siapa dan kapan tank pertama ditemukan?

Masalah maju menyerang sambil ditembaki musuh sudah ada sejak zaman dahulu. Ide menggunakan suatu benda bergerak untuk melindungi dari proyektil juga sudah muncul sejak dahulu kala. Yunani kuno menggunakan menara serbu yang dinamakan Helepolis. Kekaisaran Romawi memakai menara yang dilapisi pelindung yang menembak menggunakan katapult. Pada Abad Pertengahan, Polandia dan Ceko telah membuat kereta perang yang dilapisi baja. Dan Leonardo da Vinci pernah merancang kendaraan perang beroda.

Konsep-konsep lama diatas lebih fokus ke penyerbuan kastil, dimana taktik dan formasi tidak dibutuhkan. Tapi perkembangan teknologi pada Revolusi Industri membuat perang menjadi suatu penyerbuan raksasa; yaitu perang parit.

Perang Dunia I
Kondisi pertempuran Perang Dunia I di Front Barat membuat Angkatan Darat Inggris berpikir untuk mengembangkan kendaraan yang bisa menyebrangi parit, menghancurkan kawat berduri, dan tidak mempan ditembak senapan mesin. Prototip tank pertama kali diuji oleh militer Inggris pada 6 September 1915. Pada awalnya, kendaraan ini diberi nama "kapal darat" (ground ship), tapi untuk menjaga rahasia, tank versi awal disebut sebagai "pengangkut air" yang kemudian dipendekkan sebagai "tank" (tangki air dalam bahasa Inggris). Istilah tank digunakan agar pekerja yang membuatnya mengira bahwa mereka sedang membuat kendaraan pengangkut air untuk tentara Inggris di Mesopotamia (Iraq sekarang). Istilah tank pertama kali diresmikan pada tanggal 24 Desember 1915.

mark1.jpg



Mark 1 InggrisMark 1 Inggris

Schneider_CA1.jpg



Schneider CA1 PrancisSchneider CA1 Prancis


Tank pertama di dunia dipakai pertama kali dalam perang ketika Kapten H. W. Mortimore membawa tank Mark I dalam Pertempuran Somme pada 15 September 1916. Perancis mengembangkan tank Schneider CA1 yang dibuat dari traktor Holt Caterpillar, dan pertama kali digunakan pada 16 April 1917. Penggunaan tank secara besar-besaran dalam pertempuran terjadi pada Pertempuran Cambrai pada 21 November 1917. Dan kemudian tank bisa sukses dipakai pada Pertempuran Amiens, dimana Sekutu berhasil mematahkan pertahanan parit Jerman dengan bantuan kendaraan lapis baja tersebut. Peran tank pada akhirnya akan membuat konsep perang parit usang, dengan dibuatnya ribuan tank oleh Perancis dan Inggris.

Pada awalnya, pemakaian tank memiliki hasil yang bervariasi. Masalah-masalah seperti kinerja tank yang tidak dapat diandalkan. Dan tank-tank pertama memiliki daya yang rendah, baik senjata maupun kemampuan mesin, serta lapisan baja yang lemah. Pemakaian tank dalam grup kecil juga mengurangi dampak yang dihasilkan tank. Pasukan Jerman sempat terkejut dan tidak memiliki senjata yang dapat menghentikan tank, tapi akhirnya mereka berhasil menemukan tembakan anti-tank, dan penggalian parit yang lebih panjang juga berhasil menghentikan laju tank-tank Inggris.

Perubahan-perubahan pada medan perang dan buruknya kinerja tank memaksa Sekutu untuk terus mengembangkan konsep tank ini. Tank terus berkembang pada Perang Dunia I, misalnya tank Mark V, yang dibuat sangat panjang sehingga bisa melewati parit-parit yang lebar sekalipun.

Masa antara dua perang
Dengan terbentuknya konsep tank, pada masa diantara perang dunia sejumlah negara mulai mengembangkan dan memproduksi tank masing-masing. Tank buatan Inggris adalah yang paling canggih, dikarenakan keinginan Inggris membuat pasukan lapis baja sejak tahun 1920-an. Perancis dan Jerman tidak begitu mengejar pengembangan tank pada masa ini, mengingat kondisi ekonomi yang buruk, dan Perjanjian Versailles yang membatasi Jerman. Amerika Serikat juga tidak banyak mengembangkan kendaraan lapis baja mereka, karena dana yang tersedia lebih banyak dipakai untuk pengembangan kavaleri.

