di PT Anak Negeri, merekomendasikan PT Duta Graha Indah sebagai kontraktor wisma atlet. Nazaruddin kemudian menerima success fee sekitar Rp 25 miliar dari proyek berbiaya Rp 191 miliar tersebut. Tapi belakangan Rosa mengubah semua keterangannya itu. Nazaruddin pun berkali-kali membantahnya.

Nazaruddin kini sudah dicekal ke luar negeri bersama empat saksi lainnya yaitu Direktur Utama PT Duta Graha Indah Dudung Purwadi dan anak buahnya Laurensius Teguh Kashanto, serta dua orang yang diduga anak buah Nazaruddin di salah satu perusahaannya bernama Julianis dan Oktaviana Furi. Namun Nazaruddin lebih dulu berangkat ke Singapura sebelum surat pencekalan dikirim KPK, dan diterbitkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Nazaruddin yang dikonfirmasi Kamis lalu mengatakan, dirinya ke Singapura untuk berobat. "Saya siap diperiksa jika dipanggil KPK.

Hingga saat ini Komisi baru menjadwalkan pemeriksaan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng pada Selasa, 31 Mei, pukul 10.00 WIB. Surat pemanggilan Andi Alifian dilayangkan pekan lalu. "Persisnya kapan, saya belum tahu," ujar Johan.


sumber: tempointeraktif.com
 
KPK Panggil Paksa Nazaruddin

Minggu, 5 Juni 2011 | 00:15 WIB

1573972.jpg

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas - inilah.com/Agus Priatna

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengatakan, komisi akan menggunakan upaya paksa terhadap mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin apabila telah ditetapkan sebagai tersangka.

"KPK tengah mendalami kasusnya saat ini. Soal waktu, tidak bisa ditentukan kapan," kata Busyro usai menyampaikan kuliah umum di Kampus Universitas Jambi, Sabtu (4/6/2011).

Pernyataan Busro disampaikan ketika ditanya apakah KPK berani melakukan penjemputan paksa atas diri anggota DPR RI yang kini dikabarkan tengah berada di Singapura itu.

Pasalnya, pasca diungkapkannya kasus tersebut kepada publik oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Nazaruddin tidak berada di Indonesia. Kondisi demikian memicu pertanyaan banyak pihak apakah KPK serius menangani dugaan gratifikasi oleh politisi tersebut.

"Dia (Nazaruddin) kan belum tersangka dan penyidikan masih sebatas memeriksa saksi," ujar mantan Ketua Komisi Yudisial itu.

Busyro menjelaskan pihaknya tidak ingin bertindak gegabah. Kasus dugaan pemberian uang mesti disikapi secara arif. Untuk itu perlu pendalaman penyidikan yang dilakukan penyidik KPK saat ini. Ketika semua bukti kuat mengarah ke Nazaruddin, barulah pihaknya mengambil tindakan tegas.

Busyro tidak bisa memastikan kapan penyidikan ini akan selesai, ia mengatakan, untuk mengungkap kasus butuh waktu, dan kegiatan penyidikan tidak bisa dibatasi karena perkara Nazaruddin bukan persoalan sepele sementara kasus lainnya juga banyak.

"Soal waktu tidak bisa ditentukan. Penyidikan tidak dibatasi waktu, dan petugas tengah mendalaminya saat ini," ujarnya.

Ia pun menampik jika dikatakan KPK lamban bergerak, KPK senantiasa bekerja maksimal dalam mengungkap kasus yang masuk ke lembaganya.

Salah satu yang kini tengah intens dilakukan penyidikan yakni terkait kasus isteri mantan Wakapolri, Nunun Nurbaeti, yang diduga melakukan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia dan kasus tertangkap tangannya seorang hakim berinisial S yang menerima suap di kediamannya.


sumber: inilah.com
 
Re: KPK Panggil Paksa Nazaruddin

udin yang suka korupsi nama nya korupudin
udin yang suka ngambil uang rakyat nama nya rakusudin
udin yang lari ke singapore nama nya nazarudin
 
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

Pengamat: Isu Mr. A, Bukti Rapuhnya Demokrat
MINGGU, 5 JUNI 2011, 08:31 WIB Anggi Kusumadewi

67785_kampanye_partai_demokrat_300_225.jpg

Isu 'Mr. A' yang dilontarkan oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan terus menuai kontroversi. Isu ini terutama mendapat reaksi keras dari para politisi Partai Golkar.
Kebetulan, partai politik berlambang pohon beringin itu menyimpan banyak politisi senior yang memiliki nama depan berawalan A, mulai Ketua Umumnya Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Umum Agung Laksono, hingga Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tandjung.

