Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Dipi76

New member
OlymNav.jpg

Mitologi Yunani adalah sekumpulan mitos dan legenda yang berasal dari Yunani Kuno dan berisi kisah-kisah mengenai dewa dan pahlawan, sifat dunia, dan asal usul serta makna dari praktik ritual dan kultus orang Yunani Kuno. Mitologi Yunani merupakan bagian dari agama di Yunani Kuno. Para sejarawan modern mempelajari mitologi Yunani untuk mengetahui keadaan politik, agama, dan peradaban di Yunani Kuno, serta untuk memperoleh pemahaman mengenai pembentukan mitos itu sendiri.

Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia, dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya, yang mungkin lebih dari satu. Dewa-dewi ini kadang-kadang membantu manusia, dan bahkan menjalin hubungan cinta dengan manusia yang menghasilkan anak, yang merupakan setengah manusia setengah dewa. Anak-anak itulah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan.

Mitologi Yunani secara eksplisit terdapat dalam kumpulan cerita dan karya seni Yunani Kuno, seperti pada lukisan vas dan benda-benda ritual untuk dewa. Mitologi Yunani menjelaskan asal mula dunia serta menceritakan kehidupan dan petualangan berbagai dewa, dewi, pahlawan, dan makhluk-makhluk mitologi. Mitologi Yunani pada awalnya disebarkan melalui tradisi lisan. Saat ini sebagian besar informasi mengenai mitologi Yunani diperoleh dari sastra Yunani.

Sumber literatur Yunani tertua—yakni wiracarita Iliad dan Odisseia—berisi kisah yang berpusat pada peristiwa mengenai Perang Troya. Sementara, dua puisi karya Hesiodos—Theogonia dan Erga kai Hemerai—menceritakan mengenai penciptaan dunia, pergantian kekuasaan dewa, pergantian zaman manusia, asal mula kesengsaraan manusia, dan asal mula ritual kurban. Mitologi Yunani juga terdapat dalam Himne Homeros, potongan-potongan wiracarita dari Siklus Epik, karya seni tragedi dari abad kelima, tulisan-tulisan para sejarawan dan penyair dari zaman Yunani Kuno, serta naskah kuno dari Kekaisaran Romawi karya penulis-penulis seperti Plutarkhus dan Pausanias.

Penemuan-penemuan arkeologi telah menunjukkan sumber-sumber penting mengenai rincian mitologi Yunani, di mana para dewa dan pahlawan banyak muncul dalam dekorasi pada banyak sekali artefak. Desain geometris pada tembikar dari abad kedelapan SM menggambarkan adegan-adegan dari siklus Troya selain daripada petualangan Herakles. Pada masa-masa yang saling berkelanjutan—yaitu periode Arkais, Klasik, dan Hellenistik—muncul berbagai sumber mitologi Yunani, seperti dari Homeros. Sumber-sumber itu menambah berbagai bukti yang sudah ada.

Mitologi Yunani telah banyak memengaruhi budaya, seni, dan sastra dunia Barat dan terus menjadi bagian dari warisan dan bahasa Barat. Sejak masa kuno hingga sekarang, banyak penyair dan seniman yang mengambil inspirasi dari mitologi Yunani, dan menemukan banyak relevansi dan makna kontemporer dalam tema-tema mitologi Yunani.

Sumber

nformasi mengenai mitologi Yunani yang diketahui pada masa sekarang sebagian besar diperoleh dari karya sastra Yunani dan penggambaran pada media visual yang berasal dari Periode Geometrik, yaitu sekitar abad 900-800 SM.

Periode Geometrik adalah suatu fase dalam seni Yunani yang ditandai dengan munculnya motif-motif Geometris dalam lukisan-lukisan vas. Periode ini mencapai puncaknya pada akhir Zaman Kegelapan Yunani, sekitar tahun 900 SM sampai 700 SM. Seni Geometris berpusat di Athena dan menyebar di sekitar kota-kota dagang di Kepulauan Aigea. Periode Geometris dibagi menjadi empas masa, yaitu Periode Protogeometris, Periode Geometris Awal, Periode Geometris Pertengahan, dan Periode Geometris Akhir.

Sastra

Narasi mitis memainkan peranan penting dalam hampir setiap genre sastra Yunani. Meskipun demikian, satu-satunya buku pedoman mitografi umum yang masih bertahan dari masa antikuitas Yunani hanyalah Bibliotheke buatan Pseudo-Apollodoros. Karya itu berusaha mendamaikan kisah-kisah kontradiktif dari para penyair serta menyediakan ikhtisar lengkap mengenai legenda kepahlawanan dan mitologi Yunani tradisional. Apollodoros hidup pada tahun 180–120 SM dan banyak menulis mengenai topik tersebut. Tulisan-tulisannya kemungkinan membentuk dasar bagi karya-karya selanjutnya. Akan tetapi Bibliotheke menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi lama setelah Apollodoros meninggal, karena itulah pembuatnya dinamai Pseudo-Apollodoros.

iliad.jpg

Iliad

Di antara sumber-sumber sastra terawal adalah dua wiracarita karya Homeros, yaitu Iliad dan Odisseia. Para penyair lainnya ikut membuat wiracarita yang melengkapi Siklus Epik, namun sajak-sajak ini hampir keseluruhannya telah hilang. Ada pula kumpulan sajak yang dinamai Himne Homeros. Akan tetapi, terlepas dari namanya, Himne Homeros tidak punya kaitan langsung dengan Homeros. Sajak-sajak dalam Himne Homeros adalah himne-himne paduan suara yang berasal dari bagian yang lebih awal dari apa yang disebut sebagai Zaman Lira. Hesiodos, yang diperkirakan hidup sezaman dengan Homeros, menulis karya berjudul Theogonia ("Asal-usul Para Dewa"). Wiracarita tersebut merupakan salah satu naskah terlengkap mengenai mitos Yunani awal dan menceritakan tentang penciptaan dunia; asal muasal para dewa, Titan, dan Gigant; selain juga menguraikan silsilah, folklor, dan mitos etiologi. Karya Hesiodos lainnya, yaitu Erga kai Hemerai, merupakan puisi didaktik yang bercerita mengenai kehidupan bertani, selain juga meliputi mitos Prometheus, Pandora, serta Lima Zaman Manusia. Hesiodos juga memberi nasehat bagaimana cara supaya dapat berhasil dalam menjalani hidup di dunia yang berbahaya ini, yang oleh para dewa dibuat menjadi lebih berbahaya.

Para penyair lira sering mengambil tema-tema dari mitologi dan memasukkannya ke dalam sajak-sajak mereka. Namun mereka menyampaikannya dengan cara yang kurang naratif dan cenderung lebih alusif. Para penyair lira Yunani di antaranya adalah Pindaros, Bakkhylides, Simonides dan penyair pedesaan semacam Theokritos atau Bion. Masing-masing mengisahkan insiden-insiden mitologi secara individual. Selain digunakan dalam sajak lira, tema-tema dalam mitologi Yunani juga sangat sentral bagi drama-drama Athena. Penulis drama tragedi seperti Aiskhilos, Sofokles, dan Euripides mengambil sebagian besar plot cerita mereka dari mitos-mitos mengenai zaman kepahlawanan dan Perang Troya. Banyak cerita tragedi (misalnya cerita Agamemnon dan anak-anaknya, Oidipus, Iason, Medeia, dll) yang bentuk klasiknya muncul dalam drama-drama tragedi itu. Penulis drama Aristofanes juga menggunakan mitos Yunani dalam dramanya, di antaranya dalam drama yang berjudul Ornithes ("Burung") dan Batrakhoi ("Katak").

Sejarawan Herodotos dan Diodoros Sikolos, serta geografer Pausanias dan Strabo, melakukan perjalanan keliling dunia Yunani dan mencatat cerita-cerita yang mereka dengar. Sebagai hasil dari perjalanannya, mereka berhasil menjabarkan banyak sekali legenda dan mitos lokal dalam tulisan-tulisan mereka, kadang mereka memberikan versi alternatif yang kurang dikenal. Herodotos secara khusus mempelajari berbagai tradisi yang dia kenal dan menyimpulkan bahwa banyak kisah mitologis yang sebenarnya memiliki asal-usul historis dari perseturuan antara Yunani dan Dunia Timur. Herodotos berupaya untuk mempertemukan asal-usul dan pencampuran konsep budaya yang berbeda itu.

Sajak-sajak dari zaman Hellenistik dan Romawi kuno kebanyakan disusun untuk tujuan sastra ketimbang untuk kultus pemujaan. Meskipun demikian, semua itu mengandung banyak rincian penting yang mungkin saja dapat hilang. Dalam kategori ini, terdapat karya-karya dari :
  1. Para penyair Romawi, contohnya Ovidius, Statius, Valerius Flaccus, Seneca, dan Virgilus dengan uraian dari Servius.
  2. Para penyair Yunani dari periode Antik Akhir, yaitu Nonnos, Antoninos Liberalis, dan Kointos Smyrnaios.
  3. Para penyair Yunani dari periode Hellenistik, antara lain Apollonios dari Rodos, Kallimakhos, Pseudo-Eratosthenes, dand Parthenios.
  4. Para penulis novel dari Yunani dan Romawi, di antaranya adalah Apuleius, Petronius, Lollianus, dan Heliodoros.
Naskah kuno Fabulae dan Astronomica buatan penulis Romawi, Pseudo-Hyginus, adalah dua kompendium mitos non-puitis yang sangat penting. Eikones buatan Filostratos Tua dan Filostratos Muda serta Ekhpraseis buatan Kallistratos adalah dua sumber sastra lainnya yang juga mengambil tema dari mitologi.

Pada akhirnya, Arnobius dan sejumlah penulis Yunani Bizantium menyediakan rincian penting mitos, kebanyakan diambil dari karya-karya Yunani lebih awal yang kini telah hilang. Naskah kuno yang memelihhara mitos itu di antaranya adalah leksikon buatan Hesikhios, Suda, dan risalah-risalah buatan Yohanes Tzetzes dan Eustathios. Pandangan moral Kristen terhadap mitologi Yunani terangkum dalam perkataan, en panti muthoi kai to Daidalou musos ("Dalam setiap mitos ada pencemaran Daidalos"). Dalam gaya ini, Suda yang ensiklopedis menceritakan peran Daidalos dalam rangka memuaskan "nafsu berahi" Pasifae yang "tak wajar" kepada banteng kiriman Poseidon: "Karena asal mula dan kesalahan dialamatkan kepada Daidalos dan dia dibenci untuk itu, dia pun menjadi subyek pepatah itu."

Arkeologi

Penemuan Peradaban Mykenai oleh arkeolog amatir Jerman, Heinrich Schliemann, pada abad kesembilan belas, serta penemuan Peradaban Minoa di Kreta oleh arkeolog Britania, Sir Arthur Evans, pada abad kedua puluh, banyak membantu dalam menjelaskan beragam pertanyaan tentang epik Homeros dan menyediakan bukti-bukti arkeologis bagi banyak rincian mitologis mengenai para dewa dan pahlawan Yunani. Sayangnya, bukti tentang mitos dan ritual di situs-situs arkeologi Mykenai seluruhnya bersifat monumental, seperti misalnya naskah Linear B yang digunakan terutama untuk mencatat invantaris, meskipun pada naskah tersebut ditemukan juga nama-nama dewa dan pahlawan. Linear B sendiri merupakan suatu bentuk tulisan Yunani yang sangat kuno yang ditemukan di Kreta dan di Yunani daratan.

Desain geometris pada tembikar dan gerabah dari abad kedelapan SM menggambakan adegan-adegan dari siklus Troya, selain juga petualangan Herakles. Penggambaran mitos secara visual menjadi penting karena dua alasan. Alasan pertama adalah bahwa banyak mitos Yunani yang diceritakan melalui vas lebih dulu daripada melalui karya sastra; dari dua belas tugas Herakles, misalnya, hanya tugas menangkap Kerberos saja yang diceritakan dalam karya sastra kontemporer. Alasan lainnya adalah bahwa sumber-sumber visual seringkali menggambarkan adegan mitos dan mitis yang tidak dikisahkan dalam sumber sastra manapun. Dalam beberapa kasus, penggambaran awal mitos dalam seni geometris lebih dulu muncul daripada penggambarannya pada sajak arkais akhir, dan perbedaan waktunya bisa mencapai beberapa abad. Pada periode Arkais (750–500 SM), Klasik (480–323 SM), dan Hellenistik (323–146 SM), banyak bermunculan penggambaran pada tembikar yang memperlihatkan adegan-adegan dari karya Homeros dan adegan-adegan mitologis lainnya, yang ikut melengkapi bukti sastra yang sudah ada.

Peadaban Mykenai (sekitar 1600 SM - 1100 SM) adalah suatu peradaban yang berkembang di Yunani Zaman Perunggu. Periode berlangsungnya peradaban ini disebut Yunani Mykenai. Peradaban ini mengambil namanya dari situs arkeologi Mykenai di Argolis timur laut, di Peloponnesos, Yunani selatan. Athena, Pylos, Thiva, dan Tiryns juga merupakan situs Mykenai yang penting. Peradaban ini merupakan fase terakhir dari Zaman Perunggu di Yunani Kuno dan menjadi latar sejarah untuk sastra Yunani dan mitos yang lebih kuno, termasuk epik Homeros.

Peradaban Minoa adalah sebuah peradaban di Kreta, sebuah pulau dekat daratan Yunani. Peradaban ini dimulai pada Zaman Perunggu antara tahun 3000 dan 2700 SM, dan berlangsung sampai 1450 SM. Peradaban ini ditemukan kembali pada awal abad ke-20 oleh seorang arkeolog Inggris Sir Arthur Evans. Peradaban ini disebut sebagai awal mata rantai peradaban Eropa. Pulau Kreta relah dihuni manusia sejak 7000 SM, pada zaman neolitik. Akan tetapi baru menjelang 5000 SM bukti awal pertanian mulai muncul, hal ini menandai bermulanya peradaban ini.


Bersambung





-dipi-
 
Last edited:
Re: Mitologi Yunani (Re-Writing & Completing Edition)

Sejarah

Mitologi Yunani telah berkembang seiring waktu demi menyesuaikan dengan perkembangan budaya Yunani itu sendiri, yang mana mitologi, baik secara terang-terangan maupun dalam asumsi-asumsi tak terucapkan, merupakan suatu indeks perubahan. Dalam bentuk sastra mitologi Yunani yang masih tersisa, seperti dapat ditemukan kebanyakan pada akhir perubahan yang progresif, pada dasarnya bersifat politik, seperti yang dikemukakan oleh Gilbert Cuthbertson.

Penghuni Semenanjung Balkan yang lebih awal merupakan masyarakat agraris yang menganut Animisme dan mempercayai keberadaan roh pada setiap unsur alam. Dalam perkembangan selanjutnya, roh-roh yang samar-samar itu diberikan wujud manusia dan terlibat dalam mitologi lokal sebagai dewa. Kemudian muncul suku-suku dari sebelah utara semenanjung Balkan yang datang menyerang. Dalam invasinya, mereka membawa serta kepercayaan baru yang di dalamnya terdapat pantheon dewa-dewa baru, yang didasarkan pada penaklukan, keberanian dalam perang, dan kepahlawanan yang kejam. Dewa-dewa yang telah lebih dulu ada kemudian menyatu dengan dewa sembahan para penyerang yang lebih kuat. Semantara dewa-dewa yang tidak terasimilasi akhirnya menghilang dan tak lagi dianggap penting.

Pantheon (dari bahasa Yunani pantheion, secara harfiah bermakna "kuil untuk semua dewa", dari kata pantheios, "untuk semua dewa", dari kata pan- "semua" dan theios, "untuk para dewa", dari kata theos "dewa") adalah sekumpulan dewa dalam mitologi atau agama politeistik tertentu.

Pantheon dapat pula merujuk pada kuil atau bangunan suci yang secara eksplisit diperuntukkan bagi "semua dewa". Banguan semacam ini yang paling terkenal adalah Panteon di kota Roma, dibangun pada tahun 27 SM. Bangunan itu didedikasikan untuk "Semua dewa" sebagai ungkapan untuk merangkul sinkretisme keagamaan multikultural di Kekaisaran Romawi. Di sana, orang-orang menyembah dewa dari beragam budaya dan tradisi. Bangunan itu kemudian direnovasi dan diubah menjadi gereja Kristen pada tahun 609 oleh Paus Bonifasius IV.

Jupiter_und_Ganymed_(Mengs).jpg

Kisah Zeus dan Ganimede adalah salah satu contoh
hubungan antarlelaki dalam mitologi Yunani.


Setelah pertengahan periode Arkais, mitos mengenai hubungan cinta dan seksual antara dewa pria dengan manusia pria muncul lebih sering, mengindikasikan adanya perkembangan yang paralel dengan pejantanan pedagogis (Eros paidikos), yang dpercaya telah diperkenalkan sekitar tahun 630 SM. Pada akhir abad kelima SM, para penyair telah memberikan setidaknya satu eromenos (pemuda remaja yang menjadi pasangan untuk hubungan seksual) untuk setiap dewa yang penting kecuali dewa Ares. Kekasih pria juga dimiliki oleh para tokoh-tokoh manusia yang legendaris. Mitos yang telah ada sebelumnya, seperti misalnya hubungan persahabatan antara Akhilles dan Patroklos, juga dijadikan hubungan cinta sesama jenis. Fenomena ini dimulai oleh para penyair Iskandariyah, dan kemudian dilakukan juga oleh para mitografer yang lebih umum di Kekaisaran Romawi awal. Mereka sering mengadaptasi ulang cerita-cerita mitologi Yunani dengan gaya itu.

Pejantanan pedagogis (Eros paidikos) adalah hubungan sosial yang diakui antara orang dewasa dan seorang laki-laki yang lebih muda biasanya yang masih di usia remaja. Ini adalah karakteristik dari Kuno dan periode Klasik. Beberapa ahli menemukan asal-usulnya dalam ritual inisiasi, terutama ritus peralihan di Kreta, di mana dikaitkan dengan pintu masuk ke dalam kehidupan militer dan agama Zeus.

Pencapaian dibuatnya wiracarita adalah untuk menciptakan siklus cerita dan, sebagai akibatnya, untuk mengembangkan pemahaman baru mengenai kronologi mitologis. Jadi mitologi Yunani terungkap sebagai fase dalam perkembangan dunia dan manusia. Sementara kontradiksi-diri dalam cerita-ceritanya menjadikan tidak mungkin untuk adanya garis waktu yang mutlak, namun suatu kronologi yang mendekati itu dapat dilihat. "Sejarah dunia" mitologi yang dihasilkan kemudian, dapat dibagi menjadi tiga atau empat periode yang cakupannya cukup luas, yaitu:
  1. Mitos asal usul atau zaman para dewa (Theogonia, "kelahiran para dewa"): mitos tentang asal mula dunia, para dewa, dan umat manusa.
  2. Zaman ketika dewa dan manusia hidup bersama-sama: kisah-kisah mengenai interaksi awal antara para dewa, setengah dewa, dan manusia.
  3. Zaman para pahlawan (zaman kepahlawanan), ketika intervensi para dewa mulai berkurang. Kisah yang terakhir dan terhebat dari legenda kepahlawanan adalah cerita Perang Troya dan kisah-kisah setelahnya, yang oleh beberapa sejarawan dipisahkan menjadi periode keempat yang terpisah.
Walaupun zaman para dewa banyak menarik minat para para pelajar kontemporer untuk mempelajari mitologi Yunani, namun para penulis Yunani Kuno pada masa Arkais dan Klasik jelas-jelas lebih menyukai zaman kepahlawanan. Mereka juga membuat suatu kronologi dan catatan pencapaian manusia setelah pertanyaan mengenai bagaimana dunia ini berwujud, terjelaskan. Sebagai contoh, Iliad dan Odisseia yang heroik jauh lebih panjang dan terkenal daripada Theogonia dan Himne Homeros, yang lebih berfokus pada kisah para dewa. Di bawah pengaruh Homeros, "pemujaan pahlawan" berujung pada penataan ulang kehidupan spiritual, yang ditunjukkan dengan adanya pemisahan ranah kekuasaan para dewa dari ranah kekuasaan para pahlawan yang telah meninggal, serta pemisahan ranah Khthonik dari ranah Olimpus.

Khthonik (dari bahasa Yunani chthonios, "di bawah, atau di dalam bumi", dari kata chthon "bumi"; berkenaan dengan Bumi, kebumian, subterania) bermakna memiliki kaitan dengan Dunia bawah, misalnya dewa khthonik berarti dewa dunia bawah. Dalam bahasa Yunani, khthon adalah salah satu kata yang bermakna "bumi", namun khthon biasanya merujuk pada bagian dalam bumi, dan bukan permukaan tanah tempat manusia hidup (Gaia), juga bukan tanah sebagai wilayah (khora).
Dalam Erga kai hemerai, Hesiodos menggunakan skema Empat Zaman (atau Ras) Manusia. Keempat zaman yang disebutkan olehnya yaitu Zaman Emas, Zaman Perak, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi. Semua zaman atau ras tersebut merupaan ciptaan dewa yang berbeda-beda, Zaman Emas berlangsung selama kekuasaan Kronos, sedangkan Zaman Perak terjadi di bawah pemerintahan Zeus. Hesiodos kemudian menambahkan Zaman (atau Ras) Pahlawan tepat setelah Zaman Perunggu. Zaman terakhir adalah Zaman Besi, yang merupakan periode kontemporer dimana Hesiodos hidup. Hesiodos menceritakan bahwa Zaman Besi adalah masa yang terburuk. Kejahatan yang ada di dunia dijelaskan melalui mitos Pandora, ketika semua hal buruk, seperti misalnya penyakit, kejahatan, kesengsaraan, dll, yang tersimpan dalam Kotak Pandora berhasil keluar dan menjangkiti umat manusia. Namun di dalam kotak tersebut masih tersisa satu benda yang sulit untuk keluar, yakni harapan. Sementara itu dalam karyanya, Metamorphoses, Ovidius juga mengikuti konsep Hesiodos dan mengisahkan empat zaman yang dialami oleh umat manusia.



Bersambung



-dipi-
 
Re: Mitologi Yunani (Re-Writing & Completing Edition)

Mitologi


Silsilah Dewa-Dewi Yunani

mythology.gif


"Mitos asal-usul" atau "mitos penciptaan" melambangkan usaha untuk menguraikan alam semesta dan menjelaskan asal mula dunia supaya dapat dipahami oleh akal manusia. Versi yang paling banyak diterima pada saat ini, meskipun merupakan suatu kisah filosofis mengenai asal usul segala sesuatu, diceritakan oleh Hesiodos, dalam karyanya Theogonia.

Dia mulai dengan Khaos, suatu entitas yang tak berbentuk dan msterius. Dari Khaos ini muncullah Gaia atau Ge (dewi bumi) serta beberapa makhluk dewata primer lainnya, di antaranya adalah Eros (Cinta), Tartaros (Perut bumi), Erebos (Kegelapan), dan Niks (Malam). Niks bercinta dengan Erebos dan melahirkan Aither (Langit atas) dan Hemera (Siang). Tanpa pasangan pria, Gaia melahirkan Uranus (dewa langit) dan Pontos (dewa laut). Uranus kemudian menjadi suami Gaia. Dari hubungan mereka, terlahirlah para Titan pertama, yang terdiri dari enam Titan pria, yaitu Koios, Krios, Kronos, Hiperion, Iapetos, dan Okeanos, serta enam Titan wanita, yaitu Mnemosine, Foibe, Rea, Theia, Themis, dand Tethis. Setelah Kronos lahir, Gaia dan Uranus memutuskan bahwa tidak ada Titan lagi yang boleh lahir. Anak-anak Gaia dan Uranus yang lahir kemudian adalah para Kiklops (raksasa bermata satu) dan Hekatonkheire (raksasa bertangan seratus). Karena memiliki rupa yang mengerikan, para Kiklops dan Hekatonkheire dikurung oleh Uranus. Gaia marah atas tindakan Uranus dan mengajak para Titan untuk memberontak melawan Uranus. Kronos, anak Gaia yang "paling cerdik, muda, dan mengerikan", melaksanakan perintah Gaia dan dia pun memotong alat kelamin ayahnya sendiri. Setelah itu Kronos menjadi penguasa para dewa dengan Rea, yang merupakan kakak sekaligus istrinya, sebagai pasangannya, dan para Titan yang lain menjadi anak buahnya.

uranus-and-saturn-by-vasari.jpg

Pengebirian Uranus

Kisah mengenai konflik antara ayah dan anak kembali terulang ketika Kronos dikonfrontasi oleh putranya, Zeus. Ini bermula dari rasa takut Kronos. Karena Kronos telah mengkhianati ayahnya, dia takut bahwa keturunannya akan melakukan hal yang sama. Jadi tiap kali Rea melahirkan, Kronos merebut bayinya dan menelannya. Rea marah atas tindakan suaminya dan memutuskan untuk melakukan suatu tipuan. Setelah melahirkan Zeus, Rea langsung menyembunyikannya dan memberikan batu yang terbungkus kain pada Kronos, yang langsung saja menelannya. Setelah dewasa, Zeus berhasil memperdaya Kronos untuk meminum suatu ramuan yang mengakibatkan Kronos memuntahkan semua anak-anak yang pernah ditelannya. Zeus lalu menyatakan perlawanan terhadap Kronos untuk merebut kepemimpinan para dewa. Pada akhirnya, dengan bantuan para Kiklops dan Hekatonkheire (yang dibebaskan oleh Zeus) serta melalui Titanomakhia (perang Titan) selama sepuluh tahun, Zeus dan saudara-saudarinya memperoleh kemenangan. Sementara itu Kronos dan para Titan pria, kecuali Atlas, dikurung di Tartaros. Atlas sendiri memperoleh hukuman khusus, yakni dia mesti memikul langit.

Double%2BSaturn.jpg

Kronos Menelan Anaknya

Zeus juga dihinggapi rasa kehawatiran yang sama, dan, setelah adanya ramalan bahwa putra dari istri pertamanya, Metis, akan menjadi dewa yang lebih kuat dari Zeus, maka Zeus pun menelan Metis. Ketika ditelan oleh Zeus, Metis sedang hamil. Setelah menelan Metis, Zeus mengalami sakit kepala yang luar biasa. Kemudian dari kepala Zeus terlahirlah dewi Athena yang sudah mengenakan baju perang lengkap. "Kelahiran" dari Zeus ini digunakan sebagai alasan mengapa Zeus tidak "digantikan" oleh dewa dari generasi selanjutnya, tetapi Zeus tetap tercatat sebagai asal-mula munculnya Athena. Ada kemungkinan bahwa ketika kisah ini muncul, perubahan kultural sudah berlangsung dan menyerap kultus lokal yang sudah berjalan lama mengenai pemujaan dewi Athena di kota Athena. Pemujaan itu kemudian berubah menjadi pantheon dewa-dewa Olimpus, dan proses perubahnnya sendiri terjadi tanpa konflik.

birthathena.gif

Peristiwa lahirnya Athena

Orang Yunani yang memikirkan mengenai sajak menganggap bahwa theogonia (cerita kelahiran para dewa) sebagai genre puitis prototipe-mythos prototipikal—dan menghubungkan banyak kekuasaan di dalamnya. Orfeus, seorang penyair arketipal, juga merupakan seorang penyanyi arketipal theogonia. Dalam Argonautika buatan Apollonios, dikisahkan bahwa Orfeus menggunakan sajak-sajak theogonia untuk menenangkan lautan dan badai, juga untuk menggerakkan hati keras milik para dewa dunia bawah dalam perjalanannya ke dunia bawah. Dalam Himne Homeros untuk Hermes, ketika Hermes menciptakan lira, hal yang pertama kali dia lakukan adalah bernyanyi tentang kelahiran para dewa. Theogonia buatan Hesiodos bukan hanya naskah yang masih bertahan yang menceritakan mengenai para dewa, namun juga naskah terlengkap yang masih ada yang menggambarkan fungsi penyair arkais.

