Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Nimfa

Dalam mitologi Yunani, nimfa adalah salah satu kaum dari makhluk legendaris yang berwujud wanita, tinggal di tempat-tempat tertentu dan menyatu dengan alam. Mereka diidentikkan dengan peri, atau bidadari yang tinggal di alam bebas.

Mereka personifikasi dari alam, dan spirit dari tempat-tempat tertentu yang dapat ditemukan di alam liar, seperti sungai, pepohonan, air terjun, mata air, gunung, dan sebagainya. Mereka terbagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan tempat dimana mereka bisa ditemukan. Contohnya: Driad dan Hamadriad (nimfa yang tinggal di pepohonan); Naiad (nimfa air tawar); Nereid (nimfa lautan); Oread (nimfa di pegunungan).

Di bawah ini, terdapat klasifikasi modern kaum nimfa:

  • Nimfa yang hidup di darat:
    • Alseid
    • Auloniad
    • Hamadriad:
      • Driad
      • Meliai
      • Leuke
      • Epimeliad
    • Hesperides:
      • Aigle
      • Arethusa
      • Eritheia
      • Hespera
      • Hesperia
    • Leimakid
    • Minthe
    • Napaiai
    • Oread
  • Nimfa yang hidup di air:
    • Heleiad
    • Naiad:
      • Limnades atau Limnatides
      • Krinaiai
      • Eleionomae
      • Pegaiai
      • Potameides
    • Nereid
    • Okeanid
  • Nimfa hutan
    • Lampades
    • Nimfa Korikia



Satir

Dalam mitologi Yunani, Satir adalah makhluk penghuni hutan-hutan dan pegunungan, dan memiliki hubungan yang dekat dengan Dewa Pan dan Dionisos dalam mitologi Yunani. Biasanya mereka berjenis kelamin pria.

Pemimpin mereka bernama Silenos, Dewa kecil yang mengatur kesuburan. Karakter Satir dalam mitologi Yunani sering disamakan dengan Faun dalam mitologi Romawi. Mereka sering dilukiskan sebagai manusia bertanduk dan berkaki kambing, rambutnya keriting, hidungnya pesek, ekornya tebal dan panjang, telinganya meruncing atau kadang-kadang seperti telinga kuda. Satir yang masih bocah belum memiliki tanduk yang sempurna sedangkan Satir yang tua sudah memiliki tanduk kambing yang sempurna. Biasanya Satir yang sering muncul dalam dongeng-dongeng berjenis kelamin pria, namun kadang-kadang ada Satir betina.

Karakter Satir muncul dalam beberapa pementasan, seperti: “Kiklopss” karya Euripides dan “Satir Yang Mencari” karya Sofokles.

Satyr biasanya senang minum anggur, sehingga akrab dengan Dewa Dionisos. Mereka juga senang bermain seruling, castanet, bagpipe, atau simbal dan tergila-gila untuk menari bersama para nimfa yang mereka kagumi dan mereka idolakan. Mereka memiliki tarian khusus yang mereka sebut Sikinis

Satir tidak hidup abadi sehingga terkena dampak usia tua seperti manusia. Satir jantan yang sudah tua berjenggot dan kepalanya botak. Perilakunya jelek dan tidak senonoh seperti yang digambarkan dalam mitologi Yunani.



Sumber yang dipakai dari awal tulisan adalah:
The Routledge Handbook of Greek Mythology, R Hard
Wikipedia
"Greek Mythology", Encyclopaedia Britannica
The Routledge Handbook of Greek Mythology, R Hard

-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

AWAL DUNIA

Penciptaan Dunia

Pada awalnya, yang ada hanyalah Khaos, yaitu suatu sosok yang tidak berbentuk dan misterius. Dari Khaos ini muncullah Erebos, kegelapan tempat berdiamnya kematian, dan Nix, sang dewi malam yang misterius. Selain mereka bertiga, yang ada hanyalah kesunyian, kekosongan, ketidakterbatasan. Lalu terlahir Eros (cinta), Gaia (bumi), dan Tartaros. Adalah cinta yang memungkinkan terjadinya hubungan untuk menghasilkan anak.

Erebos berhubungan dengan Nix, yang kemudian melahirkan Aither (atmosfer), dan Hemera (hari). Itu adalah hubungan seksual yang pertama di dunia. Nix juga secara partenogenesis (tanpa hubungan seksual) melahirkan Moros (murka), Moirai (takdir), Hipnos (tidur), Thantanos (maut), Oneiroi (mimpi), dan Nemesis (pembalasan). Nix menyuruh semua anak-anaknya untuk keluar dari kegelapan.

Sementara itu Gaia secara partenogenesis melahirkan Uranus (langit), Urea (pegunungan), dan Pontos (laut). Uranus menikahi ibunya dan menjadi pengusa dunia. Uranus menutupi seluruh tubuh Gaia dan Bersama-sama mereka melakukan hubungan seksual untuk kemudian melahirkan tiga Kiklops, tiga Hekatonkhire, dan dua belas Titan. Gaia juga melakukan hubungan dengan Pontos dan melahirkan dewa laut (Nereus, Forkis, dan Thaumas), dewi laut Euribia, dan monster laut Keto. Dari Tartaros, gaia memiliki anak bertama Typhon, yang merupakan ayah dari segala monster.

Para Kiklops (Arges, Brontes, dan Steropes) adalah raksasa bermata satu sedangkan para Hekatonkhire (Briareus, Kottos, dan Giges) adalah raksasa bertangan seratus dan berkepala lima puluh. Ukuran mereka sangat besar dan mereka sangat kuat. Karena penampilan mereka yang mengerikan, Uranus membenci mereka dan menyuruh mereka kembali ke Tartaros, rahim ibu mereka. Uranus tidak sadar bahwa perbuatannya ini akan memicu peperangan antar dewa selama berabad-abad berikutnya.


Pemberontakan Titan

Pengurungan para Kiklops dan Hekatonkhire di Tartaros menyebabkan Gaia kesakitan sampai akhirnya dia memanggil anak-anaknya yang lain, para Titan. Para Titan berjumlah dua belas, enam laki-laki dan perempuan. Mereka berukuran lebih kecil dan lebih indah sehingga tidak dibenci oleh ayah mereka, Uranus. Gaia mengajak para Titan untuk melakukan pemberontakan pada Uranus. Tetapi semua Titan terlalu takut untuk memberontak, semuanya kecuali satu Titan, dialah Titan termuda sekaligus yang paling ambisius: Kronos. Maka Kronos dan Gaia pun menyusun rencana.

Pada suatu malam, Gaia bersetubuh dengan Uranus. Sementara Kronos, berbekal sabit pemberian Gaia, diam-diam mendekati ayahnya. Kronos lalu menyerang Uranus, memotong alat kelamin Uranus dengan sabit yang dibawanya, dan melemparnya ke laut. Uranus menjerit kesakitan dan menghilang dari dunia (mati). Sebelum dia menghilang, Uranus mengutuk Kronos bahwa dia juga suatu saat akan dikalahkan oleh anaknya.

Dari darah Uranus yang berceceran terlahirlah para raksasa, para nimfa pohon abu, dan para Erinyes. Sementara itu alat kelamin Uranus terjatuh ke lautan dekat pulau Kithera dan menghasilkan buih laut, dari buih itu munculah Afrodit, dewi kecantikan.

Setelah kepergian Uranus, para Titan mengambil alih kekuasaan atas dunia dengan Kronos sebagai pemimpin.


Pembalasan Zeus

Kronos menjadi penguasa dunia dan menikahi saudarinya, Rea. Sementara Okeanos menjadi penguasa lautan dan Hiperion sebagai dewa matahari. Pada masa pemerintahan Kronos, manusia mengalami Zaman Emas, sebuah masa yang paling membahagiakan bagi manusia karena tidak ada penderitaan di dunia. Tetapi Kronos tidak membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire yang oleh ayahnya dikurung di Tartaros padahal mereka adalah alasan baginya untuk mengambil alih kekuasaan dari ayahnya, dia malah menyuruh monster Kampe untuk menjaga mereka agar tidak kabur. Hal ini membuat Gaia marah dan menyatakan bahwa Kronos suatu saat akan dikalahkan oleh anaknya. Ramalan ini ikut memperkuat kutukan Uranus.

Kronos memerintah selama berabad-abad dan memiliki beberapa anak. Tetapi Kronos takut suatu saat kutukan Uranus dan ramalan Gaia akan menjadi kenyataan sehingga dia langsung menelan semua bayi yang dilahirkan oleh Rea. Rea, yang marah karena semua anak-anaknya harus ditelan oleh suaminya, akhirnya berusaha melakukan perlawanan. Ketika akan melahirkan anaknya yang keenam, Rea pergi ke sebuah gua di Kreta dan melahirkan di sana. Rea lalu membungkus sebongkah batu dengan kain dan memberikannya pada Kronos. Kronos yang tidak menyadari tipuan Rea akhirnya menelan batu itu sementara bayi yang diberi nama Zeus itu diasuh oleh para nimfa di Kreta.

Bayi Zeus tumbuh dengan meminum susu Amaltheia, seekor kambing. Di kemudian hari, Zeus membalas kebaikan Amaltheia dengan menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang Capricorn. Selain itu ada juga para Kuretes, mereka adalah sekumpulan prajurit penari yang ikut membantu menyembunyikan Zeus dari Kronos. Ketika Zeus sedang menangis, para Kuretes langsung membuat keributan dengan cara bernyanyi, menari, dan memukulkan tombak pada perisai mereka supaya Kronos tidak mendengar tangisan Zeus.

Setelah dewasa, Zeus menikahi Metis, Titan kebijaksanaan dan kepandaian. Zeus juga berusaha mencari cara untuk membalas perbuatan ayahnya. Dia berkonsultasi pada Metis. Metis membuat suatu minuman ajaib yang telah diisi dengan ramuan dari Gaia dan menyuruh Zeus memberikannya pada Kronos. Sementara itu, Rea meyakinkan Kronos untuk menerima kembali Zeus sebagai pembawa minum bagi Kronos. Kronos setuju dan Zeus pun akhirnya memperoleh kesempatannya. Zeus memberikan minuman buatan Metis pada Kronos. Kronos meminumnya dan seketika itu juga Kronos memuntahkan semua anak-anak yang telah ditelannya. Kronos memuntahkan Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan yang terakhir Hestia. Mereka adalah dewa sehingga tetap hidup walau sudah ditelan.

Zeus, bersama saudara-saudaranya, kemudian menyatakan perang pada Kronos dan para Titan, sebuah perang yang disebut Titanomakhia dan akan berlangsung selama sepuluh tahun.


Dewa Olimpus vs Titan

Dalam perang Titanomakhia, Zeus beserta saudara-saudaranya (Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan Hestia) melawan para Titan. Para Titan yang berperang adalah Kronos, Hiperion, Koios, Krios, Iapetos, dan Atlas serta beberapa anak-anak mereka. Sementara Okeanos dan para Titan perempuan (Mnemosine, Tethis, Theia, Foibe, Rea, dan Themis) memilih tidak memihak. Para Titan bermarkas di Gunung Othris dengan dipimpin oleh Atlas dan para dewa berjuang dari Gunung Olimpus dengan dipimpin oleh Zeus.

Setelah beberapa pertempuran, para Titan ternyata sangat kuat dan nampaknya para dewa Olimpus akan kalah. Zeus menjadi sadar bahwa dengan kekuatan sekarang dia tidak mungkin bisa mengalahkan para Titan. maka dia pun pergi meminta nasehat dari Gaia, yang menyuruhnya untuk meminta bantuan pada para Kiklops dan Hekatonkhire yang sedang terkurung di Tartaros. Zeus pun pergi ke Tartaros dan membunuh monster Kampe. Zeus lalu membebaskan para Kiklops dan Hekatonkhire. kini Zeus mendapat sekutu baru. Zeus bahkan mendapat tambahan bantuan setelah Prometehus dan Epimetehus ikut berpihak padanya. Para dewa Olimpus pun siap bertempur kembali dengan kekuatan baru.

Para Kiklops ternyata merupakan pembuat senjata yang hebat. Mereka membuat petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm kegelapan untuk Hades. Senjata-senjata itu sangat membantu para dewa Olimpus dalam mengalahkan para Titan dalam pertempuran-pertempuran berikutnya. Pada malam sebelum bertempur, Hades memakai helmnya sehingga dia menjadi tak terlihat. Dia lalu menyelinap ke perkemahan para Titan. Hades yang tak terlihat kemudian menghancurkan senjata-senjata para Titan sehingga ketika besoknya bertempur, para dewa Olimpus bisa memukul mundur para Titan.

Dalam pertempuran lain, Hades, yang memakai helmnya, menyelinap di belakang Kronos dan mengunci badan Kronos. Poseidon ikut menahan Kronos dengan trisulanya sehingga Kronos tak bisa bergerak. Setelah itu Zeus menghujamkan petirnya pada tubuh Kronos.

Perang Titanomakhia berlangsung selama sepuluh tahun sampai akhirnya Zeus memutuskan untuk mengakhiri perang ini.

Dalam suatu pertempuran, para dewa Olimpus mundur setelah didesak oleh Para Titan. Tak disangka oleh Para Titan, ternyata itu hanyalah perangkap untuk menjebak mereka. Setelah para dewa Olimpus mundur dan para Titan masuk dalam perangkap mereka, muncullah tiga Hekatonkhire yang sangat besar dengan masing-masing memiliki seratus tangan dan lima puluh kepala. Ketiga Hekatonkhire ini lalu mengambil bongkahan-bongkahan batu besar dan melemparkannya pada para Titan. Dalam sekali lempar, para Hekatonkhire mampu melemparkan tiga ratus batu sekaligus, maka para Titan pun terjebak dalam hujan batu. Selain itu, Zeus ikut menambah penderitaan para Titan dengan menghujamkan petirnya pada mereka. Berada dalam keadaan seperti itu, para Titan panik dan tercerai berai. Mereka pun mengaku kalah dan dengan demikian para dewa Olimpus memenangkan Titanomakhia.

Para Titan yang kalah dihukum oleh Zeus dengan dikurung di Tartaros. Semua Titan yang kalah dikurung kecuali Atlas yang diberi hukuman khusus oleh Zeus: Atlas mesti memikul langit di pundaknya. Zeus menugaskan para Hekatonkhire untuk menjaga para Titan di Tartaros sementara para Kiklops bekerja di bengkel Hefaistos dan bersama-sama mereka menciptakan berbagai alat luar biasa.

Zeus, Poseidon, dan Hades melakukan undian untuk menentukan tempat kekuasaan. Hasilnya adalah Zeus berkuasa atas langit, Poseidon menguasai lautan, dan Hades memperoleh dunia bawah, sedangkan bumi diatur oleh semua dewa.


Tifon yang Mengerikan

Keputusan Zeus untuk memenjarakan para Titan di Tartaros ternyata membuat Gaia marah. Gaia pun bersetubuh dengan saudaranya Tartaros dan melahirkan anaknya yang terakhir, sesosok makhluk yang luar biasa berbahaya dan menakutkan, dialah Naga Tifon.

Tifon adalah monster naga raksasa, ukurannya sangat besar dan tingginya melebihi gunung tertinggi bahkan kepalanya mencapai bintang-bintang. Tifon berwujud setengah pria dan setengah monster. Di bawah lengannya terdapat seratus kepala naga yang siap memangsa apa saja sedangkan di bawah pahanya ular-ular beracun bergulung-gulung. Bukan hanya itu, makhluk ini pun bisa menyemburkan api. Sungguh, dia adalah salah satu monster paling mematikan yang pernah menghuni bumi.

Hubungan Gaia dan Tartaros juga melahirkan Ekhidna, monster naga perempuan yang menjadi istri Tifon. Bersama-sama, Tifon dan Ekhidna melakukan hubungan yang kemudian melahirkan berbagai monster mengerikan lainnya, di antaranya adalah Kerberos, Khimera, Orthros, Hidra, Singa nemea, Sphinx, Elang Kaukasia, Babi Kromios, dan burung hering.

Tifon yang mengemban misi dari ibunya kemudian menyerang kediaman para dewa Olimpus. Saking kuatnya Tifon, para dewa hanya mampu melarikan diri agar bisa selamat dan tak mampu melawan. Mereka berubah wujud menjadi hewan dan kabur ke Mesir. Apollo menjadi gagak, Artemis menjadi kucing, Dionisos menjadi kambing, Hera menjadi sapi, Hermes menjadi burung ibis, Afrodit dan anaknya Cupid menjadi sepasang ikan (kelak diabadikan sebagai rasi bintang Pisces).

Tetapi di antara para dewa ternyata masih ada yang berani berdiri tegak menghadang sang monster. Adalah Zeus, sang pemimpin, yang berusaha mempertahankan kekuasaan yang telah direbut dengan susah payah dari para Titan. Zeus menghunus petirnya dan Tifon pun menerjang Zeus. Ketika Tifon semakin mendekat, Zeus tidak menyerang dengan petir tetapi dengan sabit batu peninggalan Kronos (batu yang digunakan oleh Kronos untuk memotong alat kelamin Uranus). Terluka oleh senjata legendaris tersebut, Tifon pun mundur dan terbang ke Suriah.

Tifon terluka parah dan Zeus merasa di atas angin dan terlalu percaya diri. Hal itu merupakan bumerang bagi Zeus sehingga pada pertarungan berikutnya Tifon mampu membelit Zeus dengan menggunakan ular-ularnya. Tifon tidak berhenti sampai di situ. Dengan sabit batu peninggalan Kronos yang diambilnya dari Zeus, Tifon memotong urat di tangan dan kaki Zeus, maka Zeus pun tak bisa lagi menggunakan petirnya dan semakin tidak berdaya. Tifon lalu mengurung Zeus di sebuah gua di Cilicia dengan dijaga oleh naga Delfin.

Untuk sesaat tak ada lagi harapan bagi para dewa. Tetapi ternyata masih ada dewa yang berjuang. Hermes mengambil urat Zeus yang dipotong Tifon dan mendatangi gua tempat Zeus dikurung. Hermes mengendap-endap memasuki gua itu karena jika Delfin sampai tahu maka akan sangat berbahaya baginya. Delfin terlalu kuat untuk dihadapi oleh seorang dewa muda seperti Hermes. Zeus yang dikurung dan tak berdaya terkejut ketika didatangi Hermes tetapi setelah tahu bahwa Hermes membawa uratnya, keberaniannya timbul lagi. Hermes pun memasang lagi urat itu pada Zeus. Zeus yang bisa menggunakan petirnya lagi langsung pergi menghadapi Tifon, kali ini dia bertekad untuk benar-benar mengalahkan sang monster.

Zeus mengejar Tifon sampai ke Sisilia dan di sana mereka bertarung lagi. Tifon mengangkat gunung Etna dan hendak menjatuhkannya ke badan Zeus. Zeus dengan cepat menghujamkan petirnya dengan kekuatan penuh ke tubuh Tifon. Sang monster merasa kesakitan dan melepaskan gunung yang yang dipegangnya. Gunung tersebut jatuh dan menimpa tubuh Tifon sendiri. Tifon pun terjebak selamanya di sana. Walaupun begitu, Tifon tetap hidup dan terkadang memberontak ingin keluar. gerakan-gerakan Tifon menyebabkan gempa bumi di daerah itu sedangkan semburan apinya menyebabkan letusan gunung Etna.

