Trik-Trik Menghadapi Polisi Agar Lolos Saat Ditilang

Miki_Miki

New member
Bagi pengendara kenderaan bermotor hal yang paling menyebalkan selain kemacetan yang berjam-jam di jalan adalah ditangkap polisi. Apalagi para polisi banyak yang suka mengada-ada peraturan. berikut cara Agar Lolos Saat Ditilang

1: Saya anak jendral!

Trik ni merupakan trik yang paling umum. Saya anak jendral bisa juga di ganti dengan saya saudara Pak xxx dan disertai dengan penyelipan kartu nama pejabat kepolisian. Dalam menjalani trik ini, anda harus bisa memasang tampang sok yakin dan percaya diri, disertai dengan berbicara dengan suara lantang, agak sok, dan yang pasti penuh keyakinan.

Contoh Skenario:
Polisi: "Selamat pagi, ibu telah melanggar pasal sekian karena sekian-sekian"
Anda: "YA SUDAH! YA SUDAH! TILANG SAJA SAYA SEKARANG! AYO CEPAT! TILANG SAJA!"
Polisi: "HMMMM..maaf bu, memangnya ibu..siapa ya?"
Anda: "NGAPAIN TANYA-TANYA SIAPA AKU! KALAU KAU MAU TILANG, YA TILANGLAH SANA!"
Polisi: "Maaf bu, ibu kenal siapa?"
Anda: "MEMANGNYA KALAU AKU KENAL SIAPA-SIAPA KENAPA? HAH? MAU KAU TILANG LEBIH BESAR LAGI? HAH?"
Polisi: "Engga bu, lain kali hati-hati ya"


Mengapa trik ini tidak pernah gagal? Sebenarnya trik ini merupakan teknik yang dalam ilmu psikologi disebut dengan reverse psychology, dimana seseorang melakukan persuasi dalam mengarahkan lawan bicara dengan melakukan hal yang justru tidak diinginkan oleh lawan bicara. Menyuruh pak polisi untuk menilang dengan lantang akan memicu reaksi tersendiri dalam diri Pak Polisi, yaitu respon negatif saat menanggapi sebuah persuasi, sehingga bertindak justru kebalikan persuasi yang diberikan (melepaskan dan tidak menilang).

Teori psikologi ini berasal dari abad kuno Indonesia, dan dalam masyarakat dulu lebih dikenal dengan sebutan gertak sambal yang artinya sebenarnya kita hanya menggertak. Jadi seseorang sebenarnya tidak mempunyai kekuatan atau kekuasaan yang dia miliki tetapi dia hanya membual. Semakin yakin dan percaya tindakan anda, lawan bicara semakin ragu akan kemampuan nya sendiri dan tidak berani mengambil risiko untuk melawan kita.

Karena seringnya digunakan, diperlukan kehati-hatian dalam melaksanakan trik ini. JANGAN BERBOHONG adalah kunci sukses keberhasilan. Itu termasuk: jangan mengaku saudara jika bukan saudara dan jangan memberi nomor telpon yang tidak bisa dihubungi. Ingat, kegagalan dan gerak-gerik kurang meyakinkan akan menimbulakn kecurigaan dan bisa berbuah tilang yang lebih berat!

2: Saya lagi banyak masalah, Pak!

HATI-HATI! TRIK INI MEMBUTUHKAN LATIHAN AKTING! Sebenarnya trik ini lebih cocok untuk orang yang mempunyai kemampuan berakting. Begitu diberhentikan polisi, anda sudah harus mulai penjiwaan. Segera telengkupkan tangan, basahi mata dengan air mata buaya supaya kelihatan habis menangis dan tarik ulur ingus untuk lebih meyakinkan lagi kalau anda menangis. Sepanjang interogasi, usahakan kontak mata sesedikit mungkin dengan Pak Polisi, gerakkan tangan menutup muka seperti sedang depresi akan lebih meyakinkan lagi.