Vickers-Independent.jpg



Vickers A1E1 Independent InggrisVickers A1E1 Independent Inggris

Pada masa ini, dikembangkan berbagai macam kelas tank, khususnya di Inggris. Tank ringan, yang beratnya kurang dari sepuluh ton, digunakan untuk tugas pemantauan, dan hanya dipersenjatai senapan mesin ringan yang hanya ampuh digunakan melawan tank ringan lainnya. Tank sedang atau tank cruiser, lebih berat dan bertujuan untuk perjalanan cepat jarak jauh. Dan yang terakhir, tank berat atau tank infanteri, adalah tank dengan lapisan pelindung yang berat, yang berjalan lambat. Tank ini dibuat untuk digunakan untuk menembus pertahanan bersama-sama dengan infanteri. Pelindungnya yang berat membuatnya bisa tahan ditembak senjata anti-tank. Setelah tank berat dan infanteri berhasil melubangi garis pertahanan lawan, tank sedang akan dikirim melalui lubang tersebut dan menyerang jalur logistik dan satuan komandan. Taktik seperti ini akhirnya dikembangankan oleh Jerman dalam konsep blitzkrieg.

Perang Dunia II

Perang Dunia II mendapati perkembangan pesat pada tank. Jerman misalnya, menggunakan tank-tank ringan seperti Panzer I yang sebelumnya digunakan hanya untuk latihan. Tank-tank ringan dan kendaraan lapis baja lainnya menjadi unsur paling penting dalam blitzkrieg. Namun, tank ringan ini kalah menghadapi tank Inggris dan lebih lagi melawan tank T-34 Soviet. Dan pada akhir perang semua pihak telah secara drastis menambah ukuran meriam dan pelindung tank. Misalnya, Panzer I hanya memakai dua senapan mesin, dan Panzer IV, tank paling berat Jerman pada awal Perang Dunia II menggunakan meriam 75 mm kecepatan rendah, dan beratnya dibawah 20 ton. Pada akhir perang, tank sedang standar Jerman, Panther, menggunakan meriam 75 mm kecepatan tinggi, dan beratnya 45 ton.


SC180455t.jpg


M4 Sherman ASM4 Sherman AS

TigerITankTunis.jpg



Tiger 1 JermanTiger 1 Jerman


Perkembangan semasa perang lain adalah diperkenalkannya sistem suspensi yang jauh lebih baik. Mungkin hal ini terdengar tidak penting, tapi kualitas suspensi adalah penentu kinerja cross-country tank. Tank dengan suspensi yang buruk akan mengakibatkan getaran yang besar yang dirasakan pengendara, ini akan mengakibatkan sulitnya pengoperasian, mengurangi kecepatan, dan membuat penembakan sambil berjalan menajdi tidak mungkin. Sistem suspensi baru seperti sistem suspensi Christie atau suspensi torsion bar meningkatkan kinerja dan kecepatan secara drastis.

Pada masa ini hampir semua tank sudah dilengkapi radio untuk mempermudah pengarahan dan komunikasi. Badan tank juga sudah dimodifikasi untuk dipakai untuk peran-peran lain, seperti penghancuran ranjau dan peran insinyur tempur. Semua negara utama peserta perang telah mengembangkan meriam gerak-sendiri: artileri, penghancur tank, dan meriam serbu. Meriam serbu Jerman dan Soviet, lebih murah dan ringan dari tank, menggunakan meriam-meriam yang paling berat. Sementara penghancur tank milik Amerika Serikat dan Inggris sudah sulit dibedakan dari tank biasa.

Meriam berputar, yang sebelumnya tidak tersedia pada semua tank, dianggap sebagai hal yang sangat penting. Meriam ini harus bisa digunakan melawan tank lain, jadi diusahakan sebesar dan sekuat mungkin, berarti tank cukup memiliki satu meriam yang harus sangat kuat. Akibatnya, desain tank dengan banyak meriam, seperti T-35 Soviet, ditinggalkan.

Perang Dingin dan seterusnya
Setelah Perang Dunia II dan memasuki Perang Dingin, negara negara maju dan adikuasa mengambil pelajaran dari Jerman dalam penggunaan kekuatan tank. Ditambah dengan ancaman perang nuklir dan kimia yang membuat tank dilengkapi perlengkapan perang nuklir dan kimia. Kemajuan dalam teknologi meriam dan amunisinya membuat tank semakin ditakuti, dan masing-masing negara berlomba-lomba untuk menyempurnakan teknologinya.

Namun justru ancaman terbesar tank saat ini adalah pasukan infanteri yang dilengkapi dengan persenjataan ringan yan memiliki daya hancur yang dahsyat, dengan mengembangkan basoka anti-tank yang juga hasil pengembangan dari bazoka Jerman pada Perang Dunia II. Ditambah dengan berkembangnya kemampuan angkatan udara dengan helikopter tempur yang memiliki kemampuan anti-tank.(wikipedia)
 
Tambahan :

Mayor Jenderal Sir Ernest Swinton Dunlop, KBE, CB, DSO, RE (1868-1951) adalah seorang penulis militer dan perwira Angkatan Darat Inggris. Swinton dikreditkan dengan mempengaruhi pengembangan dan adopsi dari tangki oleh Inggris selama Perang Dunia Pertama. Ia juga dikenal untuk mempopulerkan istilah "tidak-mans tanah".