Theogonia sendiri diawali dengan doa pembuka yang ditujukan untuk para Mousai. Cerita theogonia merupakan subjek dari banyak sajak yang hilang, termasuk sajak-sajak yang dipercaya ditulis oleh Orfeus, Mousaios, Epimenides, Abaris, dan para peramal legendaris lainnya. Kisah-kisah tentang theogonia diyakini pernah digunakan dalam ritual penyucian pribadi dan ritus-ritus misteri. Ada indikasi bahwa Plato tidak asing dengan beberapa versi theogonia Orfik. Namun, informasi mengenai kepercayaan dan ritus keagamaan memang sedikit, selain itu ciri-ciri budaya tersebut tidak akan dibeberkan secaa terbuka oleh para anggotanya ketika kepercayaannya sedang dilakukan. Setelah banyak kepercayaan religius yang menghilang, hanya sedikit orang yang masih mengetahui ritual dan ritusnya. Akan tetapi, kiasan dari rtus-ritus tersebut kadang muncul pada aspek-aspek yang cukup umum.

Penggambaran yang ada pada tembikar dan karya seni keagamaan, ditafsirkan, dan lebih mungkin disalahartikan dalam beragam mitos dan kisah. Beberapa bagian dari karya-karya ini masih ada dalam bentuk kutipan-kutipan oleh para filsuf Neoplatonis dan baru-baru ini terungkap melalui potongan-potongan papirus. Salah satu adalah Papirus Derveni, yang kini membuktikan bahwa setidaknya pada abad kelima SM ada sebuah sajak theogonia-kosmogoni buatan Orfeus. Sajak tersebut berusaha mengalahkan Theogonia buatan Hesiodos. Dalam sajak tersebut, silsilah para dewanya dapat ditarik kembali sampai kepada Niks (dewi malam) sebagai perempuan permulaan utama yang muncul sebelum Uranus, Kronos, dan Zeus. Disebutkan pula bahwa Malam dan Kegelapan dapat menjadi setara dengan Khaos.

Para kosmolog filsafat dari masa awal banyak yang bereaksi, atau kadang membangun pandangan di atas konsepsi mitos terkenal yang sudah ada di dunia Yunani untuk beberapa waktu tertentu. Beberapa dari konsepsi yang terkenal ini dapat dilihat dari sajak-sajak Homeros dan Hesiodos. Dalam karya-karya Homeros, Bumi adalah piringan datar yang terapung di samudra luas yang disebut Okeanos dan di bagian atasnya ada langit hemisferikal yang diisi oleh mathari, bulan, dan bintang. Matahari (Helios) mengarungi langit dengan kereta perangnya pada siang hari dan berlayar di Bumi dengan mangkuk emas pada malam hari. Matahari, bumi, langit, sungai dan angin dapat dialamatkan ketika berdoa dan dipanggil untuk mengawasi sumpah. Celah alami yang ada di bumi secara terkenal dianggap sebagai jalan masuk ke dunia bawah, yang merupakan tempat berdiamnya para arwah, yang dipimpin oleh dewa Hades. Sementara itu, pengaruh dari kebudayaan lainnya yang masuk ke Yunani juga selalu menghadirkan tema-tema baru.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Pantheon Yunani

Berdasarkan mitologi Era Klasik, setelah kekuasaan para Titan dijatuhkan, Pantheon dewa dan dewi baru pun muncul. Salah satu kelompok dewa Yunani yang paling utama adalah para dewa Olimpus, yang tinggal di puncak Gunung Olimpus di bawah kepemimpinan Zeus. Gagasan yang membatasi bahwa jumlahnya harus dua belas kemungkinan berasal dari masa modern. Selain para dewa Olimpus, bangsa Yunani juga menyembah berbagai dewa pedesaan, misalnya dewa-satir Pan dan para nimfa (peri alam), para dewa laut, para satir, dan banyak lagi yang lainnya. Nimfa sendiri terdiri dari para Naiad (nimfa mata air), Driad (nimfa pohon), dan Nereid (nimfa laut). Selain itu, ada juga para dewa di dunia bawah, misalnya para Erinyes (dewa angkara murka), yang dikatakan memburu orang-orang yang melakukan kejahatan terhadap keluarga sendiri. Untuk menghormati Pantheon Yunani Kuno, para penyair menyusun Himne Homeros (tiga belas sajak untuk para dewa). Gregory Nagy menganggap bahwa "Himne Homeros adalah suatu pembuka sederhana (dibandingkan dengan Theogonia), yang masing-masingnya ditujukan untuk satu dewa yang berbeda-beda".

Olympian.jpg

Dewa Olimpus

Dewa Olimpus juga dikenal dengan sebutan Dodekatheon (Greek: dodeka = 12, theon = dewa) dalam mitologi Yunani adalah dewa-dewi utama Yunani yang tinggal di puncak Gunung Olimpus. Ada sekitar 17 dewa-dewi yang dianggap Dewa Olimpus walaupun jumlahnya tidak lebih dari dua belas dalam satu daftar.

Dewa-Dewi Olimpus tersebut antara lain:
Zeus, Hera, Poseidon, Ares, Hermes, Hefaistos, Afrodit, Athena, Apollo dan Artemis selalu masuk dalam daftar Dewa-Dewi Olimpus. Dua dari Hebe, Helios, Hestia, Demeter, Dionisos, Hades, dan Persefone menjadi pelengkap dari kesepuluh dewa-dewi itu.

Hestia menyerahkan posisinya sebagai anggota Olimpus kepada Dionisios agar dapat hidup bersama manusia (akhirnya dia diangkat sebagai penjaga api di Olimpus) maka ia menolak disebut sebagai anggota Olimpus. Persefone tinggal selama 6 bulan setiap tahunnya bersama suaminya Hades di dunia bawah tanah (konon mengakibatkan kegersangan di musim gugur dan dingin). Enam bulan lainnya, ia boleh kembali ke Olimpus dan tinggal bersama ibunya, Demeter. Walaupun Hades termasuk dewa utama Yunani, tetapi karena tinggal di dunia bawah tanah maka ia tidak erat dengan Olimpus. Dalam kisah lain, Helios memberikan tempatnya untuk Apollo. Hebe, seorang pembawa cawan anggur bagi para dewa menyerahkan posisinya di Olimpus untuk menikahi Herakles yang menjadi dewa Olimpus setelah wafat.

Setiap dewa-dewi dalam mitologi Yunani memiliki setidaknya satu unsur yang dikuasai dan dilindunginya. Masing-masing unsur tersebut adalah:

1. Zeus adalah pemimpin/raja para dewa, penguasa Olimpus, dewa iklim, dewa petir, dan cuaca.
2. Hera, istri Zeus, ratu para dewa, adalah dewi pelindung pernikahan, pengorbanan, dan kesetiaan.
3. Poseidon adalah dewa laut,gempa bumi, dan bapak bangsa kuda.
4. Ares adalah dewa perang dan pembantaian.
5. Hermes adalah dewa penunjuk jalan, pelindung para petualang, penggembala, dan penghibur. Ia juga utusan dewa Zeus.
6. Hefaistos adalah dewa api, tukang kayu, penempa besi, dan pengrajin senjata.
7. Afrodit adalah dewi cinta, seks, dan keindahan fisik.
8. Athena adalah dewi kebijaksanaan, perang, keindahan jiwa, seni, dan pendidikan.
9. Apollo adalah dewa matahari, cahaya, musik, tarian, obat-obatan, dan pelindung para pemanah.
10. Artemis adalah dewi bulan, pelindung hewan, perburuan, kesuburan, dan kesucian. Merupakan saudara kembar Apollo
11. Demeter adalah dewi bunga, tumbuh-tumbuhan, makanan, argraris ,dan pelindung perkawinan.
12. Hestia adalah dewi pelindung rumah, keluarga, dan perapian.
Dalam keberagaman yang luas mengenai mitos dan legenda yang terdapat dalam mitologi Yunani, orang Yunani Kuno percaya bahwa para dewa pada dasarnya memiliki tubuh jasmani namun tubuh para dewa adalah tubuh yang ideal. Menurut Walter Burkert, ciri penting dari antropomorfisme Yunani adalah bahwa "para dewa Yunani berwujud orang, dan bukanlah sesuatu yang abstrak, ide ataupun konsep". Terlepas dari bentuk yang mendasari mereka, para dewa Yunani Kuno memiliki banyak sekali kemampuan yang luar biasa, yang paling penting adalah bahwa para dewa tidak dapat terkena penyakit, dan hanya dapat terluka melalui keadaan yang sangat tidak biasa. Orang Yunani menganggap bahwa keabadian adalah karakteristik yang paling unik dari dewa mereka. Keabadian, seperti halnya keadaan awet muda, dihasilkan dari konsumsi nektar dan ambrosia secara terus-menerus. Dengan mengonsumsi itu, darah di pembuluh darah para dewa terus-menerus diperbaharui.

Setiap dewa masing-masing memiliki asal-usul, silsilah, minat, ketertarikan, kepentingan, keahlian, kekuasaan dan kepribadian tersendiri. Akan tetapi, penggambaran para dewa muncul dari banyaknya variasi arkais lokal, yang tidak selalu sama antara satu dengan yang lainnya. Ketika dewa-dewa itu disebut dalam sajak, puisi, doa, atau kultus, mereka disebutkan dengan gabungan nama serta julukannya, yang membedakan mereka berdasarkan perbedaan-perbedaan itu dari perwujudan mereka yang lainnya. Salah satu contohnya adalah Apollo Mousagetes, yang artinya adalah "Apollo, pemimpin para Musai". Selain itu, julukan juga dapat mengidentifikasi aspek yang khusus dan terlokalisasi dari para dewa, kadang-kadang julukan-julukan para dewa dipercaya sudah ada sebelum masa Yunani Klasik.
Musai atau Muse (bahasa Yunani: Musa, jamak: Musai) adalah kelompok dewi yang melambangkan seni. Mereka dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan dan inspirasi seni. Awalnya ada tiga orang Musai tetapi dalam perkembangan selanjutnya jumlahnya bertambah menjadi sembilan.

Musai merupakan anak dari Zeus dan Mnemosine. Musai lahir setelah Zeus tidur dengan Mnemosyne selama sembilan malam berturut-turut. Mereka adalah dewi musik, lagu, dan tarian. Musik mereka mampu memberi kebahagiaan bagi yang mendengarnya. Tiap Musai memiliki spesialisasi masing-masing.
  • Kalliope (puisi kepahlawanan)
  • Kleio (sejarah)
  • Erato (puisi cinta)
  • Euterpe (sajak)
  • Melpomene (tragedi)
  • Polihimnia (puisi suci)
  • Terpsikhore (paduan suara dan tarian)
  • Thalia (komedi)
  • Urania (astronomi).
Sebagian besar dewa diasosiasikan dengan apek tertentu dalam kehidupan manusia. Contohnya, Afrodit adalah dewi cinta dan kecantikan, Ares adalah dewa perang, Hades dewa orang mati, dan Athena dewi strategi perang dan kebijaksanaan. Beberapa dewa, misalnya Apollo dan Dionisos, menunjukkan gabungan fungsi dan kepribadian yang kompleks, sedangkan yang lainnya, seperti Hestia (secara harfiah bermakna "perapian") dan Helios (secara harfiah bermakna "matahari"), tidak lebih dari sekadar personifikasi. kuil-kuil yang paling megah cenderung didedikasikan hanya untuk beberapa dewa saja, yaitu dewa-dewa yang menjadi pusat pemujaan dari kultus pan-Hellenik yang besar. Akan tetapi, cukup lazim pula bahwa daerah-daerah dan desa-desa tertentu memiliki pemujaan tersendiri untuk dewa-dewa minor. Banyak pula kota yang menyembah para dewa yang lebih terkenal, dan para dewa itu disembah dengan ritus-ritus lokal serta mitos-mitos aneh yang diasosiasikan dengan mereka dan tidak diketahui di daerah lainnya. Pada zaman pahlawan, kultus pemujaan pahlawan (atau setengah dewa) menjadi pelengkap pemujaan para dewa.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Zaman para dewa dan manusia

Ada masa ketika hanya ada para dewa yang hidup di dunia, dan ada pula masa ketika campur tangan para dewa terhadap kehidupan manusia cukup terbatas. Di antara kedua masa itu, ada masa tradisional ketika para dewa dan manusia hidup bersama-sama. Masa tersebut adalah masa-masa awal dunia ketika kelompok dewa dan manusia dapat bergaul lebih bebas daripada masa-masa setelahnya. Banyak dari cerita mengenai tema tersebut muncul dalam Metamorphoses karya Ovidius. Kisah-kisahnya sering dibagi menjadi dua kelompok cerita tematik, yaitu cerita cinta, dan cerita hukuman.

Kisah cinta seringkali melibatkan hubungan sedarah, atau hubungan seksual atau perkosaan yang dilakukan oleh dewa terhadap manusia perempuan. Hasil dari hubungan antara dewa dan manusia adalah manusia setengah dewa atau yang sering disebut pahlawan. Kisah-kisah yang ada secara umum menunjukkan bahwa hubungan antara dewa dan manusia adalah sesuatu yang perlu dihindari. Hubungan cinta dewa-manusia jarang ada yang berakhir bahagia. Dalam beberapa kasus, ada pula dewi yang menjalin hubungan dengan manusia pria, seperti misalnya dalam Himne Homeros untuk Afrodit, yang menceritakan bahwa dewi Afrodit berhubungan seksual dengan Ankhises dan melahirkan Aineias.

afrodit.jpg

Afrodit

Kisah jenis kedua adalah kisah hukuman, yaitu kisah yang melibatkan kemunculan atau penemuan beberapa artefak budaya yang penting, seperti misalnya ketika Prometheus mencuri api dari para dewa, ketika Tantalos mencuri nektar dan ambrosia dari meja makan Zeus dan memberikannya pada anak buahnya dan dengan demikian dia telah membeberkan rahasia para dewa, ketika Prometheus atau Likaon menciptakan ritual kurban, ketika Demeter mengajarkan pertanian dan Misteri kepada Triptolemos, atau ketika Marsias menciptakan aulos dan mengikuti kontes musik melawan Apollo. Ian Morris berpendapat bahwa kisah Prometheus merupakan "suatu masa antara sejarah para dewa dan sejarah manusia". Suatu fragmen papirus tanpa nama, berasal dari abad ketiga, secara jelas menggambarkan hukuman dari Dionisos kepada raja Thrakia, Likurgos. Sang raja terlambat menyadari bahwa Dionisos adalah seorang dewa. Akibatnya dia harus menerima hukuman mengerikan bahkan sampai berujung kematian. Kisah mengenai kedatangan Dionisos, yang mendirikan kultusnya sendiri di Thrakia, juga merupakan subjek dari triologi Aiskhilos. Dalam drama tragedi lainnya, yaitu Bakkhai gubahan Euripides, dikisahkan bahwa raja Thebes, Pentheus, dihukum oleh Dionisos karena dia tidak menghormati sang dewa dan mengintai para Mainad, sekelompok perempuan yang menyembah Dionisos.

Dalam cerita lainnya, berdasarkan suatu motif cerita rakyat lama, serta mengulangi tema yang sama, dikisahkan bahwa Demeter berusaha mencari putrinya, Persefone. Dalam pencariannya, Demeter menyamar menjadi seorang perempuan tua bernama Doso, dan menerima perlakukan yang ramah dari Keleus, Raja Eleusis di Attika. Sebagai balasan atas kebaikan Keleus, Demeter berencana menjadikan bayi lelaki mereka, Demofon, sebagai dewa. Untuk melakukannya, Demeter harus membakar aspek manusia sang bayi. Akan tetapi Demeter tidak sempat menyelesaikan ritualnya karena ibu sang anak, Metaneira, melihat Demeter sedang menaruh bayinya di atas api. Metaneira menjerit dan Demeter pun marah. Akibatnya sang bayi tidak jadi diubah menjadi dewa.

Zaman Pahlawan

Periode ketika para pahlawan hidup disebut dengan istilah Zaman Pahlawan. Sajak-sajak epik dan genelaogis menciptakan kisah-kisah yang bercerita seputar pahlawan atau peristiwa tertentu, serta memunculkan hubungan antara para pahlawan dari cerita yang berbeda-beda; ceita-cerita itu kemudian disusun secara berurutan. Menurut Ken Dowden, "bahkan ada efek saga: kita dapat mengikuti cerita beberapa keluarga dalam generasi-generasi yang saling berurutan".

Setelah munculnya kultus pemujaan terhadap para pahlawan, maka dewa dan pahlawan disembah dan dipuja bersama-sama dalam ritual yang sakral. Dewa dan pahlawan juga disebut bersama-sama dalam doa dan ikrar yang dialamatkan pada mereka. Berlawanan dengan zaman para dewa, pada zaman pahlawan jumlah para pahlawan tidak dibatasi dan tidak ada daftar tetapnya. Pada masa ini, tidak ada lagi dewa besar yang dilahirkan, namun pahlawan-pahlawan baru selalu ada saja yang muncul. Perbedaan lainnya antara kultus pemujaan pahlawan dan dewa adalah bahwa pahlawan menjadi pusat dari identitas kelompok lokal.

Peristiwa-peristiwa monumental dalam kisah Herakles dianggap sebagai masa-masa akhir dari Zaman Pahlawan. Pada Zaman Pahlawan ini juga terjadi tiga peristiwa besar, yaitu ekspedisi para Argonaut, Siklus Thebes dan Perang Troya.
argonauts1.jpg

Para Argonaut

Argonaut (bahasa Yunani: Argonautai) adalah kumpulan orang-orang dalam mitologi Yunani yang ikut menemani Iason dalam perjalanannya mencari bulu domba emas ke Kolkhis (sebelah barat Georgia modern). Nama Argonaut berasal dari nama kapal yang mereka gunakan untuk berlayar, yakni kapal Argo, sehingga Argonaut bermakna "pelaut Argo". Kapal Argo sendiri dinamai dari nama pembuatnya, yaitu Argus. Para Argonaut kadang disebut sebagai Bangsa Minya, yang merupakan suku di daerah tersebut.
Siklus Thebes adalah empat wiracarita sastra Yunani kuno yang hilang yang menceritakan tentang sejarah mitis kota Thebes di Boiotia. Siklus Thebes disusun dalam sajak heksameter daktilis dan kemungkinan ditulis antara tahun 750 sampai 500 SM.

Sejarawan dan pendeta abad ke-9 SM, Fotios, dalam karyanya Bibliotheka, berpendapat bahwa Siklus Thebes merupakan bagian dari Siklus Epik. Namun sejarawan modern pada umumnya tidak berpendapat seperti itu.

Kisah-kisah dalam Siklus Thebes merupakan kisah-kisah tradisional. Dua wiracarita buatan Homeros, Iliad dan Odisseia, memperlihatkan informasi yang banyak tentang siklus tersebut. Kisah yang paling terkenal dari Siklus Thebes adalah kisah mengenai Oidipus dan kisah Tujuh Melawan Thebes. Kedua kisah tersebut banyak disekplorasi oleh para penulis drama tragedi Yunani.

Wiracarita yang termasuk dalam Siklus Thebes antara lain:
  • Oidipodeia, dipercaya ditulis oleh Kinaithon. Epik ini menceritakan kisah Oidipus yang menyelesaikan teka-teki Sphinx, dan kemungkinan menceritakan pula pernikahannya dengan ibunya sendiri, Epikaste atau Iokaste.
  • Thebaid, tidak diketahui penulisnya namun kadang pada masa antikuitas disebutkan ditulis oleh Homeros. Epik ini menceritakan tentang perang antara dua putra Oidipus, Eteokles dan Polinikes. Diceritakan pula penyerangan gagal yang dilakukan oleh Polinikes terhadap kota Thebes bersama enam pahlawan perang Argos, yang berujung pada kematian Eteokles dan Polinikes.
  • Epigoni, dipercaya ditulis pada masa antikuitas oleh Antimakhos dari Teos atau oleh Homeros. Isinya merupakan kelanjutan dari Thebaid dan menceritakan penyerangan kedua terhadap kota Thebes, yang kali ini berujung kemenangan.
  • Alkmeonis, tidak diketahui penulisnya. Epik ini menceritakan kisah pembunuhan Alkmeon oleh ibunya sendiri, Erifile, karena Alkmeon telah membunuh ayahnya sendiri, Amfiaraos.
Perang Troya, menurut legenda, adalah penyerbuan terhadap kota Troya yang terletak di Asia Kecil, oleh tentara Akhaia (Yunani Mycenaean), yang terjadi setelah Paris menculik Helena dari suaminya Menelaos, raja Sparta. Perang ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam mitologi Yunani dan diceritakan di banyak karya sastra Yunani. Dua karya paling terkenal adalah Iliad dan Odisseia karya Homeros. Iliad berhubungan dengan suatu bagian dari tahun terakhir pengepungan Troya, sedangkan Odyssey menceritakan perjalanan pulang Odisseus, salah seorang pemimpin Akhaia. Bagian lain dari kisah ini diceritakan dalam suatu seri epik yang hanya tersisa dalam bentuk fragmen-fragmen. Episode dari perang ini menjadi bahan untuk kisah-kisah tragedi Yunani dan karya-karya sastra Yunani lainnya, dan juga untuk penyair Romawi seperti Virgilus dan Ovidius.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Herakles


heracles_sm.jpg


Dalam mitologi Yunani, Herakles (bermakna "kejayaan Hera", atau "Berjaya melalui Hera") adalah seorang tokoh pahlawan, anak Zeus dan Alkmene, anak angkat Amfitrion dan cicit dari Perseus. Ia merupakan pahlawan terbesar Yunani. Dalam mitologi Romawi, ia dikenal sebagai Herkules. Ia merupakan pahlawan Yunani yang di dalam mitologi selalu berusaha membantu masyarakat Yunani dalam menghadapi kesulitan yang diakibatkan oleh monster ataupun ulah dari raja dan penguasa yang lalim. Nama aslinya adalah Alkides atau Alkaeus. Padanannya dalam mitologi Etruska adalah Herkle, putra Tinia dan Uni.

Kekuatan, kecerdikan, keberanian, dan kekuatan seksual bersama pria dan wanita adalah beberapa ciri khasnya. Meskipun dia tidak sepintar Odisseus atau Nestor, Herakles pernah menggunakan kecerdasannya dalam beberapa kesempatan ketika kekuatan ototnya tidak berhasil, misalnya ketika bekerja pada raja Augeas dari Elis, ketika bergulat dengan raksasa Antaeus, atau ketika menipu Atlas. Bersama Hermes dia adalah pelindung tempat olahraga dan palaestrae. Atributnya adalah kulit singa dan alat pemukul. Dia juga suka bermain bersama anak-anaknya jika tidak sedang mengerjakan tugas-tugasnya. Karena dia banyak mengalahkan monster, dia disebut telah "menjadikan dunia aman bagi manusia". Herakles adalah orang yang bersemangat dan emosional. Dia bisa melakukan hal-hal hebat untuk temannya (misalnya ketika dia bertarung dengan Thanatos untuk membalas kebaikan pangeran Admetus atau ketika dia membantu temannya, Tindareus, menjadi raja Sparta kembali) namun Herakles juga bisa menjadi berbahaya bagi orang-orang yang dia benci, msialnya Augeas, Neleus dan Laomedon. Banyak cerita mengenai Herakles dan yang paling terkenal adalah Dua Belas Tugas Herakles. Herakles dipuja sebagai pahlawan dan sebagai dewa dan merupakan manusia setengah dewa yang paling populer dalam mitologi Yunani.

Kelahiran

Faktor penting yang berperan dalam tragedi pada hidup Herakles adalah kebencian Hera, istri Zeus, padanya. Menurut semua versi, Herakles adalah anak Zeus di luar nikah yang paling dibenci oleh Hera. Herakles adalah anak Zeus hasil perselingkuhan dengan Alkmene. Zeus menyamar menjadi Amfitryon, suami Alkmene, untuk bisa menidurinya. Alkmene langsung hamil setelah disetubuhi oleh Zeus. Herakles sangat bangga sebagai anak Zeus dan Hera membencinya karena mengingatkannya pada ketidaksetiaan suaminya. Saudara Herakles adalah Ifikles, anak Amfitryon. Ifikles menjadi ayah dari pembantu Herakles, Iolaus.

Pada malam ketika Herakles dan Ifikles dilahirkan, Hera meminta Zeus untuk bersumpah bahwa bayi yang lahir pada malam itu dan merupakan keturunan Perseus akan menjadi raja yang agung. Hera tahu bahwa keturunan Perseus yang akan lahir adalah Herakles dan Euristheus. Setelah sumpah tersebut diucapkan, Hera bergegas menuju Alkmene dan memperlambat kelahiran Herakles dengan menyuruh Ilithyia (dewi kelahiran) menahan Herakles di rahim Alkmene. Hera kemudian membuat Euristheus lahir lebih awal sehingga Euristheuslah yang akan menjadi raja dan bukan Herakles. Herakles akhirnya bisa lahir berkat Galanthis (pelayan Alkmene) yang menipu Ilithyia.

Bayi tersebut awalnya diberi nama Alkides oleh orang tuanya; Dia mengubah namanya menjadi Herakles agar Hera tidak lagi membencinya namun gagal, Hera tetap membenci Herakles. Beberapa bulan setelah ia lahir, Hera mengirim dua ekor ular untuk membunuh Herakles. Herakles lalu mencekik kedua ular tersebut. Pengasuh Herakles kemudian menemukan Herakles sedang memainkan tubuh ular tersebut layaknya mainan anak-anak.

Masa muda

Herakles belajar bermain lira pada Linus. Suatu hari Herakles terbawa emosi dan membunuh gurunya dengan lira. Herakles kemudian disuruh oleh ayahnya tirinya, Amfitryon, untuk menggembalakan ternak ke gunung. Ketika itulah Herakles didatangi oleh dua orang nimfa Kesenangan dan Kebajikan, yang menawarkannya pilihan: Kehidupan yang bahagia atau kehidupan yang keras namun berujung kemuliaan. Herakles memilik yang kedua.

Di Thebes, Herakles menikahi anak raja Kreon, Megara. Suatu hari Hera memicu kegilaan pada Herakles dan menyebabkan Herakles membunuh anak-anaknya sendiri. Kegilaannya ini kemudian disembuhkan oleh Antikireus, pendiri Antikira, Herakles menyadari dosanya dan menemui Orakel Delfi. Tanpa sepengetahuan Herakles, Orakel tersebut dikendalikan oleh Hera. Sang Orakel menyuruh Herakles untuk mengabdi pada raja Euristheus dan diharuskan menjalankan sepuluh tugas yang diperintahkan oleh sang raja. Dalam prosesnya, Herakles dituduh curang dalam menjalankan dua tugas sehingga Euristheus memberinya dua tugas tambahan.