Skenario
"Maaf bu, ibu melanggar pasal sekian karena sekian-sekian"
"Aduh, teserah deh, pak, bapak mau nilang saya apa gimana teserah deh,"
"Memangnya ibu kenapa?"
"Aduh, ga usah nanya-nanya deh Pak, saya lagi pusing banyak masalah nih!"
"Emang Masalah ibu apa?"
"Pokoknya saya lagi pusing banyak masalah! Makanya saya ga lihat tadi tuh lampu merah di depan soalnya pikiran saya kusut! Jadi teserah deh kalau bapak mau nilang saya?" Diucapkan dengan nada frustasi dan diakhiri dengan suara lirih dan nada gantung.
"Duh, ada yang bisa saya bantu kalau lagi ada masalah?"
"Ga bisa! Bapak ga bisa bantu saya!" terkesan mau nangis, "Ga ada yang bisa bantu SAAYAA!" menangis histeris.
"Ya uda lha kalau ibu lagi banyak masalah, lain kali hati-hati ya"


Mengapa tak pernah gagal? Karena orang jahat selalu menang, dan ini adalah teknik yang sangat jahat. Trik ini memanfaatkan sisi baik dari seorang Polisi. Manusia pada dasarnya mempunyai hati nurani yang bisa merasa kasihan terhadap orang lain. Tidak ada manusia yang lahir tanpa empati akan kesusahan manusia lain walapun hanya setitik tetap saja ada rasa ibanya. Apalagi seorang Polisi yang diharapkan menjadi pamong masyarakat.

Taktik ini memang masih jarang digunakan karena membutuhkan penghayatan yang mendalam dan susah meyakinkan si polisi, salah-salah malah ditilang lebih berat. Ditambah juga orang-orang banyak yang berpikiran bahwa polisi pasti akan lebih memilih duit daripada rasa iba, apalagi polisi jaman sekarang. Sekali dipakai, tentunya para polisi akan selalu terkenang-kenang. Ibaratnya sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Bisa-bisa bagian skenario tadi dipotong menjadi:
"Ahhh!! Udah! Udah! Ga usah pura-pura! Kemarin uda ada yang pake tuh! Ibu-ibu!"

3: Saya mahasiswa hukum, lho!

Walaupun anda bukanlah seorang mahasiswa hukum, tidak perlu ragu-ragu dalam memakai trik ini hanya karena judulnya. Siapa saja bisa memakai trik ini bahkan yang bukan mahasiswa hukum benaran. Cukup kemampuan persuasi dan kegigihan mempertahankan kasus macamnya pengacara artis.

Skenario:
"Mbak melanggar pasal sekian karena sekian-sekian"
"Aduh, maaf, Pak, soalnya rambu-nya nggak kelihatan, ketutupan pohon tuch lagian saya itu baru pertama kali lewat sini, jadi saya kurang paham sama jalanannya"
"Ya tapi nggak bisa gitu dong, Mbak tetap melanggar dan harus ditilang"
"Wah, nggak bisa langsung ditilang gitu, pak! Kan saya sudah bilang tadi alasannya, rambunya tidak kelihatan karena ketutupan pohon, jadi sebenarnya kesalahan bukan di pihak saya. Saya ini mahasiswa hukum lho, pak! Masyarakat sadar hukum! Saya tahu benar pasal-pasal dan penerapannya, bahwa kalau pelanggaran karena rambu yang tidak jelas, tidak bisa dikenakan sanksi!"
"Memang aturannya seperti itu kok, melanggar ya kena sanksi!"
"Nahh, itu dia, apalagi saya tadi sudah minta maaf karena pertama kali lewat. Saya ini mahasiswa hukum, Pak, jadi saya tahu aturan persidangan. Saya jelas tidak bersalah karena saya tidak diinformasikan sebelumnya bahwa apa yang saya lakukan itu salah. Rambu tidak jelas. Saya pertama lewat. Siapa yang bisa memberi tahu saya?"
"Justru ini saya stop dan saya beritahu, Mbak melanggar!"
"Benar sekali, terimakasih, Pak, tugas seorang polisi memang untuk membimbing anggota masyarakatnya agar patuh peraturan. Karena itu sekarang saya jadi tahu disini ga boleh belok, dan lain kali tidak melanggar."
"Tapi yang ini tetap ditilang!"
"Wah, saya yakin bapakpun sebagai penegak hukum juga belajar hukum seperti saya di fakultas hukum. Pelanggaran kali ini tidak kena tilang, pak, tapi berikutnya jika saya melanggar lagi, saya harus ditilang. "
"Ya sudah ngomong sana di sidang tilang!"