Zeus berhasil menyingkirkan salah satu ancaman terbesar bagi kekuasaan para dewa tetapi pertempuran masih belum selesai. Gaia semakin marah karena Zeus mengalahkan anaknya. Gaia pun bersiap mengirimkan lagi gelombang serangan ke Gunung Olimpus.


Dewa Olimpus vs Raksasa

Gaia, yang marah karena anak-anaknya (Titan) dikurung di Tartaros, menyuruh para Raksasa untuk bangkit melawan para dewa Olimpus dan mengakhiri pemerintahan mereka. Para Raksasa, dipimpin oleh Alkioneus dan Porfiion, berperang melawan para dewa dalam suatu perang yang disebut Gigantomakhia. Para Raksasa menyerang para dewa dengan melemparkan batu-batu besar. Beberapa Raksasa memiliki kaki berupa ular.

Dalam menghadapi para Raksasa, para dewa meminta bantuan Herakles setelah mendengar ramalan yang mengatakan bahwa para Raksasa hanya bisa dikalahkan dengan bantuan sang pahlawan.

Herakles bertarung dengan Alkioneus sang pemimpin Raksasa. Herakles terus menyerang Alkioneus tetapi Alkioneus tetap tak mati. Ternyata Alkioneus adalah Raksasa yang abadi selama dia berada di tempat kelahirannya, Flegra. Maka Herakles membawanya ke luar dari tempat tinggalnya dan membunuhnya.

Sementara pemimpin Raksasa yang satu lagi, Porfirion, mendatangi Hera, istri Zeus. Porfirion merobek pakaian Hera dan mencoba memperkosanya. Hera berteriak meminta pertolongan. Zeus datang dan menyerang Porfirion dengan petirnya, setelah itu Herakles memanah Porfirion sampai mati.

Poseidon sang dewa laut bertarung dengan Raksasa Polibotes. Poseidon mengejar Polibotes di sepanjang lautan sampai pulau Kos. Poseidon kemudian merobek sebagian pulau Kos dan melemparkannya pada Polibotes. Polibotes akhirnya kalah setelah tertindih pulau tersebut. Sementara Athena sang dewi perang dan kebijaksanaan bertarung dengan Raksasa Enkelados. Dalam pertarungan itu Athena berhsil unggul setelah dia menusuk Enkelados dengan tombaknya. Athena juga membunuh Raksasa Pallas dan menggunakan kulitnya untuk membuat sebuah perisai yang sangat kuat.

Raksasa Aloadai (Otos dan Efialtes) adalah putra Poseidon. Mereka sangat kuat sampai-sampai tak ada dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam, ketika mereka sedang tidur, Gaia membisikkan sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu mereka bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka berusaha menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aoladai. Mereka saling melempar tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling membunuh.

Hermes yang mengenakan helm kegelapan berhasil membunuh Raksasa Hippolitos, Artemis memanah Raksasa Gration sampai mati. Raksasa Euritos dibunuh oleh Dionisos dengan tongkatnya, sedangkan Raksasa Agrios dan Thoon dibunuh oleh para Moirai dengan tongkat perunggu. Hefaistos membunuh Raksasa Mimas dengan lelehan besi sementara Raksasa Klitios diserang dengan obor api oleh dewi Hekate.

Setelah semua Raksasa berhasil dikalahkan, Herakles memanah semua Raksasa dengan panahnya. Para dewa lalu mengurung tubuh semua Raksasa di bawah bumi. Gempa bumi serta letusan gunung berapi terjadi akibat tubuh-tubuh mereka yang terus memberontak.



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Kisah Manusia

5 Zaman Manusia

Dalam mitologi Yunani, perjalanan hidup manusia di bumi mengalami beberapa tahap. Kehidupan manusia diawali dengan Zaman Emas yang penuh kebahagiaan dan kemudian terus mengalami penurunan kualitas kehidupan pada zaman-zaman berikutnya sampai zaman terakhir, yaitu Zaman Besi.

Zaman Emas

Virgil_Solis_-_Golden_Age.jpg

Zaman Emas


Zaman Emas adalah periode pertama yang dialami oleh manusia, masa ini terjadi di bawah kekuasaan Kronos. Pada zaman ini semua manusia merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Di dunia tidak ada penyakit, perang, kesedihan, atau penderitaan. Manusia hidup bersama para dewa dan tidak perlu bekerja keras karena makanan selalu tersedia belimpah. Hanya ada satu musim, yaitu musim semi. Manusia hidup dalam waktu yang lama tapi penampilan mereka selalu muda dan manusia mati dengan damai. Manusia yang mati akan berubah menjadi roh yang tetap tinggal di bumi dan ikut menjaga umat manusia. Pada masa ini Semua manusia baik dan tidak ada yang jahat. Ketika Zeus menggulingkan kekuasaan para Titan, Zaman Emas pun berakhir.


Zaman Perak

Virgil_Solis_-_Silver_Age.jpg

Zaman Perak

Setelah Zeus berkuasa, dia membuat manusia mengalami keadaan yang berbeda dari sebelumnya. Pada periode ini, Zeus membagi setahun menjadi empat musim. Penampilan dan kebijaksanaan manusia mengalami penurunan di banding masa sebelumnya. Manusia harus bertani dan beternak untuk makan, serta harus membuat rumah untuk tempat berlindung. Manusia menghabiskan waktu seratus tahun sebagai seorang bayi yang bergembira sedangkan masa dewasa yang pendek dilalui dalam penderitaan. Orang-orang tidak mau menyembah para dewa sehungga akhirnya Zeus menghancurkan umat manusia. Setelah mereka mati, mereka disebut sebagai "Roh Terhormat di Dunia Bawah."


Zaman Perunggu

Periode yang ketiga adalah Zaman Perunggu. Setelah memusnahkan umat manusia sebelumnya, Zeus menciptakan lagi umat manusia dari pohon abu (pohon untuk membuat tombak). Umat manusia pada zaman ini sangat kuat dan suka berperang. Mereka senang melakukan kekejaman. Mereka membuat alat-alat perang dan baju perang dari perunggu, bahkan rumah mereka pun dibuat dari perunggu. Ketika mereka mati, mereka pergi ke dunia bawah. Karena umat manusia sudah saling membunuh, Zeus memutuskan untuk memusnahkan lagi mereka, kali ini dengan banjir besar.


Zaman Pahlawan

Zeus menciptakan lagi umat manusia. Pada periode ini perilaku manusia agak lebih baik daripada masa sebelumnya. Banyak bermunculan manusia setengah dewa. Mereka adalah para pahlwan yang sangat berani dan melakukan banyak petualangan. Banyak pahlawan yang membunuh monster-monster dan menyelamatkn manusia lain. Banyak di antara para pahlawan itun yang mati dalam perang karena beberapa perang besar terjadi pada masa ini, misalnya adalah Perang Tujuh Pahlawan, dan Perang Troya. Setelah mati, roh para pahlawan pergi ke Elision, tempat yang berisi kebahagiaan yang dipimpin oleh Kronos.


Zaman Besi

Virgil_Solis_-_Iron_Age.jpg

Zaman Besi

Ini adalah periode yang terakhir. Masa ini adalah yang terburuk karena pada masa ini kebaikan kalah oleh kejahatan. Anak-anak tidak menghormati orang tuanya, saudara saling bunuh demi harta, orang-orang tak lagi punya rasa malu, banyak terjadi penipuan, pembunuhan, dan peperangan, serta berbagai perilaku rendah lainnya. Selain itu, rakyat banyak menderita di bawah kekejaman para penguasa yang serakah dan hanya peduli pada kekuasaannya. Karena dunia sudah dipenuhi oleh kejahatan, para dewa pun pergi meninggalkan dunia dan mengabaikan umat manusia. Periode ini berlangsung hingga saat ini dan suatu hari nanti Zeus pun akan menghancurkan umat manusia dari zaman ini.


Gambar: Wikipedia




-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Muslihat Prometheus

Zeus memutuskan bahwa manusia harus memberikan persembahan pada dewa berupa bagian tubuh hewan. Promtheus sang Titan kecerdasan berusaha mengelabui Zeus. Prometheus menyembunyikan daging kerbau di dalam isi perut sapi yang menjijikan, dan menyembunyikan tulang-belulang di dalam lemak yang menggiurkan. Dia lalu meminta Zeus memilih persembahan bagi para dewa dan umat manusia akan menyimpan bagian yang satunya. Zeus pun memilih lemak yang menggiurkan. Tetapi Zeus marah ketika menyadari bahwa lemak tersebut berisi tulang belulang sementara manusia memperoleh daging kerbau sehingga di kemudian hari manusia mempersembahkan tulang untuk dewa dan mengambil dagingnya untuk dimakan.

Jan_Cossiers_-_Prometheus_Carrying_Fire.jpg

Prometheus mencuri api para dewa

Zeus yang marah akhirnya mengambil api dari umat manusia. Prometheus, dengan kepandaiannya, berhasil mencuri api dari Gunung Olimpus dan menyembunyikannya dalam sekumpulan batang tanaman adas. Prometheus lalu memberikan api curiannya pada manusia sehingga sekali lagi umat manusia memiliki api.

Karena ulahnya itu, Zeus pun menghukum Prometheus. Promtheus dibawa ke puncak Gunung Kaukasus, lalu dia dirantai oleh Kratos, salah satu penegak hukum Zeus, dengan menggunakan rantai buatan Hefaistos sang dewa pandai besi. Setiap hari seekor burung elang datang dan memakan hati Prometheus dan malam harinya hatinya tumbuh lagi, begitulah setiap hari.

Koeln_wrm_1044.jpg

Seekor burung elang memakan hati Prometheus

Suatu hari dalam penyiksaannya, Io, yang sedang berwujud sapi, lewat di tempat Prometheus. Prometheus memberitahu Io bahwa dia akan kembali menjadi manusia setelah tiba di Mesir, dan akan memiliki anak dari Zeus. Prometheus juga memberitahunya bahwa keturunan Io akan menjadi raja-raja dan pahlawan besar. Beratus-ratus tahun kemudian Prometheus akhirnya dibebaskan oleh Herakles yang merupakan keturunan Io. Herakles membunuh elang yang menyiksa Prometheus dan mematahkan rantainya. Prometheus memberi balasan dengan memberitahu Herakles cara mendapatkan apel Hesperides. Setelah bebas, Prometheus diterima kembali oleh Zeus.


Gambar: Wikipedia



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Kotak Pandora

Pandora_-_John_William_Waterhouse.jpg

Untuk menghukum umat manusia karena telah mencuri api dari Gunung Olimpus, Zeus menyuruh salah satu anaknya, Hefaistos dewa pandai besi, untuk membuat seorang manusia. Maka terciptalah manusia perempuan pertama di dunia. Setelah diciptakan, Athena mengajarinya menenun dan menjahit serta memberinya pakaian, Afrodit memberinya kecantikan dan hasrat, para Kharis memakaikan padanya perhiasan, para Hoirai memberinya mahkota, Apollo mengajarinya bernyanyi dan bermain musik, Poseidon memberinya kalung mutiara, Hera memberinya rasa penasaran yang besar, Hermes memberinya kepandaian berbicara serta menamainya Pandora, bermakna "mendapat banyak hadiah".

Zeus kemudian memberikan Pandora pada Epimetheus untuk dinikahi. Prometheus, saudara Epimetheus, berusaha memperingatkannya untuk tidak menerima Pandora tetapi Pandora begitu mempesona sampai-sampai Epimetheus mau menikahinya. Pada hari pernikahan mereka, para dewa memberi hadiah berupa sebuh kotak yang indah dan Pandora dilarang untuk membuka kotak tersebut.

Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut. Setelah dibuka, tiba-tiba aroma yang menakutkan terasa di udara. Dari dalam kotak itu terdengar suara kerumuanan sesuatu yang dengan cepat terbang ke luar. Pandora sadar bahwa dia telah melepaskan sesuatu yang mengerikan dan dengan segera menutupnya tapi terlambat, Pandora telah melepaskan teror ke dunia. Masa tua, rasa sakit, kegilaan, wabah penyakit, keserakahan, pencurian, dusta, cemburu, kelaparan, dan berbagai malapetaka lainnya telah bebas. Semua keburukan itu menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora sangat terkejut dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya. Dia kemudian melihat ke dalam kotak dan menyadari bahwa ternyata masih ada satu hal lagi yang tersisa di sana, yaitu harapan.


Banjir Besar

Giovanni_Maria_Bottalla_-_Deucali%C3%A3o_e_Pirra.jpg

Pada Zaman Perunggu manusia, Zeus berniat mengirim sebuah banjir besar untuk memusnahkan manusia. Zeus menurunkan hujan tiada henti dari langit dan Poseiodon menumpahkan air laut ke daratan.

Deukalion adalah seorang manusia putra dari Titan Prometheus. Sebelum banjir besar datang, Deukalion diperingatkan oleh ayahnya. Maka dia dan istrinya, Pirrha, membuat sebuah perahu serta menyiapkan perbekalan. Pirrha adalah anak dari Epimetheus dan Pandora. Ketika banjir datang ke tempat mereka, Deukalion dan istrinya naik ke perahu. Banjir itu terjadi selama sembilan hari sembilan malam. Deukalion dan istrinya bertahan di atas perahu sampai akhirnya perahu mereka berhenti di daratan, yang merupakan puncak Gunung Parnassos. Sebagai rasa syukur karena telah selamat, Deukalion dan istrinya memberikan persembahan pada Zeus.

Deukalion dan Pirrha merasa kesepian karena hanya mereka manusia yang tersisa. Mereka menemukan reruntuhan kuil Themis dan berdoa di sana. Themis menyuruh mereka melempar tulang-tulang ibu mereka ke belakang bahu mereka. Mereka menyadari bahwa yang dimaksud ibu adalah Gaia, dewi bumi, dan tulang-tulang Gaia adalah bebatuan.

Deukalion dan istrinya kemudian melempar batu-batu ke belakang tubuh mereka. Batu yang dilempar oleh Deukalion berubah menjadi laki-laki sedangkan batu yang dilempar Pirrha berubah menjadi perempuan sampai akhirnya manusia menjadi banyak lagi.


Gambar: Wikipedia



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Jadi sebelum ada Pandora itu nggak ada manusia perempuan ya?
Kasihan amat manusia laki-lakinya.
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Kisah Para Pahlawan

Perseus

Perseus-line_art_drawing.gif


Perseus adalah suami Andromeda dan merupakan pendiri kota Mikenai (atau Mikene) dan dinasti Perseid. Dia adalah salah satu pahlawan dari generasi awal. Perseus terkenal atas petualangannya dalam membunuh Medusa dan menyelamatkan Andromeda dari monster Ketos. berikut adalah rangkaian petualangannya:

  • Kelahiran

    Di kerajaan Argos terdapat seorang putri yang bernama Danae, Ia adalah putri dari Akrisios raja Argos. Suatu hari, disebabkan rasa kecewa atas kesialannya karena tidak memiliki seorangpun cucu, ia berkonsultasi dengan Orakel Delphi. Namun hasil konsultasinya sangat mengejutkan. Orakel meramalkan bahwa anak dari Danae (cucu Akrisios) akan membunuhnya suatu hari nanti. Danae saat itu masih belum memiliki anak, dan untuk menjaganya tetap begitu, Akrisios memenjarakannya di di menara perunggu.

    Suatu hari Zeus mendatangi Danae dalam bentuk pancuran air dan menghamilinya. Dari hubungan tersebut lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Perseus.

    Akrisios kaget ketika tahu bahwa putrinya melahirkan anak dari Zeus. Akrisios ingin membunuh anak itu tetapi takut memicu kemarahan dewa-dewa karena membunuh Keturunan Zeus dan Putri kandungnya sendiri, akhirnya menemukan suatu cara. Akrisios memutuskan untuk memasukkan Danae dan Perseus ke dalam sebuah peti kayu dan membuangnya ke laut.

    Peti itu terdampar di Pulau Serifos, tempat mereka diangkat dan diselamatkan oleh seorang nelayan bernama Diktis, yang kemudian membesarkan Perseus hingga dewasa. Diktis adalah saudara dari Polidektes, raja Pulau Serifos.
  • Melawan Medusa


    Penggal_Medusa.gif

    Perseus memenggal kepala Medusa​

    Lama kelamaan, Polidektes jatuh cinta pada Danae. Namun Perseus sudah tumbuh besar dan selalu menjaga ibunya dari paksaan Polidektes sehingga Polidektes menyusun sebuah rencana untuk menjauhkan Perseus dari Danae.

    Ketika suatu hari Polidektes berusaha mendekati ibunya, Perseus kembali melarang Polidektes. Akhirnya Polidektes berkata bahwa ia akan menikahi seorang gadis sangat menyukai kuda. Polidektes pun menginginkan semua orang untuk memberikan hadiah yang sesuai kepada mempelainya. Polidektes lalu bertanya pada Perseus, "Apa yang akan kau berikan sebagai hadiah? Sepasukan Kuda? Kereta kuda? atau mungkin sekotak perhiasan?"

    Perseus menjawab bahwa dia tak punya apa-apa. Polidektes pun menyebut Perseus sebagai orang miskin yang malas. Marah karena dhina seperti itu, Perseus menyatakan bahwa dia bisa membawakan benda apapun yang diinginkan oleh Polidektes.

    "Baiklah!!" Kata Polidektes, "Bawakan kepala Medusa untukku!"

    Perseus menyanggupi permintaan Polidektes dan segera berangkat mencari Medusa.

    Medusa adalah seorang monster yang memiliki rambut ular dan tatapan matanya akan mengubah mahkluk apapun menjadi batu. Medusa merupakan salah satu dari tiga Gorgon.

    Setelah menerima tugas itu, untuk waktu yang lama Perseus berkelana tanpa tujuan dan tanpa harapan untuk menemukan tempat tinggal para Gorgon. Ditengah keputusasaannya, tiba-tiba dia didatangi oleh dewi Athena. Sang dewi membertahunya bahwa para nimfa utara akan memberikannya alat-alat untuk membunuh Medusa dan hanya para Graiai yang mengetahui tempat para nimfa.

    Para Graiai adalah tiga orang perempuan tua yang hanya memiliki satu bola mata dan satu gigi yang mereka pakai bergantian. Perseus merebut mata mereka dan menanyakan tempat para nimfa. Setelah diberitahu, Perseus mengembalikan mata mereka. Perseus pergi ke tempat para nimfa. Di sana, para nimfa meminjamkannya kantung kibisis untuk menyimpan kepala Medusa, pedang dari Zeus, sandal bersayap dari Hermes, dan helm kegelapan dari Hades. Athena juga meminjamkannya perisai cermin. Setelah mendapat berbagai senjata, Perseus pun memakai sandal bersayap dan terbang menuju sarang para Grogon.

    Sesampainya disana, Perseus mengenakan helm kegelapan dan menjadi tak terlihat, karena medusa memiliki dua orang saudari yang sama ganas, sehingga ia tidak mau wujudnya diketahui dan akhirnya dikejar oleh dua Gorgon yang lain. Perseus masuk dan berjalan mundur ke arah para Gorgon (Stheno, Euriale dan Medusa) yang sedang tertidur. Ia melihat wujud para Gorgon tersebut melalui perisai cermin yang diberikan oleh Athena. Perseus mendekati Medusa dan langsung memotong kepala Medusa dengan pedangnya. Perseus lalu memasukkan kepala Medusa ke dalam kantung kibisis, dan bergegas pergi dari sarang para Grogon menggunakan sandal bersayap Hermes. Sementara dari tubuh Medusa yang tanpa kepala terlahirlah Pegasus dan Khrisaor.

