Lahir Baru

d4n1el

New member
Yoh. 3:3 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Kata-kata inilah merupakan permulaan dialog antara Tuhan Yesus dan Nikodemus. Nikodemus, seorang Farisi pemimpin agama Yahudi, dan juga anggota Sanhedrin (Mahkamah Agung orang Yahudi), datang pada waktu malam kepada Yesus. (Yoh. 3: 1-2). Bahwa seorang yang berpangkat tinggi, lagi terpandang sebagai pemimpin agama mau berkunjung kepada Tuhan Yesus, pasti ada penyebab yang amat mendesaknya untuk bertemu dengan Tuhan Yesus. Desakan-desakan itu mulai bergetar di hatinya sejak ia mendengar kesaksian-kesaksian yang beredar di antara masyarakat yang menyebutkan mujizat-mujizat oleh pelayanan Tuhan Yesus; ditundukkan setan-setan atas perintahNya, dibangkitkan orang mati oleh sepatah kataNya. Namun, lebih dari rasa kagumNya atas perbuatan-perbuatan besar itu hati Nikodemus tersentuh bahkan tersentak oleh ajaran-ajaran Tuhan Yesus. Di dalamnya ada kecaman-kecaman pedas yang ditujukan kepada kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat yang mengabaikan perintah Allah dan yang berpegang pada adat-istiadat manusia.

Maka Tuhan Yesus sudah tahu apa yang mau ditanyakan Nikodemus, dan Ia menjawab:

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali (born again - red), ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yoh. 3:3)

Karena Nikodemus tidak dapat mengerti apa itu dilahirkan kembali, berkatalah Tuhan Yesus:

".....sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali." (Yoh. 3: 5-7)

Dari keseluruhan dialog itu Nikodemus berpegang pada dua pernyataan Tuhan Yesus tersebut. Olehnya ia disadarkan bahwa keselamatannya tidak akan diperoleh dengan berpegang pada Taurat dan beribadat rajin. Segala amal dan jasa menurut peraturan agama tidak akan membawanya masuk Kerajaan Allah (dengan lain kata: selamat), kalau ia tidak ada pembenaran di hadapan Allah. Dan pembenaran di hadapan Allah itu seperti dikatakan Tuhan Yesus didapati dengan percaya kepada Anak Allah yang tunggal (the only begotten Son of God).

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia." (Yoh. 3:16-17)

Apabila seorang percaya kepada Tuhan Yesus dan menyambutNya sebagai juruselamatnya, minta ampun atas segala dosa dan pelanggaran dalam hidupnya yang lampau, lalu iapun bertobat. Inilah tindakan iman - suatu perbuatan dari pihak manusia. Tindakan iman ini tidak bisa tidak mendapat respons dari pihak Roh Kudus Allah. Roh Kudus menjamah roh orang itu yang selama ini latent (tidak mati - Red) dan menghidupkannya atau dengan lain kata: roh orang itu dilahirkan kembali.

Jadi, kelahiran kembali itu adalah proses yang terjadi oleh perbuatan dua pihak:

1) percaya pada Tuhan Yesus dan diikuti pertobatan --> pihak manusia.
2) jamahan pada roh orang itu --> pihak Roh Kudus

Dengan terjadinya kelahiran kembali pada seseorang, terbukalah baginya jalan masuk ke dalam Kerajaan Allah.
 
Back
Top