Tidaklah Mereka Beriman Melainkan Dalam Keadaan Mempersekutukan Allah

nurcahyo

New member
Tidaklah Mereka Beriman Melainkan Dalam Keadaan Mempersekutukan Allah

Adalah manusia banyak lalai dalam merenungi kebesaran Allah dan ternyata sebagian besar dari mereka (umat manusia) tidak beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan mempersekutukan-Nya atau berbuat syirik kepada Allah azza wajalla. Marilah sejenak kita mentadaburi ayat berikut ini :"Dan, banyak sekali ayat dilangit dan di bumi yang dilalui oleh mereka, sedang mereka berpaling darinya.(105)Dan, sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan mempersekutukan.(106). Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak sedang mereka tidak menyadarinya(107).(QS: Yusuf ayat 105-107)
Imam Ibnu Katsir berkata: Allah Ta'ala memberitahukan kelalaian mayoritas manusia dari tafakur terhadap ayat-ayat Allah dan tanda-tanda kekesaan-Nya melalui apa yang diciptakan oleh Allah di langit dan di bumi seperti bintang-bintang yang tetap, bintang-bintang yang berjalan, dan peredaran falak. Betapa banyaknya manusia di bumi yang melintasi daerah-daerah sekitar, kebun-kebun, pegunungan, lautan, dan daerah-daerah sekitar, kebun-kebun, pegunungan, lautan, dan daerah tegalan. Betapa banyaknya manusia yang mati, yang hidup, binatang,tumbuh-tumbuhan, buah-buahan yang beraneka macam rasanya, bau, warna dan sifat. Maha suci Yang Esa, Yang tunggal, Yang Maha Menciptakan, Yang Sendiri, dan Yang Menjadi tempat bergantung segala hal.
Firman Allah Ta'ala, "Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah melainkann dalam keadaan mempersekutukan". Ibnu Abbas berkata bahwa diantar keimanan mereka ialah apabila dikatakan kepada mereka, Siapakah yang menciptakan langit? siapakah yang menciptakan bumi? dan siapakah yang menciptakan gunung-gunung? mereka menjawab, Allah. Sedang mereka menyekutukan-Nya. Dalam Shahihain dikatakan:
"Kaum musyrikin mengatakan di dalam talbiyahnua,"Kami memenuhi seruan-Mu ya Allah. Tiada sekutu bagi-Mu kecuali sekutu yang merupakan sekutu-Mu dan apa yang dia miliki" (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam Shahih Muslim dikatakan,
" Sesungguhnya apabila mereka mengatakan, Kami memenuhi seuran-Mu ya Allah. Tiada sekutu bagi-Mu, maka Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, Cukup! cukup!" (HR. Muslim)
maksudnya jangan ditambah seperti pada hadits pertama diatas. Dan, Allah Ta'ala berfirman,"Sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang besar". Inilah syirik yang paling besar, yaitu menyembah Allah berikutv selain-Nya, sebagaimana ditegaskan dalam shahihain dari Ibnu Mas'ud, Aku berkta:
"Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar? beliau bersabda, 'Kamu menjadikan tandingan bagi Allah padahal Dialah yang menciptakanmu"(HR. Bukhari dan Muslim)
Sehubungan dengan firman Allah Ta'ala"Dan, sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan mempersekutukan". Hasan Basri berkata, bahwa itulah cara munafik. Jika dia beramal maka amalnya ingin dilihat orang lain. Hal ini sebagaimana firman-Nya, "Apabila mereka mendirikan shalat maka mereka mendirikannya dengan bermalas-malasan. Mereka riya terhadap manuisa dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit" ( An-Nisa'a: 142)
Masih ada syirik lainnya, yaitu syirik khafi (tersembunyi). Biasanya pelakunya tidak menyadari sebagaimana diriwayatkan oleh Himad bin Slamah dari Ashim bin Abi an-Najud dari Urwah, dia berkata, bahwa Hudzaifah menengok orang yang sakit. Dia melihat di pergelangan si sakit terdapat ikatan. Maka Hudzaifah memotongnya atau mencopotnya. kemudian ia berkata, "Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah meliankan dalam keadaan mempersekutukan." dalam hadits lain dikatakan:
"Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka musriklah dia" (HR. Tirmidzi).