Tugas Herakles

600px-Twelve_Labours_Altemps_Inv8642.jpg

12 Tugas Herakles

Tugas Herakles adalah serangkaian tugas yang dilaksanakan oleh pahlawan Herakles auntuk membersihkan dosanya karena telah membunuh keluarganya. Tugas-tugas tersebut diberikan oleh sepupunya, Euristheus. Tugas Herakles pada awalnya berjumlah sepuluh namun Herakles harus melaksanakan dua tuags tambahan sehingga petualangan Herakles dalam melaksanakan tugas tersebut sering disebut sebagai Dua Belas Tugas (bahasa Yunani: dodekathlos). Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Herakles kadang ditemani oleh teman pria (eromenos), misalnya sepupunya Iolaos. Versi tetap mengenai tugas Herakles ditulis dalam suatu wiracarita oleh Peisandros pada 600 SM, namun sayangnya wiracarita tersebut kini telah hilang.

Berikut adalah rangkaian tugasnya menurut Apollodoros:
  1. Membunuh Singa Nemeia.
  2. Membunuh Hidra Lerna.
  3. Menangkap Rusa Kerineia.
  4. Menangkap Babi Erimanthios.
  5. Membersihkan kandang kuda milik raja Augeas dalam sehari.
  6. Membunuh Burung-burung Stimfalia.
  7. Menangkap Banteng Kreta.
  8. Mengambil Kuda-kuda Betina Diomedes.
  9. Mengambil sabuk Hippolita.
  10. Mengambil ternak milik Gerion.
  11. Mengambil apel Hesperides.
  12. Menangkap Kerberos.
Euristheus tidak mengakui permbersihan kandang Auges karena Herakles meminta bayaran atas kerjanya. Euristheus juga menolak pembunuhan Hidra Lernaia karena Herakles dibantu oleh sepupunya, Iolaos. Euristheus kemudian memberi dua tugas tambahan pada Herakles (mengabil apel Hesperides dan menangkap Kerberos). Herakles menjalankan kedua tugas tambahan tersebut dengan sukses dan menggenapkan jumlah tugasnya menjadi dua belas.

Petualangan Herakles


Setelah menyelesaikan semua tugasnya, Herakles meyelamatkan orang-orang, menaklukan Troya dan membantu para dewa melawan para Gigant. Herakles jatuh cinta pada Putri Iole dari Oekhalia. Raja Euritus, ayah Iole, berjanji akan menikahkan putrinya dengan orang yang mampu mengalahkannya dalam kontes memanah. Herakles berhasil menang tetapi tidak diakui oleh Euritus maupun putra-putranya (kecuali Ifitus). Herakles lalu membunuh Euriytus dan semua putranya (kecuali Ifitus) dan membawa Iole. Ifitus menjadi sahabat baik Herakles tetapi sekali lagi Hera memicu kegilaan pada Herakles. Herakles melempar Ifitus ke atas dinding kota sampai Ifitus mati dan sekali lagi Herakles menebus dosanya dengan pengabdian. Kali ini selama tiga tahun dia melayani Ratu Omfale dari Lydia.

Herakles dan Omfale

Omfale adalah ratu di Lydia. Karena telah melakukan pembunuhan, Herakles harus menjadi budaknya. Herakles dipaksa melakukan pekerjaan perempuan dan memakai pakaian perempuan sementara Omfale mengenakan kulit singa Nemea dan membawa pemukul milik Herakles. Setelah beberapa waktu, Omfale memerdekakan Herakles dan menikahinya. Seorang anak lahir dari hubungan mereka. Pada saat itu, Kerkop, makhluk kayu, mencuri senjata Herakles. Herakles kemudian menangkap dan mengikat mereka.

Herakles dan Hilas

Ketika sedang berjalan-jalan, Herakles dihadang oleh kaum Dryopa. Herakles bertarung dengan mereka dan berhasil membunuh raja mereka, Theiodamas. Kaum tersebut menyerah dan menyerahkan pangeran mereka, Hilas, pada Herakles. Herakles mengambil Hilas dan menjadikannya sebagai pembawa senjata sekaligus kekasih. Bertahun-tahun kemudian, Herakles dan Hilas mengikuti Jason dalam petualangan Argonaut mencari bulu domba emas. Mereka hanya ikut dalam sebagian perjalanan. Di Misia, Hilas diculik oleh seorang nimfa. Herakles mencari Hilas tetapi Hila jatuh cinta pada nimfa tersebut dan tak pernah kembali pada Herakles sementara Argonaut melanjutkan perjalanan tanpa mereka.

Herakles dan Prometheus

Prometheus mencuri api para dewa dan memberikannya pada manusia akibatnya Zeus menghukumnya dengan mengikatnya di gunung dan memerintahkan seekor elang untuk setiap hari memakannya. Ketika Herakles melihat Prometehus, Herakles membunuh elang yang meniksa Prometheus dan membebaskan Prometheus. Prometehus lalu memberikan ramalan mengenai masa depan Herakles.

Herakles dan Laomedon

Sebelum Perang Troya, Poseidon mengirim monster laut untuk menyerang Troya. Laomedon (raja Troya) berencana untuk mempersembahkan putrinya, Hesione, untuk Poseidon dengan harapan Poseidon akan senang dan monster tersebut akan hilang. Pada saat tersebut, Herakles (bersama Telamon dan Oikles) mendatangi Laomedon dan menyatakan bersedia untuk membunuh monster tersebut dengan syarat Laomedon harus memberikan kuda yang diberikan Zeus atas penculikan Ganimede. Laomedpn setuju. Herakles lalu membunuh monster laut itu namun Laomedon mengingkari janjinya dan menolak memberikan kuda tersebut pada Herakles. Akibatnya Herakles mengumpulkan pasukan dan menyerang Troya. Herakles juga membunuh semua putra Laomedon kecuali Priam, yang memberi Herakles kerudung emas buatan Hesione. Sementara Telamon mengambil Hesione sebagai istri dan mereka memiliki anak bernama Teuker.

Petualangan lainnya
  • Herakles mengalahkan kaum Bebrik dan memberikan tanah mereka pada pangeran Likus dari Misia.
  • Herakles membunuh Termerus, seorang perampok.
  • Herakles mengunjungi Evander bersama Antor
  • Herakles membunuh raja Amintor dari Dolopes karena tidak mengizinkan Herakles memasuki kerajaannya. Herakles juga membunuh raja Emathion dari Arabia.
  • Herakles membunuh Lityerses setelah mengalahkannya dalam kontes memanen.
  • Herakles membunuh Poriklimenus di Pylos.
  • Herakles mendirikan kota Tarentum (modern: Taranto) di Italia.
  • Herakles belajar musik dari Linus (dan Eumolpus), tetapi kemdian membunhnya karena Linus mengatakan Herakles salah. Herakles belajar bergulat dari Autolikus. Herakles membunuh petinju terkenal Erix dari Sicilia dalam sebuah pertandingan.
  • Herakles adalah seorang Argonaut. Dia membunuh Alastor dan saudara-saudaranya.
  • Ketika Hippokoon menggulingkan kekuasaan saudaranya, Tindareus, Herakles membantu Tindareus menjadi raja kembali dan membunuh Hippokoon beserta anak-anaknya.
  • Herakles membunuh Raksasa Kiknus, Porfirion dan Mimas.
  • Herakles membunuh Antaeus, seorang Gigant yang abadi ketika bersentuhan dengan tanah. Herakles mengangkatnya dan memegangnya di udara lalu membunuhnya.
  • Herakles memerangi raja Augeias setelah sang raja tidak memberikan hadiah yang dijanjikan pada Herakles. Herakles berhasil membunuh Augeais dan putra-putranya.
  • Herakles mengunjungi rumah Admetus pada hari ketika istri Admetus, Alkestis, bersedia mati menggantikan Admetus. Herakles bertarung dengan dewa kematian, Thanatos, agar Alketis tetap bisa hidup.
  • Herakles menantang dewa anggur Dionisos dalam sebuah kontes minum dan kalah. Akibatnya ia harus ikut dalam Thiasus, rombongan Dionisos, selama setahun.
  • Herakles muncul dalam The Frog karya Aristofanes.

Pasangan

Selama hidupnya, Herakles telah sebanyak menikah empat kali. Istri pertamanya adalah Megara, yang anak-anaknya dia bunuh karena mengalami suatu kegilaan. Menurut Bibliotheke karya Apollodorus, Megara tidak terluka dan kemudian dinikahkan dengan Iolaus, sementara menurut Euripides, Herakles membunuh Megara juga.

Istri keduanya adalah Omfale, ratu Lydia yang menjadi pemilik Herakles ketika sang pahlawan harus menjadi budak.

Istri ketiganya adalah Deianira, Herakles mengalahkan dewa sungai Akhelous dalam upayanya mendapatkan Deianeira. Setelah mereka menikah, Herakles dan Deianira harus menyeberangi sebuah sungai dan seorang Kentaur bernama Nessus menawarkan diri untuk membantu menyeberangkan Deianira tetapi Nessus malah mencoba memperkosa Deianeira. Herakles marah dan memanah Nessus dengan panah beracunnya. Sebelum mati, Nessus memberitahu Deianeira untuk mengumpulkan darahnya dan mengoleskannya pada jubahnya dan jika suatu saat Deianira khawatir Herakles selingkuh, Deaneira harus memakaikan jubah tersebut pada Herakles

Di kemudian hari, Deianira curiga bahwa Herakles menyukai Iole. Deaneira lalu melakukan apa yang dikatakan oleh Nessus, Deaneira merendam sebuah jubah dalam darah Nessus untuk kemudian dipakai oleh Herakles. Herakles memakai jubah tersebut dan tiba-tiba merasa sangat kesakitan. Darah Nessus yang telah tercampuri darah Hidra membuat kulit Herakles terbakar. Herakles berusaha melepaskan jubah tersebut tetapi tidak berhasil. Herakles pun akhirnya mati.

Setelah meninggal, dia diangkat sebagai dewa di Gunung Olimpus dan dinikahkan dengan Hebe.

Cerita lain mengenai hubungan Herakles dengan perempuan adalah ketika dia diminta oleh Thespius raja Thespiae untuk membunuh Singa Kitheron. Sebagai imbalannya, sang raja mengizinkannya untuk bersetubuh dengan ke-50 putrinya dalam satu malam. Herakles pun setuju. Putri-putri sang raja kemudian hamil oleh Herakles dan semuanya melahirkan anak laki-laki. Banyak dari anak-anak ini nantinya menjadi raja di berbagai kota.

Kekasih laki-laki

Sebagai simbol maskulinitas dan kejantanan, Herakles juga pernah memiliki sejumlah kekasih pria. Plutarch, dalam Eroticos, menyebutkan bahwa kekasih pria Herakles sangatlah banyak, salah satunya adalah Iolaus dari Thebes. Iolaus adalah pengawal dan pengendara kereta Herakles. Herakles pada akhirnya ikut mencarikan istri bagi Iolaus. Plutarch melaporkan bahwa pada masa kuno, pasangan lelaki akan pergi ke makam Iolaus untuk saling mengikat sumpah setia satu ama lain. Pasangan laki-laki Herakles yang lainnya adalah Hilas yang juga ikut dicarikan istri oleh Herakles.

Likurgus juga memberikan pasangan pria bagi Herakles, yaitu Elakatas, yang dihormati dengan dibangunnya sebuah tempat suci dan diselenggarakan perlombaan tahunan. Abderus dari Thrakia juga adalah kekasih Herakles yang lainnya. Dia meninggal karena dimakan oleh kuda betina Diomedes. Herakles kemudian mendirikan kota Abdera di Thrakia dan menyelenggarkan perlombaan atletik untuk mengenang Abderus.

Kekasihnya yang lain adalah Ifitus. Ada juga cerita mengenai cinta Herakles untuk Nireus. Tetapi Ptolemy menyatakan bahwa Nireus adalah anak Herakles.

Herakles juga memiliki hubungan dengan Admetus (yang membantu Herakles dalam perburuan Babi Kalidonia), Adonis, Korithus dan Nestor.

Anak

Telefus adalah anak Herakles dan Auge. Hillus adalah anak Herakles dengan Deianeira atau dengan Melite. Anak Herakles dari Hebe adalah Alexiares dan Aniketus. Herakles juga pernah membuahi Ekhidna yang kemudian melahirkan Drakontid, yang merupakan leluhur Kadmus.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Heraklid

Dalam mitologi Yunani, para Heraklid adalah orang-orang yang merupakan keturunan Herakles. Dalam arti sempitnya, merujuk pada keturunan Hillos, putra sulung dari empat anak Herakles dari istrinya Deianeira (Hillos juga kadang disebut sebagai putra Herakles dari hubungannya dengan Melite). Heraklid yang lainnya meliputi Makaria, Lamos, Manto, Bianor, Tlepolemos, dan Telefos. Para Heraklid ini merupakan sekelompok raja-raja Doria yang menaklukan kerajaan-kerajaan Peloponnesos di Argos. Mereka mengklaim hak untuk berkuasa berdasarkan leluhur mereka. Naiknya mereka menuju kekuasaan telah dikaitkan dengan Invasi Doria. Rincian mengenai silsilah para Heraklid berbeda-beda dalam beberapa sumber.

Setelah Herakles meninggal, para Heraklid diasingkan, lalu mereka kembali setelah beberapa generasi untuk merebut kembal tanah yang pernah dimiliki oleh leluhur mereka di Yunani Mikenai. Hal ini memperlihatkan bahwa kelompok yang berkuasa berusaha menelusuri asal-usul mereka sampai kepada Herakles.
Invasi Doria adalah proses masuknya suku Doria, beserta beberapa suku bangsa lainnya, ke Yunani selatan. Para pendatang ini kemudian merebut kendali atas wilayah Yunani dari orang-orang yang telah lebih dulu ada di Yunani. Migrasi ini kemudian berujung pada dimulainya Zaman Kegelapan Yunani, yang diikuti oleh zaman Yunani Klasik.

Dalam mitologi Yunani, invasi ini disebut sebagai proses kembalinya para Heraklid (keturunan Herakles), yang sebelumnya terusir.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Titan

Titan dalam mitologi Yunani adalah para penguasa bumi sebelum para dewa Olimpus. Pemimpin mereka bernama Kronos yang nantinya akan digulingkan oleh Zeus. Ke-12 Titan adalah anak dari Uranus dewa langit dan Gaia dewi bumi.

Titan mengalami perang besar dengan para dewa Olimpus yang disebut Titanomakhia. mayoritas Titan akan terlibat dengan perang ini. Dalam perang ini Titan mengalami kekalahan dan yang pada waktu perang ikut bertempur bersama Kronos dibuang ke Tartaros.

Titan generasi pertama terdiri dari enam pria (Okeanos, Hiperion, Koios, Kronos, Krios dan Iapetos) dan enam wanita (Mnemosine, Tethis, Theia, Foibe, Rhea dan Themis. Sementara Titan generasi kedua terdiri dari anak-anak Titan generasi pertama, yakni anak-anak Hiperion (Eos, Helios, dan Selene); anak-anak Koios (Leto dan Asteria); anak-anak Iapetos (Atlas, Prometheus, Epimetheus, dan Menoitios); dan anak-anak Krios (Astraios, Pallas, dan Perses).

Dalam suatu mitos yang diceritakan oleh Kallimakhos dan Nonnos, Zeus berniat menjadikan Zagreus (Dionisos) sebagai penggantinya. Namun Hera marah karena Zagreus lahir dari perselingkuhan Zeus. Hera mengirim para Titan untuk membunuhnya. Para Titan mengecat wajah mereka dengan gipsum untuk membuat Zagreus tertarik pada mereka. Kemudian para Titan mengoyak-ngoyak dan memakan tubuh Zagreus. Zeus marah dan membunuh para Titan. Sementara jantung Zagreus diselamatkan oleh Athena untuk kemudian dibuat kembali menjadi Zagreus.

Titanomakhia

titanomachy.jpg

Pada masa Yunani klasik, terdapat beberapa syair tentang perang antara para dewa dan para Titan. Perang tersebut dikenal sebagai Titanomakhia ("Perang Titan"). Namun hanya satu sumber yang masih tersisa pada masa kini, yaitu Theogonia buatan Hesiodos. Sementara sebuah epik berjudul Titanomakhia buatan penyair buta dari Thrakia, Thamiris, kini hilang.

Titanomakhia menceritakan tentang peperangan yang terjadi di langit. Peperangan tersebut disebabkan oleh para dewa yang berusaha memberontak dan merebut kekuasaan pada Titan. Mitos seperti ini juga banyak muncul di daerah-daerah lainnya di Eropa atau Timur Jauh, yaitu ketika sebuah generasi dewa memusuhi kelompok dewa yang lebih dominan. Terkadang penguasa lama akhirnya tergantikan, dan terkadang yang kalah dibuang atau dimasukkan ke dalam kelompok penguasa. Beberapa contoh lainnya adalah peperangan antara Aesir dengan Vanir serta Jotun dalam mitologi Nordik, epik Enuma Elish dari Babilonia, cerita "Pemerintahan Surga dari bangsa Hittite, konflik generasi dalam fragmen Ugarit, dan pemberontakan Lucifer dalam mitologi Kristen.

Daftar Para Titan

Okeanos

oceanus_2_lg.gif

Okeanos adalah Titan lautan dan samudra dalam mitologi Yunani. Okeanos adalah putra dari Gaia dan Uranus. Oleh orang Yunani dan Romawi kuno, Okeanos dipercaya sebagai Samudra dunia, yaitu suatu lautan raksasa yang menegelilingi dan melingkupi dunia.

Istri sekaligus saudari Okeanos adalah Tethis. Dari hubungan mereka, terlahir tiga ribu orang putri yang disebut para Okeanid. Salah satu Okeanid yang terkenal adalah Klimene atau Asia. Anak-anak Okeanos yang lainnya adalah semua sungai, air mancur, dan danau yang ada di dunia.

Beberapa sejarawan percaya bahwa Okeanos pada awalnya melambangkan semua lautan, termasuk Laut Mediterania dan Samudra Atlantik, yaitu dua lautan terbesar yang dikenal oleh orang Yunani kuno. Namun seiring ilmu geografi yang semakin akurat, Okeanos diketahui melambangkan suatu daerah lautan yang asing dan tak dikena di Samudra Atlantik. Sementara Laut Mediterania dipercaya dikuasai oleh Poseidon.

Meskipun Okeanos adalah seorang Titan, namun dalam Titanomakhia dia tidak ikut membantu Titan dan lebih memilih untuk netral serta tidak memihak. Ketika Kronos hendak menggulingkan kekuasaan ayahnya Uranus, Okeanos juga tidak mau terlibat

Dalam Iliad, perisai Akhilles diceritakan berukirkan lautan Okeanos. Ketika Odiseus dan Nestor sedang berjalan di tepi pantai, mereka berdoa pada Okeanos dan menyebutnya sebagai "Dewa laut agung yang mengelilingi dunia".

Okeanos merupakan leluhur semua aliran sungai dan para dewa sungai, namun Okeanos sendiri hanya muncul sedikit dalam mitologi Yunani. Salah satunya ketika disebutkan bahwa Okeanos dikalahkan oleh Herakles. Herakles meminjam mangkuk matahari Helios untuk menyeberangi samudra Okeanos supaya bisa sampai ke tempat para Hesperides. Namun Okeanos mengguncangkan mangkuk itu. Herakles mengancam Okeanos dan kemudian mengalahkannya. Mitos ini banyak dilukiskan dalam tembikar oleh orang-orang Attika.

Dalam mosaik kuno, Okeanos seringkali digambarkan sebagai makhluk dengan tubuh bagian atas berupa pria berotot yang memiliki janggut serta tanduk dan bagian bawah tubuhnya berupa ekor ikan. Dalam suatu prasasti tentang pernikahan Peleus dan dewi laut Thetis, Okeanos digambarkan hadir sebagai dewa bereekor ikan yang membawa ikan di satu tangan serta ular laut di tangan yang lain, melambangkan hadiah kekayaan dan ramalan. Dalam mosaik Romawi, misalnya di Bardo, dia digambarkan memegang dayung dan berada di atas kapal.


Hiperion

hyperion.jpg


Hiperion adalah Titan cahaya dalam mitologi Yunani. Hiperion adalah anak dari Uranus dan Gaia. Hiperion menikah dengan Theia dan memiliki anak Helios (matahari), Eos (Fajar), dan Selene (Bulan). Hiperion dikaitkan dengan matahari.

Ketika Kronos mengebiri Uranus, Hiperon, bersama Koios, Krios, dan Iapetos, ikut memegangi Uranus. Dalam perang Titanomakhia, Hiperion memihak para Titan, sehingga ketika para Titan kalah, dia ikut dikurung oleh Zeus di Tartaros.

Hiperion merupakan perwujudan salah satu pilar dunia, yaitu pilar timur. Ini tentu karena matahari terbit di timur, dan dia juga dijuluki "Raja Timur". Tiga pilar lainnya adalah Koios, Krios, dan Iapetos.

Dalam tulisan-tulisan mitologi awal, dia disebut sebagai Helios Hiperion, "Matahari yang Tinggi". Tapi dalam Odyssey, Theogonía karya Hesiod, dan Himne untuk Demeter karya Homer, matahari disebut sebagai Hiperionides "anak Hiperion". Dalam tulisan-tulisan lainnya, Hesiod secara pasti membayangkan Hiperion sebagai makhluk yang berbeda. Dalam literatur Yunani kuno akhir, Hiperion selalu dbedakan dari Helios dimana Hiperion dianggap sebagai "Dewa Pengawasan dan Kebijaksanaan", sementara Helios menjadi perwujudan fisik matahari. Hiperion tidak banyak berperan dalam budaya Yunani maupun dalam mitologi.

Menurut Diodorus Siculus, Hiperion adalah yang pertama memahami pergerakan dan siklus matahari, bulan, bintang serta pergantian musim.




Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Lanjutan daftar para Titan....

Koios

greekgodsbw.jpg

Koios dan istrinya

Koios dalam mitologi Yunani adalah salah satu Titan anak dari Uranus dan Gaia. Koios merupakan Titan kecerdasan dan pikiran yang ingin tahu. Namanya bermakna "pertanyaan" atau "bertanya". Koios tercatat sebagai suami dari Foibe dan ayah dari Leto dan Asteria. Seperti kebanyakan Titan yang lain, tidak banyak cerita terkait dengan Koios. Namun keturunan Koios merupakan dewa-dewa penting. Apollo dan Artemis adalah anak-anak Leto, dengan demikian mereka adalah cucu Koios.

Dia bersama tiga Titan lainnya ikut memegangi Uranus ketika Kronos mengebiri alat kelamin Uranus. Koios melambangkan satu dari empat pilar dunia. Nama lain dari Koios, yakni Polos ("dari kutub utara"), mengindikasikan bawa dia melambangkan pilar utara. Sementara tiga pilar lainnya adalah Hiperion, Krios, dan Iapetos.

Koios berperan sebagai dewa poros surga, yang menjadi pusat perputaran langit dan bintang. Dia juga kemungkinan adalah dewa orakel surga, seperti juga istrinya Foibe, yang merupakan dewi orakel bumi, dan cucu mereka, Apollo, juga menjadi dewa yang menguasai orakel.

Dalam Titanomakhia dia memihak para Titan sehingga akhinya Koios dikurung oleh Zeus di Tartaros.

Padanannya dalam mitologi Romawi adalah Polus, yang juga jarang diceritakan dalam mitologi Romawi.


Kronos

Cronos_arm%C3%A9_de_la_faucille_(harp%C3%A8)_contre_son_p%C3%A8re_et_divers_m%C3%A9daillons_pierre_grav%C3%A9e_crop.jpg

Kronos adalah salah satu Titan dalam mitologi Yunani. Dia merupakan pemimpin sekaligus yang termuda di antara para Titan generasi pertama. Kronos adalah putra dari Uranus (langit) dan Gaia (bumi). Kronos mengalahkan ayahnya dan memerintah dunia pada Zaman Emas sampai akhirnya dia dikudeta oleh anak-anaknya sendiri, lalu dikurung di Tartaros.

Kronos biasanya digambarkan dengan sabit, yang dia gunakan ketika mengalahkan ayahnya, Uranua. Di kota Athena, pada hari kedua belas di bulan Hekatombaion, digelar sebuah festival untuk Kronos yang disebut Kronia. Festival ini merupakan pearyaan panen, dan mengindikasikan bahwa Kronos dianggap sebagai pelindung panen. Ini diduga terjadi karena asosiasinya dengan Zaman Emas.

Dalam mitologi Romawi, Kronos diidentikkan dengan dewa Saturnus.

Dalam mitos kuno, seperti yang tercatat dalam Theogonia karya Hesiodos, Uranus mengurung para Kiklops dan Hekatonkhire (anak-anak Gaia) di Tartaros. Gaia marah pada perbuatan suaminya. Gaia lalu membuat sebuah sabit batu dan mengumpulkan para Titan untuk membujuk mereka supaya mengebiri Uranus. Hanya Kronos yang berani melakukannya, maka Gaia memberikan sabit itu pada Kronos dan menyembunyikan Kronos. Ketika Uranus sedang ayik bersetubuh dengan Gaia, Kronos tiba-tiba muncul dan memotong alat kelamin Uranus dengan sabitnya. Kronos lalu melempar testis Uranus ke laut. Uranus merasa sangat kesakitan dan mati (pendapat lain mengatakan Uranus terangkat dari bumi selamanya). Dari darah (dalam versi lain, air mani) Uranus yang jatuh ke bumi, terciptalah para Gigant, para Erinya, dan Meliai. Sementara testis Uranus terapung di lautan dan diselubungi buih sampai dewi Afrodit lahir dari situ.

Dalam versi lain dari mitos ini, Kronos menggulingkan kekuasaan Ofion yang jahat. Dengan demikain, Kronos dilihat sebagai pembebas dunia dari kekejaman Ofion.

Para Titan kemudian mengambil alih kekuasaan atas dunia dengan Kronos sebagai pemimpinnya. Kronos sendiri beristrikan Rea. Masa pemerintahan Kronos disebut sebagai Zaman Emas karena pada saat itu manusia hidup dengan teratur dan menaati hukum yang berlaku, orang-orang melakukan perbuatan yang baik dan tidak ada kejahatan.

Namun Kronos tidak membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire dari kurungan mereka. Dia malah menambah penjagaan dengan menyuruh naga Kampe untuk menjaga mereka supaya tidak kabur.

Gaia dan Uranus meramalkan bahwa Kronos akan dikalahkan oleh anak-anaknya sendiri, seperti yang Kronos lakukan pada ayahnya. Untuk menghindari ramalan itu, Kronos menelan semua anak yang dilahirkan oleh Rea. Kronos berhasil menelan Demeter, Hera, Hades, Hestia, dan Poseidon. Namun Kronos tidak sempat menelan anak keenamnya (Zeus) karena telah terlebih dulu disembunyikan oleh Rea, yang kesal karena anak-anak terus-menerus ditelan.

Rea secara diam-diam melahirkan Zeus di Kreta, dan memberikan sebongkah batu pada Kronos, yang mengira batu tersebut sebagai anaknya lalu menelannya. Sementara Zeus disembunyikan di sebuah gua di Gunung Ida, Kreta. Menurut beberapa versi, Zeus diberi minum susu kambing bernama Amaltheia dan dilindungi oleh para Kuretes. Para Kuretes adalah sekelompok perajurit penari, jika Zeus menangis, maka para Kuretes akan bernyanyi dan membuat kebisingan supaya Kronos tidak mendengar tangisan Zeus. Dalam versi lainnya, Zeus dibesarkan oleh nimfa Adamantheia. Dia menyembunyikan Zeus dengan cara menggantung Zeus di pohon memakai tali. Dengan begitu, Zeus tidak menyentuh bumi, lautan, ataupun langit, yang kesemuanya dikuasai oleh Kronos. Ada juga versi bahwa Zeus diasuh oleh neneknya, Gaia.

