Hindari Mineral Oil Dalam Kosmetik

Kalina

Moderator
KOMPAS.com

Sebagai konsumen, Anda harus pandai-pandai memilih produk yang akan dibeli. Saat membeli produk makanan atau perawatan kulit, misalnya, biasakan untuk membaca label kemasan untuk mengetahui apakah produk tersebut mengandung bahan-bahan kimia atau bahan-bahan alami. Menurut penelitian para ahli, produk kosmetik atau
skincare yang harus dihindari adalah yang
mengandung timah, tembaga dan merkuri, arsen
dan kadmium, alumunium, hidroquinon, Sodium
Lauryl Sulfate (SLS), serta logam berbahaya lainnya. "Selain itu, Anda harus menghindari campuran
mineral oil dalam produknya," ungkap ahli dermatologi, dr Srie Prihiantini, SpKK, PhD, saat
peluncuran produk skincare MooGoo di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (5/2/2013) lalu. Mineral oil merupakan minyak bumi mentah yang sudah dimurnikan. Dalam pembuatan kosmetik, minyak mineral ini akan memengaruhi karakteristik dan kekentalan formulasi krim yang dihasilkan. Ada anggapan bahwa penggunaan mineral oil dalam kosmetik membuat kulit jadi lebih baik. Namun sebenarnya, di industri kosmetik penggunaan mineral oil ini masih diperdebatkan keamanannya. Srie mengungkapkan, banyak ahli yang mengkhawatirkan reaksi jangka panjang dari penggunaan minyak mineral. Reaksinya antara lain
mengubahnya menjadi senyawa yang bersifat
karsinogenik (pemicu kanker), menyebabkan kulit
kering, menimbulkan jerawat, hingga penuaan dini. "Penggunaan kosmetik yang mengandung senyawa ini bisa berbahaya untuk Anda yang punya jenis kulit berminyak. Minyak ini akan membentuk lapisan di permukaan kulit sehingga akan menutup pori-pori kulit. Akibatnya, pengeluaran toksin dan sirkulasi udara di kulit jadi terganggu dan menyebabkan jerawat," ujarnya. Agar lebih aman, ada baiknya Anda memilih produk kosmetik yang terbuat dari bahan-bahan alami.
 
Back
Top