Minta Malaysia Invest di Wilayah Konflik

Kalina

Moderator
KUALA LUMPUR - PM Thailand Surayud Chulanont kemarin meminta pengusaha Malaysia berinvestasi di wilayah selatan Thailand. Dia menganggap kedekatan budaya, etnis, dan agama antara Malaysia dan Thailand Selatan bisa menghindarkan pengusaha Malaysia dari serangan kelompok militan yang beraksi di wilayah tersebut.

"Pihak asing enggan berinvestasi di selatan. Banyaknya aksi kekerasan yang terjadi membuat takut mereka takut. Tapi, Malaysia memiliki kedekatan etnis dan agama. Jadi, mungkin pengusaha Malaysia bisa menjalankan usaha di sana dengan tenang," kata Surayud seperti yang dikutip kantor berita Malaysia Bernama kemarin.

Wilayah Thailand Selatan memang berbatasan dengan Malaysia. Karena itu, mayoritas warga, terutama di Provinsi Narathiwat, Yala, Pattani, dan Songkhla, menggunakan bahasa Melayu ketimbang bahasa Thailand. Bahkan, mayoritas warganya beragama Islam. Mereka menjadi minoritas di Thailand yang didominasi warga Buddha.

Menurut Surayud, kedekatan tersebut mungkin bisa membuat warga lokal di selatan menerima pengusaha Malaysia. Saat ini Surayud mengaku sudah membicarakan kemungkinan pendirian zona industri di perbatasan Thailand dan Malaysia tersebut. Diharapkan, zona tersebut bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja dari warga setempat.

Belum diketahui sikap pemerintah Malaysia mengenai permintaan Surayud itu. Tapi, pekan lalu Wakil PM Malaysia Najib Razak meminta Thailand menjaga keamanan investasi Malaysia di selatan. Sebab, sebuah gudang karet milik patungan pengusaha Thailand dan Malaysia habis dibakar kelompok militan.

Sejak 2004, hampir setiap hari terjadi aksi kekerasan di wilayah selatan Thailand. Sedikitnya 1.900 orang tewas dalam aksi pembunuhan, penembakan, dan pengeboman di wilayah tersebut. Sebelumnya, PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi menawarkan diri menjadi mediator dalam perundingan antara pemerintah Thailand dan kelompok militan yang beraksi di Thailand Selatan.
 
Back
Top