Setelah dewasa, Zeus memperoleh ramuan dari Gaia (dalam versi lainnya, dari Metis). Zeus lalu berhasil membujuk Kronos untuk meminum ramuan itu. Setelah meminumnya, Kronos memuntahkan semua yang ia telan. Yang pertama keluar adalah batu yang dia pikir sebagai Zeus, lalu kemudian Kronos memuntahkan semua anak-anak yang ia telan. Batu itu sendiri ditaruh di Gunung Parnassos.

Setelah berkumpul bersama saudara-saudaranya, Zeus menyatakan perang terhadap Kronos. Untuk membantu usahanya, Zeus membebaskan para Kiklops dan para Hekatonkhire. Dalam perang yang disebut Titanomakhia itu, Kronos dan para Titan dikalahkan oleh Zeus dan sekutunya. Sebagian besar Titan yang kalah kemudian dikurung di Tartaros.

Nasib Kronos setelah itu berbeda-beda berdasarkan beberapa versi. Menurut Homer dan sebagian besar sumber, Kronos ikut dikurung di Tartaros. Dalam syair Orfeus, Kronos dikurung di gua Niks. Menurut Pindaros, Kronos pada akhirnya dibebaskan oleh Zeus dan menjadi pemimpin di Eilisium. Sementara dalam Aeneid karya Virgilus, Kronos melarikan diri ke Latium (Italia) dan memerintah di sana sebagai dewa Saturnus.

Kronos juga disebut-sebut sebagai ayah Khiron dari hubungannya dengan Filira.

Dalam cerita yang bersumber dari Diodoros Sikolos (abad pertama SM), Kronos, putra Uranus dan Titea, dikatakan memerintah di Italia, Sisilia, dan Afrika Utara. Kronos, bersama para Titan lainnya, berperang dan mengalahkan saudaranya Jupiter, yang berkuasa di Kreta, serta saudara iparnya Hammon, yang berkuasa di Nisa, sebuah pulau di dekat sungai Triton di Afrika. Kronos merebut saudarinya, Rea, dari Hammon, dan menjadikannya sebagai istri. Kronos lalu dikalahkan oleh putra hammon, Dionisos atau Bakkhus. yang kemudian menunjuk Jupiter Olimpus, putra Kronos dan Rea, sebagai pemimpin di Mesir. Bakkhus dan Jupiter lalu bekerjasama untuk mengalahkan para Titan yang tersisa di Kreta. Selepas kematian Bakkhus, Jupiter Olimpus mewarisi semua wilayah kekuasaannya.

Kronos juga disebutkan dalam Orakel Sibylline, khususnya buku tiga. Di sana diceritakan bahwa Kronos, 'Titan' dan Iapetos, tiga putra Uranus dan Gaia, masing-masing menerima sepertiga bumi, dan Kronos menjadi pemimpinnya. Setelah kematian Uranus, anak-anak Titan berusaha membunuh setiap anak Kronos dan Rea. Namun di Dodona Rea secara diam-diam mengirim anak-anaknya (Zeus, Poseidon dan Hades) ke Frigia untuk dibesarkan oleh tiga orang Kreta. Mengetahui hal ini, enam puluh anak buah Titan kemudian mengurung Kronos dan Rea, akibatnya anak-anak Kronos menyatakan perang pada Titan dan anak buahnya. Dalam versi sini, tidak diceritakan tentang Kronos mengalahkan ayahnya (Uranus) atau menelan anak-anaknya.


Krios

Krios atau Kreios adalah salah satu Titan dalam Mitologi Yunani. Dia merupakan anak dari Uranus dan Gaia. Dia menikahi saudari tirinya, Euribia dan memiliki tiga orang anak: Astraios, Perses, dan Pallas. Dari ketiga anaknya, dia memperoleh cucu: Zefiros, Boreas, Notos, dan Euros. Krios juga merupakan kakek dari Zelos, Nike, Kratos, dan Bia.

Dia bersama tiga Titan lainnya ikut memegangi Uranus ketika Kronos mengebiri alat kelamin Uranus. Krios melambangkan satu dari empat pilar dunia. Krios dipercaya melambangkan pilar selatan, karena dia dikaitkan dengan rasi bintang Aries, yang muncul di langit selatan pada musim semi.

Krios bertempur bersama para Titan dalam perang Titanomakhia sehingga ketika para Titan kalah, dia ikut dikurung oleh Zeus di Tartaros.


Mnemosine

Mnemosine.jpg

Mnemosine adalah Titan ingatan dan memori, dan merupakan anak dari Uranus dan Gaia.

Mnemosine berhubungan seksual dengan Zeus selama sembilan malam berturut-turut. Dari persetubuhanya itu, Mnemosine melahirkan sembilan orang Muse. Para Muse adalah dewi musik, nyanyian, tarian, sastra dan lagu. Berikut adalah para Muse beserta atribut mereka:
  • Kalliope (wiracarita)
  • Klio (sejarah)
  • Erato (puisi cinta)
  • Euterpe (musik)
  • Melpomene (drama tragedi)
  • Polihimnia (himne)
  • Terpsikhore (tarian)
  • Thalia (komedi)
  • Urania (astronomi)
Dalam Theogonia karya Hesiod, para raja dan penyair memperoleh kemamapuan mereka dari hubungan mereka dengan Mnemosine dan para Muse.

Mnemosine juga berkuasa atas sebuah kolam di dunia bawah. Air kolam tersebut bisa mengembalikan ingatan, berkebalikan dari kolam lethe.

Orang-orang yang ingin berkonsultasi dengan orakel Trophonios di Boeotia terlebih dahulu harus meminum air dari mata air yang disebut "Lethe" dan "Mnemosyne" sampai mabuk.


Tethis

Tethys_83d40m_AntakyaMuseum_Turkey.JPG

Dalam mitologi Yunani, Tethis adalah seorang Titan sekaligus dewi laut.

Satu dari sedikit penggambaran Tethis adalah mosaik lantai dari abad keempat Masehi di Antiokhus, dan kini berada di Harvard Business School di Boston, Massachusetts setelah sebelumnya dipindahkan dari Dumbarton Oaks. Di mosaik Dumbarton Oaks, kepala Tethis, yang dikelilingi ikan-ikan, muncul dari air. Di bahunya ada kemudi kapal, di dahinya terdapat sepasang sayap abu-abu.

Tethis adalah anak dari Uranus dan Gaia. Tethis muncul dalam puisi-puisi klasik tapi dia tidak disembah. Tethis adalah saudari sekaligus istri Okeanos. Tethis adalah ibu dari sunga-sungai di dunia misalnya Nil, Alfios, Maiander. Tethis juga memiliki tiga ribu orang putri yang disebut Okeanid. Dianggap sebagai perwujudan air di dunia, Tethis juga disebut-sebut berkaitan dengan Thalassa, perwujudan lautan. Dalam Titanomakhia, Tethis membesarkan Hera sebagai anak tirinya, Karena hal ini pula, Hera menyebut Tethis sebagai perawatnya.

Suatu ketika, Hera merasa tidak senang atas ditempatkannya Kallisto dan Arkas di langit sebagai konstelasi Ursa Mayor dan Ursa Minor. Jadi Hera meminta pada Tethis untuk mencegah kedua kenstelasi tersebut jatuh ke bawah horison.

Tethis sering tertukar dengan Thetis, yang juga seorang dewi laut dan merupakan istri Peleus dan ibu Akhilles. Beberapa mitos menunjukkan bahwa hubungan kedua dewi laut ini adalah nenek dan cucu.


Theia

Dalam mitologi Yunani, Theia atau Eurifaessa ("bersinar luas") adalah salah seorang Titan. Dia adalah Titan cahaya terang dan merupakan anak dari Uranus (langit) dan Gaia (bumi). Theia menikahi saudaranya Hiperion dan memiliki anak: Helios (matahari), Eos (fajar), dan Selene (bulan).


Foibe

Foibe adalah Titan bulan dan kebrilianan. Ia menerima Orakel Delfi dari Thetis. Tidak banyak yang diketahui dari Titan ini selain ia adalah istri dari Koios. Ia memiliki anak Leto dan Asteria. Leto nantinya memiliki anak dari Zeus yaitu Apollo dan Artemis. Oleh karena itu ia adalah nenek dari Apollo dan Artemis.


Rea

Rea dalam mitologi Yunani adalah saudari sekaligus Istri Kronos. Dari Kronos ia memiliki anak-anak yang nantinya akan menjadi penguasa Olimpus, yaitu Demeter, Hades, Hestia, Poseidon, Hera, dan Zeus. Ia bersama Kronos menjadi pemimpin para Titan.

Bagi Homer, Rea adalah ibu para Dewa. Meskipun bukan ibu alam semesta seperti halnya Kibele. Menurut legenda ia menyelamatkan Zeus yang baru lahir dengan mengasingkannya di Pulau Kreta supaya tidak ditelan Kronos seperti kakak-kakaknya. Ia mempercayakan Zeus pada para pengikutnya di sana. Para pengikutnya ini menjadi penjaga Zeus dan mengadakan upacara-upacaca penyembahan.

Berdasarkan beberapa versi lain:
  1. Zeus dibesarkan oleh Gaia,
  2. Zeus dipelihara oleh manusia setengah kambing yang bernama Amalthea bersama dengan muridnya Krouretes, mereka membuat bunyi-bunyian dan berteriak untuk menutupi suara tangisan bayi agar tidak terdengar oleh Kronos,
  3. Zeus dipelihara oleh seorang dewi bernama Adamanthea yang menyusuinya dengan susu kambing. Karena Kronos menguasai seluruh daratan, lautan, dan surga telah menelan seluruh putri Rea, Adamanthea kemudian menyembunyikan Zeus dengan menaruhnya dalam sebuah buaian yang disangkutkan di pohon agar Zeus tidak menyentuh daratan, lautan, dan langit.
Rea disimbolkan dengan bulan. Dalam Mitologi Romawi simbolnya adalah Lunar. Simbol lainnya adalah angsa karena angsa melambangkan kelembutannya. Ia juga disertai dengan 2 ekor Singa sebagai penarik keretanya.


Iapetos

Iapetos, atau Japetos, adalah seorang Titan dalam mitologi Yunani. Iapetos adalah putra dari Uranus dan Gaia. Dia adalah saudara Kronos dan memimpin dunia bawah sebelum Hades. Dia beristrikan seorang Okeanid yang bernama Klimene atau Asia. Anak-anak Iapetos antara lain Atlas, Prometheus, Epimetheus, dan Menoetius. Melalui Prometheus dan Epimetheus, Iapetos menjadi leluhur umat manusia.

Dia bersama tiga Titan lainnya ikut memegangi Uranus ketika Kronos mengebiri alat kelamin Uranus. Iapetos melambangkan satu dari empat pilar dunia. Iapetos adalah Titan yang melambangkan pilar dunia bagian barat. Anaknya, Atlas, juga menjalani hukumannya memikul langit di ujung barat dunia. Dia juga adalah Titan Kehidupan Mortal, dan anaknya, Prometheus, merupakan pencipta manusia dan makhluk mortal lainnya.

Dalam perang Titanomakhia, Iapetos memihak para Titan sementara kedua anaknya (Prometheus & Epimetheus) membantu Zeus. Prometheus berusaha mengajaknya agar berpihak pada Zeus, namun Iapetos tidak mendengarkannya dan tetap berperang bersama para Titan. Setelah para Titan kalah, Zeus menghukum Iapetos dengan mengurungnya di Tartaros.


Themis


themis.jpg

Themis dalam mitologi Yunani adalah salah seorang Titan wanita yang memiliki hubungan dekat dengan Zeus. Ia memiliki Anak Horai dan Astraia dari Zeus. Ia juga ada di Delos untuk menyaksikan kelahiran Apollo. Themis berarti Hukum alam. Ia adalah tubuh dari aturan, hukum, dan adat. Saat ia diacuhkan Zeus, Nemesis menyatakan bahwa Themis sangat marah. Tapi Themis tidaklah seperti itu. Titan berpipi indah ini malah jadi yang pertama menawarkan cangkir pada Hera saat ia kembali ke Olimpus.

Themis adalah salah satu dewi yang memiliki kaitan dengan Orakel Delphi karena ia turut membangunnya. Ia menerimanya dari ibunya, Gaia dan memberikannya pada Foibe.

Banyak penganut Neo-Pagan terutama Neo pagan Hellenis menganggap Themis adalah dewi kebajikan dan keadilan. banyak sekte modern menganggap Themis berperan dalam menentukan kehidupan setelah mati. Ia membawa seperangkat timbangan yang digunakan untuk menimbang kebaikan dan keburukan seseorang. Themis juga memberikan masukan terakhir sebelum nasib sang jiwa tersebut ditentukan oleh Hades.

Pengikut Pagan biasanya berdo'a, membakar minyak dan kemenyan, makanan, atau menumpahkan minuman sebagai persembahan pada Themis. Mereka menganggap Themis menjanjikan kesehatan, kesenangan, kejantanan, dan kharisma bagi para pengikutnya. Themis biasanya disembah oleh para pria.

Satu-satunya pasangan Themis adalah Zeus. Dari hubungannya dengan Zeus, Themis melahirkan Horai (para dewi keteraturan) dan Moirai (para dewi takdir). Sementara Menurut Pindar, Moirai sudah ada ketika Themis dan Zeus menikah.

Personifikasi dari kosep abstrak merupakan ciri khas dari Bangsa Yunani. Kemampuan dewi Themis untuk melihat masa depan menjadikannya sebagai salah satu Orakel di Delphi, yang pada akhirnya menjadikannya sebagai dewi keadilan.

Beberapa penggambaran klasik tentang Themis tidak menunjukkan dirinya buta ataupun memegang pedang (karena dia melambangkan kesepakatan bersama, bukan paksaan). Themis membangun Orakel di Delphi dimana dirinya sendiri merupakan seorang peramal. Menurut versi lain, Themis menerima Orakel Delphi dari Gaia dan kemudian memberikannya pada Foibe.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Dunia bawah


tartarus.jpg

Tartaros

Dunia bawah dalam mitologi Yunani adalah suatu tempat yang terletak jauh di dalam tanah atau di perut bumi. Dunia bawah sering juga disebut Hades, yang diambil dari nama dewa penguasanya, yakni dewa Hades. Dunia bawah merupakan tempat bagi para arwah manusia yang sudah meninggalkan tubuh mereka.

Dunia bawah meliputi:
  • Tartaros, tempat para Titan dikurung.
  • Dunia orang-orang mati, tempat untuk roh orang-orang yang telah mati. Tempat ini dipimpin oleh Hades dan istrinya, Persefone.
  • Kepulauan Elisian atau Kepulauan Yang Diberkahi, tempat tinggal bagi para pahlawan yang telah mati. Tempat ini dipimpin oleh Kronos.
  • Taman Elisian yang dipimpin oleh Rhadamanthis. Tempat tinggal bagi jiwa-jiwa yang telah dipilih dewa.
Ada lima sungai yang mengalir di dunia bawah, yaitu sungai Akheron (sungai kesedihan), sungai Kokitos (sungai ratapan), sungai Flegethon (sungai api), sungai Lethe (sungai kelalaian), dan sungai Stiks (sungai kebencian), yang membentuk batas antara dunia atas dan bawah.

Jalur masuk

Banyak pemujaan lokal di Yunani yang mengklaim bahwa mereka mengetahui jalan masuk ke dunia bawah. Mereka juga memiliki ritual keagamaan yang dikhususkan untuk dunia bawah. Tempat yang paling banyak disebut sebagai pintu masuk ke dunia bawah adalah sebuah gua di Sparta. Geografer dan penulis kuno semacam Pausanias dan Strabo juga menyebutkan banyak tempat yang dipercaya sebagai jalur menuju dunia bawah, di antaranya adalah gua Cumae, Tanjung Tainaron, Avernus, dll.

Dalam Odisseia buatan Homeros, diceritakan bahwa Odisseus diberitahu oleh Kirke bagaimana cara memasuki dunia bawah. Odisseus harus menyeberangi samudra dan dengan dipandu oleh Angin Utara akan mencapai pintu masuk dunia bawah. Lalu, para arwah akan dipandu oleh Hermes Psikhopompos. Hermes membimbing para roh melalui lubang di bumi, melewati samudra Okeanos yang mengelilingi dunia, melampaui gerbang matahari terbenam, hingga akhirnya tiba di dalam dunia bawah, tempat istirahat terakhir para arwah.

Geografi dunia bawah


Cumae.gif

Dalam mitologi Yunani yang sangat kuno, dunia bawah adalah tempat tinggal roh orang mati yang suram dan berkabut (disebut juga Erebos). Pada periode selanjutnya, mitos ini berkembang dengan adanya penghakiman terhadap para roh dan adanya imbalan dan hukuman. Beberapa manusia (termasuk Herakles), boleh langsung meninggalkan tempat ini begitu mereka masuk.

Dunia ini terbagi menjadi beberapa bagian, termasuk Elisium (Elisian), Padang Asphodel, dan Tartaros. Ada juga Pulau Keberkahan, tempat para manusia pilihan.

Dalam mitologi Romawi, pintu masuk ke dunia bawah terletak di Avernus, sebuah kawah di dekat Cumae, dan merupakan rute yang digunakan oleh Aineias untuk pergi ke dunia bawah.

Roh manusia masuk ke dunia bawah dengan menyeberangi sungai Akheron menaiki perahu yang didayung oleh Kharon. Kharon meminta bayaran berupa sekeping obolos, koin kecil yang disimpan di mulut jenazah oleh keluarga atau kerabat. Roh-roh yang tidak memiliki koin tersebut (kemungkinan karena miskin atau tak punya kerabat) tidak bisa menyeberang dan harus berdiam selama ratusan tahun di tepi sungai. Mereka bahkan kadang-kadang kembali ke dunia manusia untuk menghantui orang-orang yang seharusnya memberi mereka penguburan yang layak. Orang-orang Yunani bisanya memberikan persembahan pada dewa agar mereka terhindar dari roh-roh semacam itu. Di seberang sungai Akheron ada anjing berkepala tiga, Kerberos, yang menjaga pintu dunia bawah. Kerberos akan membiarkan orang masuk tetapi tidak akan mengizinkan ada yang keluar. Kerberos pernah dikalahkan oleh Herakles. Setelah melewati Kerberos, roh manusia kemudian memasuki tempat penghakiman.

Ada lima sungai di dunia bawah, yaitu Akheron (sungai kesedihan), Kokitos (sungai ratapan), Flegethon (sungai api), Lethe (sungai kelalaian), dan Stiks (sungai kebencian). Sungai Stiks adalah sungai yang sangat keramat, sumpah yang diambil di sungai ini tak bisa dilanggar. Tubuh Akhilles direndam di sungai ini untuk membuatnya kebal. Sungai Stiks adalah sungai yang membatasi dunia bawah dan dunia atas.

Ada dua kolam di dunia bawah, kolam Lethe, tempat roh manusia dikumpulkan dan dihapus ingatannya, dan kolam Mnemosine, tempat para roh memperoleh ingatan mereka kembali. Di halaman depan istana Hades ada tempat bagi tiga hakim dunia bawah, Minos, Rhadamanthis, dan Aiakos. Dari sana ada tiga jalan yang berujung pada tempat yang berbeda. Para roh akan diadili oleh para hakim dan dikirim ke jalan yang sesuai bagi mereka. Roh orang yang tak pernah berbuat jahat akan pergi ke Padang Asphodel, roh orang jahat akan dikirim ke Tartaros, dan roh para pahlawan akan pergi ke Elisium.

Erebos

Erebos adalah bagian dunia bawah yang paling dekat dengan permukaan dunia atas. Di tempat ini berkumpul roh orang-orang yang jenazahnya tidak dimakamkan dengan layak. Mereka berada di sini selama ratusan tahun. Di sini juga terdapat kediaman Niks, Kerberos, Erinyes, dan Thanatos.

Tartaros

Tartaros adalah bagian terdalam di dunia bawah. Jika sebuah landasan besi dijatuhkan dari dunia atas, butuh waktu sembilan hari sembilan malam untuk sampai di Tartaros. Tempat ini dikelilingi oleh pagar perunggu dengan gerbang besi. Karena keadaan Tartaros tersebut, tempat ini sering digunakan sebagai tempat pengurungan.

Pada awalnya, Tartaros dipakai oleh Uranus sebagai tempat untuk mengurung para Kiklops dan Hekatonkhire. Ketika Kronos berkuasa, dia menempatkan Drakaina Kampe untuk menjaga makhluk-makhluk yang dikurung di Tartaros. Pada Titanomakhia, Zeus membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire dari Tartaros. Seusai Titanomakhia, Zeus menjebloskan Kronos dan para Titan pria yang menentangnya ke dalam Tartaros dengan dijaga oleh para Hekatonkhire.

Tantalos-sisifos-ixion.gif

Tantalos, Sisifos, dan Iksion menjalani hukuman di Tartaros.

Beberapa orang jahat menjalani hukuman khusus di Tartaros. Tantalos dihukum dengan rasa lapar dan haus yang tiada akhir karena telah menghidangkan daging manusia pada para dewa. Iksion dihukum untuk selamanya berada di atas roda api yang terus berputar karena dia ingin berhubungan seksual dengan Hera, istri Zeus. Sementara itu ada Sisifos yang diharuskan untuk terus-menerus memikul batu besar ke atas bukit di Tartaros, dan jika sudah sampai di atas, batu tersebut akan selalu berguling kembali ke bawah. Selain itu ada raksasa Titios yang dihukum dengan cara hatinya dimakan oleh dua burung hering besar di Tartaros. Empat puluh sembilan orang Danaid (putri Danaos) membunuh suami mereka masing-masing, akibatnya mereka harus berada di Tartaos dan dihukum untuk selamanya membawa air di ember yang bocor.

Elisian

Elisian atau Elisium adalah tempat di dunia bawah bagi roh para pahlawan dan orang-orang yang diberkati oleh para dewa. Para penghuni Elisian mampu mengingat semua kenangan mereka semasa masih hidup. Di Elisian, para penghuninya merasakan kebahagiaan, kesenangan dan kedamaian yang tiada akhir. Mereka menikmati melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti berburu, berolahraga, bermain musik, dan makan-makan. Elisian dipimpin oleh Rhadamanthis, putra Zeus dan Europa.

Salah satu penghuni Elisian adalah arwah Akhilles. Di sana dia menikah dengan Helena atau Medeia. Beberapa arwah pahlawan lainnya yang menghuni Elisian adalah Aias, Patroklos (kekasih pria Akhilles), Antiokhos (putra Nestor), dan Ankhises (ayah Aineias).

Tempat ini disebut juga sebagai "Pulau Keberkahan". Homeros dan Hesiodos menyebutkan bahwa Elisian berada jauh di barat di seberang samudra. Dalam perkembangan selanjutnya, Elisian dipercaya sebagai bagian dari dunia bawah. Menurut Virgilus dan Plato, roh orang-orang baik berada di sini untuk sementara waktu sebelum kemudian bereinkarnasi.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Sungai dunia bawah

Dunia bawah dan dunia atas dipisahkan oleh satu atau beberapa sungai. Yang sering disebut adalah sungai Stiks atau Akheron. Untuk sampai di bagian dalam dunia bawah, para roh harus menyeberangi sungai tersebut. Untuk melakukannya, para roh bisa menaiki perahu yang didayung oleh Kharon, namun setiap roh harus membayar satu obolos pada Kharon. Karenanya, orang Yunani kuno memakamkan jenazah dengan satu buah koin di mulut jenazah. Selain Stiks dan Akheron, sungai lainnya adalah Flegethon, Kokitos, dan Lethe.

Stiks

Sungai paling terkenal di dunia bawah adalah sungai Stiks. Stiks adalah putri dari Tethis dan Okeanos. Stiks bersuamikan Pallas dan melahirkan Zelos, Kratos, Bia, dan Nike. Dalam Titanomakhia, Stiks memihak Zeus, oleh karena itu sungai Stiks diberi kehormatan sebagai sandaran sumpah yang paling keramat. Siapa pun yang bersumpah demi sungai Stiks tidak dapat melanggar sumpahnya.

Sungai Stiks adalah sungai kebencian. Ketika masih bayi, pahlawan Akhilles direndam oleh ibunya, Thetis, di sungai Stiks sehingga tubuh Akhilles menjadi kebal kecuali tumitnya, yang tidak ikut terendam air sungai Stiks karena di situlah ibunya memeganginya.

Akheron

Akheron awalnya adalah putra Helios dan Gaia. Dia diubah menjadi sungai karena pada Titanomakhia, dia menyediakan air bagi para Titan. Akheron adalah ayah Askalafos dari hubungannya bersama Orfne atau Gorgira.

Sungai Akheron berawal di Lakonia dan berujung di Tanjung Tainaron, yang disebut-sebut sebagai salah satu jalan masuk ke dunia bawah. Sungai ini bisa diseberangi dengan menaiki perahu yang didayung oleh Kharon. Jika sudah sampai di seberang, roh manusia tidak mungkin bisa kembali ke sisi sebelumnya. Akheron digambarkan sebagai pria tua dengan pakaian yang terendam dalam air dan atributnya adalah burung hantu. Akheron adalah sungai rasa sakit. Sungai tersebut dalam, gelap, sebagian airnya mengalir ke permukaan, dan airnya beracun.

Menurut penyair Romawi, Virgilus, sungai Akheron adalah sungai utama Tartaros dan dari sungai Akheron ini mengalir sungai Kokitos dan Flegethon. Menurut Suda, Akheron adalah sungai tempat pembersihan dosa manusia.

Kokitos

Sungai Kokitos adalah anak sungai Akheron. Di tepi sungai ini berkumpul para roh yang tidak dimakamkan. Mereka menunggu untuk diadili oleh para hakim dunia bawah. Sungai Kokitos adalah sungai yang mengelilingi Tartaros. Dikatakan bahwa aliran sungai Kokitos terbentuk dari kumpulan air mata penyesalan dari para roh yang dulunya jahat. Karena itulah sungai Kokitos disebut sebagai sungai ratapan. Tidak jauh dari sungai ini, ada gerbang dunia bawah yang terbuat dari kuningan.

Flegethon

Sungai Flegethon, seperti juga Kokitos, adalah anak sungai Akheron. Sungai ini merupakan sungai api dan merupakan sungai yang paling berbahaya. Sungai Flegethon mengelilingi penjara bagi roh yang jahat. Sungai Flegethon memiliki aliran yang panjang dan arahnya berlawanan dengan aliran sungai Kokitos. Plato menyatakan bahwa sungai Flegethon mengalir menuju kedalaman Tartaros.

Lethe

Sungai ini disebut sebagai sungai kelalaian karena roh yang meminum air sungai ini akan melupakan semua ingatan mengenai kehidupan mereka di dunia atas. Dalam Aeneid buatan Virgilus, roh orang baik yang hendak bereinkarnasi kembali ke dunia atas diharuskan untuk terlebih dahulu meminum air sungai ini. Dengan begitu mereka benar-benar akan menjalani hidup baru dan tidak akan mengingat lagi kehidupan sebelumnya.

