Kalina
Moderator
IBARAT api, panik dan marah bisa membakar seseorang dalam kondisi yang kian buruk. Tapi, semua orang bisa mengendalikannya dengan
meningkatkan kemampuan menakar emosi yang
dapat menjadi pemadam kebakaran paling efektif. “Siapapun bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi,
marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang
sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang
benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal
mudah.” Pesan di atas disampaikan filsuf Aristoteles seperti terdapat dalam The Nicomachean Ethics. Pesan itu menjadi penting di masa kini, karena
seringkali orang meremehkan masalah penguasaan
emosi. Alih-alih, manusia masa kini cenderung
menganggap kecerdaasan otak lebih penting untuk
meraih kesuksesan. Padahal, itu tidak seutuhnya langkah yang benar.
Justru pengendalian emosi adalah faktor penentu
kesuksesan seseorang. Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran mental dari seseorang yang cerdas dalam menganalisa, merencanakan dan menyelesaikan masalah, mulai dari yang ringan hingga kompleks.
Kisah tentang Donald Trump, seorang miliuner
Amerika Serikat, menarik kita ikuti bersama. Di tahun 1980 hingga 1990, dia dikenal sebagai pengusaha real estat sukses, dengan kekayaan pribadi yang diperkirakan sebesar satu miliar dolar AS. Tahun 1990, dunia dilanda depresi hebat. Saat itu harga saham properti anjlok drastis. Hingga dalam waktu semalam, kehidupan Trump menjadi sangat berkebalikan. Trump yang sangat tergantung pada bisnis properti, tiba-tiba harus menanggung utang sebesar $900 juta. Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya. Intinya saat itu dia benar-benar “jatuh” terlebih saat istrinya menceraikannya, teman sesama pengusahanya bunuh diri dan teman sosialnya meninggalkan Trump. Namun dia tetap berjuang, hingga tiga tahun
berikutnya, Trump mampu mendapat keuntungan
sebesar US$3 Miliar. Lantas apa yang ada di benak Trump? Ternyata ia berpikir, jika saja musibah itu tidak terjadi, dirinya tidak akan pernah tahu teman sejatinya dan tidak akan menjadikannya lebih kaya dari yang sebelumnya. Luar biasa bukan?
Kecerdasan Emosi membuat seseorang teguh dan
dapat bangkit dari kegagalan, juga mendatangkan
kekuatan pada seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan. Tidak sama halnya dengan kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir pada setiap org dan bisa dikembangkan.
Kabar24.com
meningkatkan kemampuan menakar emosi yang
dapat menjadi pemadam kebakaran paling efektif. “Siapapun bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi,
marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang
sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang
benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal
mudah.” Pesan di atas disampaikan filsuf Aristoteles seperti terdapat dalam The Nicomachean Ethics. Pesan itu menjadi penting di masa kini, karena
seringkali orang meremehkan masalah penguasaan
emosi. Alih-alih, manusia masa kini cenderung
menganggap kecerdaasan otak lebih penting untuk
meraih kesuksesan. Padahal, itu tidak seutuhnya langkah yang benar.
Justru pengendalian emosi adalah faktor penentu
kesuksesan seseorang. Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran mental dari seseorang yang cerdas dalam menganalisa, merencanakan dan menyelesaikan masalah, mulai dari yang ringan hingga kompleks.
Kisah tentang Donald Trump, seorang miliuner
Amerika Serikat, menarik kita ikuti bersama. Di tahun 1980 hingga 1990, dia dikenal sebagai pengusaha real estat sukses, dengan kekayaan pribadi yang diperkirakan sebesar satu miliar dolar AS. Tahun 1990, dunia dilanda depresi hebat. Saat itu harga saham properti anjlok drastis. Hingga dalam waktu semalam, kehidupan Trump menjadi sangat berkebalikan. Trump yang sangat tergantung pada bisnis properti, tiba-tiba harus menanggung utang sebesar $900 juta. Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya. Intinya saat itu dia benar-benar “jatuh” terlebih saat istrinya menceraikannya, teman sesama pengusahanya bunuh diri dan teman sosialnya meninggalkan Trump. Namun dia tetap berjuang, hingga tiga tahun
berikutnya, Trump mampu mendapat keuntungan
sebesar US$3 Miliar. Lantas apa yang ada di benak Trump? Ternyata ia berpikir, jika saja musibah itu tidak terjadi, dirinya tidak akan pernah tahu teman sejatinya dan tidak akan menjadikannya lebih kaya dari yang sebelumnya. Luar biasa bukan?
Kecerdasan Emosi membuat seseorang teguh dan
dapat bangkit dari kegagalan, juga mendatangkan
kekuatan pada seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan. Tidak sama halnya dengan kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir pada setiap org dan bisa dikembangkan.
Kabar24.com