Ramadhan menyatakan 'Mr. A' yang merupakan salah satu politisi kawakan di kancah perpolitikan Tanah Air berupaya untuk mengobok-obok Partai Demokrat.
Terlepas dari benar atau tidaknya keberadaan 'Mr. A' itu, pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens, mempunyai penilaian tersendiri terkait isu 'Mr. A' ini ke ranah publik, menyusul kehebohan yang melanda Partai Demokrat setelah mantan Bendahara Umumnya Muhammad Nazaruddin tersandung sejumlah kasus hukum.

“Ada atau tidaknya 'Mr. A', yang jelas ucapan Ramadhan Pohan memperlihatkan kondisi internal Demokrat yang rapuh,” kata Boni kepada VIVAnews.com di Jakarta, Minggu, 5 Juni 2011.
Menurut dia, sebagai partai yang baru muncul setelah era reformasi 1998, Demokrat belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menanggulangi konflik internal partai. Begitu pula dalam konsolidasi dan manajemen kepartaian secara umum.

Boni mengatakan, ada satu poin dalam konsep kepartaian yang tidak dimiliki oleh mayoritas kader Demokrat. “Poin itu krusial, yakni memiliki motivasi dan tujuan yang sama,” ujar Boni.
Selain itu, antarkader Demokrat tidak saling mengenal secara dekat. Akibatnya, masing-masing individu dalam Demokrat memiliki orientasi politik yang berbeda. Hanya satu hal yang membuat mereka bersatu.

“Mereka bersatu karena ada perekat tunggal yang menghipnotis mereka, yakni SBY. Keadaan seperti ini bertahan selama lebih dari lima tahun terakhir,” jelas Boni.
Partai Demokrat pun, tuturnya, menjadi populer karena figur SBY. Masalah kemudian mulai muncul saat ini, menjelang Pemilu 2014. Pada Pemilu 2014, SBY tidak mungkin lagi menjadi presiden, sedangkan sebagai partai pemenang Pemilu 2009, Demokrat, ingin kembali melahirkan presiden baru.

“Keadaan ini tidak mudah, dan memicu konflik internal yang berimbas pada faksionalisasi atau perpecahan semu,” kata Boni.
Ia mengingatkan, Demokrat membutuhkan manajemen yang serius. “Bila ingin bertahan lama, Demokrat harus terus mengevaluasi dan konsolidasi, karena itu adalah pola kerja partai modern. Konsolidasi jangan hanya menjadi formalitas,” tegas Boni.

“Kalau Demokrat masih terus seperti ini sampai Pemilu 2014, tanpa stabilitas dan kerja sama yang baik di internal partai, maka Demokrat bakal babak belur,” tandas Boni.
Lantas, bagaimana dengan soal 'Mr. A'? Boni menyarankan agar Demokrat tidak meributkan unsur-unsur dari luar partai yang hendak mengobrak-abrik Demokrat, karena partai ini memang sudah rapuh sejak awal.

Sebelumnya, Ramadhan juga mengatakan dirinya tidak bermaksud menciptakan huru-hara politik dengan melemparkan isu 'Mr. A' ke publik. Ia hanya bermaksud menyindir orang yang bersangkutan. “Santai saja, jangan kayak kebakaran jenggot. Sindiran yang saya lakukan masih dalam koridor tata krama dan etika,” kata dia.


sumber: vivanews
 
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

Nazaruddin Belum Mau Ditemui Tim Demokrat
SABTU, 4 JUNI 2011, 20:20 WIB Eko Huda S

109946_muhammad-nazaruddin_300_225.jpg

Tim Partai Demokrat yang dikirim ke Singapura belum berhasil bertemu dengan Muhammad Nazaruddin. Namun demikian, tim yang dikordinir oleh Jafar Hafsah itu telah menjalin komunikasi dengan bekas Bendahara Umum Demokrat itu.

Demikian disampaikan oleh Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Komunikasi, Andi Nurpati saat berbincang dengan VIVAnews.com, Sabtu 4 Juni 2011 malam.

"Sampai siang tadi, saya update perkembangan laporan yang masuk, belum ada perkembangan yang signifikan," kata Andi Nurpati.

Menurut Andi Nurpati dalam komunikasi yang dijalin dengan tim Demokrat, Nazaruddin telah mengatakan kesediaannya untuk bertemu. Namun, Nazaruddin belum mau menentukan waktu dan tempatnya. "Terakhir, tiga hari yang lalu sudah ada komunikasi. Beliau (Nazaruddin) bersedia bertemu, tapi belum bersedia kapan dan di mana bertemunya," kata dia.

"Esok harinya, Pak Jafar mengatakan sudah mengutus Pak Sutan Bhatoegana ke Singapura."

Andi mengatakan partainya sangat optimis tim yang dikirim berhasil membujuk Nazaruddin pulang ke Indonesia. "Tentunya kami masih optimis sebagaimana dibahas dalam rapat kami," kata dia.