Sungai ini mengalir mengelilingi Elisian. Menurut Ovidius, sungai ini mengalir melewati gua Hipnos, dewa tidur, dan bisikan sungai Lethe dapat menyebabkan rasa kantuk. Lethe merupakan putri dari Eris, dewi pertengkaran.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Dunia Bawah Dalam Mitologi

Theseus dan Pirithous

Pirithous menginginkan Persefone, istri Hades, sebagai istrinya. Dengan ditemani oleh sahabatnya Theseus, Pirithous pun berangkat menuju dunia bawah. Di sana mereka dijamu oleh Hades. Namun Hades ternyata telah mengetahui rencana mereka dan jamuan tersebut hanyalah tipu daya saja. Ketika Pirithous dan Theseus duduk, beberapa ekor ular langsung bergulung di kaki mereka dan mencegah mereka kabur. Dalam versi lainnya, kaki mereka dijepit oleh batu sampai paha. Kursi tersebut juga membuat mereka melupakan tujuan mereka di dunia bawah. Pada akhirnya Theseus berhasil dibebaskan oleh Herakles, tetapi Pirithous terperangkap dan dihukum selamanya karena berani menginginkan istri dari seorang dewa.

Tugas Herakles

250px-Herakles_menangkap_Kerberos.jpg

Herakles membunuh keluarganya, karena itu dia diharuskan melaksanakan tugas-tugas dari Euristheus. Tugas kedua belas dan terakhirnya adalah menangkap Kerberos hidup-hidup. Tugas tersebut sebenarnya adalah tugas tambahan karena ada dua tugas sebelumnya yang oleh Euristheus dianggap tidak sah. Tugas ini adalah tugas Herakles yang paling berbahaya.

Setelah menerima perintah dari Euristheus, Herakles pergi ke Eleusis untuk menjalani Misteri Eleusis supaya dia bisa masuk dan keluar dunia bawah dengan selamat, selain itu untuk menyucikan dirinya yang telah membunuh para Kentaur. Herakles memasuki dunia bawah melalui Tanaerum. Di dunia bawah, dia dipandu dan dibimbing oleh Athena dan Hermes. Hestia juga ikut membantunya melewati Kharon.

Di dunia bawah, Herakles menemukan Theseus dan Pirithous. Kedua sahabat itu dikurung di sana karena mencoba menculik Persephone. Kaki mereka dijepit oleh ular yang kemudian menjadi batu sehingga mereka terjebak di kursi masing-masing. Herakles berhasil menarik Theseus dari kursinya. Dalam usaha tersebut, sebagian paha Theseus tertinggal di kursinya. Tiba-tiba tempat tersebut berguncang. Herakles dan Theseus pun terpaksa meninggalkan Pirithous.

Herakles pada akhirnya berhasil menemukan Hades dan meminta izinnya untuk membawa Kerberos ke dunia atas. Hades memperbolehkan asalkan Herakles menghadapi Kerneros tanpa senjata. Herakles lalu bertarung dengan Kerberos, mengalahkannya, mengikatkan tali padanya, dan membawanya ke dunia atas. Herakles dan Kerberos keluar dari dunia bawah melalui gua di Peloponnesia. Herakles kemudian membawa Kerberos ke hadapan Euristheus, yang sangat ketakutan begitu melihat Kerberos. Euristheus bersembunyi dalam sebuah pithos (tong) dan menyuruh Herakles mengembalikan hewan tersebut ke dunia bawah, sekaligus membebaskan Herakles dari tugas-tugasnya.

Orfeus dan Euridike

Salah satu Argonaut, Orfeus, adalah musisi hebat yang memiliki seorang kekasih bernama Euridike. Suatu hari Euridike meninggal dunia karena digigit oleh ular berbisa. Orfeus sangat berduka atas kematian istrinya. Dia lalu memainkan lagu yang sangat sedih sampai-sampai semua nimfa dan dewa terharu. Orfeus pun disarankan untuk pergi ke dunia bawah dan membawa kembali istrinya. Sambil memainkan liranya, Orfeus berjalan ke dunia bawah, dunia orang-orang mati. Di sana, musik Orfeus mampu membuat para arwah diam dan mendengarkan. Bahkan orang-orang yang sedang mengalami siksaan abadi (seperti Sisifos dan Tantalos) sejenak melupakan penderitaan mereka begitu mendengar musik Orfeus. Dengan musiknya, Orfeus tidak perlu membayar Kharon untuk menyeberangkannya melewati sungai Stiks. Kerberos juga membiarkan begitu saja Orfeus melewati gerbang dunia bawah.

Hades, bersama istrinya Persefone, mendengarkan alunan musik Orfeus dan sangat terpesona. Atas permainan musiknya yang sangat indah, Hades memberi Orfeus satu permintaan. Orfeus meminta supaya dia bisa membawa kembali Euridike ke dunia atas. Hades mengabulkannaya dengan satu syarat: Orfeus harus berjalan di depan Euridike dan tidak boleh menengok ke belakang sebelum mereka berdua sampai di dunia atas. Orfeus dan Euridike kemudian berjalan pergi ke dunia atas. Orfeus sangat gembira, namun dia juga khawatir apakah Euridike masih ada di belakangnya. Begitu Orfeus tiba di permukaan bumi, dia langsung menoleh untuk melihat Euridike tetapi ternyata Euridike masih berada di pintu masuk dunia bawah dan belum mencapai dunia atas. Sesuai kesepakatan, Euridike pun menghilang kembali ke dunia bawah, kali ini untuk selamanya.

Psikhe

Untuk bisa bertemu kembali dengan Eros, suaminya, Psikhe harus melaksanakan tugas-tugas dari Afrodit. Setelah Psikhe berhasil menjalankan beberapa tugas dengan sukses, Afrodit menyuruh Psikhe untuk pergi ke dunia bawah dan meminta sedikit kecantikan pada Persefone.

Psikhe bingung bagaimana memasuki dunia bawah dan kembali hidup-hidup. Psikhe berpikir tak ada lagi yang bisa dia lakukan, dia pun naik ke menara dan berniat bunuh diri. Tetapi begitu sampai di atas menara, bangunan tersebut malah berbicara pada Psikhe dan memberitahunya cara melaksanakan tugasnya.

Setelah mendapat petunjuk, Psikhe akhirnya masuk ke dunia bawah. Ia mengikuti jalan yang telah diberitahukan oleh sang menara. Psikhe membayar Kharon satu obolos untuk mengantarnya menuju gerbang dunia bawah. Psikhe melemparkan satu roti pada Kerberos sehingga ketiga kepala mereka berebutan memakannya. Ia juga menolak berbagai permintaan yang diajukan oleh para arwah di sana. Ketika sampai di istana Hades, Psikhe melakukan tugasnya yaitu meminta kotak kecantikan pada Persefone. Sesuai petunjuk yang dia dapat, Psikhe menolak untuk duduk di kursi dan dari semua makanan yang ada di atas meja, dia hanya memakan roti. Beberapa saat kemudian, Persefone mengambil sebuah kotak dan memberikannya pada Psikhe. Setelah mendapat kotak itu, Psikhe keluar dengan hati-hati dari dunia bawah. Dia memberi lebih banyak kue pada Kerberos dan membayar lagi pada Kharon. Pada akhirnya Psikhe berhasil kembali ke dunia atas.

Odisseus

Dalam perjalanan pulangnya seusai Perang Troya, Odisseus dinasihati oleh Kirke untuk pergi ke dunia bawah dan berkonsultasi dengan arwah Teiresias sang peramal. Sebelumnya, Odisseus melakukan persembahan berupa seekor domba hitam.

Di dunia bawah, Odisseus memberi minum roh Teiresias darah hasil persembahannya sehingga roh Teiresias dapat berbicara padanya. Teiresias memberitahu Odisseus bahwa jika Odisseus ingin bisa pulang ke Ithaka, Odisseus dan anak buahnya tidak boleh memakan ternak milik dewa Helios di pulau Thrinakia. Teiresias juga memberitahunya bahwa Odisseus masih harus melakukan perjalanan panjang sebelum bisa sampai di Ithaka.

Selain berbicara dengan roh Teiresias, Odisseus di dunia bawah juga berbicara dengan ibunya, Antikleia, yang meninggal dunia akibat rasa duka cita karena Odisseus tak kunjung pulang setelah Perang Troya. Setelah itu Odisseus terkejut ketika melihat Elfenor, anak buahnya yang termuda, berada di dunia bawah. Ternyata Elfenor meninggal akibat jatuh dari atap rumah Kirke. Odisseus juga bertemu dengan arwah para pemimpin Yunani yang ikut berperang di Troya, di antaranya adalah Agamemnon (yang dibunuh oleh istrinya setelah pulang), Akhilles, dan Aias Besar (yang tidak mau berbicara pada Odisseus karena masih marah akibat gagal memperoleh baju perang Akhilles).

Odisseus terus bertemu dan berbincang-bincang dengan berbagai roh orang terkenal, termasuk roh bagian fana dari Herakles (setengah bagian lainnya, yang abadi, menjadi dewa di Olimpus). Roh Herakles masih terlihat hebat seperti ketika masih hidup.

Semakin lama semakin banyak roh yang mengerubungi Odisseus sehingga dia pun menjadi panik. Roh-roh tersebut ingin meminum darah persembahan yang dibawa oleh Odisseus supaya mereka dapat ikut berbicara juga. Maka Odisseus pun segera kembali ke kapalnya.

Aineias

Aineias ingin memasuki dunia bawah untuk berkonsultasi pada roh ayahnya, Ankhises. Aineias meminta Sibyl, seorang peramal, untuk memandunya di dunia bawah. Namun Sibyl hanya mau membantu jika Aineias berhasil memperoleh Dahan Emas. Aineias akhirnya berhasil mendapatkan Dahan Emas itu berkat bantuan ibunya, Afrodit, yang mengirim seekor burung merpati untuk menunjukkan letak Dahan Emas.

Aineias dan Sibyl masuk ke dunia bawah melalui sebuah gua yang dikelilingi hutan dan sebuah danau hitam. Mereka terlebih dahulu memberikan persembahan berupa empat sapi jantan untuk dewi Hekate. Aineias sendiri mengurbankan seekor domba hitam untuk Moirai dan sapi untuk Proserpina (Persefone). Setelah itu Aineias mengikuti Sibyl memasuki dunia bawah.

Aineias dan Sibyl melewati lima sungai dunia bawah. Ketika hendak menyeberangi sungai Stiks, Kharon tidak mau menyeberangkan mereka. Tetapi Sibyl memperlihatkan Dahan Emas dan Kharon pun memperbolehkan mereka menaiki perahunya. Sibyl kemudian membimbing Aineias melewati Kerberos. Sibyl memberi makan pada Kerberos berupa jagung yang telah diberi ramuan sehingga Kerberos langsung tertidur setelah memakannya. Dalam perjalanannya, Aineias menjumpai roh berbagai makhluk mengerikan, namun mereka sama sekali tidak berbahaya karena sudah mati. Aineias juga bertemu dengan roh sepupunya, Deifobos, serta roh Dido, mantan kekasihnya. Roh Dido masih marah pada Aineias yang telah meninggalkannya

Sibyl dan Aineias meneruskan perjalanan dan kemudian tiba di Elisian. Di gerbang Elisian, Aineias menanam Dahan Emas yang dibawanya. Sibyl lalu bertanya pada roh Musaios, seorang penyair, mengenai keberadaan Ankhises. Akhirnya mereka berhasil menemukan Ankhises di dekat sungai Lethe. Ankhises menyuruh putranya untuk mendirikan permukiman baru di Italia. Ankhises juga memberitahu Aineias bahwa nantinya keturunan Aineais akan mendirikan peradaban yang sangat besar dan berkuasa.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Dewa-Dewa Dunia Bawah

Hades


hades2.jpg

Hades adalah dewa dunia bawah dalam Mitologi Yunani. Hades merupakan putra tertua dari Kronos dan Rea. Dia bersama saudara-saudaranya mengalahkan para Titan dan mengambil alih kekuasaan atas dunia. Zeus, Poseidon dan Hades melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan dan Hades mendapat dunia bawah. Karena asosiasinya dengan dunia bawah, Hades sering dianggap sebagai dewa kematian meskipun bukan. Hades juga kadang-kadang disebut sebagai dunia bawah itu sendiri.

Dalam mitologi Romawi Hades disebut sebagai Pluto, Dis Pater dan Orkus sedangkan dalam mitologi Etruska dewa padanannya adalah Aita. Simbol yang diasosiasikan dengan Hades yaitu Helm Kegelapan dan anjing berkepala tiga, Kerberos.

Istilah Hades dalam kekristenan (dan dalam Bahasa Yunani Koine) serupa dengan sheol dalam ajaran Yahudi (kuburan atau lubang di bumi), dan merujuk pada tempat untuk roh manusia. Sementara konsep neraka dalam agama Kristen lebih mirip dengan konsep Tartaros dalam mitologi Yunani, bagian dari Hades yang suram dan mengerikan dan digunakan sebagai tempat penyiksaaan dan penderitaan.

Dunia Hades

Dalam mitologi Yunani yang sangat kuno, dunia Hades adalah tempat tinggal roh orang mati yang suram dan berkabut (disebut juga Erebos). Pada periode selanjutnya, mitos ini berkembang dengan adanya penghakiman terhadap para roh dan adanya imbalan dan hukuman. Beberapa manusia (termasuk Herakles), boleh langsung meninggalkan tempat ini begitu mereka masuk.

Dunia ini terbagi menjadi beberapa bagian, termasuk Elisium, Padang Asphodel, dan Tartaros. Ada juga Pulau Keberkahan, tempat para manusia pilihan.

Dalam mitologi Romawi, pintu masuk ke dunia bawah terletak di Avernus, sebuah kawah di dekat Cumae, dan merupakan rute yang digunakan oleh Aineias untuk pergi ke dunia bawah.

Roh manusia masuk ke dunia bawah dengan menyeberangi sungai Akheron menaiki perahu yang didayung oleh Kharon. Kharon meminta bayaran berupa sekeping obolos, koin kecil yang disimpan di mulut jenazah oleh keluarga atau kerabat. Roh-roh yang tidak memiliki koin tersebut tidak bisa menyeberang dan harus berdiam selama ratusan tahun di tepi sungai, mereka bahkan kadang-kadang kembali ke dunia manusia untuk menghantui orang-orang yang seharusnya memberi mereka penguburan yang layak. Orang-orang Yunani bisanya memberikan persembahan pada dewa agar mereka terhindar dari roh-roh semacam itu. Di seberang sungai Akheron ada anjing berkepala tiga, Kerberos, yang menjaga pintu dunia bawah. Kerberos akan membiarkan orang masuk tetapi tidak akan mengizinkan ada yang keluar. Kerberos pernah dikalahkan oleh Herakles. Setelah melewati Kerberos, roh manusia kemudian memasuki tempat penghakiman.

Ada lima sungai di dunia bawah yaitu Akheron (sungai kesedihan), Kokitos (sungai ratapan), Flegethon (sungai api), Lethe (sungai kelalaian), dan Stix (sungai kebencian). Sungai Stix adalah sungai yang sangat keramat, sumpah yang diambil di sungai ini tak bisa dilanggar. Tubuhn Akhilles direndam di sungai ini untuk membuatnya kebal. Sungai Stix adalah sungai yang membatasi dunia bawah dan dunia atas.

Ada dua kolam di dunia bawah, kolam Lethe, tempat roh manusia dikumpulkan dan dihapus ingatannya, dan kolam Mnemosine, tempat para roh memperoleh ingatan mereka kembali. Di halaman depan istana Hades ada tempat bagi tiga hakim dunia bawah, Minos, Rhadamanthus, dan Aiakos. Dari sana ada tiga jalan yang berujung pada tempat yang berbeda. Para roh akan diadili oleh para hakim dan dikirm ke jalan yang sesuai bagi mereka. Roh orang yang tak pernah berbuat jahat akan pergi ke Padang Asphodel, roh orang jahat akan dikirm ke Tartaros, dan roh para pahlawan akan pergi ke Elisium.

Etimologi

Asal nama Hades atau Aides masih belum jelas. Beberapa orang berpendapat bahwa itu berasal dari a-idein yang berarti "yang tak terlihat". Sedangkan yang lainnya menyatakan bahwa Hades berasal dari hado atau chado; sehingga Hades bermakna "yang memiliki semua" atau "yang menerima semua".

Penggambaran

Haides sering digambarkan sebagai dewa yang memiliki janggut yang gelap dan berpakaian megah dengan memegang tongkat atau dwisula. Hades juga digambarkan sebagai dewa yang menuangkan kesuburan dari sebuah keranjang berbentuk tanduk (kornukopia).

Julukan

Hades, sebagai dewa orang mati, merupakan figur yang menakutkan bagi orang yang masih hidup. Orang hidup segan untuk bersumpah atas nama Hades dan akan memalingkan wajahnya ketika melakukan persembahan untuk Hades. Bagi beberapa orang, menyebut nama "Hades" saja sudah cukup menakutkan sehingga munculah berbagai julukan baginya. Salah satunya adalah Pluton ("kekayaan"), karena mineral berharga ada di bawah tanah dan dimiliki oleh Hades. Sofokles menyebut Hades sebagai "Dia Yang Kaya". Julukan Hades yang lainnya adalah Polysemantor ("Penguasa banyak benda"), Polidegmon ("Yang menerima banyak hal"), Nekrodegmon ("Penerima orang mati"), Nekron Soter ("Penyelamat orang mati"), dan Eubuleus ("Penasehat yang baik"). Dia juga disebut sebagai Zeus Khthonios ("Zeus dunia bawah"), "Dia yang sunyi", dan "Raja para roh".

Hades dalam mitologi

Kelahiran dan Titanomakhia

Hades adalah anak dari Titan Kronos and Rhea. Dia memiliki tiga saudara perempuan yaitu Demeter, Hestia, dan Hera, dan dua saudara laki-laki: Zeus, putra termuda, dan Poseidon. Hades ditelan oleh Kronos ketika masih bayi. Setelah mereka dewasa, Zeus berhasil membuat ayahnya memuntahkan saudara-saudaranya dan kemudian melakukan perlawanan terhadap kekuasaan para Titan. Zeus bersama saudara dan sekutunya melakukan perang menghadapi para Titan dan disebut Titanomakhia. Para Kiklops membuatkan senjata untuk para dewa. Zeus mendapat petir, Poseidon memperoleh trisula dan Hades mendapat Helm kegelapan. Pada malam sebelum pertempuran, Hades memakai helmnya dan menyelinap ke perkemahan para Titan. Hades yang tak terlihat kemudian menghancurkan senjata para Titan. Perang Titanomakhia berlangsung selama sepuluh tahun dan berakhir dengan kemenangan para dewa Olimpus. Setelah mengalahkan para Titan, Hades dan kedua saudaranya melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan, Zeus berkuasa atas langit, Poseidon mendapat lautan dan Hades memperoleh dunia bawah. Sedangkan bumi diatur oleh semua dewa.

Sebagai pemimpin dunia bawah

Meskipun Hades adalah salah satu dewa Olimpus, dia lebih sering menghabiskan waktunya di kerajaannya di alam kematian. Tetapi ketika terluka oleh Herakles, Hades pergi ke Olimpus. Hades mengatur roh manusia di dunia bawah dengan dibantu oleh beberapa dewa dan makhluk yang tunduk padanya. Hades sangat melarang roh untuk keluar dari dunia bawah dan akan sangat marah bila ada yang berani mengambil roh dari dunia bawah. Hades juga akan murka terhadap siapapun yang mencoba menghindari kematian, seperti misalnya Sisifos.

Selain Herakles, manusia yang mampu bertahan hidup setelah memasuki dunia bawah adalah Odiseus, Aineias, Orfeus, Theseus, Pirithous, dan Psikhe. Keadaan dunia bawah sangat mengerikan sehingga mereka tidak bahagia dengan apa yang mereka lihat di sana. Akhilles, yang ditemui Odiseus di dunia bawah, mengatakan bahwa keadaan di dunia bawah sangatlah buruk.

Karena kepribadiannya yang gelap, Hades tidak disukai baik oleh manusia maupun dewa. Hades ditakuti karena dia melambangkan kematian yang pasti datang dan tak terhindarkan. Namun Hades adalah dewa yang memerintah dengan adil walaupun dia kejam dan tanpa belas kasihan. Hades bukanlah dewa kematian meskipun Hades memerintah dunia orang mati. Dewa kematian adalah Thanatos yang bertugas mengambil nyawa manusia.

Hades tidak tahu-menahu mengenai apa yang terjadi di atas tanah. Bila ada orang yang memukulkan tangannya ke tanah dan berdoa pada Hades barulah Hades mendengarnya. Dua ekor Kambing jantan dan betina berbulu hitam sering dipersembahkan untuknya. Darah dari korban persembahan tersebut diteteskan ke dalam lubang di tanah dan orang yang melakukan ritual harus memalingkan wajahnya.

Penculikan Persefon

Paris_bordone_015.gif

Istri Hades adalah Persefon, anak Demeter.

Setelah mengalahkan para Titan, Hades dan saudara-saudaranya harus berhadapan dengan para raksasa. Dengan bantuan Herakles, para dewa pun berhasil mengalahkan para raksasa dan mengurung mereka di bawah Gunung Etna. Kadang-kadang para raksasa memberontak dan berusaha keluar dari kurungan mereka sehingga menyebabkan gunung meletus dan gempa bumi. Hades khawatir usaha para raksasa tersebut akan menyebabkan dunia bawah rusak dan menjadi terbuka pada dunia atas. Hades lalu menaiki kereta perangnya yang berwarna emas dan keluar dari dunia bawah untuk melakukan patroli. Pada saat itulah Eros (dewa cinta) memanah Hades, membuatnya jatuh cinta pada Persefon yang sedang memetik bunga di padang Nysa. Hades lalu menculik Persefon dan membawanya ke kediamannya.

Demeter sangat sedih setelah kehilangan anaknya. Kesedihannya menyebabkan musim dingin dan tanaman tidak dapat tumbuh, hal ini membuat manusia menderita. Akhirnya Zeus turun tangan dan mendatangi Hades. Zeus meminta Hades mengembalikan Persefon pada ibunya. Hades setuju namun sebelum membiarkan Persefon keluar Hades telah terlebih dahulu memberinya buah delima yang dimakan oleh Persefon. Karena telah memakan buah tersebut, Persefon menjadi terikat pada Hades dan ingin kembali ke dunia bawah. Tetapi Demeter tidak ingin anaknya pergi lagi. Akhirnya Zeus membuat kesepakatan bahwa selama setengah tahun Persefon akan tinggal di dunia atas bersama ibunya dan selama setengah tahun berikutnya Persefon akan tinggal di dunia bawah bersama Hades. Hal inilah yang menyebabkan pergantian musim.

Theseus dan Pirithous

Theseus dan Pirithous berencana untuk menculik dan menikahi anak Zeus. Theseus memilih Helen dan bersama-sama mereka menculiknya lalu memutuskan menunggu sampai Helen cukup umur untuk dinikahi. Sedangkan Pirithous memilih Persefon, istri Hades. Mereka lalu berangkat ke dunia bawah untuk menculiknya. Namun Hades telah mengetahui rencana mereka, Hades berpura-pura menjamu mereka. Ketika mereka berdua duduk, beberapa ekor ular langsung bergulung di kaki mereka dan mencegah mereka kabur. Theseus berhasil dibebaskan oleh Herakles tetapi Pirithous terperangkap dan dihukum karena berani menginginkan istri dari seorang dewa.

Tugas Herakles

Tugas kedua belas dan terakhir Herakles adalah menangkap Kerberos. Pertama-tama Herakles pergi ke Eleusis untuk menjalani Misteri Eleusis. Dia melakukannya untuk mengetahui cara masuk dan keluar dari dunia bawah, dia juga ingin membersihkan dosanya karena telah membunuh seorang Kentaur. Herakles menemukan jalan masuk ke dunia bawah melalui Tanaerum. Athena dan Hermes membimbing jalannya selama di dunia bawah. Hestia juga membantunya melewati Kharon. Herakles lalu menemui Hades dan meminta izinnya untuk menangkap Kerberos. Hades mengizinkannya asalkan Herakles tidak menggunakan senjata. Herakle menghadapi Kerberos dan berhasil mengalahkannya.

Orfeus dan Euridike

Hades menunjukkan belas kasihan hanya satu kali yaitu ketika Orfeus, seorang musisi hebat, pergi ke dunia bawah untuk mendapatkan kembali istrinya, Euridike, yang meninggal karena gigitan ular berbisa. Tak mau menerima kenyataan bahwa istrinya mati, Orfeus menemui Hades dan meminta kehidupan kedua untuk istrinya. Terpesona oleh musiknya, Hades mengizinkan Orfeus untuk membawa kembali Euridike ke dunia atas dengan satu syarat: Orfeus tidak boleh menengok ke belakang sebelum sampai di permukaan bumi. Orfeus setuju dan kemudian membawa Euridike menuju dunia manusia. Tetapi dalam perjalanannya, Orfeus malah menoleh ke belakang sehingga Euridike lenyap dan kembali ke dunia bawah, kali ini untuk selamanya.

Minthe dan Leuke

Menurut Ovid, Hades bernafsu pada Minthe (nimfa yang diasosiasikan dengan sungai Kokitos) dan mengejarnya namun Persefon mengubah Minthe menjadi tanaman mint sebelum Hades bisa menangkap Minthe. Nimfa bernama Leuke juga pernah diperkosa oleh Hades. Hades mengubahnya menjadi pohon setelah Leuke meninggal. Versi lain menyebutkan bahwa Persefonlah yang mengubah Leuke ketika Leuke sedang berdiri di dekat kolam ingatan.

Hades dan Asklepios

Asklepios adalah orang yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit bahkan mampu menghidupkan orang mati. Karena perbuatannya tersebut jumlah roh yang ada di dunia bawah semakin lama semakin berkurang sampai akhirnya Hades melaporkan hal ini pada Zeus. Hades menuduh Asklepios telah merugikan kekuasaannya. Zeus kemudian membunuh Asklepios dengan petirnya.

Hades dan kota Thebes

Kreon, raja Thebes, menolak menguburkan mayat para prajurit yang mati dalam perang Thebes. Akibatnya Hades dan Persefon marah dan mengutuk Thebes dengan wabah yang mematikan. Orakel Apollo memberitahu rakyat Thebes bahwa wabah tersebut hanya bisa dihilangkan dengan pengorbanan dua orang perawan. Dua orang Koronides (anak perempuan Orion) bersedia mengorbankan diri mereka. Hades dan Persefon bersimpati pada pengorbanan mereka berdua dan mengangkat mereka ke angkasa sebagai komet.

Atribut

Tanaman yang dikeramatkan untuk Hades yaitu cemara, mint, dan asphodel. Sedangkan hewan keramat untuk Hades adalah burung hantu.

