Di berbagai belahan dunia, orang beramai-ramai mengiyakan bahwa tanggal 14 Februari adalah hari Valentine atau yang diterjemahkan sebagai hari kasih sayang sedunia. Di Indonesia, terutama kaum mudanya juga turut menyambut gembira datangnya hari kasih sayang ini, meskipun sebenarnya tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu pasti mengapa harus ikut merayakannya.
Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tidak perlu menunggu datangnya tanggal 14 Februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli cokelat, bunga dan pernak-pernik Valentine lainnya untuk menunjukkan rasa sayang kita.
Sebuah kisahnyata yang dialami Paulus dan Lena yang juga pernah diangkat di program acara SOLUSI dan ditayangkan SCTV. Simak kisahnya:
Setengah abad yang lalu, seorang pemuda bernama Paulus berkenalan dengan wanita berparas cantik bernama Lena. Pada zamannya pacaran tidak berlangsung terlalu lama seperti sekarang, hanya dalam setahun kemudian mereka menikah. Pernikahan mereka sungguh luar biasa. Tuhan mengaruniakan mereka anak-anak yang sangat lucu.
Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa semua anak mereka sudah dewasa seiring dengan memutihnya rambut Paulus dan Lena. Suatu hari yang naas sangat mengejutkan mereka. Anak kedua yang bernama Sigit tewas menjadi korban tabrak lari. Peristiwa tersebut sangat mengguncangkan seluruh keluarga.
Lena sebagai ibu kandung, secara naluri ia adalah pribadi yang paling terguncang dalam peristiwa kematian Sigit. Kepergian Sigit yang tiba-tiba sangat mengguncang hidupnya. Kondisi tersebut menyebabkan Lena mengalami stroke secara total.
Hari demi hari Paulus dengan setia dan penuh cinta mendampingi Lena istri yang dikasihinya di rumah sakit. Doa-doa terus dipanjatkannya kepada Tuhan.
Tidak ada perubahan yang terjadi setelah beberapa minggu di rumah sakit bahkan saat ditanya tentang kondisi Lena dokter mengatakan "Sekalipun istri Anda melewati masa kritis ini, ia akan seperti mayat hidup." Mendengar itu akhirnya Paulus memutuskan untuk membawa istrinya pulang ke rumah dan merawatnya sendiri. Ia tetap berkeras bahwa isterinya pasti dapat sembuh. Setiap waktu Paulus terus berdoa untuk kesembuhan Lena.
Pagi hari itu Paulus melewati paginya seperti biasa yang telah ia lewati selama empat bulan lamanya. Setelah doa pada pagi itu tiba-tiba ada respon dari Lena. Yang selama ini Lena saat didoakan sudah tak bergeming seperti mayat tiba-tiba bergerak perlahan tapi pasti.
Digengamnya tangan Paulus, perlahan dibukanya selimut yang dipakai, mulai menggeser badannya ke pinggir tempat tidur dan seperti ada kekuatan yang sepertinya mendorongnya?kemudian Lena menjangkau lemari didekatnya dan terus berdiri?berdiri tegak?mengangkat kakinya dan mulai berjalan seperti sedia kala.
Paulus terkagum-kagum melihat kuasa Tuhan bekerja atas isterinya, saat itu dia hanya dapat tersenyum dan beberapa tetesan air mata mulai mengalir di pipinya terasa hangat, sehangat kasih Tuhan yang di rasakan atas pergumulannya selama Lena sakit. Lena dinyatakan sembuh total sejak saat itu.
Lena
?Saya sangat terharu dengan apa yang dilakukan suami saya. Saaat itu saya benar-benar merasakan betapa besar kasih sayang yang diberikan olehnya. ?
Paulus
?Saya sungguh takjub dengan bukti keagungan Tuhan. Betapa Tuhan sangat mengasihi dan perduli atas kehidupan saya dan isteri saya. Satu permintaan saya kepada Tuhan supaya saya diberi kesempatan untuk mencurahkan kasih sayang saya kepada isteri saya sampai masa tua. Supaya saya juga bisa membahagiakannya sampai Tuhan memanggil.?
Dan merekapun melanjutkan kehidupan mereka bersama dengan mempersembahkan segala yang terbaik bagi Tuhan sampai saat ini, dan menjadi kesaksian yang hidup bagi pasangan-pasangan suami-isteri yang mengalami masalah rumah tangga di sekitar mereka.