Swinton lahir di Bangalore, India pada 1868. Ia dididik di University College School, Sekolah Rugby, Cheltenham College, Sekolah Proprietary Blackheath dan Royal Akademi Militer, Woolwich. Ia menjadi seorang perwira di Korps Royal Engineers pada 1888, melayani di India dan menjadi Letnan pada tahun 1891.

Ia menerima Distinguished Service Order selama Perang Boer Kedua. Setelah perang, ia menulis bukunya pada taktik unit kecil, The Defense of Drift Duffer, sebuah klasik militer pada taktik kecil yang telah digunakan oleh militer Amerika Serikat untuk melatih pejabat [1] [2]. Pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia Pertama, ia menjabat sebagai perwira staf dan sebagai sejarawan resmi Perang Rusia-Jepang.

Swinton saksi mata menceritakan dalam bukunya bagaimana ia pertama kali mendapat ide mendadak untuk membangun tangki pada tanggal 19 Oktober 1914, saat mengemudi mobil di Prancis. Hal ini diketahui pada Juli 1914 ia menerima surat dari seorang teman, Afrika Selatan insinyur Hugh Merriot, meminta perhatian untuk fakta bahwa traktor lapis baja mungkin sangat berguna dalam perang.

Di Inggris, David Roberts dari Richard Hornsby & Sons telah berusaha mulai pada tahun 1911 untuk kepentingan pejabat militer Inggris di kendaraan dilacak, tapi gagal. Benjamin Holt dari Holt Manufacturing Company membeli paten yang berhubungan dengan "jalur rantai" traktor tipe track dari Richard Hornsby & Sons pada tahun 1914 [3] seharga £ 4.000. Ketika Perang Dunia I pecah, dengan masalah peperangan parit dan kesulitan mengangkut pasokan ke depan, kekuatan menarik merangkak-jenis traktor menarik perhatian militer.

Kantor Perang Inggris memerintahkan sebuah traktor Holt dan dimasukkan melalui percobaan di Aldershot. Meskipun tidak sekuat tenaga kuda 105 (78 kW) Foster-Daimler traktor, tenaga kuda 75 (56 kW) Holt lebih cocok untuk mengangkut beban berat di atas tanah yang tidak rata. Tanpa beban, traktor Holt berhasil kecepatan berjalan kaki dari 4 mil per jam (6,4 km / jam). Towing beban, itu hanya bisa mengelola 2 mil per jam (3,2 km / jam). Yang paling penting, traktor Holt yang tersedia dalam kuantitas. Kantor Perang terkesan dan memilih sebagai traktor pistol.
Mayor Swinton, dikirim ke Prancis sebagai koresponden perang tentara, segera melihat traktor Holt dalam penggunaan artileri dan potensi mereka untuk keperluan lainnya. Pada bulan November 1914 Swinton menyarankan kepada Sir Maurice tipu, Sekretaris Komite Imperial Pertahanan, bahwa Inggris membangun kekuatan-didorong, peluru-bukti, kendaraan yang dilacak bisa menghancurkan senjata musuh . Ide itu awalnya diabaikan sampai Winston Churchill , Tuhan Pertama Angkatan Laut, belajar dari itu. Hal ini menyebabkan pembentukan Komite Landships, meskipun Swinton awalnya tidak berpartisipasi.
Kantor Perang dibuang proposal asli Swinton untuk menggunakan traktor Holt perusahaan, dan malah memilih untuk menggunakan perusahaan Inggris, Foster and Sons, yang managing director dan desainer adalah Sir William Tritton

Pada tahun yang sama ia dibuat dari sumber daya sendiri selebaran propaganda dan memilikinya turun dari pesawat selama pasukan Jerman [kenapa?] Pada tahun 1916 Swinton telah dipromosikan ke Letnan Kolonel dan diberi tanggung jawab untuk pelatihan unit tangki pertama.. Dia menciptakan instruksi taktis pertama untuk perang lapis baja. Royal Komisi Penghargaan untuk Penemu memutuskan setelah perang bahwa penemu dari tangki itu Sir William Tritton, managing director Memupuk dan Mayor Walter Gordon Wilson. Dengan 1918, Kantor Perang telah menerima 2.100 traktor Holt.

Setelah perang, Jenderal Swinton perjalanan ke Stockton, California untuk publik menghormati Benjamin Holt dan perusahaan untuk kontribusi mereka terhadap perang dan rasa syukur relay Inggris untuk penemu. Benjamin Holt diakui oleh Jenderal pada pertemuan publik yang diadakan di Stockton.

Pada tahun 1919 Swinton pensiun sebagai Mayor Jenderal. Dia kemudian bertugas di departemen Penerbangan Sipil Departemen Udara. Ia kemudian bergabung dengan Citroen pada tahun 1922 sebagai direktur. Dia Chichele Profesor Sejarah Militer di Oxford University dan Fellow Semua Souls College, Oxford 1925-1939, ia juga Kolonel Komandan Korps Royal Tank 1934-1938.
 
Back
Top