Pembantu

Pembantu-pembantunya antara lain:
  • Askalafos, penjaga kebun Hades yang dikutuk menjadi burung hantu oleh Demeter.
  • Erinyes, dewi pembalasan yang mengawasi kamar penyiksaan di dunia bawah. Mereka sering disuruh Hades untuk menemani hantu yang ingin melakukan pembalasan.
  • Minos, Aiakos dan Rhadamanthis, tiga hakim dunia bawah yang mengadili roh manusia.
  • Para Ker, dewa kematian kejam.
  • Kharon, pendayung perahu yang menyeberangkan roh ke dunia bawah.
  • Menoitios, gembala yang menjaga ternak Hades.
  • Dewa sungai (Stiks, Flegethon, Lethe, Kokitos, Akheron).
  • Thanatos, dewa kematian.
Benda milik Hades

Sebagai dewa dunia bawah, Hades memiliki benda-benda sebagai berikut:
  • Kereta Perang: Hades memiliki kereta perang yang ditarik oleh empat ekor kuda abadi berbulu hitam.
  • Helm Kegelapan: helm gaib milik Hades yang dibuat oleh para Kiklops dan digunakan sebagai senjata pada Titanomakhia. Helm in membuat pemakainya menjadi tak terlihat bahkan oleh dewa sekalipun. Hades kadang-kadang meminjamkan helm ini pada dewa ataupun manusia, misalnya Perseus.
  • Tongkat Kerajaan: Hades mempunyai sebuah tongkat yang mampu menciptakan jalan antara dunia bawah dan dunia atas.
  • Istana: di suatu tempat yang lembab di dunia bawah terdapat istana emas milik Hades.
  • Singgasana: Hades bertahta di atas singgasana emas di istananya. Dari sana dia mengawasi roh yang baru masuk ke dunia bawah dengan dikelilingi oleh tiga hakim dunia bawah.
  • Kunci Hades: gerbang dunia bawah dikunci secara rapat untuk mencegah roh melarikan diri. Kunci emasnya dipegang oleh Hades, atau oleh penjaga pintunya, Aiakos.
  • Kerberos: Gerbang dunia bawah dijaga oleh anjing berkepala tiga, Kerberos.
  • Kebun buah: di dekat istananya, Hades memiliki kebun buah delima. Buah inilah yang dimakan oleh Persefon dan menjebaknya di dunia bawah.
  • Hewan ternak: Hades memiliki sekawanan ternak abadi berbulu hitam yang menjelajahi Padang Asphodel.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Persefone

persefone.jpg

Persefone (Kore atau Cora) dalam mitologi Yunani, merupakan perwujudan dari kesuburan bumi, dan pada saat yang sama juga sebagai ratu dari dunia bawah. Dia adalah putri dari Demeter dan Zeus, yang diperistri dewa Hades, sang penguasa dunia bawah.

Figur dari Persefone cukup dikenal di masa kini. Kisahnya mempunyai nilai kekuatan emosi yang besar, seorang gadis lugu, seorang ibu yang bersedih atas penculikan anaknya, dan kegembiraan saat si anak gadis kembali. Cerita ini juga dipakai sebagai suatu paradigma legenda tentang proses alamiah pergantian musim.

Tidak seperti keturunan para dewa, Persefone hidup jauh dari para dewa yang lain, dan diasuh ibunya, Demeter sang dewi pertanian. Diceritakan dewa seperti Hermes, Apollo, Ares, dan Hefaistos, pernah menaruh hati pada Persefone; akan tetapi Demeter menolak semua pemberian dan hadiah mereka. Demeter kemudian menyembunyikan Persefone jauh dari para dewa tersebut, sehingga Persefone hidup dalam kedamaian sebelum dia menjadi dewi dari dunia bawah. Kehidupannya berubah saat dia diculik oleh Hades, yang keluar dari rekahan bumi, saat ia bersama Athena dan Artemis sedang memetik bunga. Dalam kesedihan, Demeter mencari keberadaan anaknya, Helios, dewa matahari yang melihat semua kejadian menceritakan padanya tentang penculikan Persefone.

Akhirnya, dikarenakan oleh tekanan berbagai pihak, Zeus memaksa Hades untuk mengembalikan Persefone. Akan tetapi, sudah suratan bahwa siapapun yang telah makan dan minum dari dunia bawah, akan ditakdirkan untuk hidup kekal disana. Sebelum Persefone dilepas ke Hermes, yang telah diutus untuk membebaskannya, Hades mengakali Persefone agar memakan buah delima, yang membuatnya terpaksa kembali ke dunia bawah. Saat Demeter bertemu kembali dengan Persefone, bumi berlimpah dengan tanaman dan warna warni, tapi untuk beberapa bulan kemudian, saat ia kembali ke dunia bawah, sekali lagi bumi menjadi gersang dan suram. Inilah kisah awal tentang pergantian musim.


Dewa Dunia Bawah Lainnya
  • Hekate adalah dewi ilmu sihir dan merupakan teman Persefon.
  • Stix adalah dewi sungai di dunia bawah.
  • Ploutos adalah dewa kekayaan.
  • Thanatos adalah dewa kematian.
  • Hipnos adalah dewa yang menguasai tidur.
  • Morfeus adalah dewa mimpi yang ahli mengubah wujud menjadi manusia.
  • Fobetor adalah dewa mimpi yang ahli mengubah wujud menjadi binatang.
  • Fantasos adalah dewa mimpi yang ahli mengubah wujud menjadi objek alam.
  • Kharon, bertugas membawa roh orang mati menyeberangi sungai Styx.
  • Para Erinya adalah tiga dewi yang bertugas menghukum orang-orang yang membunuh keluarganya sendiri.
  • Tiga hakim dunia bawah adalah tiga orang manusia yang setelah mati menjadi abadi dan bertugas menghakimi roh orang mati. mereka adalah Minos, Rhadamanthus, dan Aiakos
  • Ker adalah dewa dari kematian yang kejam.
  • Moros adalah dewa malapetaka.


Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Dewa-Dewa Olimpus


Zeus

Zeus atau Dias adalah raja para dewa dalam mitologi Yunani. Dalam Theogonia karya Hesiodos, Zeus disebut sebagai "Ayah para Dewa dan manusia". Zeus tinggal di Gunung Olimpus. Zeus adalah dewa langit dan petir. Simbolnya adalah petir, elang, banteng, dan pohon ek. Zeus sering digambarkan oleh seniman Yunani dalam posisi berdiri dengan tangan memegang petir atau duduk di tahtanya. Zeus juga dikenal di Romawi Kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sansekerta disebut Dyaus-pita.

zeus_1_lg.gif

Zeus adalah anak dari Kronos dan Rea, dan merupakan yang termuda di antara saudara-saudaranya. Zeus menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi dewi penikahan. Zeus terkenal karena hubungannya dengan banyak wanita dan memiliki banyak anak. Anak-anaknya antara lain Athena, Apollo dan Artemis, Hermes, Ares, Hebe, Hefaistos, Persefon, Dionisos, Perseus, Herakles, Helene, Minos, dan Mousai.

Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi dewa penguasa lautan, dan Hades yang menjadi dewa penguasa dunia bawah (alam kematian). Pendapat lain mengatakan bahwa pembagian tersebut dilakukan berdasarkan undian yang dilakukan tiga dewa tersebut.

Zeus dikaitkan dengan dewa Jupiter dari mitologi Romawi, dewa Amun dari mitologi Mesir, dewa Tinia dari mitologi Etruska, dan dewa Indra dari mitologi Hindu. Zeus, bersama Dionisos, dihubungkan dengan dewa Sabazios dari Frigia, yang dikenal sebagai Sabazius di Romawi.

Kelahiran

Kronos memperoleh beberapa anak dari istrinya, Rea, yaitu Hestia, Demeter, Hera, Hades, dan Poseidon. Tetapi Kronos menelan semua anak-anaknya begitu mereka lahir karena Kronos takut pada ramalan bahwa kekuasaannya akan digulingkan oleh keturunannya seperti dia merebut kekuasaan dari ayahnya (Uranus). Namun ketika Zeus lahir, Rhea menyembunyikannya di Kreta agar tidak ditelan Kronos. Rhea memberikan sebuah batu terbungkus kain pada Kronos dan mengatakan bahwa itu adalah anaknya. Kronos mempercayai Rhea dan menelan batu yang dia kira anaknya tersebut.

Masa kecil

Rhea menyembunyikan Zeus di sebuah gua di Gunung Ida di Kreta. Berikut ini adalah beberapa versi berbeda-beda yang membesarkan zeus:
  1. Zeus dibesarkan oleh Gaia.
  2. Zeus dibesarkan oleh seekor kambing bernama Amaltheia, dan para Kouretes— sekumpulan prajurit yang bernyanyi, menari, dan menghentakkan tombak pada perisai supaya Kronos tidak mendengar suara tangisan Zeus.
  3. Zeus dibesarkan oleh seorang nimfa bernama Adamantheia
  4. Zeus dibesarkan oleh nimfa bernama Kinosura. Sebagai balasannya, Zeus mengangkatnya ke langit sebagai bintang.
  5. Zeus dibesarkan oleh Melissa, yang memberinya susu kambing dan madu.
  6. Zeus dibesarkan oleh keluarga gembala yang dijanjikan bahwa ternak mereka akan aman dari serigala.
Menjadi raja para dewa

Setelah dewasa, Zeus berhasil membuat Kronos memuntahkan saudara-saudaranya. Zeus lalu membebaskan para Gigant, Hekatonkhire dan Kiklops dari Tartaros setelah membunuh Kampe, penjaga Tartaros. Para Kiklops pun membuatkan petir untuk Zeus. Bersama saudara dan sekutunya, Zeus memerangi para Titan dalam Titanomakhia. Para Titan yang kalah lalu dikurung di Tartaros sementara Atlas diharuskan memikul langit di pundaknya.

Setelah mengalahkan para Titan, Zeus melakukan undian dengan Poseidon dan Hades. Zeus memperoleh langit, Poseidon lautan, dan Hades dunia bawah, sedangkan bumi diatur oleh semua dewa.

Gaia marah karena Zeus mengurung para Titan. Gaia pun mengirim anak-anaknya yang lain untuk melawan para dewa Olimpus. Para dewa Olimmpus harus menghadapi monster Tifon dan Ekhidna. Zeus berhasil mengurung Tifon di bawah sebuah gunung dan membiarkan Ekhidna serta anak-anaknya hidup sebagai ujian bagi para pahlawan.

Zeus dan Hera

Zeus adalah saudara sekaligus suami Hera. Zeus menyukai Hera tetapi Hera selalu menolaknya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya menjadi burung tekukur. Ketika Hera melihat burung tersebut, dia mendekatkan burung tersebut ke dadanya, saat itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa malunya, Hera pun menikahi Zeus. Dari Hera, Zeus menjadi ayah dari Ares, Hebe, Hefaistos, Eileithiia dan Eris. Hera sangat marah terhadap perempuan yang menjadi wanita selingkuhan Zeus dan dia memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak mereka.

Cerita Dalam Mitologi Yunani Yang Mengisahkan Zeus
  • Zeus mengubah Pandaros menjadi batu karena mencuri anjing emas dari Kreta.
  • Zeus membunuh Salmonios dengan petir karena meniru Zeus.
  • Zeus mengubah Perifas menjadi elang setelah dia mati sebagai hadiah karena Perifas adalah manusia yang baik dan adil.
  • Seorang nimfa bernama Khelone menolak menghadiri pernikahan Zeus dan Hera, akibatnya Zeus mengubahnya menjadi seekor kura-kura.
  • Zeus, bersama dengan Hera, mengubah raja Haemus dan ratu Rhodope menjadi gunung karena kesombongan mereka.
  • Zeus menghukum Tantalos di Tartaros selamanya karena Tantalos menjamu para dewa dengan daging manusia.
  • Zeus menghukum Iksion selamanya berada di roda api karena mencoba memperkosa Hera.
  • Zeus menenggelamkan para Telkhines karena mempraktikkan sihir hitam.
  • Zeus membutakan mata Fineus karena membocorkan rahasia para dewa.
  • Zeus memberi Teiresias masa hidup yang panjang karena memihak Zeus dalam suatu perdebatan melawan Hera.
  • Zeus menghukum Hera ketika Hera berusaha membunuh Herakles dengan menggunakan badai.
  • Dari semua anaknya yang terlahir sebagai setengah dewa, Zeus memilih Herakles untuk bertempur bersamanya melawan para Gigant.
  • Athena disebut-sebut sebagai anak perempuan favorit Zeus.
  • Burung keramatnya adalah burung elang karena melambangkan kekuatan, kekuasaan dan keadilan.
  • Pohon kesukaannya adalah pohon ek, simbol kekuatan. Pohon zaitun juga dikeramatkan untuknya.
  • Zelos, Nike, Kratos dan Bia termasuk dalam rombongan Zeus.
  • Prometheus dihukum oleh Zeus dengan elang yang memakan hati Prometheus setiap hari karena Prometheus mencuri api dari Gunung Olimpus.


Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Hera

hera_2_md.gif


Hera adalah dewi pernikahan dalam mitologi Yunani. Hera merupakan kakak perempuan sekaligus istri Zeus. Hera adalah anak dari Kronos dan Rea dan merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dalam mitologi Romawi, Hera dihubungkan dengan Juno. Sapi dan merak adalah hewan yang dikeramatkan untuknya. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Hera sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk lingkaran yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi besar).

Hera dikenal atas sifatnya yang pencemburu dan pendendam, terutama pada selingkuhan dan anak-anak Zeus. Hera juga pernah murka pada Pelias karena melakukan pembunuhan di kuil Hera, dan pada Paris yang tidak memilih Hera sebagai dewi tercantik melainkan memilih Afrodit sebagai yang tercantik.

Pemujaan

Kuil dan festival

Hera kemungkinan adalah dewi pertama yang didedikasikan dengan altar dalam ruangan yaitu di Samos sekitar 800 SM (altar Yunani biasanya ada di depan kuil di tempat terbuka). Kuil jenis ini kemudian diganti dengan Heraion, salah satu kuil terbesar di Yunani. banyak kuil yang dibangun di sana sehingga tanggal pastinya menjadi tidak jelas. Diketahui bahwa kuilyang dibangun oleh para pengukir dan arsitek Rhoikos hancur antara 570- 60 SM. Kuil ini lalu digantikan oleh kuil Polikrates antara 540-530 SM. Di salah satu kuil dapat terlihat adanya 155 tiang. Tidak adanya genteng pada kuil ini membuat dugaan apakah kuil ini tidak terselesaikan ataukah memang sengaja dibuat terbuka.

Penggalian di Samos menunjukkan adanya persembahan untuk Hera, banyak di antaranya berasal dari akhir abad ke-8 dan ke-7 SM. Selain itu, banyak persembahan yang datang dari Armenia, Babilonia, Iran, Assyria, dan Mesir, yang menunjukkan bahwa Hera bukan hanya dewi lokal tapi sudah dikenal ke berbagai wilayah di sekitarnya. Hera juga memiliki salah satu kuil terawal di Olympia dan dua kuil (dari abad ke-5 dan ke-6) di Paestum.

Meskipun kuil terawal dan terbesar untuk Hera adalah kuil Heraion di Samos, namun di daratan Yunani Hera dikenal sebagai Hera Argeia (Hera dari Argos) di kuilnya yang terletak antara kota Argos dan Mikenai, tempat digelar festival untuk Hera yang disebut Heraia. Dalam buku iv Iliad, Hera menyebutkan bahwa tiga kota favoritnya adalah Argos, Sparta, dan Mikenai.

Ada kuil untuk Hera di Olympia, Korintus, Tiryns, Perakhora dan pulau suci Delos. Di Yunani Besar, dua kuil Doria untuk Hera dibangun di Paestum, sekitar 550 SM dan 450 SM. Salah satu dari kuil itu pernah disebut Kuil Poseidon sebelum diketahui bahwa itu sebenarnya merupakan kuil Hera.

Di Euboea setiap enam tahun sekali digelar festival Daidala Besar untuk memuja Hera.

Pemujaan awal Hera

Pemujaan Hera pada masa kuno awal ditandai dengan dua proyek bangunan besar untuk memujanya. Dua kuil Hera di dua pusat pemujaaannya, yaitu kuil Heraion dari Samos dan kuil Heraion dari Argos di Argolid, merupakan salah satu kuil Yunani terawal yang dibangun, pada abad ke-8.

Dalam Himne Homer untuk Apollo Pithia, monster Tifon disebut sebagai keturunan Hera dalam wujud Minoanya. Hera diceritakan melahirkan Tifon sendirian di gua di Sisilia. Hera lalu memberikan makhluk itu pada Gaia untuk dibesarkan.

Di Olympia, patung Hera dalam posisi duduk adalah lebih tinggi dari pada patung Zeus yang menemaninya. Homer menceritakan hubungan Hera dengan Zeus secara halus dalam Iliad. Di sana disebutkan bahwa Hera berkata pada Zeus, "Aku adalah putri tertua Kronos, dan aku terhormat tidak hanya di atas bumi ini, tetapi juga karena aku adalah istrimu, dan kau adalah raja para dewa."

Dalam versi akhir mitosnya, Hera muncul sebagai dewi yang banyak menghukum para wanita selingkuhan Zeus, karena Hera menjunjung tinggi semua aturan lama masyarakat Yunani serta martabatnya sebagai istri .

Sebagai dewi matriarki

Ada suatu pendapat yang dicetuskan oleh Johann Jakob Bachofen pada pertengahan abad ke-19, tentang kemungkinan bahwa Hera pada awalnya merupakan dewi orang-orang matriarki, yang diduga menghuni Yunani sebelum orang-orang Yunani kuno. Menurut pendapat ini, pemujaannya sebagai dewi pernikahan membentuk ikatan patriarki dari bawahannya sendiri: perlawanannya pada perselingkuhan Zeus diterjemahkan sebagai "kecemburuan" Hera", dan pada akhirnya melemahkan pemujaannya yang lebih kuno sebagai dewi matriarki.

Namun ada sanggahan terhada teori tersebut, yakni adanya fakta statistik bahwa matriarki yang ketat (suatu masyarakat yang dipimpin oleh perempuan) tidak ditemukan dalam budaya kuno maupun modern.

Pemujaan Hera muda

Hera dikenal sebagai dewi matron, Hera Teleia; namun dia juga dewi yang melindungi pernikahan. Dalam mitos dan pemujaannya, berbagai referensi dan pemujaan kuno memperlihatkan pernikahan suci Hera dan Zeus, dan di Plataia, ada patung Hera sebagai pengantin dalam posisi duduk, dipahat oleh Kalimakhos, selain juga patung Hera sebagai matron dalam posisi berdiri.

Hera juga pernah disembah sebagai perawan: Ada sebuah tradisi di Stimfalia, Arkadia, bahwa ada tiga altar untuk Hera, antara lain untuk Hera sang Perawan, sang Matron, dan sang Terpisah (Janda atau Bercerai). Di daerah sekitar Argos, kuil Hera di Hermione dekat Argos adalah untuk Hera sang Perawan; di mata air Kanathos, dekat Nauplia, Hera memperbarui keperawanannya setiap tahun dalam sebuah ritual yang tidak boleh diucapkan (arrheton).

Atribut

Kereta Hera ditarik oleh burung merak, yang baru dikenal oleh orang Yunani setelah penaklukan Aleksander yang Agung. Guru Aleksander, Aristoteles, menyebutnya "burung Persia." Motif merak dibangkitkan lagi pada masa Renaisans oleh para pelukis Eropa. Sementara pada masa yang lebih kuno, burung yang diasosiasikan dengan Hera adalah burung tekukur. Burung ini muncul dalam kisah pemerkosaan Hera oleh Zeus.

Atribut Hera yang lainnya adalah sapi. Sebagai dewi sapi, dia terutama disembah di Euboea, yang kaya akan sapi. Salah satu julukan Hera adalah Boôpis, yang ditrjemahkan sebagai "bermata sapi".

Buah delima, simbol dewi besar pada masa kuno, tetap menjadi simbol untuk Hera: banyak dari persembahan delima dan opium yang ditemukan di Samos terbuat dari gading, yang bertahan lebih lama daripada yang dari kayu, meskipun yang berbahan kayu lebih umum. Seperti dewi-dewi lainnya, Hera juga mengenakan mahkota dan kerudung.

Hera dalam mitologi

Hera dan Zeus

Zeus adalah adik Hera. Zeus menyukai Hera tetapi Hera selalu menolaknya, karena itu Zeus menggunakan tipu muslihat untuk mendapatkan Hera. Zeus mengubah dirinya menjadi burung tekukur. Ketika Hera melihat burung tersebut, dia mendekatkan burung tersebut ke payudaranya, saat itulah Zeus berubah kembali dan memperkosa Hera. Untuk menutupi rasa malunya, Hera pun menikahi Zeus. Sejak saat itu Hera menjadi ratu para dewa.

Zeus senang berselingkuh, dan Hera sangat marah terhadap perempuan yang menjadi wanita selingkuhan Zeus. Hera memusuhi wanita-wanita tersebut termasuk juga anak-anak mereka.

Anak-anak Hera

Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares (dewa perang), Hebe (dewi masa muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithiia (dewi kelahiran). Karena Hera iri dengan Zeus yang melahirkan Athena sendirian, maka Hera juga melahirkan Hefaistos tanpa suami. Sementara versi lain mengatakan bahwa Hefaistos adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hefaistos yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olimpus.

Hefaistos kemudian merencanakan balas dendam pada Hera dengan membuat sebuah singgasana, ketika Hera duduk di singgasana tersebut Hera langsung terjebak dan tidak bisa melepaskan diri. Para dewa yang lain memohon pada Hefaistos untuk kembali ke Olimpus namun Hefaistos menolak. Dionisos berhasil membuat Hefaistos mabuk dan membawanya ke Olimpus dengan bagal. Hefaistos akhirnya melepaskan Hera setelah dinikahkan dengan Afrodit.

Musuh-musuh Hera

  • Herakles

    Hera adalah ibu tiri dan musuh Herakles. Ketika Alkmene, ibu Herakles, sedang melahirkan Herakles, Hera berusaha mencegah kelahiran tersebut dengan menugaskan Eillithiia (dewi kelahiran). Tetapi berkat kecerdikan Galanthis, pembantu Alkmene, Herakles tetap bisa lahir.

    Semasa Herakles masih bayi, Hera mengirim dua ekor ular untuk membunuhnya namun Herakles mencekik kedua ular tersebut sampai mati. Dalam suatu cerita, Zeus berhasil mengelabui Hera untuk menyusui Herakles. Ketika Hera sadar siapa yang disusuinya, dia langsung melempar bayi tersebut dan air susu Hera muncrat membentuk galaksi Bima Sakti (milky way).

    Ketika Herakles dewasa, Hera (dengan berkedok orakel Delfi) menyuruh Herakles untuk mengabdi pada raja Euristheus. Hera selalu berusaha membuat tugas Herakles menjadi lebih sulit.

    Ketika Herakles melawan Hidra, Hera mengirim kepiting untuk menggigit kaki Herakles. Ketika Herakles sedang mengambil ternak Gerion, dia memanah dada kanan Hera, luka akibat panah tersebut tidak pernah hilang. Akibat perbuatannya itu, Hera mengirim serangga untuk menggigit ternak Geryon sehingga ternak-ternak tersebut berlarian. Hera juga mebuat sungai banjir sehingga Herakles mengalami kesuiltan untuk lewat. Herakles pada akhirnya berhasil membawa ternak tersebut pada Euristheus. Euristheus lalu mempersembahkan ternak tersebut untuk Hera.

    Euristheus juga mengorbangkan banteng Kreta untuk Hera namun sang dewi menolak pengorbanan tersebut karena melambangkan kehebatan Herakles. Banteng tersebut dibebaskan kembali dan mengembara di daerah Marathon sehingga dikenal sebagai Banteng Marathon.

    Dalam Gigantomakhia, Gigant Porfirion berusaha memperkosa Hera namun Herakles datang dan menyelamatkan sang dewi. Setelah kejadian tersebut, Hera tidak lagi memusuhi Herkles, Hera bahkan menikahkan Herakles dengan anaknya, Hebe.
  • Ekho

    Ada seorang nimfa bernama Ekho yang terus-menerus mengalihkan perhatian Hera dari perselingkuhan Zeus. Suatu hari Hera sadar dan menghukum Ekho atas perbuatanya. Hera mengutuknya sehingga Ekho hanya bisa mengulangi ucapan orang lain.
  • Leto

    Ketika Hera mengetahui bahwa Leto hamil oleh Zeus, dia lalu melarang bumi untuk menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan. Leto akhirnya bisa melahirkan di Delos, pulau terapung yang tidak terhubung dengan bumi. Hera juga menculik Eileithyia, dewi kelahiran, supaya Leto tidak bisa melahrkan anaknya. Para dewa lain kemudian memaksa Hera sampai Hera bersedia melepaskan EiIlithyia. Setelah Leto melahirkan anak-anaknya, Hera mengirim drakon Pithon untuk menyerang Leto, naga tersebut dibinasakan oleh Apollo.
  • Semele dan Dionisos

    Ketika Hera tahu bahwa Semele, anak Kadmos raja Thebes, hamil oleh Zeus, Hera menyamar menjadi pembantu Semele dan membujuknya untuk meminta Zeus menunjukkan wujud aslinya. Semele termakan bujukan Hera dan meminta Zeus memerlihatkan wujud aslinya. Zeus ingin menolak tetapi dia telah bersumpah di sungai Stiks untuk mengabulkan apapun keinginan Semele. Zeus pun menunjukkan wujud aslinya dan Semele mati terbakar ketika melihatnya. Zeus kemudian mengambil bayi Semele dan memasukannya ke dalam pahanya. Dan di kemudian hari bayi tersebut lahir sebagai dewa Dionisos. Dalam versi lain, Dionisos adalah anak Zeus dengan Demeter atau Persefone. Hera mengirim para Titan untuk mengoyak-ngoyak Dionisos. Zeus (atau mungkin Athena/Rea/Demeter) hanya berhasil menyelamatkan jantung Dionisos dan memasukkannya ke rahim Semele sehingga Semele mengandung Dionisos.
  • Io

    Hera hampir memergoki perselingkuhan Zeus dengan seorang wanita bernama Io. Tetapi Zeus mengubah Io menjadi seekor sapi sebelum ketahuan oleh Hera. Hera yang curiga kemudian meminta sapi tersebut sebagai hadiah.

    Setelah Io diberikan pada Hera, ia dijaga oleh Argus Panoptes, raksasa bermata seratus, karena Hera ingin memisahkan Io dari Zeus. Zeus mengirim Hermes untuk membunuh Argus Panoptes dan membebaskan Io. Setelah Argus meninggal, Hera mengambil semua mata Argus dan memasangnya pada burung kesayangannya, merak. Hera juga mengirim serangga untuk terus-menerus menyengat Io yang berusaha kabur ke berbagai tempat di bumi. Akhirnya Io sampai di Mesir, tempat ia dijadikan manusia kembali dan menjadi pendeta salah satu dewa Mesir, Isis.
  • Lamia

    Lamia adalah seorang ratu di Libya, yang dicintai oleh Zeus. Zeus telah berkali-kali bercinta dengan Lamia. Hera yang cemburu kemudian membunuh setiap anak yang dilahirkan oleh Lamia. Terus-menerus kehilangan anak, Lamia akhirnya menjadi gila dan mulai memakan anak-anak orang lain. Lama-kelamaan, Lamia benar-benar berubah menjadi monster pemakan anak.
  • Gerana

    Gerana adalah ratu Pigmi yang menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa dia lebih cantik dari Hera. Dewi Hera yang marah mengubah Gerana menjadi burung bangau dan menyatakan bahwa anak-anaknya akan memicu perang abadi dalam bangsa Pigmi.

Kisah-Kisah Lain Tentang Hera

Kidippe

Kidippe, seorang pendeta wanita Hera, menyiapkan festival untuk Hera. Lembu yang biasa digunakan untuk menarik kereta dalam festival tersebut datang terlambat dan akhirnya kedua putra Kidippe, Biton dan Kleobis, menggantikan lembu menarik kereta sejauh 45 stadia (8 kilometer). Kidippe terkesan dengan pengabdian putra-putranya dan meminta Hera untuk memberi anugerah atas pengabdian tersebut. Hera lalu menyatakan bahwa mereka akan mati ketika sedang tidur.

