Hubunganmu dengan Pasanganmu

Itulah beratnya Kalina, sebagai cewek, kamulah yang harus mau mengertiin dia, bukan sebaliknya. Sifat utama cowok adalah superior, artinya dia ingin berkuasa atas semuanya, termasuk pasangannya. Sifat mau menguasai ini memang adalah naluri cowok, sama seperti sifat wanita yang manja dan ingin disayang atau dicintai.

Sekarang kembali ke Kalina sendiri, kalau Kalina ingin mencintai dia, maka Kalina harus mampu mengalah dan mengerti dia tanpa batas. Jangan hitung2an dengan sudah mengalah untuk punya cewek dll. Persoalannya cuma apakah Kalina masih mau mengalah untuk dia? Kalau sudah tidak mampu, maka forget it! Kalina harus melepaskan dia karena It won't work. Tapi kalau Kalina masih merasa mampu, silakan tetap berjuang untuk cintamu.

So, yang mana yang menurutmu akan engkau lakukan?
Apakah artinya engkau harus berhenti menulis puisi? Masih ingat Maia yang diminta suaminya untuk berhenti berkarir? Apapun alasannya, sebagai seorang wanita, cinta artinya adalah penyerahan total... tanpa syarat.

Berat khan?

tapi masalahnya.. menulis puisi adalah bagian hidup aku yang susah untuk melepasnya. karena, tanpa puisi, kayaknya novel-novel aku gak akan jalan. dan, jalan aku cari kerjaan ntar, abiz lulus kuliyah, bisa buntu.
aku bingung, apa yang harus aku lakukan.. secara, aku gak mau lepasin dia. karena, aku sayang dia.
apakah, aku wajib mengalah, karena aku mencintai dia??? apa ini suatu keharusan?? apa gak ada jalan lain??
 
Apa bedanya dengan 'poligami'? Kalau demi cinta engkau rela untuk 'dimadu', lalu mengapa demi cinta engkau tidak mau melepaskan puisi? Semuanya sebenarnya sama saja khan? Bedanya adalah... mana yang lebih penting? Mana yang merupakan urat nadi 'nafas hidupmu' dan mana yang bukan...

Karena itu, kembali ke persoalan awal, kalau Kalina merasa tidak bisa memberikan nafasmu kepadanya, ya berarti dia bukan untukmu. Tapi kalau kamu rela dan siap untuk itu, ya go fight for it.
Masalahnya adalah... apakah setelah kamu merelakan semuanya itu akhirnya dia memang yang terbaik untukmu dan semua pengorbananmu itu tidak sia2? Bagaimana seandainya kamu sudah mengalah di puisi, mengalah di cewek, masih harus juga mengalah di poligami? Siap kah?

Kalau tidak, go for another better person aja deh... Forget your love karena didepanmu masih terbentang jalan untuk mendapatkan yang lebih dan lebih.
 
Buat Yeyen, sebenarnya kisah ini bukan cuma Yeyen yang mengalami, banyak orang lain yang juga mengalami. Yeyen cuma satu diantara sekian banyak orang. Aku dulu juga pernah mengalami pacaran jarak jauh dan aku menyadari bahwa hubungan tidak bisa cuma hidup dengan 'kelip-kelip' komunikasi yang tidak menentu. Ingat, kesepian adalah musuh terbesar kesetiaan. Bagaimana kita akan yakin pasangan kita setia kalau disaat dia kesepian tadi ada orang yang senantiasa ada disana dan siap menemani dia?

Pada prinsipnya, cinta harus dilandasi dengan kerelaan dan keseriusan. Misalnya : Rela untuk mengalah, dan serius untuk berusaha. Contohnya seperti Kalina, rela untuk cowoknya pacaran lagi, tapi juga harus ada keseriusan misalnya walaupun jauh, tapi tetap sepakat minimal 1 atau 2 bulan sekali ketemu. Dulu waktu aku pacaran Surabaya - Jakarta, tiap bulan kami berusaha untuk ketemu, entah dia yang datang ke Surabaya, entah aku yang ke Jakarta. Tapi kami berusaha. Mahal? Ya inilah harga yang harus dibayar untuk cinta.

Terlanjur sayang? Setiap orang yang jatuh cinta adalah terlanjur sayang. Tapi masalahnya, masih mending terlanjur sayang dibanding nanti terlanjur menikah dan kecewa? Iya nggak?
 
Karena itu, kembali ke persoalan awal, kalau Kalina merasa tidak bisa memberikan nafasmu kepadanya, ya berarti dia bukan untukmu. Tapi kalau kamu rela dan siap untuk itu, ya go fight for it.
Masalahnya adalah... apakah setelah kamu merelakan semuanya itu akhirnya dia memang yang terbaik untukmu dan semua pengorbananmu itu tidak sia2? Bagaimana seandainya kamu sudah mengalah di puisi, mengalah di cewek, masih harus juga mengalah di poligami? Siap kah?

kalau dengan itu dia bisa bahagia.. aku.. SIAP. tapi aku berharap, dia mau ngizinin aku nulis puisi. hari ini, dia janji mau telpon, dan menyelesaikan semuanya. doakan, yahh
 
Amin... aku doakan semuanya beres. Hal yang mendasar dalam sebuah hubungan adalah saling mengerti dan memahami. Artinya adalah kita menyadari watak, gaya, dan juga pola pikir pasangan kita. Kalau memang pasangan kita gayanya seperti A, maka jangan sampai kita memaksa dia seperti B. Mungkin kita bisa berharap dan mencoba mengarahkan, tapi seandainya dia tidak mau, ya mau bilang apa lagi.

Masalah cara mengarahkannya, memang ada yang suka main keras dengan mengancam, ada yang main halus dengan rayuan atau masukan halus. Nah, itu sih kembali kepada watak pasangan kita itu.
 
Back
Top