"Sekali lagi pak, saya ini sudah hampir lulus dari fakultas hukum, berarti saya menguasai materi hukum! Coba bapak liat klo ga percaya, ini kartu mahasiswa saya, FAKULTAS HUKUM angkatan tahun ini lulus. Menurut yang saya pelajari, tidak semua pelanggaran harus masuk tahap persidangan, jika sudah diberikan alasan yang valid atas pelanggaran. Saya sudah memberikan alasan saya. Saya bahkan tidak menyalahkan aparat yang meletakkan rambu di tempat yang tidak terlihat."
"Ya sudah sana pergi!"


Mengapa tak pernah gagal, sekali lagi ada hubungan psikologi manusia dengan trik ini. Secara psikologi, orang tidak suka mendengar suara keras yang memekakan telinga terus menerus atau omlean repetan orang yang panjang lebar. Nah Polisi itukan juga manusia, yang pasti akan terganggu mendengar rentetan alibi tak henti oleh suara yang tak enak didengar. Dalam pikiran polisi, lebih bagus saya mencari mangsa yang lain daripada menghabiskan waktu dengan yang satu ini.
Trik-trik diatas bukan lah bermaksud untuk menghina lembaga kepolisian. Poisi memang sudah ada perbaikan dan banyak juga diantara kita yang sudah menikmati buah reformasi birokrasi saat mengurus SIM, surat tabrakan dan ditilang. Ramah-cepat-tidak mahal. Trik-trik diatas justru ditulis agar pihak kepolisian dapat menghindari orang-orang yang suka ngemplang tilang.


sumber
 
1: Saya anak jendral!

Trik ni merupakan trik yang paling umum. Saya anak jendral bisa juga di ganti dengan saya saudara Pak xxx dan disertai dengan penyelipan kartu nama pejabat kepolisian. Dalam menjalani trik ini, anda harus bisa memasang tampang sok yakin dan percaya diri, disertai dengan berbicara dengan suara lantang, agak sok, dan yang pasti penuh keyakinan.

Contoh Skenario:
Polisi: "Selamat pagi, ibu telah melanggar pasal sekian karena sekian-sekian"
Anda: "YA SUDAH! YA SUDAH! TILANG SAJA SAYA SEKARANG! AYO CEPAT! TILANG SAJA!"
Polisi: "HMMMM..maaf bu, memangnya ibu..siapa ya?"
Anda: "NGAPAIN TANYA-TANYA SIAPA AKU! KALAU KAU MAU TILANG, YA TILANGLAH SANA!"
Polisi: "Maaf bu, ibu kenal siapa?"
Anda: "MEMANGNYA KALAU AKU KENAL SIAPA-SIAPA KENAPA? HAH? MAU KAU TILANG LEBIH BESAR LAGI? HAH?"
Polisi: "Engga bu, lain kali hati-hati ya"

terus pura pura menelpon

pasti di lepas oleh polisi
 
Suamiku dulu pernah hampir kena tilang, gara2 dia ga liat polisi di seberang perempatan jalan yg lg nunggu calon 'mangsa'nya. Di perempatan itu kan ada lampu lalu lintas. Waktu itu, dia lg buru2, dan langsung menyerobot pas lampu merah. Sekitar 10 meter dari perempatan jalan ternyata, ada polisi yg sudah siap menilang. Si polisi ini cukup pandai jg, krn wkt itu kan malam, si polisinya ga keliatan kl dia lg mejeng dekat lampu lalu lintas. Lagian, tempat mejengnya strategis hingga org ga nyangka kl dia ada di sana. Suamiku kaget, dia disumpriti polisi. Dia akal2i jg tuh polisi. Dia pura2 tuh mengurangi kecepatan sekitar 20 meter lah dr si polisi, seolah2 dia mau menepi. Si polisi mo nyamperin suamiku, dia tinggalkan motornya. Pas udah agak jauh si polisi dari motornya, suamiku langsung tancap gas aja..... Biar tau rasa tuh polisi.....
 