Semoga kisah cinta sejati yang dialami oleh sepasang suami-isteri yang kini sudah menjadi kakek-nenek tersebut dapat menjadi teladan buat kita semua untuk mengasihi dan mencintai dengan sepenuh hati. Mukjizat itu nyata dalam kasih seorang suami yang setia mendoakan orang yang sangat dikasihinya
Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tidak perlu menunggu datangnya tanggal 14 Februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli cokelat, bunga dan pernak-pernik Valentine lainnya untuk menunjukkan rasa sayang kita.
Sebuah kisahnyata yang dialami Paulus dan Lena yang juga pernah diangkat di program acara SOLUSI dan ditayangkan SCTV. Simak kisahnya:
Setengah abad yang lalu, seorang pemuda bernama Paulus berkenalan dengan wanita berparas cantik bernama Lena. Pada zamannya pacaran tidak berlangsung terlalu lama seperti sekarang, hanya dalam setahun kemudian mereka menikah. Pernikahan mereka sungguh luar biasa. Tuhan mengaruniakan mereka anak-anak yang sangat lucu.
Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa semua anak mereka sudah dewasa seiring dengan memutihnya rambut Paulus dan Lena. Suatu hari yang naas sangat mengejutkan mereka. Anak kedua yang bernama Sigit tewas menjadi korban tabrak lari. Peristiwa tersebut sangat mengguncangkan seluruh keluarga.
Lena sebagai ibu kandung, secara naluri ia adalah pribadi yang paling terguncang dalam peristiwa kematian Sigit. Kepergian Sigit yang tiba-tiba sangat mengguncang hidupnya. Kondisi tersebut menyebabkan Lena mengalami stroke secara total.
Hari demi hari Paulus dengan setia dan penuh cinta mendampingi Lena istri yang dikasihinya di rumah sakit. Doa-doa terus dipanjatkannya kepada Tuhan.
Tidak ada perubahan yang terjadi setelah beberapa minggu di rumah sakit bahkan saat ditanya tentang kondisi Lena dokter mengatakan "Sekalipun istri Anda melewati masa kritis ini, ia akan seperti mayat hidup." Mendengar itu akhirnya Paulus memutuskan untuk membawa istrinya pulang ke rumah dan merawatnya sendiri. Ia tetap berkeras bahwa isterinya pasti dapat sembuh. Setiap waktu Paulus terus berdoa untuk kesembuhan Lena.
Pagi hari itu Paulus melewati paginya seperti biasa yang telah ia lewati selama empat bulan lamanya. Setelah doa pada pagi itu tiba-tiba ada respon dari Lena. Yang selama ini Lena saat didoakan sudah tak bergeming seperti mayat tiba-tiba bergerak perlahan tapi pasti.
Digengamnya tangan Paulus, perlahan dibukanya selimut yang dipakai, mulai menggeser badannya ke pinggir tempat tidur dan seperti ada kekuatan yang sepertinya mendorongnya?kemudian Lena menjangkau lemari didekatnya dan terus berdiri?berdiri tegak?mengangkat kakinya dan mulai berjalan seperti sedia kala.
Paulus terkagum-kagum melihat kuasa Tuhan bekerja atas isterinya, saat itu dia hanya dapat tersenyum dan beberapa tetesan air mata mulai mengalir di pipinya terasa hangat, sehangat kasih Tuhan yang di rasakan atas pergumulannya selama Lena sakit. Lena dinyatakan sembuh total sejak saat itu.
Lena
?Saya sangat terharu dengan apa yang dilakukan suami saya. Saaat itu saya benar-benar merasakan betapa besar kasih sayang yang diberikan olehnya. ?
Paulus
?Saya sungguh takjub dengan bukti keagungan Tuhan. Betapa Tuhan sangat mengasihi dan perduli atas kehidupan saya dan isteri saya. Satu permintaan saya kepada Tuhan supaya saya diberi kesempatan untuk mencurahkan kasih sayang saya kepada isteri saya sampai masa tua. Supaya saya juga bisa membahagiakannya sampai Tuhan memanggil.?
Dan merekapun melanjutkan kehidupan mereka bersama dengan mempersembahkan segala yang terbaik bagi Tuhan sampai saat ini, dan menjadi kesaksian yang hidup bagi pasangan-pasangan suami-isteri yang mengalami masalah rumah tangga di sekitar mereka.
Semoga kisah cinta sejati yang dialami oleh sepasang suami-isteri yang kini sudah menjadi kakek-nenek tersebut dapat menjadi teladan buat kita semua untuk mengasihi dan mencintai dengan sepenuh hati. Mukjizat itu nyata dalam kasih seorang suami yang setia mendoakan orang yang sangat dikasihinya