    Dua Gorgon lainnya terbangun karena lahirnya Pegasus dan Khrisaor, namun tidak dapat menemukan keberadaan orang yang membunuh Medusa.
  • Perseus dan Andromeda

    Dalam perjalanan pulang ke Serifos, Perseus mengalami banyak petualangan, di anataranya dia melihat Atlas yang sedang memikul langit. Perseus merasa kasihan dan menunjukan padanya kepala Medusa sehingga Atlas berubah menjadi batu dan tak lagi merasa letih.

    Perseus terbang dengan cepat ke arah selatan, Esok harinya, ia terbang melintasi Gurun di Libya, beberapa tetes darah medusa jatuh ke pasir dan munculah sekumpulan ular berbisa di gurun itu. Perseus melanjutkan perjalanannya dan melihat sebuah patung yang dirantai pada batu karang. Setelah diamati, ternyata itu bukanlah patung melainkan seorang perempuan. Perseus mendekati perempuan itu dan bertanya kenapa dia dirantai di tengah laut.

    Gadis itu pun bercerita. Dia adalah Andromeda, Putri dari Kefeus dan Kassiopia. Kassiopia pernah menyombongkan bahwa putrinya lebih cantik dari para Nereid, putri-putri Poseidon. Para Nereid mendengarnya dan melaporkan hal tersebut pada ayah mereka. Sang ayah pun marah dan mengirimkan bencana serta seekor monster laut yang bernama Ketos ke kerajaan yang dipimpin oleh Kefeus.

    Ketika Kefeus berkonsultasi pada Orakel, ia diberitahu bahwa satu-satunya harapan adalah dengan mengorbankan puterinya sendiri kepada Ketos. Akhirnya Kefeus pun melakukannya, Ia merantai putrinya di sebuah batu karang dan membiarkannya agar dimakan oleh Ketos.

    Selesai ia bercerita, tiba-tiba dari laut munculah seekor monster yang sangat besar. Perseus bertarung dengan monster itu. Perseus menggunakan kepala Medusa dan monster itu pun berubah menjadi batu. Perseus lalu menghancurkannya dengan pedangnya. Perseus membebaskan Andromeda dan memabawanya pada ayahnya, raja Kefeus, untuk meminta izin menikahi Andromeda.

    Kefeus menggelar pesta untuk Perseus dan Andromeda. Namun pesta itu diganggu oleh Finius yang dulu dijanjikan oleh Kefeus untuk dinikahkan dengan Adromeda. Perselisihan pun terjadi antara pendukung Finius dengan pendukung Perseus.

    Untuk menghentikan semua ini, Perseus pun mengeluarkan kepala Medusa. Namun dia terlebih dahulu menyuruh teman-temannya untuk menutup mata mereka sehingga Finius dan para pendukungnyalah yang menjadi batu.

    Perseus dan Andromeda kemudian menikah dan memiliki anak bernama Perses. Perseus lalu pergi bersama Andromeda menuju Serifos sementara Perses ditinggal untuk mewarisi tahta dari Kefeus.
  • Pembalasan Untuk Polidektes

    Bersama Andromeda, Perseus kembali ke Serifos dan mengetahui bahwa ibunya dan Diktis sedang bersembunyi di kuil karena Polidektes berusaha menikahi paksa ibunya. Perseus marah atas perbuatan Polidektes selama dia pergi. Perseus lalu menitipkan Andromeda pada ibunya dan bergegas menuju istana Polidektes.

    Di istana, Polidektes dan anak buahnya tidak mempercayai bahwa Perseus telah berhasil membunuh Medusa. Mereka malah menertawainya. Perseus lalu mengeluarkan kepala Medusa dan mengubah Polidektes beserta anak buahnya menjadi batu.

    Setelah itu Perseus merasa tak lagi membutuhkan kepala Medusa, maka dia memberikan kepala itu pada dewi Athena, yang memasangnya di tengah-tengah Aegis. Tidak lupa Perseus juga mengembalikan semua peralatan yang dia pinjam.

    Perseus bersama Andromeda tinggal sebentar di Serifos sebelum akhirnya Perseus memutuskan untuk kembali ke Argos, tempat keluarganya berada. Sementara Diktis didaulat menjadi raja Serifos.
  • Ramalan Terlaksana

    Perseus lalu memutuskan untuk kembali ke Argos menemui kakeknya. Sementara sang kakek, Akrisios, tentu saja ketakutan mengetahui bahwa cucunya masih hidup padahal perseus tentu saja sama sekali tidak berniat membunuh kakeknya itu. Akriosios pun kabur ke Larissa di Thessali, dan Perseus mengikutinya.

    Sementara itu Teutamides, raja Larissa, mengadakan upacara pemakaman ayahnya. Dalam upacara itu, diselenggarakan perlombaan olahraga. Perseus ikut serta dalam kontes lempar cakram. Ketika Perseus melempar cakramnya, cakram tersebut secara tidak sengaja menghantam kepala seorang pria tua, yang ternyata adalah Akrisios, dengan demikian ramalan telah terlaksana. Perseus sangat berduka karena telah membunuh kakeknya sendiri.

    Perseus sebenarnya berhak atas tahta Argos. Namun dia merasa malu atas pembunuhan yang dilakukannya pada kakeknya. Akhirnya Perseus menukarkan kerajaan Argos dengan kerajaan Tirins yang dipimpin oleh pamannya, Megapenthes, maka Perseus pun menjadi raja Tirins.

    Pada masa pemerintahannya, Perseus mendirikan kota baru yang dia sebut Mikene. Kota ini pada masa selanjutnya bahkan menjadi lebih kuat daripada Tirins.

    Andromeda memberikan Perseus seorang putri dan lima orang putra. Setelah Perseus dan Andromeda meninggal, para dewa menempatkan mereka di angkasa sebagai rasi bintang. Orang tua Andromeda juga dijadikan rasi bintang.

    Salah satu keturunan Perseus yang terkenal adalah Herakles.

Gambar: Wikipedia



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Bellerofon

Bellerofon dalah putra raja Galukos dan Eurinome. Pada suatu hari, tanpa sengaja Bellerofon membunuh saudaranya sendiri, Deliades. Karena hal ini Bellerofon pergi ke Argos untuk disucikan oleh raja Proetus. Setibanya disana ternyata istri Proetus, Anteia, jatuh cinta kepada Bellerofon. Namun Bellerofon tidah menanggapi cinta dari Anteia. Sebagai balasannya, Anteia mengatakan kepada suaminya bahwa Bellerofon ingin memperkosannya. Karena masalah ini Proetus marah kepada Bellerofon namun Proetus tidak bisa meluapkan amarahnya dan membunuh Bellerofon, hal ini dikarenakan Bellerofon telah makan dimejanya dan ia tidak mungkin menyakitinya. Walaupun demikian Proetus tetap ingin membunuhnya. Kemudian ia menyuruh Bellerofon untuk mengantar surat kepada raja Iobates di Likia. Ketika ia tiba di Likia, raja Iobates menyambuatnya dengan pesta sembilan hari sembilan malam sebelum meminta Bellerofon menyerahkan susrat dari Proetus. Setelah raja Likia membacanya ternyata isi surat tesebut adalah keinginan Proetus agar Bellerofon dihukum mati.

Raja Iobates tidak mau membunuh Bellerofon dengan alasan yang sama seperti Proetus, karena Bellerofon telah makan di mejanya dan bila ia membunuhnya maka Zeus pasti akan murka. Lalu raja Iobates menyuruh Bellerofon untuk membunuh Khimaira. Iobates berpikir Bellerofon pasti akan mati karena Khimaira adalah moster mengerikan. Khimaira adalah makhluk yang berbadan singa namun memiliki tiga kepala, yaitu singa, kambing, dan ular. Selain itu, Khimaira dapat bergerak dengan cepat, nafasnya mengeluarkan api, dan selama ini tak terkalahkan. Bellerofon menyanggupi tugas itu dan berangkat mencari Khimaira.

Bellerophon_terbang.jpg

Bellerophon naik Pegasus

Bellerofon terlebih dahulu meminta nasehat dari peramal Poleidos. Sang peramal memberitahunya bahwa dia membutuhkan Pegasus untuk mengalahkan Khimaira. Poleidos lalu menyuruhnya untuk mendatangi kuil Athena dan tidur disana, karena para dewa sering berbicara pada manusia melalui mimpi. Bellerofon pergi menuju kuil athena dan tidur di altar sang dewi pelindung kota Athena tersebut. Bellerofon merasa Athena berdiri di depannya dan membawa sesuatu yang berkilau seperti emas. Athena berkata, “Kau sedang tidur? Tidak, bangunlah aku membawakan yang kau butuhkan untuk menjinakkan kuda itu.” Setelah itu Bellerofon pun terbangun namun ia tidak menemukan sang dewi, yang ia temukan hanyalah sebuah tali kekang yang terbuat dari emas. Setelah itu ia pun keluar dari kuil dan menemukan Pegasus sedang minum dimata air Pirene. Bellerofon mendekati dan berhasil menjinakan Pegasus. Kemudian ia pun memasangkan tali kekang pemberian Athena pada Pegasus. Bellerofon melompat ke punggung Pegasus dan sekarang ia siap menghadapi Khimaira.

Bellerofon menemukan sebuah blok timah yang kemudian dipasang pada ujung tombaknya. Ketika berhadapan dengan Khimaira. Sang khimaira menyemburkan apinya pada Bellerofon, yang melakukan manuver-manuver dengan Pegasusnya supaya tidak terkena api Khimaira. Bellerofon pertama-tama menyerang Khimaira dengan panahnya dari jarak jauh. Lalu Bellerofon terbang mendekati Khimaira dan menusuk mulutnya dengan tombaknya. Khimaira menyemburkan apinya yang malah membuat blok timah itu meleleh menyumbat tengorokan Khimaira. Sang Khimaira pun tercekik dan mati.

Bellerofon kembali kepada Iobates dengan selamat sehingga Iobates harus memikirkan cara lain untuk membunuhnya. Maka Iobates mengirmnya untuk mengalahkan kaum Solimi dan bangsa Amazon. Dengan menunggangi Pegasus, Bellerofon lagi-lagi berhasil melaksanakan tugas itu. Bellerofon lalu diperintahkan untuk mengalahkan bajak laut dari Karia yang bernama Kheirmarrhos. Bellerofon mengalahkannya dengan meleparkan batu dari atas. Raja Iobates kemudian menyuruh para pengawalnya untuk membunuh Bellerofon. Pada saat terdesak, Bellerofon memohon bantuan sang dewa laut Poseidon, dan Poseidon pun mengirimkan banjir. Iobates akhirnya menyerah dan lebih memilih untuk menjadi sahabat Bellerofon. Iobates bahkan memberikan putrinya, Filone, untuk dinikahi oleh Bellerofonn. Iobates juga memberikan setangah istananya kepada Bellerofon.

Namun seiring ketenarannya yang tumbuh pesat, kesombongannya pun ikut bertambah. Bellerofon merasa bahwa ia sudah setara dengan para dewa maka ia pun pergi menunggangi Pegasus menuju Gunung Olimpus. Ia percaya bahwa ia akan mendapat tempat yang sama dengan para dewa. Zeus marah atas kelancangan Bellerofon dan mengirim serangga untuk menyegat Pegasus. Akibat sengatan serangga itu, Pegasus mengamuk sampai akhirnya Bellerofon terjatuh ke bumi dan menjadi buta dan pincang. Setelah peristiwa Bellerofon hidup sendirian dan menderita sampai mati.

Pegasus sendiri meneruskan perjalanannya ke Gunung Olimpus. Di sana, Pegasus dijadikan sebagai kuda pembawa petir Zeus.


Gambar:
Wikipedia



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Oidipus

Laios menjadi raja Thebes setelah kematian Amfion atau Zethos. Dia menkahi Iokaste, putri Menoikeus.

Suatu hari Laios mengunjungi Pelops, raja Pisa. Pelops memiliki seorang anak haram bernama Khrisippos dari nimfa Astiokhe atau Aksiokhe. Khrisippos adalah pemuda yang sangat tampan sehingga Laios pun jadi jatuh cinta. Laios mengajak Khrisippos berlatih mengendarai kereta perang lalu menculiknya. Laios membawa pemuda itu dan memperkosanya dengan penuh nafsu. Malu karena telah diperkosa, Khrisippos pun bunuh diri dengan pedangnay sendiri. Khrisippos adalah putra kesayangan Pelops, jadi Pelops sangat marah atas tindakan Laios. Akhirnya Pelops mengutuk Laios dan keturunan-keturunannya.

Sebuah ramalan dari Orakel Delphi memperingatkan Laios untuk tidak memiliki anak, karena sang anak nantinya akan membunuh ayahnnya dan menikahi ibunya sendiri. Sang raja, dalam pengaruh anggur yang memabukkan, mengabaikan ramalan tersebut dan tetap menyetubuhi istrinya. Iokaste hamil dan melahirkan seorang putra. Setelah itu barulah sang raja mengingat ramalan tersebut.

Laios mengikat kaki bayinya dan menyuruh seorang pelayan untuk membuang bayi itu di Gunung Kitheron. Namun sang pelayan kasihan pada bayi itu dan malah memberikannya pada gembala dari Korinthos.

Bayi itu akhirnya diadopsi oleh raja Korinthos, Polibos, dan permaisurinya, Periiboia. Permaisuri mengobati pergelangan kaki sang bayi dan menamakannya Oidipus, yang berarti "Si Kaki Bengkak".

Oidipus dibesarkan sebagaimana anak kandung oleh raja Polibos dan permaisuri Peirioboia. Ia tumbuh menjadi seorang pemberani yang menimbukan iri hati pada kawan-kawannya. Mereka meniupkan keraguan pada diri Oidipus, bahwa ia bukan anak kandung Polibos. Oidipus menanyakan kebenaran isu tersebut pada orang tuanya, namun tak menemukan jawaban.

Ia kemudian pergi ke Delphi untuk menyelidiki isu tersebut. Peramal di Delphi hanya menasehatinya untuk tidak kembali ke tanah asalnya karena ia akan membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Jawaban samar-samar itu disimpulkan sendiri oleh Oidipus bahwa ia benar-benar anak kandung Polibos dan Peirioboia. Menurut Oidipus, ia tidak seharusnya kembali ke Korinthos.

Dalam perjalanan dari Delphi, ia berpapasan dengan raja Laios. Dalam papasan di jalan sempit tersebut, pengawal raja Laios, Polifontes, menyuruh Oidipus untuk memberi jalan untuk raja. Oidipus menolak. Pengawal raja marah lalu membunuh kuda Oidipus, yang malah membuat Oidipus menewaskannya. Oidipus lalu menyeret Laios dari keretanya dan membunuhnya. Dengan demikian sesuai ramalan bahwa Oidipus membunuh ayahnya sendiri.

Kreon, kakak dari Iokaste, permasuri raja Laios, untuk sementara memegang tahta Thebes. Saat itu Thebes diresahkan oleh kehadiran mahluk Sphinx. Mahluk berkepala perempuan, bertubuh singa, dan bersayap itu bertengger di gunung Fikium dan membunuh setiap warga Thebes yang tidak bisa menebak teka-tekinya, juga mengancam tidak akan meninggalkan negara tersebut sebelum ada yang mampu memecahkan teka-teki itu. Teka-tekinya adalah:

“Apakah yang pada pagi hari menggunakan empat kaki, pada tengah hari menggunakan dua kaki dan pada senja hari menggunakan tiga kaki?”

Kreon mengumumkan sayembara bahwa barang siapa yang mampu memecahkan teka-teki Sphinx, akan diberikan tahta Thebes sekaligus dinikahkan dengan janda dari raja Laios, Iokaste.

Mendengar sayembara tersebut, Oidipus datang ke Thebes. Pemuda gagah berani dan cerdas itu menemui Sphinx dan menjawab teka-teki itu. Jawaban Oidipus adalah: manusia. Ketika masih kecil, manusia merangkak menggunakan sepasang kaki dan sepasang tangan, ketika ia dewasa, ia tegak dengan dua kakinya dan ketika tua menambahkan tongkat agar mampu berjalan lebih baik.

Karena teka-tekinya terjawab, Sphinx melempar dirinya sendiri dari tebing hingga tewas. Oidipus lalu diangkat menjadi raja Thebes dan menikahi Iokaste. Maka lagi-lagi ramalan kembali terpenuhi bahwa Oidipus menikahi ibunya. Hubungan Oidipus dan Iokaste melahirkan Polineikes, Eteokles, Ismene dan Antigone. Oidipus memerintah dengan adil dan bijaksana, Thebes makmur di bawah kepemimpinannya. Namun para dewa di Olimpus murka dengan hubungan ibua-anak yang telah dilakukan oleh Oidipus. Setelah dua puluh tahun Oidipus berkuasa, malapetaka menimpa Thebes: pertanian gagal, kelaparan melanda. Teiresias, seorang peramal berkata bahwa pembunuh Laios harus dibunuh atau dikucilkan supaya Thebes bebas dari murka para dewa.

Sementara itu, raja Polibos (raja Korinthos yang disangka ayah oleh Oidipus) meninggal. Permaisurinya, Peiriboia memutuskan untuk membuka rahasia Oidipus. Ia menyuruh pembawa pesan memberitahu Oidipus di Thebes mengenai kematian Polibos dan asal-usul Oidipus.

Setelah mengetahui hal yang sebenarnya, Iokaste kaget dan merasa malu, sampai dia pun menggantung dirinya sendiri, sementara Oidipus menusuk matanya hingga buta. Ia menyerahkan tahta kepada putra-putranya lalu mengutuk mereka bahwa mereka akan terlibat perang saudara. Ia kemudian disuir dari Thebes dan mengasingkan diri.

Dulunya seorang raja, Oidipus kini adalah seorang pengemis buta yang berkelana tanpa tujuan. Dia ditemani putrinya, Antigone, yang memandu jalannya. Sementara putrinya yang lain, Ismene, memngabarkan pada Oidipus mengenai situasi di kerajaan.

Menurut penulis drama tragedi Atheba, Sofokles, Oidipus menghentikan pengembaraannya di Kolonos, dekat Athena. Dengan perlindungan Theseus, raja Athena, Oidipus dapat tinggal dengan tenang di Kolonos sampai akhir hayatnya. Theseus lalu memakamkan Oidipus di Kolonos dan membantu putri-putri Oidipus kembali ke Thebes.

Nama Oidipus kemudian diserap dalam psikologi, Oedipus Complex, yang merujuk pada seseorang yang mencintai/menyukai perempuan yang jauh lebih tua sebagai refleksi pemujaan dirinya terhadap figur ibu.



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Herakles

Herakles adalah pahlawan Yunani yang terhebat dan paling terkenal. Dia adalah anak Zeus dan Alkmene. Bangsa Romawi mengenalnya sebagai Herkules.

Herakles terkenal atas keberanian dan kekuatannya. Kisahnya yang paling terkenal adalah ketika dia menjalankan dua belas tugas yang luar biasa dan ketika dia membantu para dewa dalam melawan para Raksasa. Karena jasa-jasanya itu, setelah mati, Herakles diangkat sebagai dewa di Olimpus.

