Tanggul lumpur Lapindo Brantas di Jatirejo kritis

andree_erlangga

New member
Kondisi tanggul tempat penampungan lumpur (pond) Lapindo Brantas Inc di Desa Jatirejo, Porong, Sidoarjo, Selasa (20/2), kritis, karena ketinggian genangan lumpur kini mulai sejajar dengan ketinggian tanggul.
Informasi yang dihimpun wartawan menyebutkan, selain akibat peningkatan volume semburan lumpur, kritisnya tanggul di Desa Jatirejo ini, juga disebabkan karena tidak mengalirnya lumpur ke arah selatan menuju Kali Porong, sehingga menyebabkan lumpur mengendap dan menumpuk di penampungan Jatirejo.
Akibatnya, kini kondisi rel kereta api (KA) dan Jalan Raya Porong yang terletak tepat di bawah tanggul, kembali terancam oleh luapan lumpur Lapindo. Meski demikian, aparat kepolisian setempat belum mengambil tindakan apapun, khususnya terkait keselamatan pemakai jalan raya.
?Jika nanti tanggul ini sampai jebol, siapa yang bisa menolong warga sini (Jatirejo), termasuk pengguna jalan raya Porong? Situasi sangat mengkhawatirkan, apalagi sekarang sering turun hujan di malam hari,? ujar Parma, warga Desa Jatirejo.
Juru bicara Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo (PSLS), Rudi Novrianto, yang dihubungi secara terpisah mengemukakan, kondisi tanggul di Jatirejo memang cukup kritis, tetapi masih terkontrol dan lumpur di pond mulai bisa dialirkan ke Kali Porong, melalui spillway (saluran pelimpah).
?Tanggul di Jatirejo masih terkendali dan terkontrol, tapi yang sangat kritis sekali yakni tanggul di sekitar pusat semburan,? tegasnya.
Sukarno, salah seorang tim pengawas tanggul dari PT Adhi Karya, yang juga salah satu kontraktor yang disewa Timnas untuk penguatan tanggul, menyatakan, meningkatnya genangan lumpur panas di bekas Desa Jatirejo itu selain disebabkan adanya peningkatan volume semburan lumpur, juga karena tidak mengalirnya lumpur panas ke arah selatan menuju Kali Porong.
Akibatnya, lumpur mengendap dan menumpuk di Desa Jatirejo, yang berdampak pada peningkatan ketinggian genangan lumpur di tanggul Desa Jatirejo.
Rudi menambahkan, saat ini pihaknya sedang memasang peralatan, termasuk menara untuk melontarkan bola beton ke pusat semburan, yang direncanakan mulai dimasukkan ke pusat semburan lumpur, Kamis (22/2) besok.
?Kami berharap, metode menutup semburan lumpur dengan bola-bola beton ini berhasil, minimal dikurangi, tapi syukur kalau bisa tuntas,? tukasnya.
Relokasi warga
Sementara itu, Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam (P3TISDA) BPPT, Yusuf Surachman, menyatakan satu-satunya cara menghindari semburan lumpur Sidoarjo hanya dengan merelokasi penduduknya dari desa-desa di sekitar sumur Banjar Panji ke daerah lain.
?Sudah tak ada lagi cara atau teknologi untuk mengatasi semburan lumpur ini, termasuk teknik bola beton yang baru-baru ini disarankan,? kata Yusuf kepada pers, di sela-sela International Geological Workshop Sidoarjo Mud Volcano, di Jakarta, Selasa kemarin.
Menurut Yusuf, metode rangkaian bola beton (methode of chains ball) hanya untuk mengurangi volume semburan lumpur yang keluar, tidak mengurangi potensi lumpur yang akan keluar itu sendiri.
Sedangkan mengatasi lumpur dengan mengalirkan genangan lumpur melalui sungai Porong menuju delta Porong juga terlalu lambat dan tak mampu mempercepat pembuangan lumpur ke laut, karena dengan kemiringan hanya dua derajat lumpur sulit bergerak.
Teknologi relief well (pengeboran miring yang merupakan skenario ketiga-akhir) yang dinilai terbaik untuk mengatasi semburan lumpur telah dianggap gagal menghentikan semburan lumpur Sidoarjo.
Dari hasil pengamatan satelit, ujar Yusuf, saat ini areal di radius dua sampai tiga kilometer dari sumber keluarnya lumpur, sudah turun 15 cm (0,8 cm per bulan), namun di sisi lain areal di bagian utara-timur mengalami kenaikan. Semakin luasnya areal yang tak stabil ini tambahnya, sudah sangat mengkhawatirkan.
Sementara itu Kepala BPPT Said Djauharsjah Jenie mengatakan, yang penting dilakukan saat ini hanya bagaimana membuang lumpur tersebut ke laut agar tidak semakin banyak memakan korban manusia.

sumber : SOLOPOS Digitalmedia
 
Back
Top