Tiresias

Zeus dan Hera berdebat mengenai siapa yang lebih menikmati hubungan seksual, Zeus mengklaim perempuan sedangkan Hera berpendapat bahwa laki-laki lebih mendapat kenikmatan. Mereka kemudian bertanya pada Teiresias, seorang pria yang secara ajaib pernah menjadi perempuan. Teiresias setuju dengan pendapat Zeus, akibatnya Hera membutakannya. Zeus tidak bisa membalikkan kutukan Hera sehingga Zeus memberi Teiresias kemampuan meramal sebagai ganti atas kebutaannya.

Perang Troya

Dalam Perang Troya, Diomedes bertarung dengan Hektor dan melihat Ares membantu pasukan Troya. Diomedes menyuruh pasukannya mundur perlahan. Hera lalu meminta izin Zeus untuk mengeluarkan Ares dari medan pertempuran. Zeus setuju dan Hera menyuruh Diomedes untuk melempar Ares dengan tombak. Dengan bantuan Athena, tombak tersebut mampu melukai Ares sampai-sampai sang dewa perang menjerit kesakitan.

Kemarahan Hera

Hera membenci Pelias karena Pelias telah menodai kuil Hera dengan melakukan pembunuhan terhadap Sidero, nenek tirinya, di dalamnya. Hera kemudian menyuruh Iason dan Medeia untuk membunuh Pelias.

Di Trakia, Hera dan Zeus mengubah raja Haemus dan ratu Rhodope menjadi pegunungan di Balkan karena berani menyamakan diri dengan para dewa.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Athena


athena.jpg

Athena atau Athene, juga disebut Pallas Athena atau Pallas Athene dalam mitologi Yunani adalah dewi kebijaksanaan, strategi, dan perang. Athena juga dikenal sebagai dewi yang menolong para pahlawan. Athena adalah seorang dewi yang terlahir sebagai perempuan dewasa dan tak pernah digambarkan sebagai anak kecil. Athena tidak memiliki suami atau kekasih sehingga disebut sebagai parthenos ("perawan"), Hefaistos pernah mencoba memperkosanya namun gagal. Kuil Parthenon di kota Athena, Yunani adalah kuilnya yang paling terkenal.

Menurut legenda, Athena adalah putri kesayangan Zeus, dewa terkuat. Ibunya adalah dewi Metis, yang merupakan dewi pemikiran dan kepandaian, dan terkenal sebagai dewi kebijaksanaan. Athena diberkahi kekuatan oleh ayahnya, kepandaian dan kebijaksanaan oleh ibunya.

Dalam legenda lain Pallas dianggap sebagai ayahnya, maka ia sering diberi gelar Pallas Athena. Selain itu juga ada yang menyebutkan kalau Athena berhasil membunuh Pallas dalam perang Dewa melawan Titan sehingga diberi gelar Pallas Athena.

Athena pernah mengubah Medusa yang asalnya seorang gadis cantik menjadi monster. Di kemudian hari Perseus memenggal kepala Medusa dan memberikannya pada Athena, sang dewi lalu memasang kepala Medusa pada perisainya atau pada Aigis.

Athena dihubungkan oleh bangsa Etruria dengan dewi mereka yang bernama Menrva, dan kemudian diadaptasi oleh orang Romawi sebagai Minerva. Athena ditemani oleh seekor burung hantu kecil dan dewi kemenangan, Nike. Dia juga sering digambarkan memegang tombak.

Asal-usul

Pemujaan terhadap Athena sebagai pelindung kota Athena tampaknya telah ada sejak masa kuno dan sangat kental sehingga mitos-mitos kuno mengenai dirinya beradaptasi terhadap perubahan budaya. Filsuf Yunani, Plato (429–347 SM), mengidentikannya dengan dewi Libya, Neith, dewi perang dan perburuan dari Mesir sejak periode pradinasti, dan menghubungkannya dengan kegiatan menenun. Sejarawan Yunani, Herodotos (484–425 SM), juga menyebutkan bahwa penduduk Sais di mesir menyembah seorang dewi bernama Neith; dan mereka mengidentikannya dengan Athena. Beberapa orang Yunani juga mengenal tempat kelahiran Athena adalah di sisi sungai Triton di Libya. Ahli masa klasik Martin Bernal membuat "Teori Athena Berkulit Hitam" (Athena yang berasal dari Libya) untuk menjelaskan asal mula ini dengan menyatakan bahwa konsep Neith dibawa ke Yunani dari Mesir melalui "sejumlah besar peradaban dan kebudayaan pada milenium kedua dan ketiga.." Athena sebagai dewi filsafat menjadi bagian pemujaan pada akhir abad kelima dan masa Yunani klasik.

Karakteristik

Athena merupakan pelindung para penenun dan para perajin. Senjata-senjata besi juga masuk dalam perlindungannya. Selain itu, dia juga memimpin pertempuran. Dalam perang, Athena berperan sebagai sisi strategi dan disiplin, berbeda dengan saudaranya Ares, yang melambangkan sisi jahat perang (kekejaman, rasa haus darah, dan pembantaian). Meskipun Athena adalah dewi strategi perang tetapi dia membenci pertarungan tanpa tujuan dan lebih memilih menyelesaikan masalah dengan kebijaksanaan. Athena hanya berperang untuk tujuan yang jelas dan layak atau untuk menyelesaikan konflik.

Athena muncul dalam berbagai cerita mitologi Yunani sebagai penolong para pahlawan, termasuk Odisseus, Iason, dan Herakles. Dia tidak memiliki pasangan dan tidak menikah. Sebuah mitos kuno menyebutkannya sebagai dewi yang mengadopsi Erekhtheus/Erikhthonios, anak yang lahir dari Gaia setelah dibuahi oleh air mani Hefaistos. Nama dewi Athena berhubungan dengan nama kota Athena.

Penggambaran

Pada masa klasik, Athena digambarkan mengenakan khiton (pakaian orang Yunani kuno) panjang, kadang dengan ular di pinggangnya dan kadang mengenakan baju perang dengan helm agak terangkat ke atas. Perisainya berhiaskan Gorgonion (kepala Gorgon) di bagian tegahnya. Athena juga sering digambarkan dengan burung hantu di salah satu pundaknya atau disertai seekor ular. Salah satu patungnya yang terkenal adalah patung Athena Parthenos buatan Fidia, patung setinggi 36 meter tersebut dibuat dari emas dan gading dan awalnya diletakkan di Parthenon tetapi kini telah hilang. Sementara ada juga Athena yang Berduka, yaitu sebuah relief yang dibuat sekitar tahun 460 SM. Sementara dalam budaya Minoa-Mikenai, Athena kadang-kadang digambarkan dengan sayap burung.

Atribut

Sebagai dewi perang, simbol Athena antara lain baju perang, tombak, helm perang, perisai dengan kepala Gorgon, serta Aigis. Aigis adalah mantel atau jubah yang dihiasi dengan kepala Medusa dan dipercaya mampu memberikan perlindungan yang kuat (Aigis juga disebut sebagai perisai Zeus dan Athena). Sementara Hewan yang merupakan atribut Athena adalah burung hantu, ular, dan laba-laba. Karena kaitannya dengan dewi Athena yang merupakan dewi kebijaksanaan, hingga kini burung hantu dianggap sebagai simbol kebijaksanaan. Athena pernah mengubah Arakhne menjadi seekor laba-laba sehingga hewan tersebut juga menjadi atributnya. Sementara ular merupakan perlambang dari Erikhtonios, manusia yang pernah diasuh oleh Athena. Pohon yang dikeramatkan untuknya adalah pohon zaitun. Athena juga kadang-kadang disertai Nike, dewi kemenangan.

Julukan

  • Pallas Athena

    Tradisi penting mengenai Athena adalah beberapa julukannya yang misterius, misalnya Pallas Athena (juga Pallantias).

    Seseorang bernama Pallas disebut sebagai ayah, saudari, saudari tiri, sahabat, atau bahkan musuh Athena. Dalam setiap cerita, Athena membunuh Pallas sehingga kemudian disebut Pallas Athena.

    Dalam versi ketika Pallas adalah ayah Athena, Athena dilahirkan di dekat sungai Triton atau Tritonis. Ada juga Pallas sebagai saudari atau saudari tiri Athena sedangkan ayah atau ayah tiri Athena adalah Triton, putra Poseidon. Tetapi Athena juga disebut sebagai anak dari Poseidon dan seorang nimfa bernama Tritonis, tanpa melibatkan Pallas. Demikian juga sebaliknya, Pallas kemungkinan adalah ayah atau musuh Athena tanpa melibatkan Triton. Mengenai topik ini, Walter Burkert berpendapat, "dia adalah Pallas dari kota Athena, Pallas Athenaie, seperti juga Hera dari Argos disebut Here Argeie. Untuk orang-orang Athena, menurut Burkert, Athena disebut sebagai he thea ("sang Dewi"), sebuah julukan yang berasal dari masa kuno.
  • Tritogeneia

    Julukan lain Athena yang misterius adalah Tritogeneia (juga Trito, Tritonis, Tritoneia, Tritogenes). Makna dari istilah ini tidak jelas. Nampaknya julukan itu bermakna "lahir dari Triton", dan menunjukkan bawah Triton, dewa laut, adalah orang tua Athena pada mitos yang sangat kuno. Kemungkinan lain yaitu karena Athena dilahirkan di dekat sungai Triton atau Tritonis Dalam Metamorphoses, Athena adakalanya disebut sebagai "Tritonia."
  • Athena Parthenos

    Athena tidak pernah memiliki pasangan atau kekasih sehingga dijuluki sebagai Athena Parthenos ("Athena Perawan"). Kuilnya yang paling terkenal di Akropolis diberi nama Parthenon. Bukan hanya menunjukkan keperawanannya tetapi juga menunjukkan perannya sebagai penegak aturan kesopanan seksual dan misteri ritual. Orang-orang Athena memberikan dewi Athena kemurnian keperawanan seperti ini untuk menopang dasar perilaku perempuan dalam masyarakat patriarki.
  • Julukan lain

    Selain yang telah disebutkan di atas, Athena memiliki beberapa julukan lain, di antaranya adalah Atritone (yang tak pernah lelah), Promakhos (pemimpin pertempuran). Glaukopis (bermata terang atau dengan mata bercahaya). Di Megara, Athena disembah dengan julukan Aithita. Di sebuah kuil di Frixa, Elis, yang dibangun oleh Klimenos, Athena dikenal sebagai Kidonia. Sealin itu, Athena juga disebut sebagai Ageleia dan Itonia.

    Dalam perannya sebagai hakim pada pengadilan Orestes atas pembunuhan ibu Orestes, Klitemnestra, Athena mendapat julukan Athena Areia. Dia disebut sebaai Athena Ergane sebagai pelindung para perajin dan seniman. Dengan julukan Athena Polias ("pemilik kota"), Athena adalah pelindung tidak hanya kota Athena tetapi juga Argos, Sparta, Gortin, Lindos, dan Larisa. Sebagai penemu kereta perang, Athena mendapat gelar Athena Hippia (Athena kuda).

    Setelah bangsa Athena berhasil menguasai pulau Aegina, dewi Athena sering disamakan dengan Afaea, dewa lokal di sana. Sejarawan Yunani, Plutarch (46 M–120 M), juga menyebutkan bahwa selama pembangunan kuil Parthenon, Athena disebut sebagai Athena Hygieia ("penyembuh").

    Di Arkadia, dia terasimilasikan dengan dewi kuno Alea dan disembah sebagai sebagai Athena Alea.
Dalam mitologi

Kelahiran

Menurut ramalan, apabila Zeus memiliki anak dengan Metis maka anak tersebut akan lebih kuat dan pandai dari Zeus sehingga mampu untuk menggulingkan Zeus dari tahta. Pada saat Metis mengandung Athena, Zeus menelan Metis untuk mencegah kelahiran anaknya. Hal ini menyebabkan Zeus menderita sakit kepala hebat dan memerintahkan Hermes untuk membelah kepala Zeus dengan menggunakan kapak perunggu (buatan Hefaistos) untuk menghilangkan rasa sakitnya. lalu lahirlah Athena melalui kepala/dahi Zeus dalam keadaan berbaju perang lengkap dengan pelinding kepala. Disebutkan pula penyebab sakit kepala Zeus karena Metis membuatkan baju perang dan pelindung kepala untuk anaknya di dalam tubuh Zeus, dan proses pembuatan inilah yang menyebabkan Zeus menderita sakit kepala.

Enkelados

Dalam pertempuran antara para Gigant (raksasa) melawan para dewa, Athena bertarung melawan raksasa Enkelados. Dalam pertarungan itu Athena berhsil unggul setelah dia menusuk Enkelados dengan tombaknya. Setelah dilumpuhkan, Enkelados dikurung di bawah Gunung Etna di Pulau Sisilia.

Erikhthonios

Hefaistos bernafsu pada Athena dan berusaha memperkosanya tetapi Athena selalu bisa menghindar dari Hefaistos. Dalam usahnya yang penuh nafsu, air mani Hefaistos berjatuhan di tanah dan membuahi Gaia (bumi). Dari tanah, lahirlah seorang bayi bernama Erikhtonios. Athena kemudian merawat bayi tersebut.

Athena menaruh bayi Erikhtonios dalam sebuah kotak dan dititpkan pada tiga bersaudari: Herse, Pandrosos, dan Agraulos. Athena melarang mereka membuka kotak itu sampai dia kembali. Tetapi mereka penasaran dan membuka kotak titipan Athena. Dia dalamnya mereka melihat Erikhtonios yang dikelilingi (atau berwujud) ular. Herse dan Pandrosos kaget lalu melempar diri mereka sendiri dari Akropolis.

Setelah dewasa, Erikhthonios menjadi raja di kota Athena. Dia mengajarkan banyak hal pada rakyatnya. Selama masa pemerintahannya, dewi Athena sering melindunginya.

Perebutan kota Athena

Athena pernah berkompetisi dengan Poseidon dalam memperebutkan kota Athena, yang saat itu belum punya nama. Mereka sepakat bahwa masing-masing akan memberikan hadiah pada rakyat Athena dan dewa yang hadiahnay dipilih akan menjadi pemenang. Poseidon menghantamkan trisulanya ke tanah dan dan munculah mata air tetapi air itu asin sehingga tidak terlalu berguna. Sementara Athena memberikan pohon zaitun, yang bisa dimanfaatkan untuk kayu, buah, dan minyak. Rakyat Athena (atau rajanya, Kekrops) menerima pemberian dari Athena dan dengan demikian menjadikan Athena sebaagi pelindung kota Athena.

Menurut Robert Graves, persaingan Poseidon dalam menguasai beberapa kota tertentu melambangkan konflik antara budaya patriarki dan matriarki.

Athena dan para pahlawan

Athena sering membantu para pahlawan dalam petualangan mereka melawan makhluk-makhluk mengerikan. Athena memandu Perseus dalam tugasnya untuk mendapatkan kepala Gorgon Medusa. Athena memberi nasihat pada Herakles untuk menguliti Singa Nemea menggunakan kuku singa itu sendiri saking tebalnya kulit singa Nemea. Athena juga membantu Herakles mengalahkan Burung Stimfalia, serta memandunya dalam menangkap Kerberos. Dalam Odyssey, Athena membantu Odisseus dalam perjalanan pulangnya dari Troya ke Ithaka. Sikap Athena tersebut membuatnya dijuluki "pelindung para pahlawan" sedangkan ahli mitologi Walter Friedrich Otto menyebutnya sebagai "dewi kedekatan" sesuai dengan sikap Athena yang mengawasi para pahlawan.

Athena dan tiga bersaudari

Cerita lainnya mengenai Athena dan tiga bersadari (Herse, Agraulos, dan Pandrosos) diceritakan dalam Metamorphoses karya penyair Romawi Ovid (43 SM – 17 M). Herse, Agraulos, dan Pandrosos pergi ke kuil untuk memberikan persembahan pada Athena. Hermes jatuh cinta pada Herse dan meminta bantuan dari Agraulos untuk berhubungan dengan Herse. Agraulos meminta imbalan uang. Hermes memberikan uang tetapi uang tersebut merupakan uang yang telah dipersembahkan oleh tiga bersaudari itu pada Athena. Sebagai hukuman atas keserakahan Agraulos, Athena menyuruh dewi Iri Hati untuk membuat Agraulos cemburu. Agraulos yang cemburu kemudian menghalangi hubungan Hermes dan Herse bukannya membantu seperti janjinya. Hermes akhirnya mengubahnya menjadi batu.

Arakhne

Arakhne adalah seorang perempuan penenun yang sangat handal. Orang-orang mengagumi karya-karyanya sampai akhirnya dia menjadi sangat sombong dan menyatakan bahawa dia lebih hebat menenun daripada Athena (Minerva) sang dewi penenun. mendengar kesombongan Arakhne, Athena kemudian menyamar sebagai seorang perempuan tua dan menasihatinya agar tidak membuat marah para dewa namun Arakhne tetap keras kepala bahkan ia berani menantang Athena bertanding menenun. Perempuan tua tersebut langsung berubah menjadi dewi Athena dan melayani tantangan Arakhne. Maka mereka pun bertanding.

Dalam pertandingan itu, Athena membuat permadani yang berhiaskan gambar-gambar para dewa Olimpus di tahta mereka yang agung. Athena juga menggambarkan para dewa yang menghukum manusia-manusia yang sombong. Sementara Arakhne menggambarkan perselingkuhan para dewa dengan manusia, terutaam Zeus dan Poseidon yang gemar berhubungan dengan banyak perempuan. Athena kemudian menyadari bahwa buatan Arakhne jauh lebih bagus, selain itu Arakhne juga mengolok-olok para dewa. Athena yang marah kemudian merobek permadani Arakhne dan mengubahnya menjadi laba-laba. Kisah tersebut bukan berasal dari mitologi Yunani tetapi dari mitologi Romawi.

Medusa dan Tiresias

Medusa, tidak seperti kedua saudari Gorgonnya, terlahir sebagai wanita yang sangat cantik. Medusa diperkosa oleh Poseidon di kuil Athena (menurut pendapat lainnya, Medusa berhubungan seksual dengan Poseidon secara sukarela). Marah karena kuilnya telah dinodai, Athena mengubah Medusa menjadi seperti kedua saudarinya. Rambut Medusa berubah menjadi ular dan pandangan matanya akan mengubah siapapun yang melihatnya menjadi batu. Setelah memenggal kepala Medusa, Perseus menyerahkannya ke Athena, yang kemudian memasangnya pada perisainya atau pada Aigis.

Dalam suatu versi mengenai Tiresias, Athena sedang mandi ketika dia diintip oleh Tiresias. Sebagai hukumannya, Athena kemudian membutakan mata Tiresias. Ibu Tiresias memohon pada Athena supaya Athena membatalkan kutukannya tetapi Athena tidak bisa. Akhirnya Athena memberi Tiresias kekuatan meramal sebagai ganti atas kebutaannya.



Bersambung




-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Apollo


istockphoto_12364050-greek-god-apollo-playing-a-lyre.jpg

Apollo (bahasa Yunani: Apollon atau Apellon) adalah Dewa cahaya, musik, pemanah, pengobatan, matahari, dan penyair dalam mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari seluruh Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari tahu mengenai masa depan mereka. Dalam mitologi Etruska, dia dikenal sebagai Apullu. Apollo disembah baik oleh orang Yunani kuno maupun oleh orang Romawi kuno.

Ia mempunyai busur yang terbuat dari emas. Pohon salam, burung gagak, dan hewan lumba-lumba dikeramatkan untuknya. Pengobatan dan penyembuhan dikaitkan padanya atau pada anaknya, Asklepios (dewa pengobatan), karena Apollo dipandang sebagai dewa yang membawa kesehatan, penyakit wabah. Sebagai dewa musik, Apollo adalah pemimpin para Muse (dewi musik dan nyanyian). Hermes menciptakan lira untuk Apollo dan alat musik tersebut menjadi atribut penting Apollo. Himne yang dinyanyikan untuk Apollo disebut paian. Pada masa Yunani kuno, terutama pada abad ketiga SM, dia dikaitkan dengan Helios (dewa matahari) dan saudarinya, Artemis, dikaitkan dengan Selene (dewi bulan).

Etimologi

Asal nama Apollo tidak jelas. Plato, dalam Kratilos, menghubungkan nama Apollo dengan apolisis, "menebus", dengan apolousis, "pemurnian", dan dengan aploun, "sederhana". Hesikhius menghubungkan nama Apollo dengan apella dari bahasa Doria, yang bermakna "majelis", sehingga Apollo disebut sebagai dewa politik. Kemungkinan lain adalah bahwa apellai berasal dari bentuk kuno dari Apollo yang bisa disamakan dengan Appaliunas, dewa dari Anatolia yang namanya kemungkinan bermakna "ayah singa" atau "ayah cahaya". Orang Yunani menghubungkan nama Apollo dengan kata kerja apollimi bermakna "menghancurkan".

Asal-usul

Ada dua pendapat umum mengenai asal-usul Apollo: Salah satunya adalah bahwa Apollo berasal dari daerah timur, pendapat lainnya mengaitkan Apollo dengan bangsa Doria dan dewa mereka apellai (juga bulan Apellaios). Walter Burkert menyatakan bahwa asal-usulnya dapat dilihat dari para penyembahnya: bangsa Yunani Doria, bangsa Kreta-Minoa, dan bangsa Syro-Hittis. Menurut pendapat pertama, baik Apollo di Yunani maupun di Etruska mulai muncul di Aegea pada Zaman Besi (antara 1100 SM - 800 SM) dari Anatolia. Homer menceritakan Apollo memihak bangsa Troya dalam Perang Troya, dan dia dihubungkan dengan dewa bangsa Luwian, Apaliunas, yang tampaknya melakukan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu (dewa dari mitologi Hittis dan Hurria pada Zaman Perunggu Akhir, antara tahun 1700–1200 SM), juga mirip dengan Apollo yang diceritakan oleh Homer, yaitu sama-sama merupakan dewa wabah. Selain itu Aplu juga melambangkan dewa tikus Apollo Smitheus.

Pemujaan

Tempat pemujaan Apollo yang utama adalah di Delos dan Delphi. Dalam praktik pemujaannya, Apollo Delos dan Apollo Pithia (Apollo Delphi) telah menjadi sangat berbeda sampai-sampai keduanya bisa memiliki kuil masing-masing di kota yang sama. Pemujaan pada Apollo juga ditunjukkan dengan nama-nama yang terpengaruh dari Apollo, seperti Apollodors atau Apollonios dan kota Apollonia.

Pada masa modern, ada pendapat bahwa nama Apollo berasal dari nama dewa dari mitologi Hurria dan Hittis, Aplu, yang disembah selama "masa wabah". Aplu sendiri berasal dari mitologi Akkadia, Aplu Enlil, bermakna "putra Enlil", sebuah gelar yang diberikan pada dewa Nergal, yang dihubungkan dengan Shamash, dewa matahari Babilonia.

Kuil


Apollo memiliki orakel terkenal di Delphi, yang lainnya ada di Klarus dan Brankhidae. Orakelnya yang berada di Abae, Fokis, tempat dia dijuluki sebagai Apollon Abaios, sering dikunjungi oleh Kroisos. Orakelnya antara lain berada di:
  • Di Abae, Fokis
  • Di Bassae, Peloponnesia
  • Di Klarus, pesisir barat Asia Minor
  • Di Korintus,
  • Di Khirse, Troad, kuilnya dibangun untuk Apollon Smintheus
  • Di Delos, kuilnya berdekatan dengan danau suci yang dipercaya sebagai tempat Apollo lahir.
  • Di Delphi,
  • Di Didyma, para pendetanya minum dari mata air suci di dekat kuil
  • Di Hierapolis Bambyce, Suriah (Manbij modern), menurut risalah De Dea Syria, di kuil dewi Suriah terdapat citra Apollo.
  • Di Patara, Likia,
  • Di Segesta, Sisilia
Atribut

Simbol Apollo yang paling terkenal adalah busur dan anak panah. Simbol lainnya adalah alat musik kithara, pedang, dan altar ramalan, yang melambangkan kekuatan meramal Apollo. Empat tahun sekali, Pesta Olahraga Pithia digelar di Delphi untuk menghormati Apollo. Dalam perlombaan itu, pohon salam digunakan sebagai persembahan dan penghargaan. Pohon palem juga dikeramatkan untuk Apollo karena di Delos, dia lahir di bawah pohon palem. Hewan keramat Apollo di antaranya adalah serigala, lumba-lumba, rusa roe, angsa, tonggeret (melambangkan musik), elang, gagak, ular (melambangkan Apollo sebagai dewa ramalan), tikus dan griffin. Sebagai dewa kolonisasi, Apollo menjadi pemandu bagi para pencari wilayah baru.

Dalam konteks literatur, Apollo melambangkan keteraturan dan ketertiban, berlawanan dengan Dionisos, dewa yang melambangkan kegembiraan dan ketiadaan aturan. Meskipun begitu, orang Yunani menganggap mereka saling melengkapi: dua dewa itu adalah saudara, dan ketika Apollo pada musim dingin pergi ke Hiperborea, dia mempercayakan orakelnya pada Dionisos. Apollo dan Dionisos digambarkan pada dua sisi dari Vas Borghese.

Penggambaran

Apollo digambarkan sebagai pemuda tampan tanpa janggut, kadang-kadang sambil memegang kithara (sebagai Apollo Kitharoedus) atau panah, atau sedang bersandar ke pohon (Apollo Lykeios dan Apollo Sauroktonos).

Julukan

  • Yunani-Romawi

    Apollo, seperti dewa-dewa Yunani lainnya, memiliki banyak julukan yang menggambarkan peran, tuags, dan aspek-aspeknya. Tetapi, meskipun Apollo mmeiliki banyak julukan Yunani, dia hanya memiliki sedikit julukan Romawi. Julukan Romawinya yang paling terkenal adalah Foebus ("yang bercahaya"), menggambarkan perannya sebagai dewa cahaya.

    Sebagai dewa pengobatan, dia disebut Akesios, Iatros, dan Akestor bermakna "penyembuh". Sementara di Romawi dia dijuluki Apollo Medicus. Sebagai dewa matahari, Apollo mendapat gelar Aiglites, dewa yang bercahaya. Apollo juga disebut sebagai Aleksikakos ("penahan kejahatan") dan Apotropaios ("dia yang mencegah kejahatan"), dan oleh orang Romawi disebut sebagai Averruncus ("pencegah kejahatan"). Sebagai dewa wabah dan penahan hama, Apollo dikenal dengan julukan Smintheus ("penangkap tikus") dan Parnopios ("belalang"). Bangsa Romawi juga memanggilnya Culicarius ("pengusir hama").

    Sebagai dewa panahan, Apollo dikenal sebagai Afetoros ("dewa busur") dan Argurotoksos ("berpanah perak"). Orang Romawi menyebut Apollo sebagai Articenens ("membawa busur"). Sebagai pelindung jalan dan rumah, dia dijuluki Agieus.

    Sebagai dewa kolonisasi, julukan Apollo adalah Arkhegetes ("pemimpin pendirian") dan Klarios ("pembagi lahan").

    Apollo juga dikenal sebagai Delfinios ("orang Delfi"). Selain itu di Delfi dia juga disebut sebagai Pithios ("Orang Pithia"). Kinthios, julukannya yang lain, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthos. Dia juga mendapat julukan Likios atau Likigines, bermakna "dari Likia", karena menurut beberapa pedapat, praktik pemujaannya berasal dari Likia.