Kekuatan Herakles juga sering menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri, terutama ketika dia mengalami kemarahan tak terkendali yang membuatnya melakukan perbuatan buruk pada orang-orang terdekatnya. Meskipun setelah amarahnya reda, Herakles bisa merasa sangat menyesal bahkan dia bersedia menerima hukuman apa pun atas perbuatannya. Herakles memang menjalankan banyak tugas dan petualangan yang beberapa di antaranya bahkan berkesan rendahan, seperti misalnya membersihkan kandang kuda atau menjadi budak seorang ratu, yang menyuruhnya mengenakan pakaian perempuan. Padahal, kalau Herakles tidak mau dihukum, tak ada orang yang akan bisa menghukumnya.

Ibu tirinya, Hera, telah banyak menghukum para perempuan selingkuhan Zeus beserta anak-anak mereka. Namun di antara semuanya, Hera paling marah dan dendam kepada Herakles.

  • Kelahiran

    Alkmene adalah putri Elektrion, raja Tirins, dan Anakso. Alkmene menikahi Amfitrion, putra Alkaios.

    Suatu ketika Amfitrion membunuh Elektrion, akibatnya Sthenelos (saudara Elektrion) mengusir Amfirtion dari Tirins. Amfitrion, bersama Alkmene dan Likimnios (saudara tiri Alkmene) kemudian pergi ke Thebes. Di sana Amfitrion disucikan dari dosa pembunuhannya oleh Kreon, raja Thebes. Kreon juga menikahkan putrinya, Perimede, dengan Likimnios. Amfitrion dan Alkmene tinggal di dekat gerbang Elektra, salah satu dari tujuh gerbang di Thebes.

    Saudara-saudara Alkmene mati oleh bangsa Tafian, dan Alkmene pernah berjanji bahwa dia tidak akan berhubungan seksual dengan suaminya sebelum dendam mereka terbalaskan. Dengan bantuan Kreon, Amfitrion melakukan kampanye militer melawan bangsa Tafian dan sukses menaklukan mereka. Namun sebeleum Amfitrion pulang, Zeus lebih dulu mengunjungi Alkmene. Zeus menyamar sebagai Amfitrion dan bersetubuh dengan Alkmene.

    Ketika Amfitrion yang asli datang, dia pun bersetubuh dengan istrinya dan menyadari bahwa Alkmene sudah tidak perawan. Amfitrion kemudian mendapat penjelasan dari Teiresias, peramal di Thebes, bahwa Alkmene sudah disetubuhi oleh dewa.

    Sembilan bulan setelah kunjungan Zeus, Zeus menyatakan bahwa sebentar lagi akan lahir seorang manusia yang merupakan keturunanya yang akan menjadi raja. Zeus memaksudkannya sebagai Herakles, namun Hera yang marah berusaha mencegah Herakles menjadi raja. Hera menyuruh putrinya Eileithiia, dewi kelahiran, untuk menunda kelahiran Herakles. Eileithiia kemudian mendatangi ruang persalinan Alkmene dan duduk bersila serta menyatukan jarinya, dengan demikian Alkmene mengalami kesulitan dalam melahirkan bayinya.

    Selain itu, Hera membuat Euristheus, putra Sthenelos, lahir lebih cepat, sehingga Euristheuslah yang menjadi raja Mikenai dan Tirins. Zeus kesal namun tak bisa berbuat apa-apa.

    Sementara itu Alkmene mengalami penderitaan yang luar biasa karena sulit melahirkan. Untungnya ada Galanthis, pelayannya. Galanthis memperdaya Eileithiia dengan berkata bahwa bayinya sudah lahir. Eileithiia terkejut dan berhenti melakukan mantranya, sehingga Alkmene pun bisa melahirkan. Eileithiia marah karena telah ditipu. Dia lalu mengubah Galanthis menjadi seekor musang. Alkmene melahirkan dua orang anak laki-laki, Herakles dan Ifikles. Herakles adalah anaknya dari Zeus sedangkan Ifikles adalah anaknya dari Amfitrion.

    Alkaios adalah nama yang diberikan pada Herakles ketika lahir. Dia dinamai seusai nama kakeknya.

    Setelah gagal mencegah kelahirannya, Hera mengirim dua ekor ular untuk membunuh Herakles yang masih bayi di tempat tidurnya. Namun Herakles mencekik kedua ular itu dengan kedua tangannya sampai mati. Ketika mengetahui hal ini, Amfitrion menyadari bahwa Herakles adalah keturunan dewa.

    Alkmene takut akan murka Hera, maka dia membuang bayinya di tengah hutan. Dewi Athena menyelamatkan sang bayi dan membawanya pada Hera. Athena lalu membujuk Hera untuk menyusui sang bayi. Hera setuju dan membiarkan bayi tersebut (Herakles) untuk menyusu padanya. Tiba-tiba sang bayi itu menggigit puting susu Hera dengan keras. Hera kesakitan dan melemparkan sang bayi, sedangkan air susunya muncrat dan membentuk galaksi Bima Sakti (Milky Way).

    Dewi Athena lalu memberikan kembali bayi Herakles pada Akmene dan menyuruhnya untuk merawatnya.
  • Kehidupan Awal

    Dalam kehidupan mudanya, namanya diganti dari Alkaios menjadi Herakles, yang berarti Kejayaan dari Hera. Nama ini bermakna bahwa dia akan meraih kejayaan dari permusuhan Hera.

    Banyak orang terkenal yang terlibat dalam pendidikan Herakles. Amfitrion mengajari Herakles cara mengendarai kereta perang dan Kastor mengajarinya anggar. Sedangkan Autolikos, pencuri terkenal dan putra Hermes, mengajari Herakles bergulat. Putra Hermes lainnya, Harpalikos, mengajari Herakles bertinju. Euritos, raja Oikhalia, mengajarinya memanah. Linos, putra Mousai Kaliiope atau Urania, mengajari Herakles bermain musik.

    Belajar musik ternyata membawa bencana bagi Herakles. Suatu hari Linos memarahi Herakles karena jarang memperhatikan pelajaran. Herakles marah dan memukul kepala Linos dengan lira. Linos mati seketika. Herakles lalu ditugaskan oleh Amfitrion untuk menggembalakan domba di peternakan di di daerah pedesaan di dekat Thespiai. Ini dilakukan supaya Herakles jauh dari masalah.

    Di sini, di kaki Gunung Kithairon, Herakles membunuh seekor singa tanpa menggunakan senjata. Singa tersebut dia bunuh karena telah memangsa ternak milik Thespios, raja Thespiai. Sang raja sangat terkesan pada kehebatan Herakles. Raja Thespios lalu menghibur Herakles selama lima puluh malam, dan di setiap malam Thespios mengirimkan satu orang anak perempuannya ke kamar Herakles untuk disetubuhi oleh Herakles. Dalam versi lainnya, Herakles berhubungan seksual dengan kelima puluh anak perempuan Thespios itu dalam satu malam saja. Satu orang putri Thespios tidak mau tidur dengan Herakles, dan dua orang putri lainnya melahirkan anak kembar, sedangkan sisanya putri-putri masing-masing melahirkan satu orang putra, sehingga Herakles menghasilkan lima puluh satu anak lelaki.


Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

  • Dua Belas Tugas

    Herakles mendengar kabar bahwa pasukan Minyad dari Orkhomenos telah mengalahkan dan melucuti senjata pasukan Thebes. Herakles lalu memimpin sekelompok pemuda Thebes dengan bersenjatakan senjata-senjata tua dari sebuah kuil. Herakles kemudian berhasil mengalahkan pasukan Minyad dan membunuh Erginos, raja Orkhomenos.

    Kreon, raja Thebes memberikan putrinya, Megara, kepada Herakles untuk dinikahi sebagai imbalan karena telah menyelamatkan Thebes dari ancaman perbudakan. Megara melahirkan tiga orang putra, yaitu Therimakhos, Deikoon, dan Kreontiades. Pernikahan itu tidak bertahan lama. Dewi Hera menimpakan kegilaan pada Herakles sehingga Herakles membunuh anak-anaknya sendiri. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Megara juga ikut dibunuh.

    Berdasarkan Pausanias (mengutip dari Stesikhoros dari Himera), Herakles tadinya hendak membunuh Amfitrion juga, namun Athena menyadarkan Herakles dengan menggunakan sebuah batu, yang dikenal sebagai Batu Kewarasan.

    Ketika sudah sadar, Herakles merasakan penyesalan yang sangat dalam. Raja dan rakyat Thebes tidak mau menghukum sang pahlawan, jadi Herakles mengasingkan dirinya dari Thebes. Thespios menyucikan Herakles dari dosa pembunuhan itu. Dalam drama tragedi gubahan Euripides yang berjudul Kegilaan Herakles, sang pahlawan muda awalnya hendak bunuh diri, tetapi sepupu dan sahabatnya, Theseus, mengatakan bahwa bunuh diri adalah tindakan pengecut. Theseus lalu mengajak Herakles ke kota Athena untuk menyucikan kejahatannya.

    Herakles masih merasa harus menebus dosanya, jadi dia pun pergi ke Delphi untuk berkonsultasi dengan orakel. Sang orakel menyuruh Herakles untuk mengabdi pada sepupunya, Euristheus, raja Tyrins dan Mikenai, yang akan memberi perintah pada Herakles untuk melaksanakn sepuluh (kelak menjadi dua belas) tugas sebagai penebusan atas dosa Herakles.

    Kemungkinan dia mulai memakai nama Herakles ("Kejayaan Hera") sejak di Delphi, sedangkan nama lahirnya, Alkaios, tak pernah lagi dia pakai. Berikut ini adalah tugas-tugasnya:
    1. Tugas Pertama: Membunuh Singa Nemea
      Tugas pertama Herakles adalah membunuh Singa Nemea. Singa itu memiliki kulit yang tebal dan tidak dapat ditembus oleh senjata apapun. Singa Nemea merupakan anak dari Orthos dan Ekhidna.

      Herakles tinggal di Kleonai dengan seorang pekerja bernama Molorkhos, sebelum kemudian pergi ke Nemea. Molorkhos ingin melakukan pengurbanan untuk Herakles namun Herakles menasehatinya bahwa lebih baik dia melakukan pengurbanan untuk Zeus. Akhirnya diputuskan bahwa Molorkhos akan melakukan pengurbanan untuk Zeus jika Herakles mampu menyelesaikan misinya dalam waktu tiga puluh hari, jika lebih maka Molorkhos akan melakukan pengurbanan untuk Herakles.

      Herakles mendatangi singa buruannya dan menjebaknya di sebuah gua dekat Nemea. Karena singa tersebut tidak dapat dilukai oleh senjata, Herakles akhirnya memutuskan untuk menyerangnya dengan tangan kosong. Mereka berdua bertarung secara keras dan Herakles berhasil menang setelah mencekik sang singa sampai mati. Herakles lalu menguluti singa itu dan menjadikan kulitnya sebagai jubah.

      Molorkhos sudah hendak melakukan pengurbanan untuk Herakles, namun tiba-tiba Herakels datang dengan membawa kulit Singa Nemea. Akhinya Molorkhos mengubah tujuan pengurbanan menjadi untuk Zeus.

      Menurut beberapa pendapat, Euristheus sangat ketakutan ketika melihat Herakles datang dengan mengenakan jubah kulit Singa Nemea. Karena itu Euristheus memerintahkan bahwa untuk tugas-tugas selanjutnya, Herakles hanya boleh hadir di luar gerbang kota jika telah melaksanakan tugasnya.
    2. Tugas Kedua: Membunuh Hidra
      Tugas kedua Herakles adalah membunuh Hidra yang tinggal di mata air di dekat Lerna, Argolis. Hidra adalah makhluk yang memiliki banyak kepala. Jumlah kepalanya bervariasi menurut beberapa sumber. Biasanya disebutkan kepalanya ada sembilan. Salah satu kepalanya abadi. Sedangkan kepala-kepala lainnya lebih mematikan karena jika dipotong maka akan tumbuh dua kepala baru.

      Selain itu, Herakles juga harus menghadapi kepiting raksasa yang dikirim oleh Hera. Herakles mesti membunuh kepiting itu terlebih dahulu sebelum berhadapan dengan Hidra. Setelah kepiting itu mati oleh Herakles, Hera menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang Cancer.

      Dengan dibantu oleh keponakan sekaligus rekannya, yakni Iolaos, Herakles pun berusaha mengalahkan Hidra. Setiap kali Herakles memotong salah satu kepala Hidra, Iolaos langsung membakar leher Hidra sehingga kepalanya tidak dapat tumbuh lagi. Setelah mengalahkan Hidra, Herakles mengubur kepala abadinya di bawah sebongkah batu besar. Darah hidra mengandung racun yang sangat kuat, karna itu Herakles mencelupkan semua anak panahnya ke dalam darah Hidra. Dengan demikian, Herakles memiliki anak panah yang amat mematikan, yang kelak akan merenggut nyawanya juga.

      Akan tetapi, Euristheus tidak bersedia mengakui tugas ini karena menurutnya Herakles berhasil mengalahkan Hidra dengan dibantu oleh orang lain, sedangkan Herakles harus melaksanakan tugasnya sendirian. Akibatnya Herakles pun menerima satu tugas tambahan.
    3. Tugas Ketiga: Menangkap Rusa Kerinitia
      Pada tugas ketiga, Herakles harus menangkap Rusa Kerinitia yang hidup di hutan Kerinitia. Hewan itu memiliki tanduk emas dan kuku perunggu. Rusa itu adalah hewan suci dewi Artemis. Sang dewi sendiri memperolehnya dari Taigete, seorang Pleiad, sebagai balasan karena telah menyembunyikannya dari Zeus, meskipun Artemis gagal. Artemis telah mengubahnya menjadi seekor kijang betina dengan tanduk emas.

      Penyair asal Iskandariyah, Kallimakhos, memberi penjelesan yang berbeda mengenai Rusa Kerinitia. Dalam Himne untuk Artemis, dikisahkan bahwa Artemis muda menemukan lima rusa di tepian sungai Anauros, di bawah perbukitan Parrhasia. Artemis merasa heran dengan ukuran rusa-rusa itu, yang lebih besar daripada banteng serta memiliki tanduk emas di kepala mereka. Artemis berhasil menangkap empat di antaranya dan menjadikan mereka sebagai penarik kereta perangyna. Sementara itu rusa kelima kabur sampai ke hutan Kerinitia. Di sana hewan itu kemudian dikenal sebagai Rusa Kerinitia dan menjadi hewan suci dewi Artemis.

      Berdasarkan penyair Pindaros dalam Ode Olympus III, Rusa Kerinitia adalah Taigete itu sendiri. Herakles mengejar sang rusa sampai ke utara ke daratan Hyperboreia. Di sana dia mnyadari bahwa dirinya berada di tengah hutan yang dipenuhi pohon-pohon zaitun yang indah. Herakles sangat menyukai pohon-pohon itu sehingga dia pun membawa pulang beberapa pohon dan menanamnya di Olympia.

      Rusa Kerinitia mampu berlari dengan sangat cepat. Herakles butuh waktu selama sepuluh tahun untuk dapat menangkapnya. Dia melumpuhkan sang rusa dengan cara menembahkkan panah ke kukunya. Rusa itu pun berhasil ditangkap tanpa dibunuh.

      Ketika Herakles kembali ke Tyrins sambil membawa sang rusa, Artemis melihatnya. Artemus marah karena Herakles telah lancang menangkap rusa kesayangannya dan sang dewi sudah mau menyerangnya. Untung saja, Herakles dengan cepat menjelaskan alasan mengapa dia menangkap Rusa Kerinitia. Artemis pun tak lagi marah karena Herakles meyakinkan dirinya bahwa rusa itu tidak terluka. Herakles lalu membawa Rusa Kerinitia ke Tyrins.
    4. Tugas Keempat: Menangkap Babi Erimanthos
      Dalam tugas keempatnya, Herakles mesti menangkap Babi Erimanthos. Dalam perjalanannya, Herakles mengunjungi seorang kentaur bernama Folos, yang tinggal di Gunung Foloi. Gunung itu dinamai sesuai nama sang kentaur. Folos memiliki minuman anggur yang wangi untuk memancing Babi Erimanthos. Sayangnya, wangi anggur itu malah menarik perhatian para kentaur lainnya di sekitar gunung.

      Para kentaur pada awalnya tinggal di Magnesia, Thessalia, sampai suku lapith mengusir mereka setelah terjadinya insiden pada pesta pernikahan Peirithos, raja Lapith, dan Hippodameia. Sejak itu para kentaur pindah ke sekitar Gunung Folos di Arkadia.

      Para kentaur, yang kesadarannya sudah dipengaruhi oleh wangi anggur, menyerang Herakles. Akibatnya Herakles harus balas menyerang dan dalam prosesnya dia membunuh beberapa kentaur dengan panahnya. Pada akhirnya para kentaur itu pun mundur. Setelah konfliknya selesai, Folos secara tidak sengaja menjatuhkan panah beracun Herakles ke kakinya, dan Folos pun mati. Kentaur lainnya yang mati dalam konflik itu adalah Kheiron, yang merupakan sahabat Herakles. Kheiron adalah kentaur bijaksana yang telah menjadi guru bagi banyak pahlawan. Kheiron mengajari para pahlawan dalam hal berburu dan bertarung. Murid Kheiron yang terkenal di antaranya adalah Iason dan Akhilles. Kheiron adalah satu-satunga kentaur yang abadi sehingga dia tidak langsung mati ketika terkena panah Herakles namun dia tetap merasakan sakit luar biasa akibat racun Hidranya. Untuk dapat lepas dari rasa sakitnya, Kheiron melepaskan keabadiannya dan memberikannya pada Prometheus. Setelah itu Kehiron pun meninggal.

      Herakles kemudian melanjutkan memburu Babi Erimanthos. Setelah menangkap babi itu, Herakles membawanya hidup-hidup ke hadapan Euristheus. Ketika melihat Babi Erimanthos, Euristheus sangat ketakutan sampai-sampai dia bersembunyi dalam sebuah gentong perunggu. Euristheus lalu menyuruh Herakles melepaskan babi itu.

      Bedasarkan Apollonios dan beberapa penulis lainnya, setelah melaksanakan tugas keempat, Herakles mendengar kabar bahwa Iason sedang mengumpulkan orang untuk bertualang mencari Bulu Domba Emas dan Herakles pun ikut bergabung dalam rombongan itu. Dalam perjalanan mereka, suatu suku yang terdiri dari para raksasa kelahiran bumi bertangan enam, yang dikenal sebagai Gegenes, menyerang kapal Argo di dekat Gunung Beruang. Herakles membunuh beberapa di antara mereka. Di Pulau Mysia, Hilas, seorang kekasih pria Herakles, hilang. Herakles berusaha mencarinya dan tak mau meneruskan perjalanan tanpa Hilas. Akhirnya para kru Argonaut sepakat untuk melanjutkan perjalanan tanpa dirinya.