Suamiku dulu pernah hampir kena tilang, gara2 dia ga liat polisi di seberang perempatan jalan yg lg nunggu calon 'mangsa'nya. Di perempatan itu kan ada lampu lalu lintas. Waktu itu, dia lg buru2, dan langsung menyerobot pas lampu merah. Sekitar 10 meter dari perempatan jalan ternyata, ada polisi yg sudah siap menilang. Si polisi ini cukup pandai jg, krn wkt itu kan malam, si polisinya ga keliatan kl dia lg mejeng dekat lampu lalu lintas. Lagian, tempat mejengnya strategis hingga org ga nyangka kl dia ada di sana. Suamiku kaget, dia disumpriti polisi. Dia akal2i jg tuh polisi. Dia pura2 tuh mengurangi kecepatan sekitar 20 meter lah dr si polisi, seolah2 dia mau menepi. Si polisi mo nyamperin suamiku, dia tinggalkan motornya. Pas udah agak jauh si polisi dari motornya, suamiku langsung tancap gas aja..... Biar tau rasa tuh polisi.....

wkwwkkkkkkkkkkkkkkkkkwkwkkw:)):)):)),gokil mbak :)):)):))

kena loloi tuh polisi
 
terus pura pura menelpon

pasti di lepas oleh polisi
pengalaman ya den?

Suamiku dulu pernah hampir kena tilang, gara2 dia ga liat polisi di seberang perempatan jalan yg lg nunggu calon 'mangsa'nya. Di perempatan itu kan ada lampu lalu lintas. Waktu itu, dia lg buru2, dan langsung menyerobot pas lampu merah. Sekitar 10 meter dari perempatan jalan ternyata, ada polisi yg sudah siap menilang. Si polisi ini cukup pandai jg, krn wkt itu kan malam, si polisinya ga keliatan kl dia lg mejeng dekat lampu lalu lintas. Lagian, tempat mejengnya strategis hingga org ga nyangka kl dia ada di sana. Suamiku kaget, dia disumpriti polisi. Dia akal2i jg tuh polisi. Dia pura2 tuh mengurangi kecepatan sekitar 20 meter lah dr si polisi, seolah2 dia mau menepi. Si polisi mo nyamperin suamiku, dia tinggalkan motornya. Pas udah agak jauh si polisi dari motornya, suamiku langsung tancap gas aja..... Biar tau rasa tuh polisi.....
:)):)) mantap da...cara baru jg ni, reppu buat suami non kiki :D

klo memang salah, saya justru minta surat tilang dan menjalani sidang daripada dimintai uang damai oleh keparat2 itu.

:finger: bener, pengalaman toh cak...reppu da
 
makasih non kiki dan cak miki. atau klo mau aman tanya aja slip biru, slip biru berarti kita memang mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. sedangkan yang biasa digunakan pulisi adalah slip merah, yang berarti kita tidak merasa bersalah dan akhirnya ikut sidang di pengadilan. klo ditanya slip biru biasanya pulisi2 itu pura2 bodoh atau benar2 bodoh.. wkwkwkwk alhasil saya dulu malah dilepas pas minta slip biru. lagipula ikut sidang juga bagus, cuma duduk, bayar, pulang
 
tergantung kesalahannya bro, tapi memang biasanya lebih mahal sidang daripada suap keparat. klo langsung bayar ditempat uang akan langsung masuk kantong pribadi keparat. sedangkan klo sidang uangnya masuk kas negara, idealnya begitu. tapi saya koq mencurigai adanya kongkalikong antara pulisi dan pengadilan, sebab dulu secara gak sengaja pas di pengadilan liat seorang polisi yang membawa setumpuk stnk hasil tilang langsung diberi sejumlah uang oleh petugas pengadilan.
 
mending kasih titipan aj, nego, dompet diisi uang pas. + karcis2 blg aj lm ada kiriman atw lm gajian . . .

16.000 aj lgsg dserobot. ma pak tiiit. gr2 knlpot mtor 'brong' :-:)-( . . pdhl pngktny lmyn tggi, cz dy bw sedan patwal gt
 
Back
Top