Hadits ini diriwayatkan dan dihasankan oleh Tirmidzi. Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mass'ud dia berkata bahwa Rasulullah bersabda:
"jampi-jampi, mantera dan sihir adalah syirik" (HR. Ahmad)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Isa bin Abdurahman, dia berkata,"Aku bertamu kepada Abdullah bin Ukaim tatkala dia sakit guna menengoknya, kemudian dikatakan kepadanya,'Andaikan kamu menggantungkan sesuatu'. Ukaim berkata, 'mengapa aku harus menggantungkan sesuatu padahal Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu, maka dia diserahkan kepadanya"(HR. Nasa'i dari Abu Hurairah)
Dalam musnad Imam Ahmad terdapat hadits Uqbah bin amir, dia berkata, bahwa Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang bergantung kepada sebuah mantra maka Allah tidak akan menyempurnakan rencananya. barangsiap yang bergantung kepada jampi maka Allah tidak akan menuntaskan rencananya"(HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari said bin Abi Nadhalah bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda:
"Apabila Allah mengumpulkan umat terdahulu dan umat kemudian pada suatu hari yang tidak diragukan lagi, maka seseorang berseru,"Barangsiapayang menyekutukan Allah dalam suatu amal, maka mintalah pahalanya kepada pihak selain Allah. Allah adalah yang paling kaya tidak memerlukan sekutu dari penyekutuan" (HR. Ahmad)
tambahan hadits lainnya yang serupa yaitu:"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu sekalian adalah syirik kecil, riya'. Pada hari kiamat, ketika memberi balasan manusia atas perbuatannya, Allah berfirman,"Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian tunjukkan amalanmu kepada mereka didunia. Lihatlah, apakah engkau dapati balasan disisi mereka?"(HR. Ahmad, hadits shahih).
Al-Jahizh Abu Ya'ala al-Mushilli meriwayatkan dari Mu'qil bin Yasar. dia berkata, Aku melihat Nabi shalallahu alaihi wassalam atau dia berkata, "Abu Bakar Ash-Shiddiq menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah bersabda :
"Syirik itu adalah lebih tersembunyi bagimu daripada merayapnya semut. Abu Bakar bertanya:"Apakah syirik itu hanya orang yang mencari tuhan selain Allah?" Rasulullah menawab,"Syirik pada dirimu lebih tersembunyi daripada merayapnya semut". Kemudian beliau melanjutkan," Sukakah kamu kutunjukkan kepada sesuatu yang dapat melenyapkan syirik kecil dan besar? bacalah, Allahumma inni a'udzubika an usyrika bika wa ana 'alamu, wa astaghfiruka mimma laa a'alam ,Ya, Allah aku berlindung kepada-Mu dari meneyekutukan-Mu sedang aku mengetahui dan aku memohon ampun kepada-Mu dari kemusyrikan yang tidak aku ketahui"
dan haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya, Shahih Ibnu Hibban bahwa rasulullah bersabda:
"Syirik yang terjadi pada ummat ini lebih tersembunyi daripada seekor semut yang merayap.Para sahabat bertanya;Bagaimana kami dapat selamat darinya ya Rasulullah? Beliau menjawab: Katakanlah Allaohumma innii a'udzubika an usyrika bika wa ana a'lam wa astaghfiruka lima la a'lam, Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan mensekutukan-Mu, yang aku tahu, dan aku mohon ampun kepada-Mu dari kemusyrikan yang aku tidak tahu"(HR.Ibnu Hibban).
Firman Allah Ta'ala"Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi".Yakni apakah kaum yang menyekutukan Allah itu merasaka aman dari kedatangan siksa yang meliputi mereka secara mendadak dan tanpa mereka sadari. Penggalan ini seperti firman Allah Ta'ala:"Maka apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu merasa aman dari ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka atau datangnya adzab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari"(An-Nahl:45).Wallahu 'alam bish-shawwab.



Sumber:
1.Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Muh. Nasib Ar-rifai'i, GIP, Jakarta
2. Jalan Golongan yang Sekamat, Muh. bin Jamil Zainu, darul Haq, Jakarta
3. Penjelasan Tentang Pembatal Keislaman, Sulaiman bin Nashir Al-Ulwan, At-Tibyan, Solo
 
Back
Top