      Dalam versi yang berbeda, yang ditulis oleh sejarawan Diodoros Sikolos, dikisahkan bahwa Herakles adalah tokoh utama dalam pencarian Bulu Domba Emas, dan bukannya Iason. Beberapa pahlawan lainnya memainkan lebih banyak peran yang penting dalam perjalanan itu daripada Iason. Kontribusi Iason hanyalah menyuruh pembuatan kapal Argos serta membawa Medeia ke Iolkos. Setelah perjalanan itu selesai, Herakles disebutkan mendirikan Pesta Olahraga Olympia untuk memuja Zeus, sebagai rasa syukur karena dapat pulang. Herakles juga mngatakan bahwa para pahlawan yang telah ikut serta dalam perjalanan itu untuk saling menolong kelak jika ada yang membutuhkan bantuan. Versi bahwa Herakles adalah kapten para Argonaut juga diceritakan oleh Dyonisios.

      Menurut Herodotos, Herakles tidak ikut serta dalam rombongan Argonaut karena saat itu dia masih menjadi budak Omfale. Sementara menurut Hesiodos, Herakles ikut serta dalam perjalanan namun dia ditinggalkan di dekat Aphetai di Magnesia. Dan menurut Apollodoros, yang mengutip dari Demaratos, Herakles melakukan perjalan bersama Argonaut secara lengkap tanpa ditinggalkan oleh kru lainnya.
    5. Tugas Kelima: Membersihkan Kandang Raja Augeas
      Marah karena Herakles malah perg bertualang bersama para Argonaut, Euristheus memutuskan bahwa tugas kelima harus menjadi tugas yang plaing memalukan bagi Herakles. Tugasnya adalah membersihkan kandang kuda raja Augeias dalam waktu satu haru. Augeias adalah raja Elis dan memiliki banyak sekali hewan ternak. Herakles kemudian mendatangi raja Augeias dan menawarkan untuk membersihkan kandang kudanya dengan imbalan berupa sepersepuluh bagian hewan ternaknya. Augeias setuju saja karena dia merasa bahwa itu tak mungkin dapat dilaksanakan.

      Tugas ini sangat sulit karena banyaknya istal yang ada di kandang itu, selain juga karena ukuran tempatnya. Pada akhirnya Herakles memutar otaknya dan berhasil membersihkan kandang kuda itu dengan cara mengalirkan aliran air sungai dari sungai Alfeus dan Peneios ke kandang kuda. Akan tetapi Augeias menolak membayar karena sang raja mengetahui bahwa Herakles ternyata melakukannya karena diperintah oleh Euristheus. Fileus, putra sulung Augeias, meminta ayahnya untuk menepati janjinya. Augeias marah dan mengusir Fileus, yang kemudian meninggalkan Elis dan bermukim di Dulikhium.

      Marah karena Augeias melanggar janjinya, Herakles pun bersumpah untuk suatu hari nanti menyerang Elis, dan memang setelah menyelsaikan semua tugasnya Herakles membawa pasukan untuk menaklukan Elis. Augeias menyadari bahwa musuhnya begitu kuat dan dia pun bersekutu dengan jenderal Amarinkeus dan Moliones, keponakan Augeias. Untuk keterangan lebih lengkap mengenai konflik ini, lihat bagian Perang di Peloponnesos.

      Ketika Herakles menghadap pada Euristheus seusai menjalankan tugasnya, Euristheus lagi-lagi menolak mengakui penyelesaian Herakles. Euristheus memberitahunya bahwa Herakles mesti melakukan tugasnya tanpa imbalan. Akibatnya Herakles pun memperoleh satu lagi tugas tambahan.
    6. Tugas Keenam: Mengusir Burung-Burung Stimfalia
      Pada tugas keenam, Herakles diharuskan mengalahkan Burung-Burung Stimfalia yang mengganggu daerah pedesaan di sekitar danau Stymphalia, di Arkadia timur laut. Burung-burung itu sangat banyak sampai-sampai Herakles kewalahan menghadapinya. Herakles kemudian sadar bahwa dia tidak punya cukup panah dan lembing untuk membunuh semua burungnya.

      Tiba-tiba dewi Athena muncul untuk menolong Herakles. Athena memberinya lonceng perunggu dan memberitahunya bahwa lonceng itu dapat membuat Burung-Burung Stimfalia ketakutan. Herakles lalu membunyikan lonceng itu sehingga burung-burung itu ketakut dan terbang pergi. Herakles memanah banyak dari mereka dan sisanya terbang menjauh.

      Burung-burung itu kemungkinan adalah burung yang sama yang menempati pulau tandus keramat miliki dewa Ares. Para Argonaut juga kemungkinan diserang oleh burung-burung yang sama. Ketika Oileus terluka oleh salah satu bulunya. Mereka kemudian ingat bahwa Herakles pernah mengalahkan kawanan burung itu. Mereka pun membuat bunyi yang nyaring dan burung-burung itu terbang menjauh.
    7. Tugas Ketujuh: Menangkap Banteng Kreta
      Pada tugas ketujuh, Herakles harus menangkap Banteng Kreta, yakni banteng milik Minos raja Kreta. Banteng itu adalah banteng keramat poseidon serta mampu berjalan dan berlari di atas permukaan air. Banteng Kreta juga memiliki kulit berwana putih yang indah.

      Dulunya, Minos meminta seekor banteng pada Poseidon dan berjanji akan mengrbankannya untuk sang dewa laut. Poseidon pun memberikan Banteng Kreta yang istimewa itu. Namun Minos melanggar janjinya dan menolak mengurbankan banteng itu. Poseidon marah dan menghukum Minos dengan cara membuat Pasifae, istri Minos, jatuh cina pada sang banteng. Pasifae sangat bernafsu padanya dan ingin melakukan seks dengan hewan itu. Untuk dapat melakukannya, Pasifae menyuruh Daidalos, seorang insinyur ternama, untuk membuat sebuah banteng betina palsu. Pasifae lalu masuk ke dalam tiruan banteng betina itu dan dia pun disetubuhi oleh Banteng Kreta. Akibat bersenggama dengan seekor banteng, Pasifae melahirkan Minoaur, manusia setengah banteng.

      Minos merasa malu atas perbuatan istrinya, jadi dia langsung setuju ketika Herakles mau mengambilnya. Setelah menaklukannya, Herakles bingung karena banteng itu tak mau masuk ke dalam kapal. Akhirnya Herakles menunggangi banteng itu, yang berlari menyeberangi lautan dari Knossos di Kreta sampai ke Yunani daratan.

      Herakles membawa banteng itu ke hadapan Euristheus, yang menyuruh Herakels untuk melepaskannya. Setelah dibebaskan, sang banteng meninggalkan Peloponnesos dan pergi ke daerah Marathon di Attika. Di sana hewan itu mengacau dan menyerang pedesaan. Sejak itu Banteng Kreta terkenal dengan nama baru, yaitu Banteng Marathon. Banteng itu terus mangacau di Marathon sampai nantinya dibunuh oleh Theseus.
    8. Tugas Kedelapan: Menangkap Kuda Betina Diomedes
      Tugas kedelapan Herakles adalah mnangkap kuda-kuda betina Diomedes. Diomedes adalah raja Bistones di Thrakia. Dia memliki beberapa ekor kuda betina yang senang memakan manusia. Bersama beberapa kawannya, Herakles berangkat dan berhasil mengambil semua kuda itu. Herakles juga melemparkan Diomedes pada kuda-kudanya sehingga dia mati dilahap oleh hewan peliharaannya sendiri.

      Di antara rombongan Herakles, ada seorang pemuda bernama Abderos. Dia adalah putra Hermes dan merupakan kekasih lelaki Herakles. Abderos ditugaskan oleh Herakles untuk menjaga kuda-kuda yang telah ditangkap sementara Herakles pergi. Namun ketika Herakles kembali, dia mendapati bahwa Abderos telah dimakan oleh kuda-kuda itu. Sebagai ungkapan rasa dukanya, Herakles mendirikan sebuah kota yang dia beri nama Abdera.
    9. Tugas Kesembilan: Mengambil Sabuk Hippolita
      Untuk tugas kesembilan, Euristheus menyuruh Herakles untuk mengambil sabuk Hippolite, ratu suku Amazon. Euristheus menginginkan sabuk itu untuk diberikan pada anak perempuannya, Admete. Tugas itu mengharuskan Herakles untuk pergi ke tanah suku Amazon, maka berangkatlah dia ke sana. Kemungkinan Herakles pergi sendiri atau bersama pahlawan Theseus dan Telamon. Suku Amazon sendiri merupakan suku petarung yang semua rakyatnya adalah perempuan, dan mereka jago bertempur.

      Hippolite, ratu Amazon, memerintah di kota Themiskyra di mulut sungai Thermodon. Dia memiliki sabuk yang merupakan lambang kepemimpinan suku Amazon. Sabuk tersebut dulunya dimiliki oleh dewa Ares.

      Ketika Herakles datang, sang ratu menyambutnya dengan ramah. Namun kemudian Hera muncul dan berusaha mengacaukan tugas Herakles. Menyamar sebagai salah seorang tentara Amazon, Hera menyebar rumor bahwa Herakles datang untuk menculik ratu mereka. Pasukan Amazon pun marah dan menyerang kapal Herakles. Mengira bahwa Hippolite menjebaknya, Herakles pun membunuh sang ratu dan mengambil sabuknya.

      Berdasarkan beberapa penulis kuno, Antiope (Melanippe), saudari Hippolite, jatuh cinta pada Theseus. Antiope lalu meninggalkan sukunya dan pergi dari kota Themiskyra bersama Theseus. Antiope juga ikut membantu Herakles dan para anak buahnya ketika berusaha pergi dari wilayah suku Amazon. Beberapa lainnya mengatakan bahwa Theseus menculik Antiope.

      Berdasarkan vers lainnya yang berbeda dari Apollonios, Herakles tidak membunuh siapapun dalam misi ini. Herakles meyergap dan menculik Melanippe (Antiope) saudari Hippolite. Herakles baru melepaskannya setelah Hippolite memberi tebusan berupa sabuknya.
    10. Tugas Kesepuluh: Mengambil Ternak Gerion
      Pada tugas kesepuluh, Herakles diharuskan mengambil hewan ternak milik Gerion, raksasa raja Erytheia (Cadiz), di Spanyol. Hewan ternak itu dijaga oleh gembala Gerion serta anjing berkepala dua yang disebut Orthos.

      Herakles pun melakukan perjalanan ke Spanyol. Ketika mencapai Selat Gibraltar, yang berada di antara Eropa dan Afrika, Herakles menumpuk batu-batu di pesisir Afrika dan juga di pesisir Eropa. Tumpukan batu itu kemudian dikenal sebagai Pilar Herakles.

      Karena ketika itu cuaca sangat panas, Herakles pun menjadi kesal. Dia lalu mengarahkan panahnya pada matahari dan mengancam untuk menembak dewa matahari. Helios, dewa matahari, kagum dengan keberanian Herakles sehingga Helios memberi mangkuk matahari padanya. Mangkuk itu dalah sebuah mangkuk yang sangat besar dan terbuat dari emas. Dengan menggunakan mangkuk itu, Herakles dapat berlayar mengarungi Samudra Atlantik.

      Menurut Diodoros Sikolos, dalam perjalanannya Herakles lewat di Libya. Di sana dia memusnahkan ras wanita petarung yang bernama suku Gorgon. Itu merupakan pukulan telak kedua bagi suku Gorgon, karena sebelumnya kakek buyut Herakles, Perseus, pernah mengalahkan mereka dan membunuh ratu mereka yang bernama Medusa.

      Tiba di Erytheia, Herakles harus terlebih dahulu membunuh sang gembala yang bernama Eurition dan anjingnya Orthos. Herakles membunuh mereka dengan gadanya di dekat puncak Gunung Abas. Menoites, gembala Hades, melihat kejadian ini dan langsung melapor pada Gerion bahwa Herakles sedang merampas ternaknya. Gerion marah dan segera mengejar Herakles.

      Gerion merupakan raksasa yang memiliki tiga kepala, tiga pasang tangan, dan tiga pasang kaki. Dia menyerang Herakles denga mengenakan baju perang lengkap. Namun teta saja Herakles berhasil membunuhnya dengan panah beracunnya. Herakles menghabisinya di Sungai Athemos. Setelah membunuh Gerion, Herakles pun berniat untuk pulang.

      Meelwati Abderia, Spanyol selatan, Herakles kemudian memasuki tanah orang-orang Liguria. Di dekat Massalia (kini Marseille), Ialebion dan Derkinos, putra Poseidon, menginginkan ternak yang dibawa oleh Herakles. Mereka pun menyerangnya namun dikalahkan dan dibunuh. Akan tetapi Herakles juga terluka dalam baku hantam tersebut. Selain itu Herakles juga mesti menghadapi pasukan tempur Liguria. Untuk membantunya, Zeus mengirimkan pancuran batu, yang dimanfaatkan oleh Herakles untuk melempari musuh-musuhnya dengan batu.

      Di daerah yang kini dikenal sebagai Italia, seorang raksasa bernama Kakos berhasil mencuri sebagian ternak yang dibawa Herakles. Herakles meninggalkan sisa ternaknya dan mengejar Kakos. Setelah membunuh Kakos dan mengambil kembali ternak yang dicuri, Herakles pun kembali menggiring kawanan ternak itu.

      Di Rhegion, salah satu banteng dari kawanan ternaknya kabur. Banteng itu melompat dan berenang menyeberangi Selat Messina. Herakles bertanya pada penduduk lokal kalau-kalau mereka melihat banteng itu dan mereka memberitahu bahwa hewan itu pergi ke Sisilia. Penduduk lokal menyebut banteng itu Italos, karena itu Herakles menamai tempat itu Italia. Banteng yang kabur itu merupakan hewan yang paling bagus dalam kawanan, sehingga Herakles terpaksa meninggalkan sisa ternaknya dan pergi ke Sisilia untuk mengambil kembali sang banteng.

      Ketika Herakles berhasil menemukan banteng yang hilang di Sisilia, dia mendapati bahwa banteng itu ada bersama hewan ternak milik seorang petinju jahat bernama Eriks. Menurut Apollonios Rodios, Eriks adalah putra dari seorang Argonaut bernama Butes dan dewi Afrodit. Sementara menurut Apollodoros, Eriks merupakan putra Poseidon. Eriks punya kebiasaan untuk menantang orang yang lewat untuk bertanding tinju. Dalam bertanding, Eriks selalu membunuh lawannya. Ketika Herakles meminta bantengnya, Eriks mau mengembalikannya dengan syarat Herakles mampu mengalahkannya dalam perandingan tinju. Pada akhirnya, Herakles terbukti masih terlalau kuat bagi Eriks, yang terbunuh dalam pertandingan itu.

      Herakles berhasil mengumpulkan kembali semua ternaknya dan langsung kembali ke Yunani. Namun masalah kembali muncul. Hera mengirim serangga untuk menyengat hewan-hewan ternak itu sehingga mereka berpencar tak karuan ke segala arah, dan sebagian besarnya pergi ke pegunungan Thrakia. Herakles berusaha kerasa dan berhasil mengumpulkan kembali sebagian besar ternaknya. Dia lalu membawanya ke hadapan Euristheus, yang mengurbankan ternak itu untuk Hera.

      Berdasarkan penyair Yunani abad ke-1 SM, Parthenios, ketika Herakles dalam perjalanan pulang ke Yunani sambil membawa ternak itu, ada seorang perempuan bernama Keltine, putri Bretannos, yang melihatnya dan langsung jatuh cinta padanya. Maka Keltine menyembunyikan ternak itu dan hanya akan mengembalikannya jika Herakles mau berhubungan seksual dengannya. Herakles setuju dan mereka pun bersenggama. Dari hubungan itu Keltine melahirkan Keltos, yang menjadi leluhur bangsa Kelt. Dan menurut Diodoros Sikolos, Herakles juga bertemu dengan seorang perempuan lainnya dari Alesia. Mereka berhubungan seksual dan sang wanita menjadi ibu dari Galates, yang menjadi leluhur suku Galia. Di kemudian hari, suku Kelt dan suku Galia menjadi suku-suku yang penting di Spanyol.
    11. Tugas Kesebelas: Mengambil Apel Hesperides
      Tugas kesebelas Herakles adalah mengambil apel emas Hesperides. Para Hesperides ("Putri Bintang Senja") adalah para anak perempuan Titan Atlas dan Hesperis (Bintang Senja). Jumlah pastinya berbeda-beda menurut beberapa pendapat, beberapa mengatakan tiga, empat atau tujuh. Mereka bertugas merawat suatu kebun yang di dalamnya ada pohon yang menghasilkan buah apel emas. Pohon itu adalah miliki dewi Hera dan dijaga oleh seekor naga bernama Ladon yang memiliki seratus kepala. Ladon adalah anak Tifon dan Ekhidna.

      Dalam perjalanannya, di Pegunungan Kaukasus, Herakles membunuh elang Kaukasus yang memakan liver Pometheus. Herakles juga membebaskan Prometheus dari belenggunya. Sebagai balasannya, Prometheus memberitahu Herakles tentang naga Ladon yang menjaga pohon apel Hesperides. Prometheus juga memberi saran bahwa Herakles lebih baik memanfaatkan Atlas untuk mengambil apel itu dan menghindari konfrontasi langsung dengan Ladon.

      Herakles meneruskan perjalanan ke selatan, menjelajahi Phoinika dan Palestina. Herakles membunuh Busiris, raja Mesir, yang senang mengurbankan orang asing yang lewat di tanahnya. Beberapa mengatakan bahwa Herakles membunuh Emathion, raja Arab, putra Eos dan Tithonos, dan saudara Memnon.

      Di Libya, Herakles bergulat dan membunuh raksasa Antaios, putra Poseidon dan Gaia. Antaios tidak terkalahkan selama dia menyentuh ibunya (bumi). Antaios seringkali membiarkan lawannya membantingnya ke tanah, lalu bangkit lagi dalam keadaan lebih kuat dari sebelumnya. Herakles tahu hal ini dan dia pun memutar otaknya untuk mengalahkan Antaios. Herakles mengangkat Antaios tinggi-tinggi sehingga Antaios tidak menjadi terlalu kuat karena jauh dari tanah. Lalu Herakles mematikan Antaios di udara.

      Akhinya Herakles tiba di tempat Titan Atlas sedang memikul beratnya langit di pundaknya. Herakles bertanya pada Atlas di mana letak Taman Hesperides. Atlas bilang bahwa dia mau saja mengambilkan apel emas itu untuk Herakles asalkan sang pahalwan mau menggantikan Atlas untuk memikul langit selama Atlas pergi. Herakels setuju dan dia pun mengambil lagit dan Atlas.

      Setelah beberapa lama, Atlas kembali dengan membawa apel emas namun ternyata dia tidak mau lagi memikul langit di pundaknya. Atlas bilang bahwa dia yang akan membawakan apel itu ke hadapan Euristheus atas nama Herakles. Sementara Herakles tidak dapat berbuat apa-apa karena terjebak dalam keadaan memikul langit.

      Akan tetapi Herakles lebih pintar daripada Atlas. Herakles memberitahu Atlas bahwa dia mau saja menggantikan tugas Atlas untuk seterusnya, hanya saja Herakles juga bilang bahwa dia harus membetulkan letak jubahnya supaya posisinya lebih nyaman unuk menanggung beban langit. Karena itu Herakles meminta Atlas untuk memikul langit itu sebentar. Atlas setuju dan mengambil kembali langit itu dan menyerahkan apelnya pada Herakles. Setelah bebas dan memperoleh apel emas, Herakels langsung kabur dan meninggalkan Atlas melanjutkan tugasnya memikul langit.

