Warga Keluhkan Pedagang Unggas

Kalina

Moderator
Dispenda Akan Merelokasi ke Pasar Serangin
LUMAJANG - Keberadaan ratusan pedagang unggas di seputaran Jalan Wahid Hasyim Lumajang dikeluhkan warga sekitar. Pasalnya, keberadaan pedagang yang berjualan di pinggiran jalan telah menganggu kenyamanan warga karena bau kotoran unggas sangat menyengat. Belum lagi dis ekitar lokasi jualan, dfekat masjid Al-Huda dan banyak warung dan perumahan warga.

Agus Fauzi, salah satu warga Jalan Wahid Hasyim mengatakan, keberadaan para pedagang unggas seharusnya di Pasar Klojen yang memang disediakan untuk para pedagang Unggas. "Namun saat ini, keberadaan pedagang unggas ini sudah semrawut. Mereka sudah mulai ngendon (mangkal, Red) di depan-depan toko dan warung yang ada di Jalan Wahid Hasyim ini," keluhnya.

Ditambahkan, dirinya bersama sepuluh pemilik warung makan sebenarnya sudah berupaya melaporkan kondisi ini dengan mengirim surat kepada DKPL (Dinas Kebersihan dan Pengendali Lingkungan) Lumajang sejak November tahun lalu. "Tapi nampaknya belum ada perhatian dari pihak terkait," imbuhnya.

Secara terpisah, Kepala DKPL Kabupaten Lumajang Nawawi Yazid mengatakan, kalau keberadaan pedagang unggas di Pasar Klojen bukan menjadi wewenangnya, tetapi jadi kewenangan Dispenda selaku pengelola pasar. "Terkait pemindahan pasar unggas ini menjadi wewenang Dispenda untuk melakukannya. Tupoksi kami kan hanya dalam soal kebersihannya saja. Kalau memang harus dipindah ya tergantung Dispenda," katanya.

Sementara itu, Kepala Dispenda Fatchurrochim saat ditemui di Lobi Pemkab Lumajang menjelaskan, pihaknya mengaku telah menyikapi keberadaan pedagang unggas di seputaran Jalan Wahid Hasyim. "Dan memang sepatutnya tidak layak kalau pasar unggas berada di dekat warung makan atau perumahan, apalagi masjid," katanya. Lanjut dia, dengan membeludaknya pedagang unggas, pasar Klojen memang sudah tidak bisa menampung.

Menurut dia, pihaknya akan menempatkan para pedagang unggas ke pasar Serangin. "Kami sudah melakukan rapat untuk merelokasi para pedagang unggas ini," katanya. Pihaknya juga akan membuatkan los bagi para pedagang unggas ini.

Di lain pihak, Mohamad Solaiman, salah satu pedagang Unggas mengatakan, dirinya tidak keberatan kalau memang hendak dipindah. "Kalau mau dipindah ya dipindah saja," kata bapak beranak enam yang tinggal di Kelurahan Tompokersan ini.

Kata dia, ngendonnya para pedagang unggas sebenarnya tidak lama. " Kami tidak lama kok ngendonnya. Kami ngendon hanya untuk memindahkan unggas antar pedagang saja,"pungkasnya.
 
Back
Top