    Sebagai dewa ramalan, Apollo dijuluki Loksias ("samar") dan orang Romawi menyebutnya Coelispex ("dia yang melihat surga"). Apollo mendapat julukan Musagites sebagai dewa pemimpin para Muse, dan Nimfigites sebagai pemimpin pada nimfa.

    Akisios adalah julukan Apollo di Elis, di sana dia mempunyai kuil di agora. Julukan ini memiliki makna seperti akestor dan aleksikakos, dan menunjukkan perannya sebagai "pengusir kejahatan". Akraifios atau Akraifiaios adalah julukannya di Akrifia, Boeotia. Pemujaan Apollo di sana menurut tradisi didirikan oleh putra Apollo sendiri, Akraifios. Sementara Aktiakos adalah julukannya di Aktium, salah satu tempat pemujaannya yang penting.
  • Kelt

    Apollo disembah di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi. Bangsa Kelt mengenalnya sebagai dewa pengobatan dan matahari, dan mereka sering menyamakan Apollo dengan dewa Kelt yang memiliki peran serupa. Beberapa julukan Apollo dalam masyarakat Kelt adalah sebagai berikut:
    • Sebagai Apollo Atepomarus ("penunggang kuda besar" atau "pemilik kuda besar"), Apollo disembah di Mauvieres (Indre). Dalam budaya Kelt, kuda berkaitan erat dengan matahari.
    • Apollo Belenus ('terang' atau 'cemerlang'). Apollo mendapat julukan ini di sebagian Galia, Italia Utara dan Noricum (sebagian Austria modern). Apollo Belenus merupakan dewa pengobatan dan matahari.
    • Apollo Cunomaglus ('pemilik anjing'), sebuah julukan untuk Apollo di kuilnya di Wiltshire. Apollo Cunomaglus kemungkinan adalah dewa pengobatan. Cunomaglus sendiri adalah dewa pengobatan.
    • Apollo Grannus. Grannus adalah dewa musim semi, kemudian disamakan dengan Apollo.
    • Apollo Maponus, dewa yang dikethaui dari prasasti di Britania. Ini kemungkinan adalah penggabungan dari Apollo dan dewa lokal, Maponus.
    • Apollo Moritasgus, julukan Apollo di Alesia, tempat dia disembah sebagai dewa pengobatan.
    • Apollo Vindonnus ('cahaya terang'). Apollo Vindonnus punya kuil di Essarois, dekat Chatillon-sur-Seine di Burgundy. Dia adalah dewa pengoban, terutama mata.
    • Sebagai Apollo Virotutis, dia disembah di Fins d'Annecy (Haute-Savoie) dan di Jublains (Maine-et-Loire)

Dalam mitologi

Kelahiran

Ketika Hera mengetahui bahwa Leto hamil oleh Zeus, dia lalu melarang bumi untuk menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan. Leto akhirnya bisa melahirkan di Delos, pulau terapung yang tidak terhubung dengan bumi. Di pulau tersebut Apollo lahir dan pulau itu kemudian dikeramatkan untuk Apollo.

Hera juga menculik Ilithyia, dewi kelahiran, supaya Leto tidak bisa melahirkan anaknya. Para dewa lain menawarkan Hera sebuah kalung dan Ilithyia pun bisa bebas. Menurut sebagian besar pendapat, Artemis lahir terlebih dahulu di pulau Ortigia, Artemis lalu membantu ibunya menuju pulau Delos dan ikut membantu kelahiran adiknya, Apollo. Apollo lahir pada hari ketujuh bulan Thargelion (menurut tradisi Delos) atau pada bulan Bysios (menurut tradisi Delfi).

Masa muda

Empat hari setelah kelahirannya, Apollo mampu membunuh naga Pithon yang tinggal di Delfi di dekat mata air Kastalia. Hera mengirim Pithon untuk membunuh Leto. Dalam usahanya melindungi ibunya, Apollo meminta busur dan anak panah pada Hefaistos. Setelah mendapatkan senjata, Apollo betarung dengan Pithon di gua suci di Delfi dan membunuhnya di sana.

Hera lalu mengirim raksasa Titios untuk memperkosa Leto. Apollo berusaha menghentikannya, kali ini Apollo dibantu oleh saudarinya, Artemis. Zeus ikut membantu dengan menyerang Titios menggunakan petirnya sampai Titios terlempar ke Tartaros. Titios terjatuh di lantai berbatu dan hatinya dimakan oleh burung hering setiap hari.

Niobe

Niobe, Ratu Thebes dan istri Amfion, menyombongkan bahwa dia lebih hebat dari Leto karena memiliki empat belas anak, tujuh putra dan tujuh putri, sedangkan Leto hanya dua. Karena keesombongannya, Apollo membunuh semua putranya ketika mereka sedang berolahraga atletik dann Artemis membunuh semua putrinya dengan panah beracun. Menurut beberapa versi, ada beebrapa anak Niobe yang diampuni dan tidak ikut dibunuh. Amfion, melihat anak-anaknya mati, akhirnya ikut bunuh diri sementara Niobe diubah menjadi batu.

Admetos

Apollo membunuh para Kiklops sehingga membuat Zeus sangat marah. Zeus sempat berniat mengurungnya di Tartaros tetapi Leto membujuk Zeus agar meringankan hukumannya. Apollo pun akhirnya dihukum untuk menjadi gembala dan mengabdi pada raja Admetos di Ferae, Thessaly. Admetos memperlakukan Apollo dengan sangat baik sehingga Apollo pun banyak menolong Admetos. Apollo membantu Admetos meminang Alkestis, putri raja Pelias. Apollo juga berhasil meyakinkan Moirai (dewi takdir) untuk menunda kematian Admetos.

Lira

Hermes mencuri ternak Apollo, membawa ternak tersebut ke Yunani, menyembunyikannya, dan menghapus jejaknya. Ketika Apollo menuduh Hermes mencuri ternaknya, Maia membantahnya dan mengatakan bahwa Hermes bersamanya semalaman. Zeus kemudian turun tangan dan memberitahu mereka bahwa memang benar Hermeslah yang mencuri ternak Apollo. Zeus juga juga menyatakan bahwa ternak itu harus dikembalikan. Mereka berdebat dan Hermes tiba-tiba memainkan liranya dan membuat Apollo terpesona. Apollo lalu bersedia menukar ternaknya dengan lira temuan Hermes. Sejak itu, lira menjadi simbol Apollo.

Marsias

Marsias adalah seorang satir yang menantang Apollo dalam kontes bermain musik, dan para Muse menjadi jurinya. Setelah mereka berdua tampil, para Muse menyatakan bahwa hasilnya seri. Apollo kemudian mengatakan bahwa mereka harus bertanding lagi tetapi kali ini mereka harus bermain musik sambil bernyanyi. Marsias memainkan suling sehingga tidak bisa melakukannya. Apollo akhirnya dinyatakan sebagai pemenang. Apollo kemudian menguliti Marsias hidup-hidup karena berani menantang dewa. Apollo juga menggantung kulit Marsias di sebuah pohon. Darah Marsias mengalir menjadi sungai Marsyas.

Dalam versi lain, Apollo memainkan liranya dalam posisi terbalik. Marsias tidak mampu melakukannya dengan sulingnya sehingga Apollo menggantungnya di pohon dan mengulitinya hidup-hidup.

Pan

Pan berkontes melawan Apollo dalam bermain musik. Yang menjadi juri adalah Tmolus, dewa gunung. Pan meniup pipanya dan musiknya mempesona Midas, pengikutnya yang ikut hadir. Apollo kemudian memainkan liranya. Tmolus menyatakan bahwa Apollo adalah pemenangnya dan semua orang setuju kecuali Midas. Midas menolak keputusan itu dan mempertanyakan keadilan juri. Apollo marah dan mengubah telinga Midas menjadi telinga keledai.

Perang Troya

Apollo memberi wabah penyakit pada pasukan Yunani karena Agamemnon mengambil Khriseis, anak gadis dari salah seorang pendeta Apollo. Setelah Khriseis dikembalikan, Apollo mengangkat kembali wabahnya. Ketika Diomedes melukai Aineias, Apollo menyelamatkan Aineias karena Aineias ditakdirkan untuk memimpin rakyat Troya di masa depan. Apollo menyelimuti Aineias dengan awan tebal dan membawanya ke Pergamos, tempat suci di Troy. Apollo juga membantu Paris dalam usahanya membunuh Akhilles dengan mengarahkan panah tepat pada tumit Akhilles. Apollo melakukannya karena Akhilles pernah membunuh Troilus, putra Apollo.

Pasangan dan keturunan

Apollo mengejek Eros (Cupid). Menurut Apollo, Eros hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main dengan senjata orang dewasa (panah). Eros membalas penghinaan Apollo dengan membuat Apollo jatuh cinta pada seorang nimfa bernama Dafne, anak dewa sungai Peneus. Tetapi Eros menjadikan Dafne tidak menyukai Apollo. Apollo pun terus berusaha mengejar Dafne, yang selalu berusaha menghindar. Dafne kemudian berdoa pada ayahnya untuk mengubahnya menjadi pohon salam dan ayahnya mengabulkan permintaannya. ketika tahu bahwa Dafne telah berubah menjadi pohon salam, Apollo menjadikan pohon itu keramat untuknya.

Apollo memiliki hubungan dengan seorang putri bernama Leukothea, anak Orkhamos dan saudari Klitia. Apollo mendatangi kamar Leukothea dengan menyamar sebagai ibunya. Klitia, yang cemburu pada saudarinya, memberitahu ibunya tentang hubungan itu. Orkhamos pun menghukum Leukothea dengan menguburnya hidup-hidup. Apollo, yang marah karena hubungannya hancur, akhirnya mengubah Klitia menjadi tanaman.

Marpessa dicintai oleh Idas dan Apollo. Zeus menyuruhnya memilih di antara mereka berdua. Marpessa akhirnya memilih Idas karena menurutnya Apollo, yang abadi, akan bosan dengannya ketika dia menjadi tua.

Kastalia adalah seorang nimfa yang dicintai oleh Apollo. Dia menolak Apollo dan menghindarinya dengan menyelam ke dalam mata air di Delphi, di dasar Gunung Parnassos, yang kemudian dinamai mata air Kastalia. Di kemudian hari, air dari mata air ini dianggap suci dan dan gunakan untuk membersihkan kuil-kuil di Delphi.

Dari Kirene, Apollo memiliki seorang putra bernama Aristaios, yang menjadi dewa ternak, buah, pertanian, dan lebah. Dia juga mengajari manusia menggunakan perangkap dalam perburuan, serta mengolah zaitun.

Dari Hekuba, Apollo memiliki putra bernama Troilus. Dia dibunuh oleh Akhilles. Apollo juga mencintai Kassandra, anak Hekuba dan Priam, dan saudari tiri Troilus. Apllo menjanjikan Kassandra kekuatan meramal jika mau disetubuhi oleh Apollo tetapi Kassandra menolak. Apollo marah dan memberinya kekuatan untuk melihat masa depan tetapi yang bisa Kassandra lihat hanyalah peristiwa mengerikan dan tak akan dipercaya orang lain.

Koronis, putri raja Flegias, memiliki hubungan cinta dengan Apollo sampai menjadi hamil dengan bayi bernama Asklepios. Tetapi Koronis berselingkuh dengan Iskhis. Seekor gagak memberitahu Apollo tentang perselingkuan itu tetapi Apollo tidak percaya dan mengubah semua gagak menjadi berwarna hitam atas kebohongan mereka. Ketika Apollo menyadari bahwa sang gagak berkata benar, dia menjadikan hewan tersebut suci. Apollo membunuh Koronis dan menyelamatkan bayinya. Sementara ayah Koronis yang marah karena anaknya mati kemudian membakar kuil Apollo di Delphi. Apollo membunuhnya akibat perbuatannya itu.

Kekasih lelaki

Hiakinthos adalah salah satu kekasih lelaki Apollo. Hiakinthos merupakan seorang pageran Sparta, dia tampan dan atletis. Suatu hari Apollo dan Hiakinthos bermain lempar cakram dan tiba-tiba cakram yang dilempar Apollo mengenai kepala Hiakinthos sampai pemuda itu mati. Cakram itu ditiup oleh Zefiros (dewa angin barat) yang cemburu pada hubungan mereka. Apollo sangat bersedih atas kematian kekasihnya dan menciptakan bunga Hyacinthus dari darah Hiakinthos.

Kekasih lelaki lainnya adalah Kiparissos, seorang keturuann Herakles. Apollo memberinya seekor rusa jinak dan Kiparissos tak sengaja membunuh rusa itu dengan lembing. Kiparissos sangat menyesal dan meminta Apollo agar dia bisa menangis selamanya. Apollo mengabulkan permintaannya dengan mengubahnya menjadi tanaman Cupressaceae, yang getahnya mengalir seperti air mata.


Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Ares


11848557.jpg

Ares merupakan dewa perang dalam mitologi Yunani. Ares adalah anak dari Zeus dan Hera dan termasuk dalam 12 Dewa Olimpus. Dua pengawal utamanya adalah Fobos dan Deimos. Ares adalah dewa yang haus darah dan merupakan perwujudan dari pembunuhan. Ares berkuasa atas alat-alat perang, penyerangan dan pertahanan kota, pemberontakan, penjarahan, kejantanan dan keberanian. Burung hering dan anjing adalah binatang keramat bagi Ares. Dalam Iliad, dia muncul dengan dikelilingi oleh berbagai penjelmaan dari kengerian perang tetapi dalam Odyssey karakternya agak sedikit melunak. Ares juga terlibat dalam pendirian kota Thebes. Dalam mitologi Romawi ia dikenal dengan nama dewa Mars. Nama Mars menjadi nama salah satu planet yang dekat dengan bumi dan memiliki 2 bulan yang dinamai berdasarkan nama pengawalnya (Phobos dan Deimos). Nama bulan Maret merupakan persembahan baginya.

Asal-usul

Ares ditemukan muncul dalam lembaran tanah liat Linear B. Di Knossos, Kreta, namanya adalah AR-E tetapi di Pylos namanya dieja A-RE-JA. Enyalios (E-NU-WA-RI-JO), nama yang juga ditemukan di Linear B di Knossos, kemungkinan adalah julukan bagi Ares atau personifikasi dari perang dan saudara laki-laki Enyo.

Ares adalah dewa dewa Olimpus yang penting dalam tradisi kuno seperti diceritakan dalam Iliad. Karakternya cukup ambigu, Ares disebutkan dalam suatu prasasti pemakaman dari akhir abad ke-6 di Attika, di sana tertulis: "Tinggallah dan berkabung di makam Kroisos/ yang telah dihancurkan oleh Ares yang mengamuk, dia bertempur di jajaran terdepan".

Di masa kuno, Nama "Ares" juga digunakan sebagai julukan untuk aspek perang dari dewa-dewa lain, misalnya Zeus Areios, Athena Areia, bahkan Aphrodite Areia. Di masa Mikene, ada sebuah prasasti yang menunjukkan tentang Enyalios, nama julukan bagi Ares.

Etimologi

Asal namanya berhubungan dengan bahasa Yunani are, pengembangan dari ara, "kutukan, kehancuran". Sedangkan nama Mars kemugkinan berhubungan dengan kata Yunani marnamai, "bertarung, bertempur" atau dengan bahasa Hindi atau Punjab maarna (membunuh).

Karakteristik

Dalam mitologi Yunani, ada beberapa dewa yang melambangkan berbagai aspek dari peperangan, misalnya Athena yang melambangkan kebijaksanaan dan strategi perang, dan melindungi manusia serta tempat tinggalnya selama perang. Sementara Ares, di pihak lain, merupakan simbol dari keberutalan, kekejaman, dan horor dari perang. Athena dan Ares bermusuhan. Saudari Ares, Eris, memicu peperangan, Zeus mengarahkan jalannya perang, tetapi Ares mencintai perang untuk kesenangannya sendiri, dia menikmati hiruk-pikuk dan teriakan dalam perang, pembantaian manusia, dan penghancuran kota. Dia bahkan tidak mengikuti semangat keberpihakan, dia kadang-kadang mendukung satu pihak lalu membantu pihak lainnya, dia hanya melakukannya sesuai kehendak hatinya. Ares juga dianggap ikut berperan dalam kematian manusia yang disebabkan oleh wabah dan epidemi. Sifat Ares yang haus darah dan liar ini membuat dia dibenci baik oleh orang tuanya maupun oleh dewa lain.

Di antara para dewa, Ares adalah yang paling tidak dipercaya. Dalam Iliad dikatakan: "Kau adalah dewa Olimpus yang paling membenciku," Zeus berkata pada Ares, "Perselisihan, perang, dan pembantaian adalah hal yang kau sukai. Tempat kelahiran sekaligus rumah Ares terletak di antara bangsa Trakia, bangsa barbar yang suka berperang. Ke sanalah dia pergi setelah perselingkuhannya dengan Afrodit terungkap.

Sebagai dewa perang, Ares malah sering kalah dalam pertarungan. Athena pernah beberapa kali mengalahkan Ares. Herakles dan Diomedes juga pernah melukai tubuh Ares. Selain itu, Ares juga pernah dikalahkan oleh Aloadai, sepasang raksasa.

Atribut

Ares memiliki tombak berujung perunggu dan seperangkat baju perang (helm, perisai, sabuk, pelindung kaki) yang sangat bercahaya. Ares juga memiliki kereta perang yang ditarik oleh empat ekor kuda emas yang abadi dan mampu menyemburkan api: Aithon ("Api merah"), Konabos ("Kekacauan"), Flogios ("Nyala api") dan Fobos ("Rasa takut"). Istananya di Trakia merupakan benteng besi yang dipenuhi harta rampasan.

Hewan keramat

Binatang kesukaan Ares adalah anjing. Hewan lainnya yang dikeramatkan bagi Ares adalah ular berbisa dan sekor naga yang menjaga mata air di Thebes. Burung favoritnya adalah burung pelatuk, burung hantu bertanduk, dan burung hering. Menurut Argonautica, burung keramat Ares (Ornithes Areioi) adalah burung berbulu anak panah yang menjaga kuil Ares di sebuah pulau di Laut Hitam.

Pengawal

Deimos (teror) dan Fobos (rasa takut) adalah para pengawal Ares dalam pertempuran sekaligus anaknya dari dewi Afrodit. Pengawal Ares yang lainnya adalah Eris (saudari Ares), dewi pertengkaran, dan Enyo, dewi kekejaman dan perang yang haus darah. Ares juga ditemani oleh dewa perang lain, Enyalius, anaknya dari Enyo. Selain itu, pembantu Ares yang lain adalah Nike, dewi kemenangan.

Kehadiran Ares juga disertai oleh Kidoimos, dewa hiruk-pikuk peperangan, selain juga Makhai (dewa pertempuran), Hisminai (dewa pembantaian), Polemos (dewa perang), dan Alala, anak Polemos yang merupakan dewi seruan perang.

Julukan

Dalam pemujaan terhadap Ares, sang dewa perang disebut juga sebagai Theritas (buas, kejam), Afneius (berlimpah), Gynaikothoinas (berpesta dengan perempuan), Alloprosallos (murah hati), Enyalius (dewa perang), Gradivus (pemimpin pasukan), dan Hiipius. Selain itu, Homer dan para penyair Yunani juga memberinya berbagai julukan, diantaranya adalah Brotoloigos (pembantai manusia), Andreiphontes (pembunuh manusia), Miaiphonos (berlumur darah), Laossoos (berperang dengan manusia), dan Teikhesipletes (penghancur kota).

Pemujaan terhadap Ares

Ares muncul dalam banyak puisi tetapi jarang disembah di Yunani Kuno karena Ares melambangkan pembunuhan dan rasa haus darah dalam peperangan. Orang Yunani lebih suka menyembah Athena yang melambangkan disiplin, strategi, dan tujuan baik dari perang. Meskipun begitu, dia banyak disembah di Sparta, tempat orang-orang berdoa padanya sebelum berangkat menuju pertempuran, di sana juga para pemuda mengorbankan anak anjing untuk Enyalios (nama lain dari Ares) sebelum melakukan ritual perkelahian di Foebeum. Di sebelah timur Sparta terdapat patung Enyalios yang dirantai, melambangkan bahwa sang dewa tak akan pernah meninggalkan Sparta. Terdapat kuil Yunani untuk Ares di agora di kota Athena yang banyak didatangi pada bulan Agustus. Areopagus, "Bukit Ares", tempat Paulus dari Tarsus mengajar, terletak di dekat Acropolis dan sejak zaman kuno berfungsi sebagai pengadilan. Kuil Ares lainnya terletak di situs arkeologi Metropolis di bagian barat Turki.

Tempat pemujaannya yang lain adalah di Thebes, dan Trakia. Dia juga disembah di Skithia tempat orang-orang melakukan pengorbanan manusia dan hewan untuknya.

Penggambaran

Dalam seni Yunani, ia kadang-kadang digambarkan sebagai seorang prajurit dewasa yang berjanggut dan mengenakan baju perang. Selain itu, dia juga digambarkan sebagai pemuda telanjang tanpa janggut yang memakai helm dan membawa tombak. Karena tidak banyak memiliki ciri khas, Ares sering sulit dikenali dalam seni klasik.

Ares dalam mitologi

Pendirian kota Thebes

Salah satu peran Ares adalah dalam pendirian Thebes. Ares memiliki seekor naga yang kemudian dibunuh oleh Kadmus. Kadmus menebarkan gigi naga tersebut ke tanah dan munculah para Spartoi dari tanah. Para Spartoi inilah yang membantu Kadmus membangun Thebes. Untuk menyenangkan hati Ares, Kadmus lalu menikahi Harmonia, anak Ares dan Afrodit.

Ares dan raksasa

Dua orang Gigant, Otus dan Efialtes merantai Ares dan mengurungnya di dalam sebuah kendi perunggu. Selama tiga belas bulan, Ares menjerit meminta pertolongan. Ibu kedua Gigant itu, Eriboea, kemudian memberitahu Hermes tentang kejadian tersebut. Ares akhirnya diselamatkan oleh Hermes sementara Artemis memperdaya Otus dan Efialtes untuk saling membunuh. Ares juga pernah membunuh Ekhidnades, raksasa anak Ekhidna yang menentang para dewa. Luka Ares kemudian disembuhkan oleh Zeus.

Ares dan Herakles

Ares bertarung dengan Herakles ketika sang pahlawan membunuh Kiknus di Itonus, selatan Thessaly. Kiknus adalah anak dari Ares dan Pelopia atau Pirene. Kiknus suka menantang gulat pada orang-orang yang lewat. Suatu hari Kiknus menantang Herakles. Herakles pun bertarung dengan Kiknus yang dibantu oleh ayahnya, Ares. Herakls berhasil membunuh Kiknus sekaligus melukai Ares. Herakles bahkan bisa saja melukai Ares lebih parah seandainya tidak dihalangi oleh petir Zeus.

Jebakan Hefaistos

Suatu hari, Dewa matahari Helios melihat Ares dan Afrodit bercinta diam-diam di kamar suami Afrodit, Hefaistos. Helios pun memberitahukan hal ini pada Hefaistos. Hefaistos berencana menjebak Ares maka dia membuat sebuah jaring yang kuat dan hampir tak terlihat lalu memasangnya di tempat tidurnya. Ketika Ares bercinta lagi dengan Afrodit, mereka langsung terperangkap dan tidak bisa bergerak. Mereka merasa sangat malu. Tetapi Hefaistos belum puas, Hefaistos memanggil semua dewa-dewi untuk melihat perselingkuhan istrinya. Semua dewa datang tetapi para dewi tidak. Setelah Ares dibebaskan, dia langsung kabur ke rumahnya di Trakia.

Dalam versi lainnya, Ares sebenarnya telah menempatkan pemuda bernama Alektryon di depan pintu untuk memperingatkan Ares jika Helios lewat. Tetapi Alektryon tertidur dalam tugasnya sehingga Helios bisa memergoki Ares dan Afrodit. Ares marah dan mengubah Alektryon menjadi ayam jantan, hewan yang tak pernah lupa untuk memberitahu datangnya matahari.

Bukit Ares

Menurut Apollodorus, Ares pernah memperkosa Agraulos, putri Aktaius dan istri Kekrops sehingga Ares menjadi ayah dari seorang perempuan bernama Alkippe. Suatu ketika Alkippe diperkosa oleh Halirrhothios, anak Poseidon. Ares datang menolong putrinya dan membunuh Halirrhothios.

Karena kejadian tersebut, Poseidon menuntut Ares di pengadilan para dewa. Ares disidang di sebuah bukit di Athena. Sementara para dewa yang lain menjadi hakimnya. Ares kemudian dinyatakan dibebaskan dan bukit tersebut dinamai Areopagos (bukit Ares). Di kemudian hari, rakyat Athena mengadili tersangka pembunuhan di bukit tersebut.

Ares dan Adonis

Afrodit jatuh cinta pada Adonis, seorang pangeran dari Siprus, sehingga menyebabkan Ares cemburu. Suatu hari Adonis sedang berada di tengah hutan, Ares lalu mengubah wujud menjadi babi hutan dan menusuk Adonis dengan taringnya yang beracun hingga Adonis mati. Afrodit sangat berduka dengan kematian Adonis dan mengubahnya menjadi bunga.

Perang Troya

Ares pada awalnya berjanji akan memihak Yunani tetapi Afrodit membujuknya sampai akhirnya Ares malah membantu pasukan Troya. Dalam perang tersebut, Diomedes sedang melawan Hektor ketika dia melihat Ares berperang bersama pasukan Troya. Diomedes lalu menyuruh pasukannya untuk mundur secara perlahan. Hera, ibu Ares, melihat keterlibatan Ares dan meminta izin pada Zeus untuk mengeluarkan Ares dari medan pertempuaran. Zeus mengizinkannya. Hera dan Athena lalu menyuruh Diomedes untuk menyerang Ares. Diomedes melemparkan tombaknya pada Ares dan dengan bantuan Athena tombak tersebut berhasil menusuk tubuh Ares. Ares menjerit kesakitan dengan suara yang lebih keras dari seribu orang sampai menyebabkan bumi berguncang. Ares kemudian kabur ke Gunung Olimpus sehingga pasukan Troya harus mundur. Di Olimpus Zeus menyembuhkan luka Ares sambil memarahinya. Kemudian Ares mengambil perisainya dan berangkat lagi menuju pertempuran.

Suatu hari Zeus mengizinkan para dewa untuk terlibat secara langsung dalam perang tersebut dan Ares adalah dewa pertama yang maju ke medan pertempuran. Ares bertarung melawan Athena untuk membalas dendam atas lukanya tetapi Athena berhasil mengalahkan Ares dengan menyerangnya memakai batu besar.

Pasangan dan keturunan

Ada seorang putra Ares bernama Kiknus dari Makedonia. Dia sangat kejam dan mencoba membangun sebuah kuil dari tulang para pengelana yang lewat. Kiknus kemudian dibunuh oleh Herakles.

Ares memiliki hubungan cinta dengan dewi Afrodit. Anak mereka antara lain Eros, Anteros, Fobos, Deimos, Harmonia, dan Adrestia. Eros dan Anteros lebih dekat dengan ibu mereka sedangkan Adrestia, Fobos, dan Deimos leih suka menemani ayahnaya berperang.


Bersambung



-dipi-
 
Back
Top