      Dalam versi lainnya, Herakles mengambil apel emas itu tanpa bantuan Atlas. Herakles masuk ke Taman Hesperides, membunuh Ladon, dan mengambil apel emas. Dalam Argonautika, tidak lama setelah dia meninggalkan Taman Hesperides, para Argonaut tiba di sana. Kapal mereka, Argo, terdampar di tengah-tengah gurun Libya. Berdasarkan Apollonios dari Rodos, para Argonaut kehabisan air. Di Taman hesperides, para nimfa menunjukkan mata air yang muncul dari sebongkah batu. Ternyata dalam kunjungannya untuk mengambil aple emas, Herakles juga sempat menendang sebongkah batu, yang terbelah dua dan mengeluarkan air. Jadi tanpa dia ketahui, Herakles telah menyelamatkan kawan-kawannya, para Argonaut, dari ancaman kehausan.

      Setelah menunjukkan apel emas pada Euristheus di Tyrins, Herakles memberikan apel itu pada dewi Athena. Sang dewi kemudian mengembalikan apel itu pada para Hesperides. Sang buah apel pun kembali ke tempatnya semula.
    12. Tugas Kedua belas: Menangkap Kerberos
      Tugas kedua belas Herakles adalah menangkap Kerberos, anjing berkepala tiga yang memiliki ekor berupa kepala ular. Kerberos menjaga pintu gerbang dunia bawah supaya para roh tidak dapat kabur. Kerberos adalah anak Tifon dan Ekhidna.

      Untuk masuk ke dunia bawah, Herakles harus terleih dahulu menjalani suatu ritus Misteri, yang dilaksanakan oleh Eumoplos di Eleusis. Herakles kemudian pergi ke Tainaron di Lakonia. Di sanalah terdapat pintu masuk menuju dunia bawah.

      Herakles bertemu dewa Hermes, yang memandunya menuju dunia bawah. Dalam perjalanannya, Herakles bertemu banyak arwah dan sebagian besar dari mereka langsung pergi begitu melihat Herakles. Hanya dua arwah yang tidak pegi, yaitu arwah pahlawan Meleagros dan awrah Gorgon Medusa. Herakles sempat mau menyerang arwah Medusa namun namun Hermes mengingatkan bahwa arwah Medusa sama sekali tidak berbahaya.

      Di dunia bawah, Herakles juga menyelamatkan sahabat sekaligus sepupunya, Theseus, yang terperangkap di Kursi Kelalaian milik Hades. Theseus dan sahabatnya, Peirithos, pernah mencoba menculik istri Hades, Persefone, karena itu Hades mengurung mereka di dunia bawah. Meskipun Theseus berhasil diselamatkan, namun Peirithos tidak sempat diselamatkan oleh Herakles.

      Herakles mau berbicara dengan para awah, dan dia butuh darah hewan untuk melakukannya. Akhirnya Herakels membunuh seekor sapi miliki Hades. Menoites, gembala Hades, marah dan mereka berdua pun bergulat. Menoites bukan tandingan Herakles, yang dengan mudah memitingnya. Herakles kemudian melepaskan Menoites setelah Persefone, istri Hades, memintanya untuk mengampuni gembala suaminya.

      Herakles lalu meminta izin pada Hades untuk membawa Kerberos. Hades mengizinkan dengan syarat bahwa Herakles harus melakukannya tanpa senjata apapun. Herakles pun mendatangi Kerberos dan bergulat dengan anjing itu. Herakles menang dan membawanya ke dunia atas. Herakles kemudian menggiring Kerberos ke hadapan Euristheus di Tyrins. Begitu melihat Kerberos, Euristheus amat sangat ketakutan.

      Karena Herakles telah melaksanakan semua tugasnya, Euristheus pun membebaskan Herakels dari kewajiban mengabdi padanya. Namun Euristhes memberi perintah terakhir pada Herakles: kembalikan Kerberos ke dunia bawah.


-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

  • Kematian Ifitos

    Setelah melaksanakan dua belas tugas, Herakles kini bebas dari kewajibannya untuk mengabdi pada Euristheus. Dia kini bisa memutuskan sendiri akan melakukan apa. Eritos, raja Oikhalia, menawarkan putrinya, Iole, untuk dinikahi kepada siapa saja yang mampu mengalahkannya atau putranya dalam kontes memanah. Dulu ketika Herakles masih belajar, dia pernah diajari memanah oleh Euritos, yang kelak menyesali keputusannya itu.

    Herakles memenangkan kompetisi memanag tersebut, namun Euritos menolak menyerahkan putrinya. Euritos takut Herakles akan ditimpa kegilaan lagi dan membunuh Iole seperti yang dulu pernah dilakukan Herakles pada anak dan istrinya. Masalah menjadi semakin buruk ketika ternak sang raja dicuri oleh Autolikos, raja pencuri, namun Herakles dituduh sebagai pelakunya.

    Herakles pergi dari Oikhalia dalam keadaan marah. Sementara itu Ifitos, putra Euritos ,mencoba membujuk ayahnya dan mengatakan bahwa Herakles telah memenangkan Iole secara jujur. Ifitos lalu mendatangi Herakles, namun lagi-lagi Hera menimpakan kegilaan pada Herakles, sehingga Herakles membunuh Ifitos di Tyrins.

    Herakles lalu mendatangi Neleus, raja Pylos, dan Hippokoon, raja Sparta. Herakles meminta mereka untuk menyucikannya dari dosa pembunuhan Ifitos. Mereka berdua menolak dan Herakels pun memusuhi mereka.

    Penyakit yang mengerikan menimpa Herakles. Dia lalu meminta nasehat pada Xenokleia, orakel Delphi, supaya disembuhkan dari penyakitnya namun Xenokleia tidak memberinya nasehat. Akibatnya, Herakles pun marah. Dia mengambil tripod di situ dan berkata bahwa dia akan membuat orakelnya sendiri. Apollo lalu datang untuk membantu pendetanya dan hendak menyerang Herakles. Namun mereka tidak sempat berkelahi karena keburu dilerai oleh Zeus.

    Herakles hanya ingin meminta nasehat dari orakel, bukan berkelahi dengan Apollo. Sang dewa kagum dengan keberanian Herakles dan menyuruh pendetanya untuk memberi nasehat pada Herakles. Sang orakel lalu memberitahu Herakles bahwa dia harus menjual dirinya dan menjadi budak, sebagai hukuman atas pembunuhan yang dilakukannya, dan juga sebagai penyembuh untuk penyakitnya.

    Hermes lalu sepakat untuk menjual Herakles pada Omfale, putrai dari Iardanes dan ratu Lydia. Omfale menjadi ratu setelah suaminya, Tmolos, meninggal. Uang hasil penjualannya diberikan kepada Euritos sebagai kompensasi atas kematian putranya. Namun Euritos menolaknya. Omfale menyuruh Herakles mengenakan pakaian wanita dan melakukan pekerjaan wanita, misalnya menenun. Sementara gada Herakles dipegang oleh Omfale. Setelah tiga tahun menjadi budak, Herakles pun dibebaskan oleh Omfale.

    Di Aulis, Syleus dan putriya, Xenodike, selalu mencegat orang yang lewat dan menyuruh untuk mencangkul ladang anggur Syleus. Herakles dicegat oleh mereka, dan Herakles membunuh mereka berdua. Dia juga menyerang dan menaklukan kotanya, Itoni. Demi Omfale, Herakles juga membunuh seekor ular raksasa yang menghuni sungai Sagaris, yang telah menyerang orang-orang Lydia di dekat sungai itu.

    Herakles dikatakan mengganti nama pulau Doliokhe menjadi Ikaria, karena dia menemukan jasad Ikaros di sana.

    Ratu Omfale menikahi Herakles dan mereka memiliki seorang putra bernama Lamos. Tidak lama setelah itu, Herakels pergi dari Lydia dan dan meneruskan petualangannya.
  • Menyerang Troya

    Setelah bebas dari Omfale, Herakles mengumpulkan pasukan untuk menaklukan Troya. Pahlawan Telamon, putra Aiakos, ikut bergabung dengannya. Ketika itu istri Telamon, Eriboeia, sedang hamil. Herakles berdoa pada Zeus supaya anak Telamon menjadi orang yang berani. Zeus mengirim seekor elang sebagai tanda bahwa doa Herakles diterima. Telamon menamai putranya Aias, dari kata aietos (elang). Kelak, Aias menjai salah satu pahlawan yang berjuang dalam Perang Troya.

    Dulu, ketika Herakles menyelamatkan Hesione dari monster laut, Laomedon, ayah Hesione, mengingkari janjinya untuk membayar Herakles. Akibatnya Herakles bersumpah untuk melakukan pembalasan. Troya sendiri kini sudah dikelilingi oleh tembok pertahanan buatan Poseidon dan Apollo. Tembok itu sangat kuat dan sulit ditembus. Satu-satunya kelemahannya adalah bagian yang dibangun oleh Aiakos, ayah Telamon. Bagian tersebut sangat mungkin diketahui oleh Telamon.

    Mendarat di Troya dengan delapan belas kapal, Herakels dan pasukannya kemudian menyerang Troya. Telamon menghancurkan bagian dinding Troya yang dibangun oleh ayahnya, dan memimpin serangan melawan pasukan Troya. Herakles merasa iri karena Telamon mampu menembus dinding pertahanan lebbih dulu.

    Herakles hendak membunuh letnannya, namun dia dihentikan oleh Telamon memintanya untuk tenang. Telamon lalu menumpuk batu-batu. Ketika Herakles bertanya apa yang dilakukannya, Telamon menjawab bahwa dia sedang membangun altar untuk Herakles. Kemarahan Herakles pun mereda, karena Telamon mengakui keagungan Herakles.

    Laomedon dan semua putranya, kecuali yang paling bungsu, Podarkes, terbunuh dalam pertempuran. Herakles mengizinkan Hesione untuk menebus seorang tawanan, dan Hesione menebus Podarkes dengan memberikan satu kerudungnya. Hesione lalu menjadi budak Telamon, sedangkan Podarkes tetap tinggal di Troya dan meneruskan pemerintahan menggantikan ayahnya. Podarkes kemudian mengganti namanya menjadi Priamos.

    Menurut Diodoros Sikolos, perang Herakles di Troya berlangsung setelah Herakles kembali dari Kolkhis, dalam petualangannya bersam Iason mencari bulu domba emas.

    Ketika Herakles sedang berlayar pulang, Hera mengirim badai besar sehingga Herakles terdampar di pulau Kos. Perbuatan Hera membuat Zeus marah, sampai-sampai Zeus merantai tangan Hera dan menggantungnya di Olimpus.

    Para penduduk Kos mengira bahwa Herakles dan pasukannya adalah bajak laut, sehingga mereka menyerangnya. Herakles dan pasukannya balas menyerang dan berhasil menaklukan kota di sana. Herakles membunuh raja mereka, Euripilos, namun Herakles terluka oleh pahlawan Kos, Khalkedon. Zeus pun menyelamatkan dan menjauhkan Herakles ke tempat yang aman, supaya luka-lukanya bisa disembuhkan.


-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

  • Melawan Para Raksasa

    Ketika Herakles sedang disembuhkan, dia langsung dibawa ke Phlegra, di Thrakia (beberapa mengatakan di Sisilia), tempat para dewa sedang berperang melawan para Raksasa, yang terlahir dari darah Uranus yang jatuh ke bumi. Untuk mengalahkan para Raksasan, para dewa, sesuai nasehat orakel, harus meminta bantuan pada seorang pahlawan manusia.

    Herakles membunuh Alkioneus dengan panahnya yang mematikan, sebelum kemudian menyeretnya keluar dari daerah Pallene. Herakles dan Apollo masing-masing memanah satu mata Raksasa Efialtes. Athena membunuh Pallas dan mengulitinya. Athena lalu menggunakan kulit Pallas sebagai perisai. Athena juga membunuh Enkelados, yang kabur ke barat. Dia menghantam Enkelados dengan cara melemparkan pulau Sisilia padanya. Poseidon melakukan hal yang sama pada Polibotes, menghantam sang raksasa dengan pulau Nysiros. Dengan bantuan Zeus, Herakles bahkan membunuh Porfirion, yang mencoba memperkosa Hera.

    Setelah melaksanakan dua belas tugas dan membantu para dewa melawan para Raksasa, Herakles pun diakui kehebatannya oleh para dewa Olimpus.
  • Perang di Peloponnesos

    Setelah kembali ke Yunani, Herakles menyerang Augeias, raja Elis, dengan membawa pasukan dari Tyrins. Sebelumnya, Augeias telah mengingkari janjinya untuk membayar Herakles atas bantuannya dalam membersihkan kandang kuda sang raja. Akan tetapi, pasukan Herakles mengalami kekalahan dari para sekutu raja Augeias, yaitu Amarinkeus dan Moliones, dua putra kembar Aktor. Herakles kalah dalam pertempuran itu karena dia sedang sakit. Saudara tiri Herakles, Ifikles, mungkin terbunuh dalam pertempuranini atau mati dalam perang melawan Sparta.

    Herakles kembali ke Tyrins untuk mengumpulkan pasukanbaru, namun dia diusir oleh Euristheus karena Euristhesu mengira bahwa Herakles mengumpulkan pasukan untuk melawannya. Herakles lalu bermukim di Pheneus, Arkadia. Di kemudian hari, dalam Pesta Olahraga Isthmos, Herakles menangkap dan membuh Moliones. Herakles kembali membangun pasukan di Arkadia dan menyerang Augeias lagi. Tanpa sekutunya, kerajaan Augeias kalah dan dia sendiri terbunuh. Herakles kemudian menetapkan putra Augeias yang dikucilkan, Fileus, sebagai raja Elis. Berdasarkan Apollodoros, Herakles juga dikatakan mendirikan Olimpiade, meskipun pada umumnya orang menganggap bahwa pendirinya adalah Herakles dari Gunung Ida, Kreta. Herakles mendirikan mazbah untuk para dewa Olimpus, serta satu mazbah kecil untuk pelops, kakek buyutnya.

    Selanjutnya Herakles menyerang kota Pylos yang dipimpin raja Neleus. Di sana, Hera berpihak pada Neleus dan dilukai oleh Herakles. Hades dan Ares juga membantu Pylos. Akibatnya, Herakles melukai kedua dewa itu dalam pertempuran. Herakles membunuh sebelas dari dua belas putra Neleus, serta Neleus itu sendiri. Herakles menghadapi Perklimenos, putra sulung Neleus. Perklimenos punya kemampuan dari kakeknya, Poseidon, untuk mengubah wujud. Perklimenos menyerang Herakles sebagai singa, ular, dan lebah. Ketika Periklimenos berubah menjadi burung elang, Herakles memanahnya sampai mati.

    Putra bungsu Neleus, Nestor, berhasil selamat karena dia tinggal di Gerenia selama perang. Nestor kemudian menjadi raja Pylos berikutnya.

    Herakles kemudian mengalihkan perhatiannya pada Hipokoon, yang juga telah menolak menyucikan Herakles dari pembunuhan Ifitos. Selain itu Hipokoon telah membunuh Oionos, seorang sepupu Herakles, karena Oionos secara tidak sengaja menendang anjing Hipokoon. Hipokoon sendiri menjadi raja Sparta setelah merebut tahta dari saudaranya, Tindareus, yang kini tinggal di Kalidon.

    Herakles memperoleh bantuan dari Kefeus, raja Tegeia, dan berjanji untuk melindungi jika ada serangan. Ketika tinggal di Tegeia, Herakles menjalin hubungan dengan saudari Kefeus, Auge. Dari hubungan itu lahirlah Telefos.

    Dalam pertempuran, Kefeus dan putra-putranya terbunuh, selain juga saudara tiri Herakles, Ifikles. Herakles sendiri terluka, namun dia berhasil membunuh Hipokoon dan semua putranya. Herakles lalu mengembalikan Tindareus menjadi raja Sparta.

    Setelah pertempuran usai, Herakles membawa jenazah Ifikles ke kota Pheneus, tempat Ifikles disembah sebagai pahlawan.
  • Deianeira

    Herakles tinggal di istana Raja Oineus di Kalidon. Di sana dia jatuh cinta pada Deianeira, putri sang raja. Deianeira adalah saudari Meleagros, seorang pahlawan. Ketika Herakles pergi ke dunia bawah untuk menangkap Kerberos, dia bertemu dengan arwah Meleagros, yang merupakan satu dari dua arwah yang tidak takut dengan kehadiran Herakles. Meleagros dan Herakles pernah bertualang bersama-sama dalam mencari bulu domba emas dengan Iason. Di dunia bawah, Herakles berjanji pada Meleagros untuk menikahi Deianeira.

    Deianeira diminati oleh banyak pelamar, salah satunya adalah dewa sungai, Akhelus. Untuk mendapatkan Deianeira, Herakles mesti bertarung dengan Akhelus, yang mampu mengubah wujudnya. Ketika melawan Herakles, Akhelus berubah menjadi manusia berkepala banteng, lalu berubah menjadi ular. Setiap kali berubah, Akhelus terus dikalahkan oleh Herakles. Akhelus kemudian berubah menjadi banteng dan Herakles mematahkan tanduknya. Akhelus akhirnya menyerah dan Herakles memberikan kembali patahan tanduknya. Akhelus menukar patahan tanduknya dengan tanduk Amaltheia, yang berisi persediaan buah-buahan dan minuman tak terbatas, yang dikenal sebagai Kornukopia. Setelah mengalahkan Akhelus, Herakles pun menikahi Deianeira.

    Ketika tinggal di Kalidon, Herakles menolong Oineus dalam perang melawan kerajaan tetangganya. Herakles menaklukan kota Ephyra di Thesprotia (bagian dari Epiros). Raja Filas memiliki seorang putri yang bernama Astiokhe, yang berhubungan seksual dengan Herakles. Astiokhe lalu melahirkan seorang putra yang diberi nama Tlepolemos.

    Dikatakan bahwa ketika itu, Herakles mengirim tiga orang putranya dari para putri Raja Thespios ke kota Thebes. Tujuh putranya tetap berada di Thespiai bersama kakek mereka, sedangkan sisanya (40 orang) bermigrasi ke pulau Sardinia.

    Setelah kembali ke Kalidon, perjamuan kemenangan digelar untuk menghormati Herakles. Herakles secara tidak sengaja membunuh pembawa gelas sang raja yang bernama Eunomos, putra Arkhiteles. Meskipun raja dan ayah Eunemos memaafkan sang pahlawan, karena kejadian itu adalah kecelakaan. Namun Herakels tidak mampu memaafkan dirinya sendiri. Oineus tidak mau menghukum Herakles, karena itu Herakles menghukum dirinya sendiri dan mengasingkan diri. Dia meninggalkan Kalidon bersama istrinya.

    Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan seorang Kentaur bernama Nessos, yang menawarkan untuk membawa Deianeira menyeberangi sungai Evenos. Ketika Deianeira mencapai seberang sungai, Nessos mecoba memperkosanya. Herakles sedang berada di tengah sungai ketika dia mendengar teriakan istrinya. Herakles langsung memanah Nessos dengan menggunakan panah beracunnya. Nessos terkena panah Herakles dan dia pun sekarat. Dalam keadaan sekarat, Nessos memberitahu Deianeira bahwa darahnya keramat dan mampu menjadikan Herakles setia pada Deianeira selamanya. Deianeira tidak sadar bahwa darah Nessos sudah terkontaminasi racun Hidra.



