Identitas Yesus

Aan

New member
Dewasa ini banyak sikap yang tidak setuju mengenai identitas Yesus dari Nazaret. Jika Anda secara acak dalam suatu survey bertanya kepada sejumlah orang, siapakah Yesus menurut mereka, maka Anda akan mendapat jawaban yang beragam. Beberapa orang akan berkata bahwa Yesus adalah seorang rasul yang besar yang dapat disamakan dengan Buddha, Mohammad, Confucius dan lain-lain. Yang lain akan menyebut dia sebagai seorang pendidik yang besar. Yang lain lagi akan mengatakan bahwa dia adalah seorang yang penuh kasih, tapi lemah sehingga terbunuh untuk sebab yang agung dan terhilang.

Siapakah Yesus itu menurut Anda? Apakah pendapat-pendapat diatas cukup akurat ? Atau apakah ada rincian tertentu yang hilang? Zaman kita sekarang ini menginginkan sikap yang terbuka dan jujur dalam setiap penelitian. Demikian juga halnya tentang Yesus, adalah penting untuk memperoleh semua fakta sebelum menerima atau menolaknya.

Yesus Kritstus dinyatakan sebagai Allah, Pencipta jagat raya, seorang yang hanya melalui Dia kita dapat masuk kedalam Surga. Ini merupakan pernyataan yang tinggi!

Usia kita yang relatif membawa kita pada rasa bingung atas semua hal tentang Yesus karena kita semata-mata membayangkan relevansinya dari sudut "selera" kita secara pribadi. Misalnya ketika kita memilih sebuah penutup kepala atau topi. Sebenarnya hal tersebut sama sekali berbeda. Apakah pernyataan dalam Perjanjian Baru itu benar atau tidak. Jika tidak benar, mari kita melihat yang lain. Tapi jika pernyataan itu adalah benar, apakah kita tidak seharusnya menerimanya dan percaya kepadanya seperti yang diperintahkannya? Jawaban terhadap pertanyaan itu tidak tergantung kepada apa yang kita lebih sukai, tetapi kepada apakah Yesus dari Nazaret dapat dibandingkan seperti yang dinyatakannya. Membantu Anda memahami bahwa dia benar-benar Anak Allah yang kekal (Yohannes 8:58) adalah jawaban dari semua hal ini. Jutaan orang Kristen cukup yakin bahwa hidup kekal Anda dan saya adalah menggantungkan harapan kepada apa yang kita lakukan bersama Yesus Kristus (1 Johanes 5:11-12)


"Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup."
--1 Yohanes 5:11-12
 
Bagus juga An, tapi dalam hal berpikir tentang Tuhan dan Agama kita harus pakai logika berpikir yang paling mendasar yaitu; "Tuhan yang menurunkan Agama bukan Agama yang... yang... merumuskan Tuhan" karena logika yang paling mendasar tentang Tuhan adalah pasti dan pasti TUHAN itu HANYA SATU (kaga mungkin lebih deh, karena kalau lebih dari satu pasti akan rusak keseimbangan semesta ini). Kalau sudah yaqqkkin seyakin-yakinnya kalau Tuhan itu satu maka kita akan berpikir bahwa Tuhan pasti menurunkan AGAMA YANG BENAR.
Nah baru kita belajar dan mencari agama yang benar itu dengan sungguh-sungguh dan hati yang bersih, jauhkan segala fanatisme dan sentimen. Apa indikator Agama yang benar???? Baru lu baca deh seluruh kitab suci, sejarah, sain, kemanusiaan,..... de... el.... es.... be. dan indikator utama dari suatu agama yang benar adalah kitab sucinya.
Kalau kita balik logika berpikir ini yaitu dengan "Agama merumuskan Tuhan" kita akan jadi bingung deh, alangkah banyak Tuhan. Agama "X" tuhannya "Y";) agama "A" Tuhannya "D";) agama "Z" tuhannya "KLM" ;) agama "U" tuhannya "H";) ......!! dan semua Agama itu mengklaim bahwa rumusan mereka benar. Rameeee amattt tuh Tuhan, akhirnya kita bingung dah...padahal logikanya Tuhan itu pasti dan hanya pasti adalah "SATU" jadi tidak mungkin ada menyamainya. Karena logika matematiknya "jika" dan "hanya jika". Jadi kalau kita sungguh-sungguh dengan hati yang bersih, netral tanpa fanatisme dan sentimen, mudah-mudahan ketemu.
Kata kunci adalah: " TUHAN menurunkan AGAMA, buakan AGAMA merumuskan TUHAN"
 
"Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup."
--1 Yohanes 5:11-12
Reply With Quote

Kasihan orang2 yang ditakdirkan mandul atau orang2 yang tidak mau kawin seperti pendeta dan paus karena tidak bisa punya Anak.

Yesus aja nggak punya anak. gimana hidup.
 
"Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup."
--1 Yohanes 5:11-12
Reply With Quote

Kasihan orang2 yang ditakdirkan mandul atau orang2 yang tidak mau kawin seperti pendeta dan paus karena tidak bisa punya Anak.

Yesus aja nggak punya anak. gimana hidup.

Walah, artinya kalau orang tidak memiliki Yesus di dalam hatinya, berarti dia juga tidak akan memiliki hidup yang kekal. Anak bukan berarti anak dalam arti literal.
 
Back
Top