tiaseptiani
New member
Kasus pemerkosaan kembali terjadi di Bolivia. Seorang bocah perempuan berusia 12 tahun diperkosa oleh ayah dan kerabat lainnya di lembaga pemasyarakatan (lapas) di Kota La Paz, Bolivia. Parahnya, saat diperkosa, gadis di bawah umur itu sedang hamil.
"Bocah itu sedang mengandung 2 bulan," kata Kepala Lapas La Paz, Ramiro Llanos, seperti dilansir News.com.au, Sabtu (22/6/2013).
Kesadisan tidak sampai di situ, si gadis menuturkan kepada petugas lapas, dirinya diperkosa berkali-kali selama beberapa tahun oleh ayah, paman, dan kerabat lainnya. Ia diperkosa sejak berusia 8 tahun.
"Kasus ini sedang ditangani aparat perlindungan anak bersama psikiater," ujar Ramiro.
Pengamat sosial dan akademisi, Profesor Carlos Cordero menyatakan kondisi si gadis malang itu dalam kondisi memprihatinkan. Sehingga butuh pertolongan psikis.
Berdasarkan data pemerintah Bolivia, ada sekitar 1.500 anak di bawah umur yang dipenjara. Sebagian dipenjara bersama orangtuanya yang juga berbuat kriminal. Ada juga yang mendekam 1 lapas dengan para penjahat kelas kakap.
Hal menjadi perhatian warga setempat. Protes dan kecaman pun bermunculan. Warga berharap kekerasan dan pelecehan terhadap ini berkurang.
Ketua Badan HAM Bolivia Yolanda Herrera mengungkapkan, penyebab bocah di bawah umur dipenjara lantaran belum ada hukum di Bolivia yang melarang memenjarakan anak-anak. Juga aturan cara memenjarakan anak yang tepat.
"Masalahnya adalah tidak ada Undang-Undang Perlindungan Anak," jelas Yolanda.
sumber : Liputan 6
"Bocah itu sedang mengandung 2 bulan," kata Kepala Lapas La Paz, Ramiro Llanos, seperti dilansir News.com.au, Sabtu (22/6/2013).
Kesadisan tidak sampai di situ, si gadis menuturkan kepada petugas lapas, dirinya diperkosa berkali-kali selama beberapa tahun oleh ayah, paman, dan kerabat lainnya. Ia diperkosa sejak berusia 8 tahun.
"Kasus ini sedang ditangani aparat perlindungan anak bersama psikiater," ujar Ramiro.
Pengamat sosial dan akademisi, Profesor Carlos Cordero menyatakan kondisi si gadis malang itu dalam kondisi memprihatinkan. Sehingga butuh pertolongan psikis.
Berdasarkan data pemerintah Bolivia, ada sekitar 1.500 anak di bawah umur yang dipenjara. Sebagian dipenjara bersama orangtuanya yang juga berbuat kriminal. Ada juga yang mendekam 1 lapas dengan para penjahat kelas kakap.
Hal menjadi perhatian warga setempat. Protes dan kecaman pun bermunculan. Warga berharap kekerasan dan pelecehan terhadap ini berkurang.
Ketua Badan HAM Bolivia Yolanda Herrera mengungkapkan, penyebab bocah di bawah umur dipenjara lantaran belum ada hukum di Bolivia yang melarang memenjarakan anak-anak. Juga aturan cara memenjarakan anak yang tepat.
"Masalahnya adalah tidak ada Undang-Undang Perlindungan Anak," jelas Yolanda.
sumber : Liputan 6
