A Story From The Heart

Kalina

Moderator
Ini sebuah cerita tentang hati. Hati yang bersahabat atau malah hati yang berkhianat! Mulanya bersahabat dengan cinta serta akal dan pikiran.. Tapi agak ke belakang malah berkhianat..

5 wanita muda dan cantik..
Asmara, Heli, Leona, Vita, dan Bella telah lama bersahabat. Terhitung 10 tahunan sejak SMP.

Asmara
Begitu menyukai kuliner. Baginya, makan dan berburu makanan aja gak cukup untuk memenuhi hobinya. Ia pun memilih jalan hidup sebagai koki di restorannya sendiri, In Love Resto & Lounge. Restoran yang ia baru didirikannya selama 10 bulan ini memiliki begitu banyak pelanggan. Memang terhitung baru, tapi 90 persen pelanggannya puas dengan makanan di restoran itu.
Asmara memiliki body yang pas! Gak kurus, gak gendut! Gak tinggi, juga gak pendek. 160 cm dan 47 kg! Wajahnya mirip Vicki Zhao. Aktris top di China. Yap. Asmara adalah seorang gadis keturunan Tionghoa. Rambutnya hitam panjang hingga pinggang, tapi suka disanggul kecil dengan konde sumpit.
Asmara menyukai musik latin macam lagu-lagunya Enrique Iglesias atau Marc Anthony. Favoritnya, Hero dan When I Dream at Night. Film? Ia selalu menangis saat nonton film yang sedih. Terutama drama anak dari Timur Tengah, macam Turtles Can Fly.
Pokoknya, Asmara tuh orangnya ceria dan melankolis!
 
Heli
Nama lengkapnya Halilintar Situmorang. Suaranya menggelegar bak petir, alias gede. Maklum, kan khas batak. Austronesianya medok banget. Heli memang asli suku batak. Tapi pindah ke Jakarta sejak SMP.
Ia kini bekerja sebagai wartawan koran nasional, Harian Target. Bagian rubrik kriminal. Jadi kerjanya lebih sering di Tanah Abang, kantor polisi, rutan, bahkan ke luar kota ikut para polisi nangkep penjahat. Sepertinya tidak masalah, karena Heli memiliki tubuh kekar layaknya pria. Kalau lagi nyantai, seminggu nge gym minimal 4 kali. Per nge gym, minimal 3 jam non stop. Belum lagi, latihan bela diri macam Tae Kwon Do, Kung Fu, Muay Thai, ama Karate. Kick Boxing dia juga bisa!
Di mobilnya full musik metal. Duh! Asal metal aja, dia putar di mobilnya. Judulnya apa, penyanyinya siapa, dia gak peduli. Tapi favoritnya ya Metallica!
 
Leona
Gadis cantik berkerudung. Warna favoritnya biru. Semua jenis biru pokoknya! Walau begitu, ia juga pintar nge mitch & match pakaian. Yap. Ia designer pakaian untuk muslimah fashion. Cukup terkenal, karena modelnya yang trendi dan jahitannya yang bagus.
Wajahnya cantik. Dengan lesung pipit di dua pipi saat tersenyum. Bibirnya tipis, badannya tinggi langsing. Hanya aja, gak pernah pakai pakaian ketat!

Leona suka nonton film percintaan ala Indonesia, macam Ada Apa Dengan Cinta, Ungu Violet, pokoknya yang Dian Sastrowardoyo main, dia pasti gak kelewatan.
 
Vita
Ia seorang dokter kecantikan, spesialis wajah. Ia punya klinik perawatan kecantikan serta sejumlah spa dan sauna.
Vita memiliki wajah seorang wanita Indonesia. Berkulit kuning langsat. Berambut panjang se bahu, badan tinggi dan berisi.
Ia paling tau tentang laki-laki, dan bagaimana menarik perhatian kaum adam. Para sahabatnya sering konsultasi masalah seperti ini padanya, terutama Bella, sang pelanggan sejati. Abisnya, curhat mulu!
Vita suka musik. Apa aja, gak milih. Asal ok di kuping ya monggo. Film? Gak gitu suka. Hanya aja, kalau ada yang traktir nonton, ya dia ngikut. Alasannya, biar gak stress ama pekerjaan.
 
Bella
Ia cantik. Badannya semampai. Wajah oval dan dagu lancip yang manis banget. Ke mana-mana selalu pakai pakaian tanpa lengan,tanktop, sexdress, katanya untuk fashion.
Bella gak kerja. Ia sosialita yang menikmati kekayaan keluarganya, yang merupakan pengusaha hotel ternama. Layaknya Paris Hilton, pokoknya!
Bella hobi memelihara hewan. Ia punya enam ekor kucing anggora dan empat kelinci new zealand rex white.
Walau pun kaya raya, Bella tidak sombong.
 