"Apalagi, saat diwawancara di televisi bersama Sekjen MK waktu itu, Pak Nazaruddin mengatakan akan kembali ke Indonesia setelah mendapat rekomendasi dari tim dokter," tambah dia.

Nama Nazaruddin dikait-kaitkan dengan suap pembangunan wisma atlet di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangani kasus itu megajukan pencegahan untuk Nazaruddin pada 24 Mei yang lalu. Namun, Nazaruddin terlebih dahulu meninggalkan Indonesia menuju Singapura beberapa jam sebelum surat cegah dikeluarkan.


sumber: vivanews.com
 
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

udin yang suka korupsi nama nya korupudin

udin yang suka makan duit negara nama nya rakusudin

udin yang lari ke singapore nama nya lariudin
 
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

Demokrat: Nazaruddin Sakit Jantung
Senin, 6 Juni 2011 | 16:47 WIB Agus Rahmat & Mevi Linawati

1578222.jpg

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin yang kini berada di Singapura dikatakan sedang menjalani pengobatan karena sakit jantung.

Hal ini disampaikan oleh, Ketua Tim Penjemput Nazaruddin Sutan Bathoegana dalam jumpa pers di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (6/6/2011). Menurut Sutan, waktu tim bertemu dengan Nazaruddin di suatu tempat dalam keadan sakit dan berat badannya turun sebanyak 18 kilogram. "Beliau katakan jantung dan dalam perobatan," ujar Sutan.

Menurut dia, untuk keterangan dari dokternya sendiri belum bisa dikatakan persisnya sakit apa, karena hal itu merupakan privasi. Yang jelas, menurut dia, kalau sembuh Nazaruddin akan pulang. "Dia bilang ketika batuk menusuk-nusuk," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan apa sebenarnya sakit Nazaruddin, hanya bisa disampaikan oleh tim dokter.

Anas menjelaskan Tim Penjemput Nazaruddin dibentuk untuk mengetahui kondisi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang diduga terlibat dalam suap pembangunan Wisma Atlet Jakabaring, Palembang.

"Kami bekerja bukan dalam koridor hukum. Koridor hukum itu otoritas aparat penegak hukum yang kami tidak akan ikut campur. Kami membentuk tim untuk berkomunikasi dan bertemu langsung yang bersangkutan untuk memastikan kondisi yang bersangkutan dimana, kondisi seperti apa dan apa yang akan dilakukan kedepan," terangnya.


sumber: inilah.com
 
Re: Kasus-Kasus Kader Partai Demokrat M. Nazarrudin

JUM'AT, 10 JUNI 2011, 09:03 WIB
Eko Huda S, Dedy Priatmojo

Tak Ada Tanda Nazaruddin Pulang

112068_rumah-mantan-bendahara-umum-partai-demokrat--muhammad-nazaruddin_300_225.jpg

Bekas bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad nazaruddin dan istrinya, Neneng Sri Wahyuni dijadwalkan akan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Jumat 10 Juni 2011. Pasangan ini akan diperiksa dalam kasus yang berbeda.

Namun, Nazaruddin yang 'terbang' ke Singapura sebelum dicegah KPK itu belum menampakkan tanda-tanda keberadaannya di tanah air. Termasuk, di rumahnya yang terletak di kawasan Jakarta Selatan.

Berdasarkan pantauan VIVAnews.com, tak ada aktifitas yang berarti di kediaman Nazaruddin yang beralamat di Jalan Pejaten Barat raya No 7 RT 01 RW 08 Jakarta Selatan itu. Bangunan dua lantai itu tampak sepi.

Dari luar pagar, hanya tampak seorang lelaki mengenakan kaos hitam dan celana levis buntung keluar dari rumah pada pukul 17.10 WIB. Lelaki itu adalah pembantu keluarga Nazar.

Lelaki yang enggan disebut namanya itu bungkam saat ditanya keberadaan majikannya. Dia mengaku tak tahu apakah Nazarudin telah kembali dari Singapura. "Nggak tau," kata dia kepada Vivanews di Jakarta, 10 Juni 2011.

Sedianya, Nazarudin hari ini dipanggil KPK untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait perkara pengadaan sarana prasarana pendidikan di Kementerian Pendidikan Nasional. KPK sendiri belum menerima konfirmasi dari Nazarudin apakah akan memenuhi panggilan itu atau tidak.
Selain Nazar, KPK juga memanggil istrinya, Neneng Sri Wahyuni untuk sebagai saksi untuk proses penyidikan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun anggaran 2008.
"Sampai saat ini belum dapat konfirmasi mengenai apakah Pak Nazar hadir atau tidak memenuhi panggilan kita," Kata Johan.

"Sebagai warga negara yang baik seharusnya yang bersangkutan bisa memenuhi panggilan KPK," kata dia.
 
Back
Top