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

  • Tinggal di Thrakis

    Herakles dan Deianeira pindah ke Trakhis. Di sana Herakles bersahabat dengan Keiks, raja Trakhis. Deianeira melahiran empat orang putra: Hillos, Glenos, Ktesippos, dan Odites. Herakles ikut membantu Keiks melawan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Herakles membunuh raja bangsa Dryopia, Lagoras, dan mengusir rakyatnya dari Doris. Herakles juga membantu mengalahkan suku Lapith dan membunuh aja mereka, Koronos, putra pahlawan Lapith, kaineus.

    Dalam perjalanan pulang ke Trakhis bersama Iolaos, Herakles bertemu dengan Kiknos, putra Ares dan Pelopia. Kiknos menghalangi jalan di Itonos (di Phthiotis). Jika ada orang yang lewat, Kiknos akan menantang bertarung. Kiknos lalu akan membunuh dan menggunakan tulang mereka untuk membangun kuil untuk ayahnya. Ketika Herakles lewat, Kiknos langsung menantangnya bertarung. Mereka pun bertarung dan Herakles pada akhirnya berhasil membunuh Kiknos. Ares marah ketika tahu bahwa putranya dibunuh oleh Herakles dan langsung mendatangi Herakles untuk membalas dendam. Dalam pertarungan itu, Herakles berhasil melukai Ares. Kedua putra Ares, Deimos dan Fobos, seketika itu membawa Ares ke kereta perang dan bergegas menuju Olimpus supa Ares dapat disembuhkan.

    Di Ormenium, sebuah kota di Magnesia, Herakles membunuh raja Amintor, yang tidak mengizinkan Herakles berjalan melalui kerajaannya. Herakles juga berhubungan seksual dengan putri sang raja, Astidameia atau Deidameia. Dari hubungan itu terlahirlah seorang anak lelaki bernama Ktesippos.
  • Kematian

    Petualangan terakhir Herakles dimulai ketika dia pergi berperang melawan Euritos, yang Herakles tak pernah maafkan karena Euritos telah menolak memberikan putrinya, Iole, untuk dinikahi oleh Herakles, padahal Herakles sudah memenangkan kontes memanah secara jujur. Maka Herakles pun pergi dari Trakhis dan memimpin pasukan untuk mengalahkan Euritos. Setelah menang, Herakles mengambil Iole sbagai budaknya. Dalam perang itu, Herakles membunuh Euritos dan putra-putranya.

    Herakles hendak melakukan ritual perayaan kemenangan, dan dia membutuhkan pakaian bersih. Karena itu Herakles mengirim bentaranya, Likhas, untuk mengambil jubah di rumahnya di Trakhis. Deianeira, yang merasa takut bahwa Herakels akan lebih mencintai Iole, memberikan jubah yang telah direndam dalam darah Nessos. Ketika Herakles memakai jubah itu, racun Hidra dalam dalah Nessos mulai membakar daging dan kulitnya. Herakles merasa sangat kesakitan dan berusaha menyobek jubahnya, dan secara tidak sengaja membunuh Likhas, yang memberikan jubah itu padanya. Namun jubah itu terus saja membakar Herakeles. Dalam keadaan sekarat, Herakles pulang ke Trakhis. Setelah tahu bahwa tindakannya telah mencelakakan suaminya sendiri, Deianeira pun bunuh diri.

    Herakles membuat tumpukan kayu bakar untuk dirinya sendiri di Gunung Oita. Herakles meminta putranya Hillos untuk menyalakan apinya. Namun, baik Hillos maupun orang-orang lain tidak ada yang mau melakukannya. Pada akhirnya Poias atau mungkin putranya Filoktetes mau menyalakan api untuk tumpukan kayu bakar Herakles. Sebagai imbalannya, Herakles memberikan panahnya, yang kelak digunakan oleh Filoktetes dalam Perang Troya. Herakles pun membakar dirinya dalam tumpukan kayu bakar itu. Tiba-tiba ada petir yang menyambar tumpukan kayu bakar. Ketika apinya padam, orang-orang tidak dapat menemukan sisa-sisa jenazah Herakles.
  • Menjadi Dewa

    Menurut Pausanias, adalah dewi Athena yang membawa Herakles dari tumpukan kayu bakar di Gunung Oita ke Olimpus, tempat tinggal para dewa.

    Herakles menjadi dewa dan tinggal di Olimpus karena dia telah melaksanakan dua belas tugas dan membantu para dewa dalam melawan para Raksasa. Selain itu dewi Hera juga berdamai dengan Herakles karena Herakels telah menyelamatkannya dari ancaman perkosaan oleh Raksasa Porfirion. Hera bahkan menikahkan Herakles dan salah satu putrinya, yaitu Hebe, dewi masa muda. Herakles kemudian menjadi ayah dari Aleksiares dan Aniketos.

    Iolaos melindungi anak-anak Herakles dari penyiksaan Euristheus, karena itu Herakles dan Hebe menolong Iolaos memenangkan pertempuran.

    Herakles juga pernah mengunjungi Filoktetes dan memintanya untuk kembali bergabung bersama pasukan Yunani dalam Perang troya. Pada awalnya, Filoktetes tidak mau karena dia pernah ditinggalkan sendirian di pulau Lemnos. Ketika itu Filoktetes digigit ular berbisa, dan Odisseus serta Agamemnon memeringahkan pasukan Yunani untuk meninggalkan Filokteets. Selama sembilan tahun, Filoktetes hidup di pulau itu sendirian dan marah terhadap orang-orang yang telah meninggalkannya. Odisseus kemudian datang untuk membawanya kembali, karena Kalkhas sang peramal meramalkan bahwa Troya tak akan jatuh tanpa adanya busur Herakles, dan busur itu dipegang oleh Filoktetes. Ketika Odisseus datang, Filoktetes sudah mau memanah dan membunuhnya. Untung saja Herakles datang dan menenangkan Filoktetes.

    Ketika Odisseus pergi ke dunia bawah, awah terakhir yang berbicara dengannya adalah arwah Herakles. Ketka jiwa abadin Herakles pergi ke Olimpus setelah tubuhnya meninggal, arwah manusianya pergi ke dunia bawah. Herakles juga ditempatkan di antara bintang-bintang di angkasa sebagai rasi bintang ("Pelutut", namun rasi bintang ini kini disebut Hercules).

    Jubah kulit singa, serta kerudung yang menutupi kepala, yang selalu dipakai oleh Herakles, merupakan ciri khasnya dalam seni Klasik Herakles. Selain itu, dia biasanya digambarkan dengan membawa gada atau busur dan panah.



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Akhilles

Akhilles adalah salah satu prajurit terhebat dalam mitologi Yunani. Ibu Akhilles adalah seorang Nereid atau nimfa laut. Setelah lahir, Akhilles dimandikan oleh ibunya di sungai Stix sehingga tubuhnya kebal kecuali tumitnya, yang tidak terkena air sungai Stix. Akhilles ikut berperang dalam Perang Troya. Di sana, dia membunuh Hektor, pangeran Troya dan putra tertua raja. Adik Hektor, Paris, membalaskan dendam kakaknya dengan memanah Akhilles dari dinding kota. Panah tersebut diarahkan oleh Apollo tepat pada tumit Akhilles sehingga Akhilles pun mati. Apollo melakukannya karena Akhilles pernah membunuh anak Apollo.


Odisseus

Odisseus adalah salah seorang pahlawan dalam cerita Odysseia.

Odisseus merupakan raja Ithaka dan menikah dengan Penelope. Dia memiliki anak bernama Telemakhos. Dia ikut berperang dalam perang Troya dan memihak Yunani. Dia terkenal atas kecerdasan dan kecerdikannya. Dewi Athena sering menolongnya.

Setelah sepuluh tahun berperang, pasukan Yunani masih kesulitan menembus benteng Troya, Odisseus kemudian memberi ide untuk membangun sebuah kuda raksasa yang bisa dimasuki para prajurit dan dgunakan untuk menyusup ke dalam kota. Idenya berhasil dan Troya pun bisa ditaklukan. Setelah perang, Odisseus dan anak buahnya meninggalkan Troya dengan tidak menghormati Poseidon sehingga Poseidon pun menghukum Odisseus. Odisseus harus melalui perjalanan selama sepuluh tahun sebelum kembali ke Ithaka. Dalam perjalanannya, dia membutakan mata Polifemos, anak Poseidon, dan Poseidon semakin marah padanya. Odisseus hampir tidak bisa pulang akibat kemarahan Poseidon tetapi untunglah ada dewi Athena yang membantu Odisseus sehingga setelah bertahun-tahun, Odisseus tetap bisa kembali ke Ithaka.



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Kisah Petualangan

Daidalos dan Ikaros

Daidalos adalah seorang perajin, seniman, dan penemu yang tinggal di kota Athena. Daidalos memiliki seorang keponakan bernama Talos. Di bawah bimbingan Daidalos dan ditambah bakat yang luar biasa, Talos punya kesempatan untuk menjadi lebih dari pamannya. Namun Daidalos takut bakat Talos itu akan menyaingi keahliannya. Akhirnya ketika Daidalos dan Talos sedang berada di Akropolis, Daidalos membunuh Talos dengan cara melemparnya dari Akropolis.

Akibat perbuatannya itu dia diusir dari Athena dan pindah ke Kreta, Di sana dia bekerja pada raja Minos. Suatu ketika Pasifae, istri Minos, jatuh cinta pada Banteng Kreta dan meminta bantuan Daidalos supaya membuatkannya sebuah replika banteng betina. Setelah jadi, Pasifae masuk ke dalam replika banteng itu dan bersetubuh dengan banteng Kreta. Hasil persetubuhan itu adalah Minotaur, makhluk buas setengah manusia setengah banteng.

Minos lalu menyuruh Daidalos membuat sebuah tempat untuk mengurung Minotaur dan Daidalos pun merancang labirin, sebuah tempat yang penuh jalan dan membingungkan. Setelah selesai, Minos mengurung Daidalos dan putranya Ikaros di menara yang tinggi untuk mencegah tersebarnya rahasia labirin.

Dadialos dan Ikaros tidak bisa kabur lewat laut karena semau kapal diawasi denagn ketat dan tak ada yang boleh berlayar tanpa izin. Karena Minos menguasai darat dan laut, maka Daidalos memutuskan untuk kabur lewat udara.

Daidalos kemudian berusaha membuat sayap dari bulu untuknya dan putranya. Bulu-bulu itu dia ikat dengan kuat, bulu berukuran besar diikat dengan benang sedangkan yang kecil disambungkan dengan lilin. Setelah selesai, mereka pun memakainya. Sebelum terbang, Daidalos memperingatkan Ikaros untuk tidak terbang terlalu rendah atau terlalu tinggi, dan mereka pun akhirnya terbang keluar dari menara.

Mereka terbang di atas lautan dan Ikaros menjadi terlalu senang sampai-sampai Ikaros terbang terlalu tinggi. Karena ulahnya itu, lilin pada sayapnya meleleh oleh panas matahari sehingga Ikaros akhirnya terjatuh ke laut. Untuk mengenang putranya, pulau di dekat tempat Ikaros jatuh dinamai pulau Ikaria oleh Daidalos.



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Pencarian Bulu Domba Emas

Pencarian Bulu Domba Emas adalah serangkaian petualangan legendaris yang dilakukan oleh 50 orang pahlawan yang disebut para Argonaut dan bertujuan untuk mendapatkan bulu domba emas. Mereka dipimpin oleh Iason dan menggunakan kapal laut yang diberi nama kapal Argo.

Constantine_Volanakis_Argo.jpg

Kapal Argo

Domba Emas

Ada seorang raja di kota Orkhomenos Yang bernama Athamas. Dia punya seorang istri, dewi awan yang bernama Nefele. Dia dan Nefele memiliki dua orang anak: Friksos dan saudarinya Helle.

Setelah beberapa lama menikah, Athamas merasa bosan dengan istrinya yang sekarang. Aakhirnya ia menikahi wanita lain yang bernama Ino. Istrinya yang kesal langsung meninggalkan kota itu dan mendatangkan musim kering yang parah bagi kota itu.

Sementara itu, Ino memendam rasa cemburu pada Friksos, karena ia yang nantinya akan menjadi pewaris tahta Athamas. Akhirnya Ino menipu Athamas, dengan mengatakan bahwa kekeringan ini hanya bisa dihentikan dengan mempersembahkan jiwa Friksos pada para dewa. Nefele yang mengetahui hal ini meminta bantuan pada Hermes.

Hermes membawakan seekor domba bersayap dan berbulu emas. Nefele menyuruh kedua anaknya untuk menaiki domba itu dan domba membawa mereka ke tempat yang aman. Friksos dan Helle pun naik sementara domba itu terbang meninggalkan Orkhomenos. Di tengah perjalanan, Helle terjatu dari domba emas dan tenggelam di laut, yang kemudian diberi nama laut Helle.

Domba itu akhirnya mendaratkan Friksos di Kolkhis. Disana, Friksos dirawat oleh Aietes. Friksos bahkan dinikahkan dengan putri Aetes. Karena ternyata domba itu hasil ciptaan Poseidon, Friksos menyembelihnya dan mempersembahkannya untuk Poseidon. Ia lalu menyerahkan bulu domba itu kepada raja Kolkhis, Aietes, sebagaia ucapan terma kasih. Aietes menggantung bulu domba emas di sebuah pohon suci Ares yang dijaga oleh naga yang tidak pernah tidur.


Kelahiran Iason

Aison adalah raja sejati kota Iolkus tapi saudaranya, Pelias, melakukan kudeta dan mengambil tahta Aison. Semua keturunan Aison dibunuhnya namun Pelias membiarkan Aeson hidup dan memenjarakannya untuk alasan yang tidak jelas.

Ketika itu, istri Aison sedang hamil tua. anak yang dikandungnya bernama Iason. Saat Iason lahir, Pelias hendak membunuhnya namun ibunda Iason ini berhasil menipu Pelias dengan mengumpulkan wanita-wanita pembantunya dan mengelilingi Iason yang sedang tertidur. Ibunya dan pembantunya menangis meratap seakan-akan Iason lahir dalam keadaan mati.

Melihat itu Pelias merasa lega dan tidak jadi membunuh Iason karena menganggap Iason sudah mati. Ibunda Iason yang bernama Alkimede I, menitipkan Iason kepada seorang Kentaur penghuni Gunung Pelion yang dikenal dengan nama Kheiron, yang sudah sering melatih para pahlawan.

Di sana Iason dilatih oleh Kheiron tentang ilmu tanaman, seni, berburu, ilmu beladiri dan berbagai kemampuan lain yang dibutuhkannya untuk mengklaim kembali tahta yang semestinya menjadi miliknya.

Sementara itu, Pelias bertanya pada Orakel tentang masa depan kekuasaannya dan Orakel hanya mengingatkannya untuk berhati-hati pada orang asing bersandal sebelah karena ia akan digulingkan oleh orang bersandal sebelah itu.


Tugas Pertama

Dari puncak Olimpus, Hera memendam kebencian terhadap Pelias yang kini menguasai Iolkus. Hal ini disebabkan oleh Pelias yang melakukan pembunuhan pada ibu tirinya di kuil Hera.

Hera melihat ada satu kesempatan untuk memberi pelajaran pada Pelias.. Yakni melalui Iason namun sebelum memutuskan untuk membantu Iason dalam perjuanannyanya meraih kembali tahta Iolkus, Hera ingin menguji sejauh mana kebaikan hati Iason, karena untuk menjalankan rencananya Hera membutuhkan seorang pahlawan sejati.

Ketika Iason sudah remaja, dan Kheiron menceritakan tentang Pelias dan permasalahan Tahta Iolkus, Iason pun tersulut emosinya dan ingin segera mengambil haknya juga membebaskan ayahnya. Akhirnya ia pamit pada Kheiron dan pergi menuju Iolkus untuk mengklaim tahtanya..

di tengah perjalanan menuju Iolkus, ia bertemu dengan seorang nenek tua renta. Nenek ringkih itu ingin menyeberang sungai namun arus sungai itu sangat dera. Si nenek meminta kepada Iason untuk menolongnya menyeberang.

Tanpa berpikir panjang, Iason langsung menggendong nenek itu menyeberangi sungai. Karena derasnya arus, maka sebelah sandal Iason terlepas dan terbawa arus. Belum lagi entah kenapa nenek yang digendongnya terasa sangat berat. Nenek itu sebenarnya adalah Hera yang sedang menguji kepahlawanan Iason.

Setelah membantu nenek itu, Iason melanjutkan perjalanannya sampai akhirnya dia tiba di kota Iolkus. Di sana dia menemui Pelias dan langsung meminta haknya, yaitut tahta Iolkus. Pelias melihat Iason yang sandalnya tinggal sebelah dan teringat ramalan Orakel. Dia lalu pun pura-pura mengundang Iason ke acara makan bersama. Di acara itu, sambil santai Pelias bertanya, "Ah jadi kamu menganggap dirimu pantas jadi raja?"

Iason mengangguk.

"Hmm, jadi kamu pasti bisa mengatasi jika ada masalah yang mendadak muncul.. begini misalnya, apa yang akan kamu lakukan untuk menyingkirkan seseorang yang menyusahkan kamu?" tanya Pelias.

Iason berpikir sejenak lalu berkata, "Aku akan menyuruhnya membawakan bulu domba emas kepadaku!". Sebenarnya Heralah yang mengeluarkan kata-kata itu dari mulut Iason.

Pelias tersenyum, "Ah ide yang bagus.. Tugas yang sangat sulit.. tapi jika seseorang berhasil melakukannya, namanya akan abadi sepanjang masa.. hmm.. sekarang, coba kau lakukan itu! Bawakan bulu domba emas kepadaku!! Karena menurut Orakel, Iolkus tidak akan makmur kecuali jika bulu domba emase telah dibawa ke sini, Buktikan dirimu pantas jadi raja, Iason!!"

Pelias pun bersumpah atas nama Zeus bahwa jika Iason berhasil, tahta akan ia serahkan padanya. Iason menerima tantangan itu.


Pengumpulan Kru Kapal

Iason berusaha membayangkan situasi tugasnya ini. Bulu domba emas ada di daerah Kolkhis, digantungkan di dahan pohon milik Ares yang dijaga oleh seekor naga yang tidak pernah tidur. Belum lagi perjalanan ke sana yang sangat jauh dan penuh rintangan. Diapun berpikir bahwa dia membutuhkan kapal yang sangat tangguh dan kru yang tidak kalah kuat.

Hera meminta bantuan Athena untuk membuatkan kapal untuk Iason. Athena pun menolongnya, ia membantu Argos si pembuat kapal dengan memberikan bahan kapal yakni kayu dari pohon ek suci dari hutan di Dodona milik Zeus sebagai bahan rangka utama kapal. Kayu suci itu dapat berbicara dan mengucapkan ramalan tentang masa depan.

Kemudian Iason pun melakukan perekrutan kru kapal dan yang mendaftar adalah figur-figur pahlawan yang sudah terkenal kehebatannya seperti Herakles, Atalanta, Theseus, Orfeus, si kembar Kastor dan Pollux, para Boread (putra Boreas, dewa angin utara, 2 orang pahlawan yang memiliki sayap), dan banyak lagi pahlawan lainnya..

Lalu setelah sekitar 50 orang kru terkumpul, berangkatlah kapal yang dinamakan Argo, dari nama pembuatnya, Argos. Kru kapal yang hebat itu disebut para Argonaut.


Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Perjalanan Para Argonaut

Pulau Lemnos

Setelah berlayar beberapa lama, Para Argonaut sampai ke sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Lemnos. Disana hanya tinggal penduduk wanita saja dan populasinya terus berkurang.

Dulu penduduk wanita pulau Lemnos ini mengabaikan Afrodit. Sang dewi menjadi kesal sehingga mengutuk seluruh wanita di pulau itu. Bau badan mereka jadi sangat tidak tertahankan.

Suami-suami mereka pun akhirnya mencampakkan mereka dan melakukan hubungan seksual dengan perempuan dari pulau lain. Karena kesal, para wanita di pulau Lemnos pun membunuh suami mereka ketika mereka sedang tidur. Akhirnya mereka hidup tanpa laki-laki dipimpin oleh Ratu Hipsipile.

Ketika para Argonaut datang, mereka pun berhubungan seksual dengan para penghuni pulau dan melakukan repopulasi. Iason sendiri besetubuh dengan Hipsipile dan nantinya menjadi ayah dari dua orang anak kembar. Para Argonaut tinggal di sana selama beberapa hari dan hendak tinggal lebih lama namun Herakles sudah ingin cepat-cepat melanjutkan perjalanan

Propontis

Para Argonaut mendarat di daerah Propontis yang sedang diteror oleh raksasa bertangan enam. Herakles berhasil mengalahkan raksasa itu sehingga sang raja, Kizikos, menyambut mereka dengan meriah bersama rakyat Propontis lainnya. Mereka diajak makan bersama dan berpesta.

Kapal mereka pun langsung berlayar siang itu juga seusai makan. Namun ternyata ada badai yang menghempas mereka sangat kuat, sehingga malam harinya, mereka kembali ke tempat yang sama di Propontis.

Mengira kapal yang baru mendarat di malam hari itu adalah kapal bajak laut, rakyat propontis dan raja Kizikos langsung menyerang para Argonaut. Peperangan pun tidak terelakkan. Para Argonaut yang kuat membunuh banyak sekali rakyat Propontis termasuk Raja Kizikos. Baru ketika fajar menyingsing, mereka sadar bahwa ini semua kesalahan. Setelah melakukan penguburan, para Argonaut pun kembali berlayar.

Misia

Para Argonaut sampai di daerah Misia. Disana mereka mengumpulkan perbekalan, memperbaiki dayung yang rusak, dll.

Beberapa orang turun untuk mencari air minum dan makanan, termasuk Hilas, seorang pemuda tampan yang merupakan kekasih pria Herakles. Karena sangat tampan, ketika Hilas sedang mengambil air di kolam yang ada di tengah hutan, para nimfa penjaga kolam itu jatuh cinta padanya dan akhirnya membawanya ke dasar kolam untuk dijadikan kekasih.

Herakles menolak untuk berangkat bersama Argonaut lainnya dan terus mencari Hilas yang dia sayangi. Tapi apa boleh buat, Hilas sudah hilang selamanya. Herakles pun kembali menjalankan tugas legendarisnya dan meninggalkan misi para Argaonaut.

Salmidessos

Mereka kemudian sampai di daerah Salmidessos, Thrakia. Disana ada seorang raja yang bernama Fineas. Raja Fineas memiliki berkah dari Apollo untuk dapat melihat masa depan. Namun karena terlalu banyak membocorkan rahasia para dewa kepada manusia, ia akhirnya dihukum. Ia diberikan pilihan: "Tidak buta tapi hidup singkat" atau "buta tapi berumur panjang", Fhineas memilih buta agar dapat membocorkan lebih banyak rahasia masa depan kepada manusia.

Zeus pun meletakkannya di Salmidessos di depan sebuah meja yang penuh berisi makanan. Helios, dewa matahari yang marah karena Fineas lebih memilih hidup di dalam kegelapan dibandingkan hidup dibawah cahayanya, mengirimkan para Harpi untuk memastikan Fineas hanya makan secukupnya untuk hidup. Jika setiap ia hendak makan lebih, Para harpi akan merampas makanan itu.

Iason merasa kasihan pada Fineas. Ketika para harpi datang, para Boread, Kalais dan Zetes, yang memiliki sayap kemudian mengejar dan hendak membunuh mereka. Usaha mereka digagalkan oleh Irir yang berjanji bahwa Fineas tak akan lagi diganggu oleh para harpi.

Sebagai rasa terimakasih, Fineas mengungkapkan cara untuk melewati Simplegades. Kemudian mereka berpisah.

Simplegades (Batu Beradu)

Tempat ini adalah semacam gerbang yang harus dilalui jika seseorang ingin menuju Kolkhis. Namun ini sangatlah berbahaya. Bentuk Simplegades adalah dua buah batu karang raksasa yang saling berhadapan dan akan saling bertabrakan jika ada yang melintas diantara keduanya, sehingga apapun yang melintas akan hancur tergencet.

Cara yang diberikan oleh Fineas adalah, mereka harus melepaskan seekor merpati. Jika merpati itu selamat, maka mereka harus mendayung sekuat tenaga melewati Simplegades. Tapi jika merpati itu gagal dan mati terjepit, maka mereka memang ditakdirkan untuk gagal.

Iason melepaskan seekor merpati seperti yang dikatakan oleh Fineas dan merpati itu terbang melewati Simplegades. Kedua batu karang itu tiba-tiba menutup. namun, ketika karang itu kembali terpisah, nampaklah burung merpati itu berhasil melewati Simplegades dengan selamat, hanya bulu ekornya yang sedikit rusak terjepit.

Para Argonaut langsung mendayung sekuat tenaga melewati Simplegades dan mereka berhasil. Ketika kedua karang itu mengatup, hanya hiasan belakang kapal Argo saja yang rusak. Dan setelah berapa lama, mereka pun sampai di Kolkhis.


-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Tugas di Kolkhis

Sesampainya di Kolkhis, Iason segera menemui sang raja, Aietes. Iason berkata pada Aietes bahwa dia mau mengambil bulu domba emas dan membawanya ke Iolkus. Aietes, yang sudah menganggap bahwa bulu domba emas itu miliknya, enggan memberikannya dengan cuma-cuma. Ia mau Iason melakukan tiga buah tantangan sebelum dirinya rela memberikan bulu domba emas itu.

Melihat tantangan yang diberikan, Iason jadi patah semangat. Tapi Hera tidak berdiam diri. Hera menghampiri Afrodit dan memintanya untuk membuat putri Aietes, Medeia, agar jatuh cinta kepada Iason. Afrodit setuju dan memerintahkan Eros untuk menembakkan panah asmara kepada Medeia. Medeia pun jatuh cinta kepada Iason.

Medeia adalah seorang penyihir, pemuja dewi Hekate (dewi sihir) dan bantuan yang bisa diberikannya adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh Iason.

Ketika Medeia melihat Iason pertama kali, dia langsung jatuh cinta pada Iason. Medeia menawarkan bantuannya asalkan Iason mau bersumpah agar menjadi miliknya selamanya. Iason tidak punya pilihan lain selain menyetujui. Medeia pun membantu Iason.

Tugas yang diberikan raja Aietes merupakan satu paket tugas. Yang pertama, Iason diperintahkan untuk membajak ladang dengan menggunakan dua ekor Khalkotaur, yaitu banteng yang kuku kakinya dari perunggu dan menyemburkan api. setelah itu ia diberikan sekantong benih. ia diperintahkan untuk menebar benih itu di tanah yang sudah dicangkul lalu memanennya dalam sehari.

Iason bergegas menjalankan tugasnya. Medeia menolongnya dengan memberikan sebuah salep, yang setelah Iason oleskan ke seluruh tubuh, membuat tubuh Iason menjadi anti api. Dengan mudah Iason membajak sawah itu. dan ketika ia hendak menaburkan benih, ia menyadari bahwa benih itu bentuknya sangat aneh. saat benih itu ditaburkan, tiba-tiba setiap benih itu langsung tumbuh menjadi para Spartoi, yaitu sekumpulan prajurit berbaju besi lengkap yang siap berperang. Ternyata benih itu adalah gigi-gigi Naga.

Medeia langsung memberitahu Iason apa yang harus ia lakukan. Setelah diberitahu Medeia, Iason melempar salah satu Spartoi itu dengan batu. Spartoi yang terkenal lemparan mengira Spartoi disebelahnyalah yang menyerang, akhirnya semua Spartoi itu saling serang satu sama lain, hingga tak satupun Spartoi yang tersisa.

Kini Iason harus menghadapi tugas yang sulit. Mengambil sendiri bulu domba emas dari tempatnya yang dijaga oleh naga yang tidak pernah tidur. Naga itu milik Ares, jadi jika dibunuh bisa menimbulkan kemarahan sang dewa perang.

Medeia lalu mengeluarkan sebuah ramuan yang sangat berguna, ramuan penidur. Iason menghampiri sang naga di malam hari dan menyemprotkan disemprotkanlah ramuan itu ke muka sang naga. Sang naga langsung tertidur dan Iason bisa dengan mudah mengambil bulu domba emas.

Ketika Iason mau bergegas pulang ke Iolkus, Medeia minta diajak. Karena ia sudah bersumpah untuk jadi milik Medeia selamanya, iason pun setuju. Tapi entah kenapa, Medeia mengajak adiknya, Apsirtos.

Sang raja marah karena ia menganggap Iason telah menculik kedua anaknya. maka dari itu, ketika kapal Argo mulai berlayar, sang raja mengejarnya bersama armada kerajaan. Para Argonaut panik karena dengan kecepatan seperti ini pasti mereka akan tersusul. Medeia kembali menunjukkan kegilaannya. Ia langsung berdiri membawa adiknya dan sebilah pedang. Ayahnya dari belakang melihat Medeia dan Apsirtos.

Lalu tiba-tiba Medeia menggorok leher adiknya. Darah terpancar kemana-mana. Bukan hanya itu, ia juga langsung memutilasi mayat Apsirtos hingga menjadi potongan-potongan kecil. kemudian potongan-potongan tubuh itu ia tebar di lautan di belakang kapal Argo.

Para Argonaut tetap mendayung sambil kebingungan dengan apa yang dilakukan Medeia. Sang raja dan pasukannya berhenti untuk mengumpulkan potongan jenazah Apsirtos. Maka bebaslah para Argonaut dari kejaran Aietes.



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Medeia dan Kirke

Selepas dari perairan Kolkhis, tiba-tiba ada badai dan angin kencang. Kapal Argo pun terombang-ambing dalam badai itu.

Kastor dan Pollux maju ke anjungan kapal. Mereka berpegangan tangan dan berdoa kepada Zeus. Lalu dari kayu rangka kapal Argo terdengarlah sebuah suara yang mengatakan bahwa kapal ini dan krunya telah dikutuk oleh Zeus akibat perbuatan yang dilakukan oleh Medeia. Satu-satunya cara menghilangkan kutukan ini adalah bahwa Medeia harus disucikan oleh seorang perempuan bernama Kirke. Kemudian datanglah dewi Iris yang memberitahukan tempat tinggal Kirke kepada Kalais dan Zetes supaya para Argonauts dapat melanjutkan perjalanan.

Setelah beberapa lama, akhirnya para Argonauts sampai di pulau yang dikatakan sebagai tempat tinggal Kirke. Disana mereka melihat beberapa orang gadis memanggil-manggil. Namun di dekat para gadis itu ada hewan-hewan yang terus mengeluarkan suara seakan memperingatkan para Argonauts

Kru kapal mendayung terus hingga mereka berlabuh di pulau itu, tapi, tak ada satupun yang beranjak turun karena mereka memperhatikan hewan-hewan yang ada disana.

Hewan-hewan itu menatap mereka dengan penuh kesedihan. tiba-tiba Medeia meloncat turun dari kapal. dan dia memperingatkan. "Kawan-kawanku!! jangan ada satupun dari kalian yang turun dari kapal! karena di pulau ini, setiap pria yang menginjakkan kaki disini, akan berubah menjadi hewan!". Medeis alalu memanggil Iason untuk ikut turun ke pulau itu. Dengan sihir Medeia, Iason tidak berubah menjadi binatang.

Medeia mengusir gadis-gadis yang tadi memanggil para kru, kemudian berjalan menuju rumah marmer yang ada di puncak bukit pulau itu.

Di sana mereka menemui Kirke. yang ternyata adalah seorang penyihir juga. Ketika melihat mata Medeia, Kirke langsung mengetahui bahwa Medeia adalah kerabatnya. Kirke adalah saudari Aietes dan dengan demikian adalah bibi Medeia

Medeia mengutarakan maksud kedatangannya, yakni untuk disucikan dari darah saudaranya yang ia bunuh. Lalu Kirke mengajak Medeia ke pantai, di sana Kirke berdoa kepada Zeus lalu memandikan Medeia dengan air laut juga mencuci pakaian Medeia yang berlumur darah.

Setelah ritual selesai, Medeia bertanya kepada Kirke tentang apa yang dilihat oleh Kirke di masa depan kehidupan Medeia. Kirke memang melihat masa depan Medeia, namun ia menolak mengucapkannya. Akhirnya Medeia kembali ke kapal dan bersama Argonauts melanjutkan perjalanan.


Terdampar di Libya

Sudah beberapa hari mereka berlayar ketika tiba-tiba ombak tinggi membawa mereka ke sebuah pantai pasir dan mendamparkannya di pantai itu. Ketika ombak itu menghilang, ternyata di bawah ombak yang tinggi itu adalah karang-karang tajam, sehingga tidak mungkin bagi kapal Argo untuk berlayar kembali ke lautan tanpa hancur terkoyak karang tajam itu. Setelah mereka perhatikan, yang ada disana bukanlah pasir pantai, melainkan sebuah gurun pasir yang sangat luas.

Para Argonaut mulai putus asa. Iason yang kepanasan dan kelelahan pun akhirnya tertidur dengan kepala yang ditutupi bulu domba emas. Lalu Iason merasakan ada yg menyentuh tangannya. Ia menoleh, ternyata ada tiga orang nimfa dengan tubuh bersinar.

Para nimfa itu mengatakan bahwa para Argonaut tidak boleh menyrah. Iason diperintahkan untuk mengikuti kuda Poseidon dan para Argonaut harus melakukan kepada kapal Argo sesuatu yang selama ini dilakukan oleh kapal tersebut kepada mereka.

Iason menyampaikan pesan ini kepada para Argonaut. Lalu tiba-tiba, dari lautan muncullah segerombolan kuda. kawanan kuda itu berlari melintasi gurun. Akhirnya mereka paham tentang sesuatu yang harus mereka lakukan pada kapal Argo.

Selama ini, yang dilakukan kapal itu adalah membawa mereka di atasnya. saat ini yang harus mereka lakukan adalah memikul kapal Argo melintasi gurun pasir. Karena kuda poseidon berasal dari lautan, maka pasti mereka akan kembali lagi ke lautan yang lain di seberang gurun, jadi yang harus mereka lakukan hanyalah mengikuti jejak kuda poseidon itu.

Perjalanan berat pun dimulai. Para Argonaut menggendong kapal mereka mengikuti jejak kuda Poseidon hingga mereka sampai pada suatu titik dimana jejak-jejak kuda poseidon itu tidak lagi nampak. Para Argonaut meletakkan kapal Argo, kemudian Kalais dan Zetes terbang ke angkasa. Mereka terus naik dan akhirnya melihat air di ujung sana. Mereka pun mengarahkan para Argonaut untuk sampai ke perairan itu.

Setelah sampai disana. mereka mengetahui bahwa danau itu merupakan wilayah kekuasaan Triton, dewa laut putraa Poseidon. Sebagai rasa syukur, mereka mendirikan altar untuk Triton. Kemudian mereka sadar bahwa mereka kehausan sementara air yang ada disana adalah air asin. Tiba-tiba mereka mencium aroma tanaman lebat. Mereka mengasumsikan di sana ada air yang bisa diminum juga. Orfeus memimpin mereka ke arah aroma itu berasal.

Di tengah perjalanan, mereka melihat sosok raksasa yang menjulang tinggi. Orfeus menerangkan bahwa itu adalah Atlas yang tengah menopang langit. Kemudian mereka meneruskan perjalanan ke arah asal aroma itu.

Akhirnya sampailah mereka ke sebuah wilayah yang ditumbuhi rumput hijau. Orfeus mengetahui wilayah ini. Taman yang dikelilingi pagar perak itu adalah Taman Hesperides, taman tempat tumbuhnya pohon apel emas yang diberikan oleh Gaia sebagai hadiah pernikahan Zeus dan Hera. Nama taman itu diambil dari para penjaga taman tersebut, yakni para Nimfa Hesperides.

Melihat para Argonaut yang mendekat, para nimfa itu langsung melingkarkan diri mereka bertiga mengelilingi pohon apel emas. Orfeus mengatakan kepada para Argonaut untuk tetap tenang dan membiarkannya menyapa para nimfa Hesperides.

Orfeus melangkah masuk ke taman itu sambil memainkan liranya dan alunan musik yang sangat indah terdengar memenuhi udara. Dengan syairnya Orpheus memberitahu para nimfa bahwa para Argonauts ini adalah orang-orang pilihan dewa dan bahwa para nimfa itu tidak perlu khawatir akan kedatangan mereka.

Para nimfa itu mengerti dan mereka langsung menghampiri Orfeus sambil menangis. mereka menyanyikan lagu duka. Mereka memberitahut bahwa sebenarnya tadinya ada seekor naga berkepala seratus bernama Ladon yang ditugaskan Hera untuk membantu mereka menjaga pohon apel emas. Tetapi sekarang naga yang bernama Ladon itu telah tewas karena terkena anak panah beracun.

Mereka cerita bahwa ada seorang manusia yang mengenakan kulit singa sebagai pakaian, datang dan membunuh Ladon llau mengambil apel emas. Walaupun apel emas yang diambil itu telah dikembalikan, mereka jadi harus bekerja lebih keras untuk menjaga taman itu tanpa dibantu oleh Ladon.

Para Argonauts langsung tahu bahwa orang yang sedang dibicarakan oleh nimfa Hesperides ini Herakles, yang sedang manjalankan tugasnya.

Kemudian para nimfa itu bercerita bahwa ketika apel emas dari pohon itu diambil, maka aliran mata air di taman itupun langsung berhenti. Tapi Herakles yang saat itu sedang kehausan langsung menghentakkan kakinya ke batu yang ada disana, memecahkan batu itu, dan dari sana memancarlah mata air baru.

Para Argonaut melihat mata air yang ditinggalkan Herakles dan langsung minum dari sana beramai-ramai.

Mereka meneriakkan pujian pada Herakles, karena walaupun ia tidak lagi bersama mereka, pahlawan itu telah menyelamatkan para Argonaut dari kehausan yang mematikan.

Setelah puas minum, mereka pamit dan hendak kembali ke kapal. Tapi, tidak semua Argonauts berhasil sampai di kapal. Satu Argonaut yang bernama Naupilos digigit oleh seekor ular dan meninggal. Seusai mengubur Naupilos, mereka memulai berlayar kembali. Orfeus memanjatkan doa kepada Triton yang menguasai daeraht itu. Tiba-tiba Triton muncul dan menolong para Argonaut dengan membimbing kapal Argo melalui berbagai perairan hingga akhirnya sampai ke laut lepas.


-dipi-
 
Back
Top