Suatu sore yang santai.. ketika mereka berlima sama-sama memiliki waktu santai.. Taman depan kediaman Bella menjadi tempat paling nyaman bagi mereka untuk berkumpul.
Bi Ana, pembantu rumah itu sudah sangat hafal, apa yang mesti disuguhkan untuk mereka berlima. Luwak White Coffee untuk Asmara dan Vita. Bandrek untuk Heli. Bella dan Leona lebih suka teh hijau. Camilan? Mereka suka yang gak pake ribet. Kebetulan, Bella baru beli pop corn keju dan setoples kacang atom.
Taman depan yang memiliki gazebo itu pun jadi seperti kedai preman ala Kuba. Alias berantakan! Apalagi tingkah Heli yang suka semaunya. Tak sampai dua menit bandrek disuguhkan, ia menyenggolnya dengan siku gempalnya! Tumpah deh! Kalau udah begitu, mereka pun pindah duduk di tengah taman beralaskan rerumputan yang halus, beratapkan langit hitam bertabur bintang.
Heli: "Ayolah, Leona! Ku kira setelah hampir dua bulan kita tidak bertemu, kau lupa bagaimana caranya menggangguku.."
Leona memang hobi mengkoreksi busana orang. Terutama teman-temannya. Khususnya Heli.
Leona: "Gue ini designer baju! Mata gue suka geregetan aja kalo liat lo pake baju sembarangan kayak gini. Masa jaket kulit ala kantor polisi lo pasangin ama craft ala winter sonata?! Tangan gue gatel aja mau ngebenerinnya!"
 
Vita terhenyak sesaat, lalu berkata..
Vita: "Wah! Gak ngitung gue, ternyata kita udah dua bulan gak ketemuan berlima, gak ngumpul gini juga. Ini kalo bukan Bella yang nelpon, mungkin gue udah lupa ama kalian.."
Leona: "Cepet amat mau lupain kami!"
Vita: "Pasien gue, Na! Banyak! Bejibun! 10 jam gue kerja.. unstoppable. Banyak yang pada minta silikon. Gue sibuk nolaknya. Gue juga sibuk ikutan penyuluhan anti silikon gitu, deh, ke daerah-daerah.."
Tawa Bella meledak.
Bella: "Apanya yang minta disilikon, ha??!! Jangan-jangan pasien bencong, tuh! Kayak si tetangganya Asmara, siapa tuh, banci yang minta disuntik silikon, supaya punya payudara? Siapa namanya?"
Asmara: "Ooh iya. Haha. Si Mamang."
Bella: "Nah, iya!"
Semua tertawa. Aneh. Bukannya malah kasihan..
Mamang adalah seorang waria. Tapi meninggal gara-gara suntik silikon.
Vita: "Yaa ada sih beberapa bencong yang minta itu. Tapi pasien gue yang kebanyakan minta silikon itu, anak remaja.."
 
Vita menyeruput kopi luwaknya. Leona masih mengganggu Heli. Sedangkan Asmara malah asyik mainin Laptopnya. Biasalah.. hobinya yang satu itu gak bisa hilang. Main game online masak-masakan.
Vita: "Ayo dong ceritaaa!! Kalian ngapain aja selama dua bulan ini??"
Wah, seru tuh. Dari pada asik sendiri, mending dibuat sharing. Mereka melakukan hompimpa. Aaahh Heli dapat giliran pertama..
 
Dua bulan lalu, Heli ditugaskan oleh kantornya, untuk meliput berita kriminal anak jalanan di Tanah Abang. Tapi, secara diam-diam.

Maka, penyamaran pun dilakukan. Heli berpura-pura baru datang dari Medan, untuk mengadu nasib di Jakarta. Menyewa sebuah kamar kos, dan merubah penampilan sangarnya jadi tambah sangar.

Hal ini diketahui oleh AKBP Iskandar. Maka, ia meminta Heli untuk mengawasi gerak-gerik seorang gembong preman, namanya Tolo. Pimpinan preman Tanah Abang itu dicurigai menjadi otak perampokan sejumlah tempat. Hanya saja, polisi belum bisa menangkapnya, karena tak memiliki bukti yang cukup. Apalagi, massa pengikut Tolo amat sangat banyak.. Harus punya cara yang tepat untuk menangkap Tolo..
 
Pucuk dicinta, ulam pun tiba..

Siang yang panas itu.. Heli menghampiri kerumunan para pria dekil bertubuh kekar. Mereka sedang menonton perjudian di depan toko yang sedang tutup. Ada empat orang yang tengah asyik main. Semuanya laki-laki.
Selain kartu domino, di depan mereka ada setumpuk uang beraneka pecahan, mulai ribuan hingga seratus ribuan.
 
Heli sok sok mendukung Tolo, supaya menang dalam permainan itu.
Heli: "Nah! Tepat kali kan, kao lepas kartu itu. Pada mati kartu lawan kao. Menang!"
Memang, tingkah Heli tak butuh waktu lama untuk mencuri perhatian Tolo..

Tolo sendiri adalah pemuda tanggung berusia sekitar 25 tahun. Dia salah satu pencopet yang diincar polisi. Tak hanya itu. Ia juga bandar togel dan bisnis narkoba jenis cathinone yang lagi marak diberitakan, karena menjerat seorang artis terkenal.
 
Last edited:
Back
Top